ABSORPSI GAS CO2 BERPROMOTOR MSG DALAM LARUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.

(Ahmadi, 2008) Pada larutan K2CO 3 ditambahkan promotor asam borat, mekanisme yang terjadi sebagai berikut:

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3

Prediksi Solubilitas Gas CO 2 Di Dalam Larutan Potassium Karbonat Dan Amine (DEA, MEA) Menggunakan Model Elektrolit UNIQUAC

MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) BERPROMOTOR PIPERAZINE (PZ) DALAM PACKED COLUMN

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan

Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

ABSORPSI CO2 PADA BIOGAS DENGAN LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) MENGGUNAKAN KOLOM BAHAN ISIAN

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

LABORATORIUM PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN SOLVEN NATRIUM KARBONAT (Na 2 CO 3 ) TERHADAP ABSORPSI CO 2 PADA BIOGAS KOTORAN SAPI DALAM SPRAY COLUMN

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

PERFORMANSI PURIFIKASI BIOGAS DENGAN KOH BASED ABSORBENT

Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

ANALISA PROSES ABSORBSI LARUTAN COSORB SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMURNIAN GAS CO. Fahriya P.S, Shofi M.S, Hadiyanto

ANALISIS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEDIA ABSORBSI KARBON AKTIF JENIS GAC DAN PAC

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

Model Rate-Based Dua-Film Absorpsi Multikomponen Gas Asam Dalam Larutan Kalium Karbonat Dengan Promotor Oleh Lily Pudjiastuti

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sulfur dan Asam Sulfat

BAB 6 ANALISIS 6.2. Analisis Perhitungan dan Hasil Perhitungan Absorpsi CO2 dengan Air Menggunakan Analisis Gas

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

Pengaruh Temperatur Larutan Triethylamine (Tea), Air dan Ca(OH)2 terhadap Pelepasan CO2 pada Proses Pemurnian Biogas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

Efek Konsentrasi Promotor Glisin pada Penangkapan Gas CO 2 dengan Larutan Methyldietanolamin (MDEA) Menggunakan Kolom Berpacking

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

STUDI KINETIKA ABSORPSI CO 2 KE DALAM LARUTAN MDEA BERPROMOTOR ARGININE DAN L-GLUTAMIC ACID MENGGUNAKAN WETTED WALL COLUMN

ABSORPSI GAS CO 2 MENGGUNAKAN MONOETANOLAMINE ABSORPTION CO 2 GAS USING MONOETHANOLAMINE

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

BAB II DESKRIPSI PROSES

PERANCANGAN ALAT PROSES ABSORBER. Oleh : KELOMPOK 17

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

Pelatihan Online I OSN Bidang Kimia Page 1 PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Sulistyani M.Si

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama penyebab meningkatnya kebutuhan energi dunia. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangangan Pabrik HPAM dari Monomer Acrylamide Kapasitas ton/tahun

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

Laporan Kimia Fisik KI-3141

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Biji Tembakau dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

