Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 6. Pembuatan bak filtrasi kapasitas 2m 3 pengganti Tower air

Proses Pembuatan Madu

KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino,

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

7 Manfaat Daun Singkong

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu banyak orang memanfaatkan lebah untuk diambil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

Mineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

UJI EFEK TONIK MADU RAMBUTAN PADA MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN METODE NATATORY EXHAUSTION SKRIPSI

KONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

OHM PELANGSING OBAT HERBAL MAMI PELANGSING

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB II KETERAMPILAN PSIKOMOTOR KELOMPOK SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari telur (Watson, 2002;Aryulina, 2004). Telur mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih telur (albumin) dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman terung belanda berbentuk perdu yang rapuh dengan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. terbukti berperan penting dalam menunjang kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

PENERAPAN FINITE COVERING DALAM PEMILIHAN BAHAN MAKANAN BAGI IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

TELUR ASIN PENDAHULUAN

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENENTUAN STATUS GIZI DAN PERENCANAAN DIET. Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar 4), untuk melengkapi peralatan dalam pengolahan madu diperlukan sumur bor dan pompa (Gambar 5). Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu Gambar 2. Alat Pemeras madu Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 % Gambar 5. Sumur bor dan pompa telah Gambar 6. Pembuatan bak filtrasi kapasitas terpasang Pembuatan dengan kedalaman bak filtrasi 40 mkapasitas 2m 3 2m pengganti 3 pengganti Tower Tower air dengan air drum, 11

Kegiatan pelatihan panen madu lestari dan higienis sesuai standar Internal Control System (ICS) dilakukan oleh tim dari Bogor. Beberapa materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan dan pelatihan ICS ini meliputi; prosedur pemanenan yang tepat, penggunaan peralatan yang higienis, pengetahuan kelestarian madu hutan dan konservasi (lebih detail dipaparkan dalam Buku Panen Lestari dan Manfaat Madu Hutan, Hapsoh dkk, 2013). Madu yang diperoleh pemanjat dilakukan proses penyaringan, seterusnya dilakukan pengurangan kadar air dengan evaporator. Pengurangan kadar air madu bertujuan untuk memenuhi kriteria standar nasional Indonesia (SNI). Madu hutan memiliki karakteristik yang sangat khas dibandingkan dengan madu ternak. Pada umumnya madu hutan memiliki kadar air yang cukup tinggi (24-28%), itu sebabnya madu hutan cenderung lebih encer dibandingkan dengan madu ternakan. Hal itu bukan berarti madu hutan tidak baik kualitasnya. Kualitas madu dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya waktu pemanenan madu, kadar air, warna madu, rasa dan aroma madu. Waktu pemanenan madu harus dilakukan pada saat yang tepat, yaitu ketika madu telah matang dan sel-sel madu mulai ditutup oleh lebah. Selain itu, kadar air yang terkandung dalam madu juga sangat berpengaruh terhadap kualitas madu. Madu yang baik adalah madu yang mengandung kadar air sekitar 17-21% (Sihombing, 1997). Bervariasinya kadar air dalam madu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelembapan udara, jenis nektar, proses produksi dan penyimpanan (Suranto, 2007). Warna dan rasa madu hutan tidak selalu sama, hal itu bergantung pada musim dan keanekaragaman nektar yang dihisap lebah. Madu hutan memiliki aroma yang sangat khas, hal itu dapat menjadi pembeda madu hutan dan madu ternak berdasarkan aromanya saja. Umumnya madu memiliki rasa manis. Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula. Namun ada juga madu yang memiliki rasa pahit dan keasaman. Madu hutan bisa beraneka ragam warnanya, mulai warna kuning keemasan, merah kecoklatan, hitam pekat, bahkan ada juga yang berwarna putih bening. 12

Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6 dan C yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping itu, di dalam madu terdapat pula Tembaga, Yodium dan Seng dalam jumlah kecil, juga beberapa jenis hormon (Sarwono, 2001). Gambar 7. Varian warna madu dari terang hingga gelap. A. Kandungan Nutrisi Kandungan Nutrisi madu hutan dapat berbeda-beda, hal ini bergantung pada asal nektar yang dihisap lebah. Zat-zat yang terkandung dalam madu sangat kompleks dan kini telah diketahui tidak kurang dari 181 macam zat yang terkandung dalam madu. Karbohidrat merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam madu, yaitu lebih dari 75%. Jenis karbohidrat yang paling dominan dalam hampir semua madu adalah dari golongan monosakarida yang biasanya levulosa dan dekstrosa. Levulosa dan dekstrosa mencakup 85-90% dari total karbohidrat yang terdapat dalam madu, sisanya terdiri atas disakarida dan oligosakarida (Sihombing, 1997). Berikut adalah kandungan nutrisi secara umum pada madu dan fungsinya bagi tubuh: 13

