BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angket atau kuesioner. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

Bab 3. MetedologiPenelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. beralamat di Jalan Melawai VII No. 6-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person (member loyalty program Santika hotel), dan pada konsumen hotel yang menginap di Hotel Santika Premiere Jakarta. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka digunakan penelitian kuantitatif asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu mengingat jenis penelitian ini terdiri dari penelitian asosiatif dan penelitian kuantitatif, dilaksanakan melalui metode survei dengan menggunakan angket, pengamatan langsung dan data kepustakaan. Dalam tabel ini ditunjukkan desain penelitian yang akan dilakukan. 34

Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Jenis Penelitian Metode yang Unit Analisis Time Penelitian digunakan Horizon T1 Asosiatif Asosiatif Survei Konsumen (pemegang Cross Sectional kartu Santika Important Person) T2 Asosiatif Asosiatif Survei Sales Promotion pada kartu Cross Sectional T3 Asosiatif Asosiatif dan Kuantitatif Survei Sumber : Peneliti (2011) Keterangan: Santika Important Person Konsumen dan Sales Promotion Cross Sectional T1 : Untuk mengetahui persepsi member loyalty mengenai Program Santika Important Person memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. T2 : Untuk mengetahui bahwa sales promotion pada Program Santika Important Person memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap Hotel Santika Premiere Jakarta. 35

T3 : Mengetahui pengaruh persepsi member loyalty dan sales promotion Program Santika Important Person terhadap keputusan pembelian. 3.1.2 Jenis Data dan Sumber Data Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Digunakan untuk Tujuan Jenis Data Informasi persepsi member Santika Important Person pada Hotel Santika Premiere Jakarta Informasi Program Santika Important Person Informasi proses Keputusan konsumen untuk memilih Santika Sumber Data Data primer didapat melalui kuesioner Data sekunder didapat melalui dokumen laporan PT.Grahawita Santika Data primer didapat melalui kuesioner Penelitian T1 T2 T3 36

Sistem Santika Important Person dan sarana pendukungnya - Data sekunder dari PT.Grahawita Santika - Data Primer melalui kuesioner Informasi Program Promosi Kartu Santika Important Person Tanggapan Konsumen - Data sekunder PT.Grahawita Santika - Data Primer melalui kuesioner Data Primer melalui kuesioner Sumber : Peneliti (2011) Keterangan: T1 : Untuk mengetahui persepsi member loyalty mengenai Program Santika Important Person memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 37

T2 : Untuk mengetahui bahwa sales promotion pada Program Santika Important Person memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. T3 : Mengetahui pengaruh persepsi member loyalty dan sales promotion Program Santika Important Person terhadap keputusan pembelian. 3.2 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru. Tabel 3.3 Variabel Bebas (X1) Persepsi No. Variabel / Sub Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Faktor Internal Pengalaman - Tingkat pengaruh pengalaman terhadap persepsi konsumen. Motif - Tingkat motif yang 38

membentuk persepsi konsumen. Minat - Tingkat minat pribadi mempengaruhi persepsi konsumen. Harapan - Tingkat pengharapan yang diinginkan yang mempengaruhi persepsi. Sikap - Tingkatan sikap yang membentuk persepsi konsumen. Pengalaman - Tingkat pengalaman yang mempengaruhi persepsi konsumen. Faktor Eksternal Tampakan - Tingkat kriteria 2. produk produk yang mempengaruhi persepsi konsumen. Sifat-sifat stimulus - Tingkat pengaruh sifat stimulus terhadap persepsi konsumen. 39

Situasi lingkungan - Tingkat pengaruh langsung dari lingkungan dalam persepsi. Instrumen Pengukuran Menggunakan Skala Likert Tabel 3.4 Variabel Bebas (X2) Sales Promotion No. Variabel / Sub Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Sales promotion Consumer Promotion Trade promotion - Tingkat program promosi yang diberikan kepada konsumen. - Tipe dan macam program tawaran pada kartu Santika Important Person. - Tingkat pemberian potongan atau voucher yang diberikan. 40

Sales Force Promotion - Tingkat pemberian bonus yang tersedia. Instrumen Pengukuran Menggunakan Skala Likert Tabel 3.5 Variabel Terikat (Y) Keputusan Pembelian No. Variabel / Sub Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Proses Pengenalan - Tingkat adanya keputusan masalah masalah / kebutuhan pembelian konsumen terhadap keputusan pembelian. Pencarian - Tingkat pencarian informasi informasi yang dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian. Evaluasi - Tingkat evaluasi alternatif konsumen terhadap atribut dari produk yang akan dibeli 41

Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian - Tingkat pengaruh dari sikap / pendirian orang lain terhadap keputusan pembelian - Tingkat kepuasan konsumen setelah membeli produk. Instrumen pengukuran Menggunakan Skala Likert 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data dapat dibagi berdasarkan cara perolehan data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri atau perorangan atau organisasi langsung melalui objek penelitiannya. Data ini biasanya masih berbentuk data mentah. Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber data melainkan dari pihak ketiga. Biasanya data sekunder sudah dipublikasi, sehingga data itu sudah diolah, ditabulasikan, dan dicatat dalam dokumen (Sugiyono, 2001 : 129). Dalam penyusunan skripsi ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Studi Pustaka (Library Research) Studi kepustakaan merupakan penelitian yang mencari, menganalisa, membuat interpretasi, serta menggeneralisasi fakta-fakta yang merupakan 42

pendapat, hasil kerja, karya para ahli yang digali dari buku-buku, jurnal, dan dokumen-dokumen yang tersedia. Selain melakukan penelitian perpustakaan, penulis juga melakukan penelitian di internet untuk mencari data-data pendukung. b. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan dengan mendatangi langsung ke tempat penelitian yaitu PT.Grahawita Santika dan obyek yang diteliti adalah konsumen pemegang kartu Santika Important Person dan jasa pelayanan kamar yang tersedia di Hotel Santika Premiere Jakarta. Data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian ini disebut data primer, dimana alat pengumpulan data yang digunakan terdiri dari: Kuesioner Kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden. Dalam hal ini adalah konsumen Santika Hotel Indonesia, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Husein Umar 2002 : 167). Dalam penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yakni metode yang hanya memberikan gambaran atau deskripsi tentang variabel dari sebuah fenomena yang diteliti. Secara umum isi kuesioner adalah a. Pertanyaan tentang informasi 43

b. Pertanyaan tentang fakta c. Pertanyaan tentang persepsi diri d. Pertanyaan tentang sifat dan pendapat Kegiatan dalam menyusun kuesioner ini adalah penentuan pengukuran variabel penelitian, menyusun kuesioner, serta distribusi kuesioner. Karena terbatasnya masalah yang dapat ditanyakan dalam kuesioner, maka pertanyaan-pertanyaan harus langsung berhubugan dengan hipotesis dan tujuan penelitian, serta pertanyaan dibuat sesederhana mungkin untuk memudahkan pengisian oleh responden. c. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Santika Hotel yang diteliti dari awal 2011 hingga sekarang. 3.3.1 Standart Operasional Prosedur Standart Operasional Prosedur (SOP) merupakan satu set pedoman dalam suatu organisasi yang menjelaskan prosedur kegiatan rutin. SOP sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 44

Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur operasional konsumen hingga pada proses diuraikan menjadi member loyalty, yakni: Proses Pendataan: Konsumen Check in pertama kali di Hotel Santika Premiere Jakarta Penjelasan Prosedur Program Didatakan pada SIP System Santika Important Person Front Office Manager Pengisian form keanggotaan Santika Important Person Dikirimkan ke alamat masingmasing member (free price). loyalty. Di buat kartu keanggotaan Didatakan pada SIP System (membership) dan surat pengantar ucapan. Dibuat kartu keanggotaan (membership) dan surat pengantar ucapan. 45 Data dikirimkan pada Office Management Santika atau di PT.Grahawita Santika yang beralamat di Jl. Melawai VII No. 6-8, Kebayoran Baru,

Dikirimkan ke alamat masingmasing member loyalty (contoh kartu membership terlampir) Gambar 3.1 Tahapan Operasional Konsumen menjadi Member Loyalty 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah member tetap Hotel Santika Premiere Jakarta yang menggunakan Hotel Santika Premiere Jakarta pada 2011. Penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel secara acak (random sampling). Pada metode acak, penarikan unsur sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga semua unsur yang terdapat pada populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. (Aritonang, 2007 : 98). Rumus Slovin: n = N 1 + N (e)² Dimana: N n = Jumlah Populasi = Jumlah sampel e = presisi, ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95% 46

3.4.1 Teknik Pengolahan Sampel Diketahui jumlah total konsumen member tetap adalah 966 responden atau populasi. Sampel yang akan diambil penulis ditentukan dari jumlah populasi. Jumlah populasi konsumen adalah 966 responden di Hotel Santika Premiere Jakarta. Pengolahan data sebagai berikut: n = 966 1 + 966 (0,1) 2 966 967 (0,01) n = 99,8965 dibulatkan menjadi 100 sampel. 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Teknik Pembentukan Skala Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 47

3. Netral 4. Setuju 5. Sangat setuju Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. 4 (empat) skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. Skala Likert memiliki banyak keuntungan, sehingga skala ini cukup populer. Skala tersebut dengan mudah dan cepat dapat dibuat. Setiap butir yang dimasukkan telah memenuhi uji empiris mengenai kemampuan membedakannya. Karena responden akan menjawab setiap butir maka mungkin skala ini lebih andal dibandingkan dengan skala thurstone, dan memberikan data yang lebih banyak ketimbang skala pembedaan thurstone. Skala ini mudah dipakai baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari bagaimana respon berbeda dari satu orang ke orang lain dan bagaimana respon berbeda antara berbagai objek. Skala ini diperlakukan sebagai suatu skala interval. Kerangka Kerja Skala Likert: 48