ABSORPSI GAS CO2 BERPROMOTOR MSG DALAM LARUTAN K2CO3 Erlinda Ningsih 1), Abas Sato 2), Mochammad Alfan Nafiuddin 3), Wisnu Setyo Putranto 4) 1),2),3 )4) Teknik Kimia, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim no. 100 Email : erlindaningsih84@gmail.com Abstrak. Gas karbondioksida hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan udara pada daerah padat industri memiliki tingkat polusi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju absorpsi multikomponen dalam larutan kalium karbonat dengan promotor monosodium glutamate dalam packed column, menghitung persen removal gas yang terserap, menentukan koefisien perpindahan massa total dan menentukan pengaruh laju alir larutan kalium karbonat dan asam borat serta laju alir campuran gas terhadap persen removal CO 2. Variabel penelitian terdiri dari laju alir liquida: 1, 2, 3, 4, 5 liter/menit, laju alir gas: 15, 25, 30, 40, 50 liter/menit dan konsentrasi MSG: 1%, 3% dan 5% berat. Dari penelitian ini diperoleh hasil laju absorbsi 0,001 mol/menit, persen removal CO 2 1,6 %,dan K Ga 11,1102 pada variabel laju alir liquida 5 liter/menit, laju alir gas 15 liter/menit dan konsentrasi MSG 5 %. Kata kunci: Absorpsi, CO 2, K 2CO 3, MSG 1 Pendahuluan Salah satu limbah gas industri adalah gas karbondioksida (CO 2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas CO 2 dari hasil pembakaran tersebut dapat menyebabkan udara pada daerah padat industri memiliki tingkat polusi yang cukup tinggi. Gas CO 2 berlebih dalam udara dapat menyebabkan meningkatnya suhu atmosfir yang dapat menimbulkan efek pemanasan global. Selain itu Gas CO 2 berlebih dalam udara dapat mengganggu sistem lingkungan di sekitarnya. Gas CO 2 tidak hanya dihasilkan dari dari pembakaran, Gas CO 2 juga dapat kita jumpai dalam beberapa industri, seperti industri gas alam, industri pupuk, industri biogas dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan suatu metode untuk menangkap atau menyerap Gas CO 2. Penangkapan gas CO 2 dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu dengan absorbsi, adsorbsi, atau dengan melewatkannya ke suatu membran. Absorpsi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan proses pelarutan. Terdapat beberapa macam absorben untuk absorpsi gas CO 2, contohnya potassium hidroksida (KOH), sodium hidroksida (NaOH), Pottasiumkarbonat (K 2CO 3), dan lain-lain. Untuk membantu laju penyerapan gas CO 2 dapat menggunakan promotor. Promotor yang dapat digunakan dalam absorbsi gas CO 2 diantaranya monoethanolamine, diethanolamine, methyldiethanolamine, triethanolamine, dan lain sebagainya. Saat ini telah banyak dilakukan penelitian tentang absorben dan promotor untuk absorpsi gas CO 2. Penelitian tentang absorpsi gas CO 2 dengan monoethanolamine (MEA) telah dilakukan (Srihari dkk. 2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi MEA menyebabkan harga K Ga meningkat dan luas interfacial persatuan volume packingnya juga meningkat. Laju alir gas dan konsentrasi MEA tidak berpengaruh terhadap harga luas interfacial persatuan volume packing. Pada penelitian yang berjudul pengaruh temperatur larutan triethylamin (TEA), air dan Ca(OH) 2 terhadap pelepasan CO 2 pada proses pemurnian biogas menyimpulkan bahwa penggunaan larutan kimia TEA dalam absorpsi CO 2 menigkat secara linier, CO 2 yang terlepas di heater sebesar 4.83% pada CO 2 masuk 5%(Zulkifli dkk, 2014). Absorbsi CO 2 menggunakan larutan potassium l-alanine dan l-proline telah diteliti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa larutan KOH + l Alanine mampu menyerap gas CO 2 lebih besar dibandingkan MEA, DEA dan larutan KOH + l-proline. Larutan KOH + l-proline mampu menyerap gas CO 2 D7. 1