a. Karbohidrat (glukosa dan fruktosa) Kandungan karbohidat berupa gula glukosa dan fruktosa pada madu dapat diserap darah secara instan, berbeda dengan gula biasa kandungan dasar sukrosa harus melalui proses pencernaan. Oleh sebab itu madu asli memiliki toleransi terhadap penderita diabetes, meskipun terjadi peningkatan kadar gula darah, namun kalori yang berasal dari madu dapat secara langsung digunakan tubuh menjadi energi. Nilai kalori pada madu sangat besar 3.280 kal/kg, setara dengan kalori 50 butir telur ayam, 5,7 liter susu. b. Mineral Madu sangat kaya akan kandungan mineral penting bagi tubuh, antara lain adalah; Kalsium (Ca), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Fosfor (P), Kalium (K), Natrium (Na) dan Seng (Zn). Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Magnesium bertindak sebagai katalisator reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Sementara itu Fosfor bertanggungjawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi. Selanjutnya Kalium atau Potasium, berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein. Sejalan dengan fungsi Kalium ada Natrium atau Sodium, fungsi utama untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Natrium juga berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot, absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel. Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital lakilaki, dan mempercepat proses penyembuhan luka. c. Vitamin Madu mengandung beberapa vitamin kompleks dan berbagai enzim yang sangat penting bagi tubuh manusia. Berdasarkan nutrisi madu (Tabel 1) mengandung Riboflavin (Vitamin B2), Niacin (Vitamin B3), Asam Pantothenat (Vitamin B5), Viatamin B6, Folat (Vitamin B9) dan Vitamin C. 14

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin secara mandiri, padahal fungsi dari vitamin sangat diperlukan dalam tubuh. Oleh sebab itu diperlukan asupan bahan makanan yang memiliki kandungan vitamin. Madu merupakan hasil sekresi hewani yang mampu menyediakan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. d. Enzim Salah satu pembeda madu asli dan palsu adalah enzim yang terkandung dalam madu. Enzim penting yang terdapat dalam madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat kompleks (polisakarida) menjadi karbohidrat yang sederhana (monosakarida). Enzim invertase adalah enzim yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim oksidase adalah enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat tersebut berguna untuk proses metabolisme tubuh (Suranto, 2004). Asam utama yang terdapat dalam madu adalah asam glutamat. Asam organik yang terdapat dalam madu adalah asam asetat, asam butirat, format, suksinat, glikolat, malat, proglutamat, sitrat dan piruvat. Madu juga mengandung perangsang biogenik yang berperan meningkatkan kesegaran. Enzim peroksidase yang terdapat pada madu hutan membantu mempercepat oksidasi metabolisme peroksida yang merupakan limbah metabolisme. Ahli kesehatan berpendapat bahwa peroksida adalah faktor yang dapat mempercepat penuaan. Selain sebagai nutrisi kulit, madu juga sebagai pelembap alami kulit dan berperan dalam perawatan rambut. Terbukti dengan telah digunakannya madu pada produk perawatan kulit dan rambut. Madu mengandung biose atau zat pengatur tumbuh yang mempercepat pertumbuhan akar, tunas, serta pembungaan pada tanaman. Selain zat antibakteri, madu bisa membantu mempercepat pulihnya jaringan yang luka serta mencegah infeksi. Zat antibakteri dalam madu dapat menyembuhkan jerawat. Hidrogen feroksida juga sangat efektif untuk membersihkan kulit. Madu juga mengandung hormon gonadotropin yang merangsang alat reproduksi lebah ratu dan membantu dalam proses pematangan telur (Suranto, 2004). 15

Tabel 1. Kandungan Nutrisi madu secara umum Nilai Nutrisi Madu per 100 g (3.5oz) Energi 1.272 kj (304 kcal) Karbohidrat 82.4 g Gula 82.12 g Serat pangan 0.2 g Lemak 0 g Protein 0.3 g Air (Kadar Air 17%) 10 g Riboflavin (Vit. B 2 ) 0.038 mg (3%) Niacin (Vit. B 3 ) 0.121 mg (1%) Asam Pantothenat (Vit. 0.068 mg (1%) B 5 ) Piridoksin (Vit. B 6 ) 0.024 mg (2%) Folat (Vit. B 9 ) 2 μg (1%) Vitamin C 0.5 mg (1%) Kalsium (Ca) 6 mg (1%) Besi (Fe) 0.42 mg (3%) Magnesium (Mg) 2 mg (1%) Fosfor (P) 4 mg (1%) Kalium (K) 52 mg (1%) Natrium (Na) 4 mg (0%) Seng (Zn) 0.22 mg (2%) Sumber: Data Nutrisi USD 16