BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

BAB II METODE PENELITIAN. berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

JARINGAN KOMUNIKASI DAN EFEKTIVITAS KERJA

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013)

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) POLA KERJA SAMA LUWU

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEDEK ELISYAH PUTRI SIREGAR

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah)

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Bab II METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

Disusun oleh: Dery Indra Siregar. Universitas Sumatera Utara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA ORGANISASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. khususnya pengaruh job description yaitu mengenai pengaruh job description

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN JAMINAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK TEMBAKAU PT GELORA DJAJA KERTOSONO

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

BAB IV METODE PENELITIAN

PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada Kantor Camat Patilanggio

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian

BAB III METODOLOGI. Customer Maintenance. Sampel sebanyak 30 orang. Metode penarikan sampelnya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP AKTUALISASI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

BAB III METODE PENELITIAN. profesional serta hubungannya dengan kinerja pembelajaran guru, metode penelitian

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sekarang ini dapat dilihat bahwa semua negara di dunia sedang sibuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Kasus di UPTD Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN MOTIVASI KARYAWAN RINAL KURNIA

BAB II METODE PENELITIAN. maka penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut :

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

Transkripsi:

BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara) OLEH INDRA CHRISTINA MARPAUNG 100904075 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja, sebuah studi korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation (SRO) PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: teori komunikasi, komunikasi organisasi, budaya organisasi, dan motivasi kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara yang berjumlah 336 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang yang diperoleh menggunakan rumus Taro Yamane. Data penelitian diperoleh melalui studi lapangan melalui teknik survei dengan instrumen kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang. Kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesa yang menggunakan rumus Tata Jenjang Spearman (Spearman s Rho Rank-Order Correlation), uji signifikasi menggunakan rumus t dan uji determinasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi/kuat antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Kata Kunci: komunikasi organisasi, budaya organisasi, motivasi kerja, PT Inalum. PENDAHULUAN Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu interaksi sosial, baik dalam hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, bahkan masyarakat. Di dalam organisasi, komunikasi dibutuhkan sebagai suatu sistem pengendalian manajemen karena merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen. Barry Cushway dan Derek Lodge menggambarkan fungsi komunikasi di dalam organisasi adalah untuk membentuk iklim organisasi dan membangun budaya organisasi (dalam Panuju, 2001: 2). Organisasi biasanya terbentuk dari kumpulan individu yang berbeda baik sifat, karakter, keahlian, pendidikan, dan latar belakang pengalaman dalam hidupnya. Oleh karena itu, perlu ada pengakuan pandangan yang akan berguna untuk pencapaian misi dan tujuan organisasi, agar setiap anggota organisasi tidak berjalan sendiri-sendiri. Penyatuan pandangan dari sumber daya manusia di dalam perusahaan ini diperlukan dalam bentuk ketegasan dari perusahaan yang 1