sebesar 0.66 mol CO 2/ mol larutan, MEA sebesar 0.53 mol CO 2/ mol larutan, DEA sebesar 0.54 mol CO 2/ mol larutan, larutan KOH + l-aline sebesar 0.68 mol CO 2/ mol larutan (Lim dkk. 2012). Solubilitas Gas CO 2 dalam Larutan Potassium Karbonat (Kuswandi 2008). Dengan adanya kontak antara aliran gas CO 2dan larutan K 2CO 3 didalam column absorber, maka pelarut akan mengabsorp dan sekaligus bereaksi dengan CO 2 membentuk ion-ion bikarbonat dan carbonat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reversible dimana kesetimbangan reaksi dapat tercapai apabila komposisi larutan konstan setiap waktu. Kesetimbangan reaksi kimia yang terjadi pada fase cair akan menentukan jumlah CO 2 terlarut, yang pada akhirnya berpengaruh pada kesetimbangan fase uapcair, Semakin besar persen berat larutan K 2CO 3, semakin besar pula konsentrasi ion pada saat kesetimbangan, sistem ini menjaga rasio komponen produk terhadap reaktan agar selalu berada dalam nilai yang tetap. Jumlah mol gas CO 2 yang bereaksi akan semakin besar bila konsentrasi larutan K 2CO 3 lebih besar, dimana gas CO 2 yang bereaksi diukur pada kondisi kesetimbangan yang pada akhirnya juga berkesetimbangan dengan CO 2 yang ada dalam fasa gas. Analisa transfer massa disertai reaksi kimia pada absorpsi CO 2 dengan larutan potasium karbonat dalam packed column (Altway dkk. 2008). Penelitian ini telah memprediksi secara teoritis kinerja packed column untuk absorpsi gas CO 2 kedalam larutan K 2CO 3 dalam packed column dengan memperhitungkan efek panas. Dipelajari pengaruh laju alir absorben dan konsentrasi K 2CO 3 terhadap persen penyisihan CO 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menaikkan laju alir absorben dari 3 sampai dengan 7 liter menit masih bisa memperbesar persen penyisihan CO 2. Demikian pula menaikkan kadar K 2CO 3 dalam absorben masuk dari 1 sampai dengan 1.5 M masih efektif dalam menaikkan persen penyisihan CO 2. Dari profil suhu yang diprediksi pada penelitian ini menunjukkan bahwa efek panas tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil simulasi. Hasil prediksi simulasi pada penelitian ini bila dibandingkan dengan data eksperimen menunjukkan penyimpangan dibawah 10% untuk laju absorben dari 1 sampai dengan 5 liter/menit dan penyimpangan nya sebesar 10-30% untuk laju absorben antara 5 sampai dengan 7 liter/menit. Kinetika reaksi absorbsi CO 2 menggunakan larutan kalium karbonat K 2CO 3 dengan promotor Monosodium Glutamate (Kusumawati dkk. 2012). Penelitian ini meneliti tentang pengaruh konsentrasi dan laju alir monosodium glutamate terhadap kinetika reaksi absorbsi CO 2. Penelitian yang lain dalam teknologi absorpsi gas CO 2 adalah pengaplikasian garam dari asam amino sebagai pelarut yang memberikan beberapa keuntungan yaitu reaksi kinetik yang cepat yang tinggi terhadap CO 2, volatilitas rendah, rate korosi rendah dan ketahanan degradasi oksidasi yang tinggi. (Majchrowicz.M.E., 2014). Beberapa jenis garam dari asam amino, antara lain potassium glycinate, potassium taurate dan L-glutamic acid, telah diteliti aplikasinya sebagai absorben pada absorpsi reaktan CO 2. (Hoslt. J.V., dkk. 2008). Berdasarkan penelitian sebelumnya kami akan meneliti tentang laju absorbsi gas CO 2 menggunakan K 2CO 3 dengan promotor monosodium glutamate. Penelitian yang akan kami lakukan menggunakan variabel tetap yaitu konsentrasi K 2CO 3 sebesar 30%, dengan variabel berubah konsentrasi monosodium glutamate, laju larutan K 2CO 3, dan laju alir gas. 2 Pembahasan Penelitian ini diawali dengan menentukan laju alir liquida dengan laju absorbsi terbesar, dimana laju alir liquida yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4 dan 5 liter/menit sedangkan laju alir gas tetap yaitu 15 liter/menit dengan konsentrasi MSG 0%. Dari penentuan laju alir liquida ini didapatkan laju absorbsi terbaik, yaitu 0,000832 mol/menit yang dihasilkan dari laju alir liquida 5 liter/menit. D7. 2

