BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan siswa akan keberadaan bimbingan belajar akhir-akhir ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis di era globalisasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan baik usaha dagang dalam penyediaan barang maupun UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Berhubungan dengan materi pelajaran di sekolah sangat

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel- variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pemasaran. Swasta dan Irawan (1999:5) mengemukakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Namun semua itu tidak bisa berjalan dengan lancar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah, yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Persoalan tersebut menuntut manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003).

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia bisnis pada era globalisasi dan teknologi yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada pelanggan atas produk yang di hasilkannya,

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk, menentukan harga, mempromosikan, menditribusikan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak

Universitas Kristen Maranatha

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melangsungkan hidup, manusia membutuhkan makanan dan. minuman. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman merupakan salah satu

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. ada dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis dalam memanfaatkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Dengan pendidikan, maka peluang bisnis dan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan siswa akan keberadaan bimbingan belajar akhir-akhir ini semakin meningkat. Sehubungan dengan materi pelajaran di sekolah sangat padat dan waktu belajar di sekolah juga masih kurang untuk mendalami materi-materi pelajaran yang ada. Oleh karena itu siswa-siswa sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mencari tambahan belajar di luar sekolah, yakni bimbingan di lembaga-lembaga bimbingan belajar. Sebagai alternatif belajar di luar sekolah banyak siswa yang menggantungkan harapannya pada lembaga bimbingan belajar untuk mendapatkan materi tambahan yang lebih mendalam sehingga dapat menguasai pelajaran-pelajaran di sekolah.dengan adanya Ujian Nasional (UN) dan penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui ujian tulis, maka semakin menambah daya tarik siswa terhadap bimbingan belajar untuk mencapai lulus UN dan diterima di PTN.Banyaknya orangtua memasukan putra-putrinya ke dalam lembaga bimbingan belajar dengan harapan pelajaran-pelajaran di sekolah dapat semakin dikuasai.sehubungan dengan hal tersebut banyak bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk merespon hal itu. Banyaknya lembaga bimbingan belajar yang bermunculan khususnya di Kabupaten Kuningan, maka menjadi sebuah persaingan yang semakin ketat

2 karena lembaga bimbingan belajar sebagai sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan. Dengan demikian lembaga-lembaga bimbingan belajar harus menghasilkan nilai sesuai dengan yang diharapkan atau pelayanan ataupun promosi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing.dengan tujuan agar banyak konsumen yang memberikan keputusan untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar pada lembaga bimbingan belajar tersebut. Dipandang dari segi pengelolaan bisnis, pengelola jasa bimbingan belajar seperti halnya kebanyakan usaha bisnis di bidang yang lain, juga melaksanakan usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah peserta didik dari waktu ke waktu, antara lain dengan melakukan bauran pemasaran (Marketing Mix), yang secara umum merupakan serangkaian variabel pemasaran yang harus dikuasai oleh perusahaan jasa, yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Konsep bauran pemasaran secara tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi), sementara untuk pemasaran jasa (the service marketing mix) terdapat 3P tambahan, yaitu people (orang), physical evidence (bukti fisik) dan process (proses jasa). Setiap perusahaan harus dapat mengatur dan memilih unsur bauran pemasaran yang mana, yang diprioritaskan sehingga dapat secara efektif mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dipasarkan. Keputusan konsumen dipahami sebagai tahap-tahap atau proses yang dilalui oleh konsumen dalam pengambilan keputusan membeli suatu

3 produk/jasa, yang biasanya terdiri dari lima tahap yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi tentang produk perusahaan, melakukan evaluasi alternatif, membuat keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Meskipun masing-masing tahap tersebut tidak mesti sama dilakukan oleh setiap konsumen, namun menjadi tugas perusahaan untuk memfasilitasi kebutuhan konsumen dalam melalui tahap-tahap pembuatan keputusan pembelian tersebut. Lembaga Bimbingan Belajar sebagai sebuah institusi usaha juga melaksanakan pemasaran dan mengatur bauran pemasaranya.hal ini misalnya terlihat pada salah satu Lembaga Bimbingan Belajar yang ada di Kabupaten Kuningan, yaitu Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Sony Sugema College (SSC). LBB Sony Sugema College (SSC) mempunyai motto yaitu "Learning Revolution", serta falsafah kaizen "inovasi terus menerus tiada henti". Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC) sudah berdiri sejak tahun 1990-an sampai saat ini telah cukup banyak menghasilkan lulusan yang masuk di SMP/SMA/Perguruan Tinggi favorit. Berdasarkan hasil penelitian pada LBB Sony Sugema College (SSC), peneliti menemukan permasalahan yaitu adanya penurunan jumlah peserta didik bimbingan belajar seperti yang telihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

