membunuh menghambat pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
Obat yang termasuk golongan ini ialah : a. Sulfonamid, b. Trimetoprin, c. Asam p-aminosalisilat (PAS), dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (bakteri, jamur) yang mempunyai efek menghambat atau menghentikan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini, yang

Antibiotik untuk Mahasiswa Kedokteran, oleh V. Rizke Ciptaningtyas Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara maju dan berkembang. WHO mengemukakan bahwa penyakit ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, ditentukan

I. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah 1. untuk mengetahui potensi suatu antibiotika yang digunakan untuk membunuh mikroba 2.

FARMAKOLOGI ANTIBIOTIK/ ANTIBAKTERI. Dosen Pengampu Tuty Mulyani, M.Sc., Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. Peningkatan Kesehatan lainnya serta Melaksanakan Upaya Rujukan.

Terms to know! Antiinfeksi dan Antiseptik. Prinsip umum terapi antiinfeksi. Kurva kadar obat dalam darah. Bakterisida atau bakteriostatik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seringkali, buang air besar yang berbentuk cair bukanlah diare. Hanya bayi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hampir selalu menempati urutan teratas, terutama di negara-negara berkembang

ANTIBAKTERIA DAN ANTIFUNGI. Irfan M. Setiawan, M.Sc., Apt

PROFIL PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA DI BEBERAPA PUSKESMAS KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada zat kimia yang dihasilkan oleh satu macam organisme, terutama fungi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Antibiotik merupakan komponen alami ataupun sintetik yang dapat membunuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biang keringat, koreng dan sebagainya. Untuk mengobati penyakit-penyakit kulit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak beraturan yang terdapat garis tengah dengan ukuran 1μm. Staphylococcus sp. tidak

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENANGANAN KASUS INFEKSI

BAB I PENDAHULUAN. yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga

ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/ tanpa darah dan dengan/ tanpa lendir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Tujuan. Menjelaskan mekanisme kerja antimikroba Membedakan antimikroba spektrum luas dan spektrum sempit Mengetahui mekanisme resistensi antimikroba

BAB 2 TI JAUA PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pelayanan kesehatan di puskesmas. Keterbatasan jumlah dokter yang ada di


BAB I PENDAHULUAN. kecil. Turunan zat tersebut yang dibuat secara semi-sintetis, termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MEKANISME TIMBULNYA RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA INFEKSI BAKTERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Produksi Antibiotik (Manufacture Of Antibiotics) Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB Klasifikasi antibiotik berdasarkan mekanisme aksi nya

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

ISOLASI RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI DEPOK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BERPOTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP Staphylococcus SKRIPSI

POLA PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA PARIAMAN SKRIPSI OLEH DAENG ERLANGGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. konsentrasi tertentu mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. upaya untuk mewujudkan keadaan sehat dari sakit adalah dengan melakukan

KAJIAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI BANGSAL ANAK RSUP Dr. KARIADI SEMARANG PERIODE AGUSTUS-DESEMBER 2011 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DRUG USED IN THE TREATMENT OF INFECTION. By: Fatma Sri Wahyuni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan mekanisme kerjanya antimikroba dibagi dalam 5 (Lima) kelompok, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani menjadi sangat penting karena mengandung asam-asam amino

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroba lain,

ANTIMIKROBA KIMIA BIOESAI PS-S2 KIMIA IPB 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resistensi terhadap antimikroba atau. antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bronkitis. Bronkitis adalah kondisi peradangan pada daerah trakheobronkhial, peradangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Antibiotik adalah suatu substansi antimikrobia yang diperoleh dari atau dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdiameter 0,7-1,2µm,tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK ORAL OLEH DOKTER GIGI DI PRAKTEK KOTA MEDAN TAHUN 2015

ISOLASI RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI DEPOK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BERPOTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP Propionibacterium acne SKRIPSI

Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PENGEMBANGAN OBAT DALAM PENEMUAN OBAT BARU UNTUK MENGATASI MASALAH RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroba patogen seperti bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Penyakit yang

I. PENDAHULUAN. penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012). Infeksi nosokomial dapat terjadi

Antibiotik dan zat kemoterapeutik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber protein fungsional maupun pertumbuhan, terutama pada anak-anak usia

Tingkat Pengetahuan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN TERDIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI

PENINGKATAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN PRIA LANSIA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE SEMINAR DI KELURAHAN BACIRO KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi

ANTI INFEKSI. dr. Agung Biworo, M.Kes. Mekanisme Kerja Obat Anti Mikroba. atau transpor aktif melalui membran sel.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat disebabkan oleh adanya infeksi maupun non-infeksi, seperti

Transkripsi:

Pengertian Macam-macam obat antibiotika Cara kerja / khasiat antibiotika Indikasi dan kontraindikasi Dosis yang digunakan Efek samping dan cara mengatasinya Obat Antibiotika - 2

Zat kimia yang secara alami dihasilkan oleh berbagai spesies mikroorganisme seperti bakteri, fungi, actinomycetes dan streptomyces yang membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Obat Antibiotika - 3

Antibiotika secara umum diklasifikasikan berdasarkan : Struktur kimia antibiotik Sifat toksisitas selektif Mekanisme kerja terhadap bakteri Aktivitasnya Daya hambat antibiotik Obat Antibiotika - 4

Antibiotik golongan β-laktam : Sefalosporin (contoh: sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim) Monosiklik dan penisilin (contoh: amoksisilin, penisilin) Antibiotik golongan aminoglikosida, contoh: Streptomisin Gentamisin Amikasin Neomisin Paranomisin Obat Antibiotika - 5