dituangkan dalam bentuk budaya organisasi yang akan mencerminkan spesifikasi dan karakter perusahaan tersebut. Pacanowsky dan O Donnel Trujillo (1983) menyatakan bahwa budaya merupakan inti dari kehidupan organisasi yang dikonstruksi secara komunikatif melalui praktek-praktek dalam organisasi. Budaya organisasi mengacu pada cara hidup di dalam organisasi yang mencakup iklim, psikologis, dan simbol (fisik, perilaku, verbal) serta makna yang direkatkan pada simbol tersebut. Dalam sebuah organisasi, adanya kesamaan antara keyakinan, visi, misi, dan nilai-nilai antara pimpinan dan semua anggota organisasi menunjukkan kuatnya budaya yang dibangun di dalam organisasi tersebut (dalam West dan Turner, 2008: 317-320). Popularitas budaya organisasi sebagai salah satu variabel kunci yang mendorong keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan awalnya terinspirasi dari banyaknya perusahaan Jepang yang tetap bertahan pada sekitar tahun 1980-an di tengah banyaknya perusahaan Amerika yang harus menutup kegiatan usahanya akibat krisis minyak dunia yang terjadi pada masa itu. Salah satu indikator keberhasilan perusahaan Jepang adalah perbedaan pola manajemen perusahaan Jepang dengan pola manajemen perusahaan Amerika. Perusahaan-perusahaan Jepang pada umumnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal (budaya bangsa Jepang) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan (Sobirin, 2007: 243-244). Motivasi dalam bekerja sangat penting dalam organisasi karena berkaitan dengan kemampuan (ability) dan kapasitas (capacity) yang didukung oleh lingkungan, dan hal inilah yang menjadi tampilan seseorang dalam sebuah organisasi. Motivasi kerja merupakan kondisi di mana karyawan secara lebih giat melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga pekerjaan akan diselesaikan lebih cepat dan lebih baik (Hasibuan, 2010: 94). Salah satu organisasi yang menerapkan pola manajemen Jepang sebagai budaya organisasinya adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum). PT Inalum dikenal sebagai organisasi yang kental dengan budaya Jepangnya. Penekanan pentingnya 4S (styles, staff, shared values, dan skill) dari the 7S of McKenzie sebagai sarana untuk meraih keberhasilan perusahaan-perusahaan Jepang merupakan akar budaya yang juga diterapkan di perusahaan ini. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. KAJIAN LITERATUR Brent D. Rubben menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, baik di dalam kelompok, organisasi, dan di dalam masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Seorang ahli komunikasi dan pendidikan, Louis Forsdale juga memberikan defenisi tentang komunikasi yaitu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Selanjutnya, William J. Seller 2

mendefenisikan komunikasi sebagai proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti (dalam Muhammad, 2009:3-4). Secara harafiah, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat atau instrument. Arti kata ini menyiratkan bahwa organisasi adalah alat bantu manusia. Jadi, ketika beberapa orang mendirikan sebuah organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu sendiri melainkan agar mereka dan semua orang yang terlibat di dalamnya dapat mencapai tujuan dengan lebih mudah dan lebih efektif. Goldhaber (1986) memberikan defenisi mengenai komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau berubah-ubah. Defenisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu: proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian. Ketujuh konsep kunci ini menurut Goldhaber akan mempengaruhi proses komunikasi dalam organisasi (dalam Muhammad, 2009:67). Defenisi inilah yang secara umum dipakai untuk mendefenisikan komunikasi organisasi. Budaya organisasi dapat didefenisiskan sebagai perangkat sistem nilainilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja (Sutrisno, 2010:2). Budaya organisasi juga dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal (Mangkunegara, 2008:113). Budaya dalam organisasi bisa dibangun karena adanya komunikasi. Inti kehidupan organisasi ditemukan dalam budayanya. Dalam hal ini, budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis, dan latar belakang individu melainkan menurut Pacanowsky dan O Donnel Trujillo, budaya adalah cara hidup di dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal ini mungkin mencakup semangat kerja karyawan, sikap, dan tingkat produktivitas. Budaya organisasi juga mencakup semua simbol (tindakan, rutinitas, percakapan, dan seterusnya) dan makna-makna yang dilekatkan orang pada simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi antar karyawan dan pihak manajemen (dalam West dan Turner, 2008: 317). Untuk meneliti budaya organisasi, budaya organisasi dapat dianalisis ke dalam beberapa karakteristik (Muchlas, 2005:531-532), sebagai berikut: keteraturan perilaku yang diamati, perilaku standar (norma), nilai-nilai yang dominan, filosofi, aturan-aturan, dan iklim organisasi. Motivasi kerja diartikan sebagai proses untuk menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang dalam mencapai tujuan. Tiga elemen utama dari motivasi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Arah berkaitan dengan pengaitan upaya kepada arah dan tujuan yang menguntungkan organisasi, dan mempertimbangkan kualitas serta intensitas upaya secara bersamaan. Sedangkan 3