2.1 Pengaruh Laju Alir Liquida dan Gas Terhadap Laju Absorpsi Gas CO 2 Pengaruh laju alir liquida terhadap laju absorpsi gas CO 2 ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Pengaruh Laju Alir Liquida Terhadap Laju Absorbsi Pada Kondisi MSG 0% dan Laju Alir Gas 15 liter/menit Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa kenaikan laju alir liquida dapat meningkatkan nilai laju absorbsi (q), contohnya pada laju alir liquida 1 liter/menit, laju alir gas 15 liter/menit memiliki laju absorbs sebesar 0,00059 mol/menit sedangkan pada laju alir liquida 5 liter/menit laju alir gas 15 liter/menit laju absorbs sebesari 0,00069 mol/menit. Hal ini disebabkan karena jumlah K 2CO 3 semakin besar sehingga lebih banyak gas CO 2 yang terabsopsi. Hal ini sama dengan hasil penelitian dari Handy thee 2014 tentang absorbsi gas CO 2 dengan K 2CO 3 dengan katalis NCA Novozymes NS81239 (NCA) Carbonic Anhydrase dihasilkan bahwa laju alir liquid dapat meningkatkan laju absorbsi gas CO 2. 2.2 Pengaruh Konsentrasi MSG Terhadap Laju Absorpsi Gas CO 2 Penelitian ini menggunakan variabel konsentrasi MSG sebesar 1%, 3%, dan 5%. Pengaruh konsentrasi MSG terhadap laju absorbsi gas CO 2 ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi MSG Terhadap Laju Absorbsi Pada Laju Alir Liquida 5 liter/menit. Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa peningkatan konsentrasi MSG dapat meningkatkan laju absorbsi (q), pada laju alir liquida 5 liter/menit, laju alir gas 15 liter/menit dan MSG 1 % laju absorbsi sebesar 0,0007 mol/menit sedangkan pada MSG 5 % di laju gas yg sama laju absorbsi sebesar 0,0009 mol/menit. Hal ini sama dengan hasil penelitian dari Handy thee 2014 tentang absorbsi gas CO 2 dengan K 2CO 3 dengan katalis NCA Novozymes NS81239 (NCA) Carbonic Anhydrase dihasilkan bahwa penambahan promotor dapat meningkatkan laju absorbsi gas CO 2. D7. 3

2.3 Pengaruh Laju Alir Liquida dan Gas Terhadap % CO 2 Removal Persen removal merupakan parameter yang menunjukkan kemampuan liquida untuk dapat menyerap gas. Gambar 3 merupakan perbandingan pengaruh laju alir liquida terhadap %CO 2 removal. Gambar 3. Pengaruh Laju Alir Liquida Terhadap % CO 2 Removal Pada MSG 0% dan Laju Alir Gas 15 Liter/menit. Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa peningkatan laju alir liquida dapat meningkatkan % CO 2 removal yaitu pada laju liquida 1 liter/menit dan laju gas 15 liter/menit sebesar 3,03 % dan pada laju liquida 5 liter/menit dan laju gas 15 liter/menit sebesar 3,55%. Hal ini disebabkan karena jumlah fasa liquida yaitu K 2CO 3 yang berkontak dengan fasa gas CO 2 semakin besar sehingga lebih banyak gas CO 2 yang terabsopsi. Jumlah fasa gas yang berpindah akan berhenti jika sudah mencapai kesetimbangan dan juga sifat kelarutan gas CO 2. Peningkatan CO 2 removal yang dipengaruhi oleh laju alir liquida juga dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan Kumoro dan Hadiyanto (2000), di mana jumlah gas yang berpindah ke liquida selain dipengaruhi oleh laju alir liquida adanya reaksi kimia antara gas CO 2 dan absorben. Gambar 4 merupakan perbandingan pengaruh laju alir gas terhadap %CO 2 removal. Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa penambahan laju alir gas dapat menurunkan % CO 2 removal dimisalkan pada laju alir liquida 5 liter/menit, laju alir gas 15 liter/menit dan MSG 5% memiliki %CO 2 removal sebesar 4,59% sedangkan pada laju alir liquida 5 liter/menit, laju alir gas 50 liter/menit dan MSG 5% memiliki %CO 2 removal sebesar 1,252%. Peningkatan laju alir gas menyebabkan jumlah CO 2 masuk ikut meningkat sehingga berdampak pada turunnya % CO 2 removal. Fenomena ini disebabkan karena perbandingan gas CO 2 yang lebih banyak dibandingkan absorbennya. 2.4 Pengaruh Konsentrasi MSG Terhadap % CO 2 Removal Konsentrasi MSG yang digunakan di penelitian ini sebesar 1%, 3% dan 5%. Gambar 5 merupakan pengaruh konsentrasi MSG terhadap % CO 2 removal. Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa peningkatan konsentrasi MSG dapat meningkatkan % CO 2 removal seperti dalam laju alir gas 15 liter/menit MSG 1% memiliki %CO 2 removal sebesar 3,55 % sedangkan pada konsentrasi 5% memiliki %CO 2 removal sebesar 4,59 %. Penambahan MSG yang berperan mempercepat reaksi (Katalis) antara CO 2 dan absorben (K 2CO 3) menyebabkan proses transfer atau CO 2 yang terserap lebih banyak. Sehingga konsentrasi MSG semakin besar dapat meningkatkan jumlah gas CO 2 yang terserap. D7. 4