Antibiotik golongan tetrasiklin, contoh: Tetrasiklin Doksisiklin Monosiklin Antibiotik golongan makrolida, contoh: Penisilin-G Antibiotik golongan linkomisin, contoh: Linkomisin Antibiotik golongan kuinolon, contoh: Fluorokuinolon Antibiotik golongan kloramfenikol, contoh: Kloramfenikol Obat Antibiotika - 6

Antibiotik bakteriostatik menghambat pertumbuhan bakteri Contoh : Sulfonamida Tetrasiklin Kloramfenikol Eritromisin Trimetropim Linkomisin Makrolida Klindamisin Asam paraaminosalisilat Antibiotik bakterisid membunuh bakteri Contoh : Penisilin Sefalosporin Aminoglikosida (dosis besar) Kotrimoksazol Polipeptida Rifampisin Isoniazid Obat Antibiotika - 7

Inhibitor sintesis dinding sel bakteri efek bakterisidal dengan cara memecah enzim dinding sel dan emnghambat enzim dalam sintesis dinding sel Contoh: Golongan β-laktam (penisilin, sefalosporin, karbapenem, monobaktam) Vancomysin Basitrasin Fosfomysin Daptomysin Inhibitor sintesis protein bakteri efek bakterisidal atau bakteristatik dengan cara mengganggu sintesis protein tanpa mengganggu sel-sel normal Contoh: Aminoglikosida Makrolida Tetrasiklin Streptogamin Klindamisin Oksazolidinon Kloramfenikol Obat Antibiotika - 8

Merubah permeabilitas membran sel menyebabkan sel lisis Contoh: Polimiksin Amfoterisin B Gramisidin Nistatin Kolistin Menghambat sintesa folat Contoh: Sulfonamida Trimetroprim Obat Antibiotika - 9

Mengganggu sintesis DNA Contoh: Metronidasol Kinolon Novobiosin Obat Antibiotika - 10

Antibiotika spektrum luas (broad spectrum) untuk mengobati penyakit infeksi yang belum diidentifikasi dengan pembiakan dan sensitifitas Contoh: Tetrasiklin Sefalosporin Ampisilin Sulfonamid Kloramfenikol Rifampisin Antibiotika spektrum sempit (narrow spectrum) bersifat selektif dan efektif untuk melawan satu jenis organisme Contoh: Penisilin Eritromisin Klindamisin Kanamisin Streptomisin Gentamisin Obat Antibiotika - 11

Time dependent killing menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya dipertahankan cukup lama diatas kadar hambat minimal kuman Contoh: Penisilin Sefalosporin Linezoid Eritromisin Concentration dependent killing menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya relatif tinggi Contoh: Aminoglikosida Fluorokuinolon Ketolid Obat Antibiotika - 12

Obat antibiotik/antibakterial memiliki berbagai target pada bakteri, meliputi: Dinding sel dan membran sel Ribosomes Asam nukleat Metabolisme seluler bakterial Enzim seluler bakterial Obat Antibiotika - 13

Beberapa mekanisme antibiotik dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan, dan menghancurkan bakteri: Menghambat sintesis dinding sel (golongan β-lactams) Contoh : Penisilin, sefalosporin, carbapenem (golongan β- lactams) Cycloserine, vankomisin, bacitracin Obat Antibiotika - 14

Bekerja langsung pada membran sel mikroorganisme meningkatkan permeabilitas menyebabkan kebocoran senyawa intraseluler Contoh : Polimiksin Anti jamur poliena (nistatin dan amfoterisin B) yang mengikat sterol dinding sel Daptomycin lipopeptide Obat Antibiotika - 15

Mengganggu fungsi subunit ribosom 30S atau 50S untuk menghambat sintesis protein secara reversibel (bakteriostatik) Contoh : Kloramfenikol Tetrasiklin Eritromisin Klindamisin Streptogramin Linezolid Obat Antibiotika - 16

Berikatan pada subunit 30S dan mengganggu sintesis protein (bakterisida) Contoh : Aminoglikosida Obat Antibiotika - 17

Mempengaruhi metabolisme asam nukleat bakteri Menghambat enzim RNA polimerase (Contoh : Rifampisin, Rifabutin) Menghambat enzim topoisomerase (Contoh : Kuinolon) Obat Antibiotika - 18

Antimetabolit (zat yang berkompetisi dengan, menggantikan atau menghambat metabolit spesifik dari sel sehingga mengganggu metabolisme normal sel) menahan enzim-enzim penting dari metabolisme folat Contoh : Trimetroprim Sulfonamid Obat Antibiotika - 19

Golongan obat antibiotik/antibakterial dan cara kerja mereka pada bakteri Obat Antibiotika - 20

Resistensi yaitu tidak terganggunya sel mikroba oleh antibiotik yang merupakan suatu mekanisme alami untuk bertahan hidup Terjadi apabila antibiotik diberikan atau digunakan dengan dosis yang terlalu rendah atau masa terapi yang tidak tepat Obat Antibiotika - 21

Obat Antibiotika - 22

Suprainfeksi Yaitu infeksi sekunder yang timbul ketika pengobatan terhadap infeksi primer sedang berlangsung dimana jenis dan infeksi yang timbul berbeda dengan infeksi primer Obat Antibiotika - 23

(WHO, 2001) : Sesuai dengan indikasi penyakit (pengobatan didasarkan atas keluhan individual dan hasil pemeriksaan fisik) Diberikan dengan dosis yang tepat (pemberian obat memperhitungkan umur, berat badan dan kronologis penyakit) Obat Antibiotika - 24

Cara pemberian dengan interval waktu pemberian yang tepat (jarak minum obat sesuai dengan aturan pemakaian yang telah ditentukan) Lama pemberian yang tepat Obat yang diberikan harus efektif dengan mutu terjamin (hindari pemberian obat yang kadaluwarsa) Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau Meminimalkan efek samping dan alergi obat Obat Antibiotika - 25