ketekunan berkaitan dengan ukuran mengenai seberapa lama seseorang bisa melakukan usahanya (Hanggraeni, 2011:31). Selama bekerja, motivasi kerja para karyawan biasanya akan mengalami perubahan-perubahan, hal ini merupakan hasil interaksi antara karyawan dengan lingkungan kerjanya. Bila motivasi kerja karyawan rendah, maka unjuk kerja karyawan tersebut akan rendah meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Motivasi merupakan subjek yang penting bagi manajer karena manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mampu bekerja dengan giat dan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan baik demi terwujudnya tujuan perusahaan (Hasibuan, 2010:94). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Pabrik Peleburan (Smelter) PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum) yang berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah bentuk pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab-akibat yang langsung bisa dilihat. Metode korelasional digunakan untuk mengukur hubungan di antara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan mempermudah cara untuk membuat rancangan penelitian eksperimental. Masalah penelitian yang berhasil diidentifikasi dan yang menjadi titik tolak penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation PT Inalum. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang bekerja di seksi Smelter Reduction Operation PT Inadonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara sebanyak 336 orang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel karena jumlah populasi yang lebih dari 100 orang dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Berdasarkan rumus taro yamane, maka jumlah sampel yang dipilih adalah 77 karyawan. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: accidental sampling yaitu dengan mengambil siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui yang merupakan karyawan yang bekerja di seksi SRO PT Inalum. Dalam penelitian ini, peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : 1. Penelitian lapangan (field research) Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey di lokasi penelitian. Penelitian di lapangan melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah alat pengumpul data yang di dalamnya terdapat sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh 4

responden. Sehubungan dengan itu, kuesioner dapat disebut juga sebagai wawancara / interview tertulis (Nawawi, 1991: 117). 2. Penelitian kepustakaan ( library research ) Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang digunakan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Peneliti mengumpulkan data kepustakaan dimulai sejak 13 November 2012 dan terus dilaksanakan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun,1989:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu: a. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal adalah suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan awal dalam menganalisa kolom yang terdiri dari sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1989: 267). Data-data yang terkumpul baik lewat studi kepustakaan dan kuesioner akan disusun dan kemudian disajikan dalam bentuk analisa tabel tunggal. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom. Sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. b. Analisis Tabel Silang Analisis tabel tunggal digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1989:273). c. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan melihat derajat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan hubungan menunjukkan derajat hubungan ini disebut koeifisien asosiasi (korelasi). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jawaban responden penelitian, maka dapat diperoleh nilai skor dan ranking dari masing-masing responden yang dapat dilihat dalam tabel berikut: DAFTAR RANGKING BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA No Responden X Y Rx Ry d i 2 d i 0 1 104 49 56 59.5-3.5 12.25 0 2 98 46 41 53.5-12.5 156.25 0 3 102 42 50.5 46 4.5 20.25 0 4 94 39 34 22 12 144 5

0 5 99 41 42.5 42 0.5 0.25 0 6 103 41 53.5 42 11.5 132.25 0 7 102 41 50.5 42 8.5 72.25 0 8 103 41 53.5 42 11.5 132.25 0 9 106 52 59 71-12 144 1 0 101 39 48.5 22 26.5 702.25 1 1 103 41 53.5 42 11.5 132.25 1 2 92 39 32 22 10 100 1 3 90 37 28 3.5 24.5 600.25 1 4 110 52 63 71-8 64 1 5 86 32 16 1 15 225 1 6 100 45 45.5 50.5-5 25 1 7 105 44 57.5 48 9.5 90.25 1 8 100 47 45.5 55.5-10 100 1 9 110 49 63 59.5 3.5 12.25 2 0 85 37 9.5 3.5 6 36 2 1 111 41 66.5 42 24.5 600.25 2 2 86 38 16 6.5 9.5 90.25 2 3 110 52 63 71-8 64 2 4 112 52 70 71-1 1 2 5 101 47 48.5 55.5-7 49 2 6 118 52 73.5 71 2.5 6.25 2 7 119 51 75 63 12 144 2 8 90 39 28 22 6 36 2 9 82 39 3 22-19 361 3 0 112 52 70 71-1 1 3 1 86 40 16 37-21 441 3 2 81 39 2 22-20 400 3 3 108 52 60.5 71-10.5 110.25 3 4 88 38 22.5 6.5 16 256 3 5 85 40 9.5 37-27.5 756.25 3 6 86 45 16 50.5-34.5 1190.25 3 7 85 39 9.5 22-12.5 156.25 3 8 86 39 16 22-6 36 3 9 85 39 9.5 22-12.5 156.25 4 0 108 46 60.5 53.5 7 49 4 1 96 45 38 50.5-12.5 156.25 4 2 85 39 9.5 22-12.5 156.25 4 3 90 39 28 22 6 36 4 4 84 38 5.5 6.5-1 1 4 5 120 52 76.5 71 5.5 30.25 6