4 TABEL 1.1 DATA TINGKAT PERTUMBUHAN PESERTA DIDIK PADA LBB SONY SUGEMA COLLEGE) PERIODE 2011-2015 (dalam jumlah peserta didik) 2013/2014 2014/2015 2015/2016 No Pendidikan Jumlah Jumlah Jumlah 1 SD 38 20 18 2 SMP 41 64 29 3 SMA 184 129 37 Jumlah 263 213 84 Sumber: Sekertariat LBB Sony Sugema College (SSC) Kabupaten Kuningan, Tahun 2016, diolah. Dari data diatas terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah peserta didik terutama pada tiga tahun terakhir. Pada tahun 2014, jumlah peserta didik tercatat sebanyak 213 orang (turun 50 peserta didik dibanding tahun 2013), begitupun pada tahun 2015 tercatat sebanyak 84 orang (turun 129 peserta didik dibanding tahun 2014). Selama tiga tahun terakhir, terjadi penurunan yang besar. Fenomena penurunan peserta didik di LBB Sony Sugema College (SSC) ini tentunya merupakan akibat langsung dari pembuatan keputusan konsumen/pengguna jasa lembaga bimbingan belajar. Ditinjau dari pembuatan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa LBB Sony Sugema College (SSC), berdasarkan hasil penelitian di LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan, terdapat permasalahan pada

5 keputusan pembelian atau penggunaan jasa bimbingan belajar yang terlihat indikator-indikator sebagai berikut: 1. Pencarian informasi, di mana kurangnya ketertarikan masyarakat dalam mengetahui informasi yang lebih mendalam mengenai LBB Sony Sugema College (SSC) khususnya mengenai keunggulan yang dimiliki oleh LBB Sony Sugema College (SSC) diantaranya pemberian diskon kepada konsumen khusus. Kurang menariknya informasi yang diberikan LBB Sony Sugema College (SSC) membuat konsumen menjadi kurangantusias dalam mencari informasi.faktor ketersediaan informasi yang terbatas dari promosi yang dilakukan masih kurang gencar. 2. Evaluasi alternatif, dengan kurangnya antusias konsumen dalam mencari informasi yang lebih mendalam mengenai keunggulan LBB Sony Sugema College (SSC). yang memberikan banyak diskon yang diberikan pada konsumen khusus, membuat para konsumen lebih memilih LBB lain yang lebih gencar dalam mengadakan promosi, sehingga konsumen lebih memilih LBB lain sebagai pilihan alternatif. Karena LBB lain memberikan kemudahan dalam pemberian informasi yang dibutuhkan para konsumen, sehingga konsumen hanya mengetahui bahwa LBB lain lebih unggul dari pada LBB Sony Sugema College (SSC) dalam hal kualitas, jaminan kelulusan, sarana dan prasarana. Padahal LBB Sony Sugema College (SSC) menyediakan beberapa program diskon. Diantaranya yaitu diskon untuk siswa yang masuk 5 besar di sekolahnya, dengan diskon 30%. Jika pembayaran dilakukan secara dicicil, kemudian ada diskon tambahan 20%

6 jika pembayaran dilakukan secara cash. Program diskon ini juga berlaku bagi siswa anak kandung guru. Kekurangan produk LBB Sony Sugema College (SSC) dibanding bimbel lain yaitu terletak pada buku ajar siswa tidak seperti bimbel lain yang memiliki buku ajar yang lengkap berisi materi, rumus jitu, yang mana siswa dapat mempelajari sendiri di rumah. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneiti tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan bauran pemasaran jasa dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Sony Sugema College (SSC) Di Kabupaten Kuningan. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dan di teliti, yaitu: a. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran jasa dan keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. b. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan-keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. c. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh LBB Sony Sugema College (SSC) dalam pelaksanaan bauran