1. Pernyataan-pernyataan yang dianggap relevan dengan variabel operasional dikumpulkan. 2. Pernyataan tersebut dapat mencerminkan suatu posisi yang paling positif hingga paling negatif, misalkan sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. 3. Responden diminta untuk membaca dan memberikan penilaian terhadap pernyataan-pernyataan tersebut, dengan nilai pernyataan paling positif, adalah 5 (lima) dan nilai paling negatif adalah 1 (satu). 4. Semua penilaian dari responden dikumpulkan dan dijumlahkan, sehingga masing-masing pertanyaan atau indikator memiliki nilai total responden. 5. Kemudian dicari rata-rata nilai dengan cara nilai total responden dibagi dengan jumlah responden atau N. 6. Dengan menggunakan statistik Range dan Software SPSS versi 17 penyusun menghitung range dari rata-rata nilai responden, membentuk kelas dari range tersebut, dan mengetahui letak pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan kelasnya masing-masing. 3.5.2 Uji Validitas Menurut (Fraenkel, 1993 : 139), dikatakan bahwa Validitas menunjukkan kesamaan, pengertian maupun penggunaan masing-masing peneliti yang berbeda dalam mengumpulkan data. Sedangkan batasan validitas menurut (Sugiyono, 2007 : 363) dikatakan bahwa, Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada 49

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi dari kedua pendapat itu jelas batasan validitas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan, antara data obyek sebenarnya dengan data penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan dan kecermatan instrumen alat ukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Spearman Rank. Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 (dua) variabel yang keduanya memilki skala pengukuran ordinal (Sitepu, 1995 : 41). Pengujian validitas ini menggunakan uji sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan Sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan (dinyatakan valid). 2. Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan Sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan (dinyatakan tidak valid). 3.5.3 Uji Reliabilitas Menurut Situmorang, Muda, Dalimunte, Fadli dan Syarief (2010 : 73) pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan, dan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam pengukuran ini pengujian reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha dengan kriteria sebagai berikut: 50

1. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik. 2. Reliabilitas 0,7 dapat diterima. 3. Reliabilitas di atas 0,8 adalah baik. 3.5.4 Analisis Korelasi Analisis korelasi mendasarkan diri pada hubungan antara data historis variabel yang akan ditaksir dengan data historis variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi perkembangan variabel yang akan ditaksir tersebut. Untuk meyakinkan bahwa variabel x dalam hal ini persepsi terhadap program Santika Important Person dan jasa pelayanan kamar memiliki pengaruh terhadap variabel yang akan ditaksir, yaitu variabel y dalam hal ini keputusan pembelian konsumen, maka penulis akan menggunakan suatu ukuran yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan tinggi rendahnya keeretan hubungan antara kompensasi non-finansial dengan keputusan pembelian konsumen. Koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson. Setelah mendapat nilai korelasi, kemudian dilakukan perhitungan analisis regresi dan uji hipotesis. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan, digunakan tabel berikut ini: Tabel 3.6 51

Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan 0,00 0,199 Tidak ada korelasi 0,20 0,399 Korelasi rendah 0,40 0,599 Korelasi sedang 0,60 0,799 Korelasi kuat 0,80 1,000 Korelasi sangat kuat 3.5.5 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode pendugaan dengan menggunakan suatu pola persamaan yang dibentuk guna menerangkan pola hubungan variabel-variabelnya. Dengan membuat suatu pola persamaan, maka pendugaan ke arah peramalan atau prediksi akan dapat dilakukan. a. Analisis Korelasi dan Determinasi Adjusted digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya yang termasuk dalam model atau dengan kata lain koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen. Menurut Purwoto (2007 : 96) nilai koefisien determinasi berada di antara nol (0) dan satu (1). Dasar pengambilan keputusannya adalah: 52

1. Nilai koefisien determinasi ( ) sama dengan nol, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Nilai koefisien determinasi ( ) sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. b. Regresi Linier Berganda Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Pada kenyataan sehari-hari sering dijumpai sebuah kejadian dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel. Analisis regresi linier berganda memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memasukkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p-variabel prediktor. dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Sehingga model regresi dapat ditunjukkan sebagai berikut: Dimana : Y = Variabel terikat (Keputusan pembelian) = Konstanta = Koefisien regresi linier yang dapat ditaksir adalah n buah pasang data 53

= Variabel bebas persepsi = Variabel bebas Sales promotion = Error 3.6 Pengujian Hipotesis a. Uji F/ ANOVA Menurut Purwanto (2007:100) pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis yanag telah dirumuskan dapat dilakukan dengan aturan sebagai berikut: 1. Bila nilai Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, suatu variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila nilai Sig. > 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak. Dengan kata lain, suatu variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 54