4 6 84 39 5.5 22-16.5 272.25 4 7 96 39 38 22 16 256 4 8 103 51 53.5 63-9.5 90.25 4 9 83 34 4 2 2 4 5 0 111 40 66.5 37 29.5 870.25 5 1 85 39 9.5 22-12.5 156.25 5 2 88 39 22.5 22 0.5 0.25 5 3 89 38 25.5 6.5 19 361 5 4 100 45 45.5 50.5-5 25 5 5 118 52 73.5 71 2.5 6.25 5 6 100 43 45.5 47-1.5 2.25 5 7 88 39 22.5 22 0.5 0.25 5 8 86 39 16 22-6 36 5 9 112 39 70 22 48 2304 6 0 116 52 72 71 1 1 6 1 111 48 66.5 57.5 9 81 6 2 94 48 34 57.5-23.5 552.25 6 3 86 39 16 22-6 36 6 4 94 39 34 22 12 144 6 5 97 52 40 71-31 961 6 6 95 41 36 42-6 36 6 7 120 52 76.5 71 5.5 30.25 6 8 96 39 38 22 16 256 6 9 91 39 30.5 22 8.5 72.25 7 0 99 39 42.5 22 20.5 420.25 7 1 89 39 25.5 22 3.5 12.25 7 2 80 39 1 22-21 441 7 3 91 50 30.5 61-30.5 930.25 7 4 111 52 66.5 71-4.5 20.25 7 5 87 39 20 22-2 4 7 6 105 51 57.5 63-5.5 30.25 7 7 88 39 22.5 22 0.5 0.25 Total 16597 Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus korelasi tata jenjang Spearman (Spearman s Rho Rank-Order Correlation), yaitu: 6 d 2 rs = 1 N N 2 1 7

6 16597 rs = 1 77 77 2 1 99582 rs = 1 77(5928) rs = 1 99582 456456 rs = 1 0,2182 r s = 0,7818 = 0,782 Setelah menghitung harga rhitung = 0,782, maka hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel nilai rtabel Spearmen. Pada tabel tersebut, ternyata harga rhitung untuk taraf presisi 10% dengan N=77 mempunyai harga rtabel = 0,189. Dengan demikian, maka rhitung > rtabel (0,782 > 0,189) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Berdasarkan skala Guilford, rhitung (0,782) berada di antara 0,71-0,90 yang menandakan terdapat hubungan yang tinggi/kuat antara budaya organisasi dan motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Selanjutnya, untuk menguji tingkat signifikan korelasi jika N > 10, maka digunakan rumus t test dengan tingkat signifikansi 10%, yaitu: t hitung = r s N 2 1 r s 2 t hitung = 0,782 77 2 1 0,782 2 t hitung = 0,782 70 1 0,6115 t hitung = 0,782 180,18 thitung = 10,496 Tahap berikutnya adalah mengkonsultasikan nilai thitung pada nilai ttabel. Karena jumlah N (responden) dalam penelitian ini terdapat dalam tabel lampiran, maka dapat diketahui bahwa nilai t tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,665. Dalam penelitian ini nilai t tabel < nilai t hitung, dimana nilai t tabel adalah 1,665 sedangkan nilai t hitung adalah 10,496. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. 8