7 pemasaran jasa guna mempengaruhi keputusan pembelian jasa. d. Usaha-usaha apa yang dilakukan oleh LBB Sony Sugema College (SSC) dalam menanggulangi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan bauran pemasaran jasa guna mempengaruhi keputusan pembelian jasa. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: a. Mengetahui pelaksanaan bauran pemasaran jasa dan keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. b. Mengetahui bagaimana pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan-keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. c. Mengetahui hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan.

8 d. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan LBB Sony Sugema College (SSC) dalam menanggulangi hambatan-hambatan dalam bauran pemasaran jasa guna mempengaruhi keputusan pembelian jasa. 2. Kegunaan Penelitian 1) Peneliti Melalui penelitian ini diharapkan peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang pelaksanaan bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli atau menggunakan suatu produk dari sebuah perusahaan tertentu dalam hal ini jasa bimbingan belajar pada LBB Sony Sugema College (SSC). Penelitian ini juga akan berguna untuk meningkatkan pemahaman peneliti mengenai ilmu manajemen pemasaran, sehingga dapat menambah wawasan peneliti menjadi lebih luas, terutama dalam teori strategi pemasaran dan ilmu perilaku konsumen. 2) Organisasi (LBB Sony Sugema College (SSC) ) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu evaluasi dan masukan bagi LBB Sony Sugema College (SSC) dalam menentukan pelaksanaan bauran pemasaranya, khususnya mengenai kedua faktor bauran pemasaran jasa yang diteliti di

9 masa yang akan datang, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat mencapai tingkat hasil yang optimal berupa keputusan pembelian jasa di lembaga bimbingan belajar ini. 3) Pihak Lainya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca tentang masalah yang dikaji, terutama dalam praktek pengelolaan pemasaran jasa, pengaturan bauran pemasaran jasa serta upaya meningkatkan keputusan pembelian jasa. D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program terpadu yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran perusahaan melalui penyampaian nilai (value delivery) kepada para pelanggan/konsumen.bauran pemasaran menciptakan seperangkat alat taktis perusahaan untuk membangun posisi yang kuat di dalam pasar sasaran. Kotler (2006:82) yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh dkk menyatakan pengertian bauran pemasaran sebagai berikut: Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaranya dalam pasar sasaran.sasaran terdepan dari setiap aktivitas pemasaran adalah kepuasan pelanggan.

10 Definisi lain bauran pemasaran menurut Djaslim Saladin (2007:5), yaitu sebagai berikut: Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan, yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat ataupun variabel yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk mecapai tujuan pemasaran. Unsur-unsur bauran pemasaran yang sudah umum di kenal adalah 4P meliputi product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Namun, bagi perussahaan jasa, keempat hal tersebut tidaklah cukup, sehingga para ahli menambahkan beberapa unsur lagi untuk jasa yang disebut bauran pemasaram jasa (the servise marketing mix). Zeithaml, et.al (2006:25-26) yang dialihbahasakan oleh M. Yazid mengemukakan: Konsep bauran pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P yaitu product, price, place dan promotion, unsur bauran pemasaran (the service marketing mix) terdapat physical evidence dan process yang masingmasing unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainya. Penjelasan elemen the service marketing mix di atas menurut Zheitaml, et,al (2006:26-27) yang dialihbahasakan oleh M. Yazid adalah sebagai berikut: 1. Produk (product), adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan konsumen. 2. Harga/Tarif (price), merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. 3. Tempat pelayanan (place), adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk/jasa dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran.