Gambar 4. Pengaruh Laju Alir Gas Terhadap % CO 2 Removal Pada Laju Alir Liquida 5 liter/menit. Gambar 5. Pengaruh Konsentrasi Msg Terhadap %CO 2 Removal Pada Laju Alir Liquida 5 liter/menit dan Laju Alir Gas 15 liter/menit 2.5 Pengaruh konsentrasi MSG terhadap K Ga Pengaruh konsentrasi MSG terhadap K Ga ditunjukkan pada Gambar 6. Dari Gambar 6 dapat diketahui bahwa peningkatan konsentrasi MSG dapat meningkatkan nilai K Ga seperti pada laju alir gas 15 liter/menit MSG 0% memiliki nilai K Ga sebesar 8,53 sedangkan pada laju alir 15 liter/menit MSG 5% memiliki nilai K Ga sebesar 10,82. Hal ini disebabkan proses absorpsi yang berlangsung disertai reaksi kimia sehingga proses transfer massa berlangsung cepat. Gambar 6. Pengaruh Konsenstrasi MSG Terhadap K Ga Pada Laju Alir Liquida 5 liter/menit dan Laju Alir Gas 15 liter/menit 3 Simpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa laju absorpsi CO 2 dipengaruhi oleh laju alir liquida dan konsentrasi MSG. Sedangkan nilai %CO2 removal dipengaruhi oleh laju alir liquida, laju alir gas dan konsentarsi MSG. D7. 5

Proses absorpsi CO 2 ini disertai reaksi cepat dengan adanya MSG sebagai katalis sehingga juga berlangsung proses transfer massa. Fenomena ini mempengaruhi nilai K Ga pada proses absorpsi CO 2 dengan katalis MSG. Daftar Pustaka [1]. Altway,A.,Kusnaryo,Radya P. W. 2008. Analisa Transfer Massa Disertai Reaksi Kimia pada Absorpsi CO 2 dengan Larutan Potasium Karbonat Dalam Packed Column, Jurnal Teknik Kimia 2-2 [2]. Hoslt. J.V., Versteeg. G. F., Brillman. D. W. F., Hogendoorn. J.A. 2009. Kinetic Study of CO 2 with Various Amino Acid Salts in Aqueous Solution. Chemichal engineering Science 64: 59-68. [3]. Kusumawati. L. & Widyaningrum. 2012. Kinetika Reaksi Absorbsi CO 2 Menggunakan Larutan Kalium Karbonat K 2CO 3 Dengan Promotor Monosodium Glutamate. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik ITS [4]. Kuswandi, Anam. K., Laksana. Y. P. 2008. Solubilitas Gas CO 2 dalam Larutan Potassium Karbonat. Jurnal Teknik Kimia ITS 3 (1). [5]. Lim, J., Kim. D. H., Yoon. Y., Jeong S. K., Park. K. T., Nam. S. C. 2012. Absorption of CO 2 into Aqueos Potassium Salt Solutions of L-Analine and L-Proline. Korea Institute of Energy Research. [6]. Majchrowicz, M.E. 2014. Amino Acid Salt Solutions for Carbon Dioxide Capture. University of Twente: Netherland. [7]. Srihari, E., Priambodo, R., Purnomo, S., Sutanto, H., Widjajanti, W. 2012. Absorpsi Gas CO2 Menggunakan Monoetanolamine. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Surabaya. [8]. Thee, H., Smith, K. H., Silva, G., Kentish, S. E., Stevens, G. 2014. Carbonic anhydrase promoted absorption of CO 2 into potassium carbonate solutions. University of Melbourne [9]. Zulkifli, Wardana, I., Widhiyanuriyawan, D., 2014. Pengaruh Temperatur Larutan Triethylamine (Tea), Air dan Ca(OH) 2 terhadap Pelepasan CO 2 pada Proses Pemurnian Biogas. Jurnal Rekayasa Mesin (5) 1 hal 17-25, Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang. D7. 6