Selanjutnya, berdasarkan nilai r s yang diperoleh maka dapat dilakukan Uji determinan korelasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y: Kp = rs 2 x 100% Kp = 0,782 2 x 100% Kp = 0,6115 x 100% Kp = 61,15% Nilai hasil perhitungan determinasi di atas menunjukkan bahwa budaya organisasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan di seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung sebesar 61,15%. Selebihnya sebesar 38,85% dipengaruhi oleh oleh faktor-faktor lain di luar budaya organisasi, seperti: pengalaman pribadi, karakter pribadi karyawan tersebut, latar belakang karyawan, lingkungan pergaulan karyawan di luar jam kerja, tanggapan pihak-pihak di luar organisasi terhadap perusahaan, maupun psikologis karyawan itu sendiri. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan budaya organisasi di Seksi Smelter Reduction Operation Section PT Indonesia Asahan Aluminium dapat disimpulkan sudah baik. Mayoritas karyawan di seksi smelter Reduction Operation PT Inalum sebagai anggota organisasi sudah memandang budaya organisasi sebagai hal yang penting untuk diterapkan karena menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hierarki organisasi yang mewakili norma-norma perilaku yang harus mereka ikuti sebagai anggota organisasi. Budaya Jepang yang ada di seksi Smelter Reduction Operation PT Inalum merupakan budaya yang produktif karena dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga menjadikan organisasi menjadi lebih kuat dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Budaya Jepang ini menjadi falsafah karyawan tentang bagaimana mereka harus bertindak dan bertingkahlaku selama berada di organisasi. 2. Tingkat motivasi kerja para karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation Section PT Indonesia Asahan Aluminium dapat disimpulkan sudah tinggi. Karyawan di seksi SRO PT Inalum dikatakan termotivasi karena mereka sudah memahami bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk kepentingan pribadinya tapi lebih dari itu karyawan sebagai bagian dari organisasi harus memahami bahwa mereka turut bertanggungjawab pada tercapainya visi-misi perusahaan, mereka juga mampu mengarahkan segala usaha yang mereka keluarkan ketika bekerja adalah demi tercapainya visi-misi perusahaan menunjukkan bahwa karyawan termotivasi dalam bekerja, dan mereka mampu rasa jenuh ketika bekerja demi tercapainya tujuan perusahaan dalam jangka waktu yang lama. 3. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan rumus Tata Jenjang Spearman (Spearman s Rho Rank-Order Correlation) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,782 yang setelah dikonsultasikan pada r spearman, harga r tabel < r hitung (0,189 < 0,782), maka dengan demikian terdapat hubungan 9

yang tinggi/kuat antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Jika dilihat dari hasil penghitungan Uji t, ternyata nilai t tabel < nilai t hitung (1,665 < 10,496), dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara. Demikian pula berdasarkan uji determinasi, ternyata pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu Bara cukup tinggi yaitu sebesar 61,15% sedangkan selebihnya yaitu sebesar 38,85% dipengaruhi oleh faktor lain di luar budaya organisasi, seperti: pengalaman pribadi, karakter pribadi karyawan tersebut, latar belakang karyawan, lingkungan pergaulan karyawan di luar jam kerja, tanggapan pihak-pihak di luar organisasi terhadap perusahaan, maupun psikologis karyawan itu sendiri. DAFTAR REFERENSI Hanggraeni, Dewi. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit FE UI. Hasibuan, Malayu S.P, 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2008. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama. Muchlas, Makmuri, 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajahmada University Press. Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi: dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta : PT. Pustaka LP3S Indonesia Sobirin, Rachmad. 2007. Budaya Organisasi: Pengertian, Makna, dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Sutrisno,Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. West,Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika. 10