11 4. Promosi (promotion), yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produk/jasanya ke pasar sasaran. 5. Orang (people), yaitu semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pengguna jasa. 6. Bukti fisik (physical evidence), yaitu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumenya penampilan atau komunikasi jasa tersebut. 7. Proses (process), yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Pendapat lain yang dikatakan oleh Rambat Lupiyodi (2006:70), bahwa keempat komponen bauran pemasaran yang lazim 4P berlaku untuk pemasaran barang, sedangkan untuk pemasaran jasa perlu ditambah dengan tiga unsur bauran pemasatan jasa yaitu: orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan customer service. Telah dipahami bahwa setiap elemen bauran pemasaran merupakan suatu konsep untuk mendekatkan satuan bisnis perusahaan berdasarkan pemasaran itu sendiri (marketing concept). Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran dalam orientasi pada pasarnya senantiasa berpijak pada empat pilar utama yaitu: fokus pasar, orientasi pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas, yang pada dasarnya berpijak pada upaya untuk memuaskan pelanggan. Guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai perilaku konsumen sasaranya, khususnya mengenai keputusan pembelian konsumen. Konsumen dalam memenuhi kebutuhanya akan berada dalam suatu proses keputusan membeli.

12 Menurut Kotler & Armstrong (2006:179), terjemahan Damos Sihombing, keputusan pembelian adalah: Tahap-tahap atau proses yang dilalui oleh konsumen dalam pengambilan keputusan membeli suatu produk/jasa. Kotler & Armstrong (2006:179) terjemahan Damos Sihombing juga menyatakan bahwa untuk memahami keputusan pembelian jasa dapat menggunakan kelima tahap proses keputusan konsumen, yaitu: 1. Pengenalan kebutuhan, bahwa konsumen dalam proses pembeliannya dimulai ketika pembeli mengenal kebutuhanya, 2. Pencarian informasi di mana konsumen tergerak dan akan berusaha untuk mencari informasi mengenai barang atau jasa yang dibutuhkanya. 3. Evaluasi alternatif, di mana konsumen memproses informasi mengenai merek yang bersaing dan membuat pertimbangan, dimana mereka membanding-bandingkan merek dalam kelompok pilihan. 4. Keputusan membeli, di mana konsumen melakukan aktivitas membeli. Dalam tahap ini terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu: faktor sikap atau pendirian orang lain, misalnya teman dekat memberitahu salah satu merek yang ia gunakan. Faktor kedua adalah mengenai situasi yang tidak dapat diantisipasi, seperti pendapatan keluarga, harga atau manfaat produk yang diharapkan. 5. Perilaku setelah pembelian, di mana sikap konsumen untuk mengambil tindakan lebih lanjut, misalnya untuk melakukan pembelian ulang (repurchase) atau memberitahukan tentang produk atau perusahaan/penjual kepada orang lain didasari oleh perasaan atau ketidakpuasan yang dirasakanya. Hubungan bauran pemasaran dengan keputusan pembelian konsumen ini secara tegas dikemukakan oleh Basu Swasta dan Irawan (2008:78) sebagai berikut: Marketing mix merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan: dan semua ini ditujukan untuk mendorong konsumen melakukan pembelian sekaligus untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.

13 Berdasarkan pendapat diatas terdapat hubungan yang jelas antara bauran pemasaran dengan keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa perusahaan, yang selanjutnya meningkatkan hasil penjualan produk/jasa perusahaan. 2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pembelian jasa pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten Kuningan. Definisi dari hipotesis yang telah di rumuskan di atas sebagai berikut: 1. Pengaruh adalah suatu hal yang dapat menyebabkan sesuatu hal lain terjadi, daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya). 2. Bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat alat ataupun variabel yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan pemasaran yang tediri dari: a. Produk (product) b. Harga/tarif (price) c. Tempat pelayanan (place) d. Promosi (promotion) e. Orang (people)

14 f. Bukti fisik (physical evidence) g. Proses (process) 3. Keputusan pembelian jasa adalah tahap-tahap atau proses yang dilalui oleh konsumen dalam pengambilan keputusan membeli suatu produk/jasa. Tahap-tahap tersebut meliputi: a. Pengenalan kebutuhan b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan pembelian e. Perilaku setelah pembelian E. Lokasi dan Lama Penelitian a. Kegiatan penelitian pada LBB Sony Sugema College (SSC) di Kabupaten kuningan, berlokasi di Jalan. Ir. H. Juanda No. 92, Kuningan, Jawa Barat 54411. b. Lamanya penelitian dilakukan selama enam bulan terhitung dari bulan September 2016 sampai bulan Februari 2017.