I. PENDAHULUAN. pemilu yang bermartabat. rangka menunaikan amanat para konstituennya dan melaksanakan tugas

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Akuntabilitas Dana Pilkada Lampung

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SEJUTA RELAWAN GERAKAN PENGAWAS PEMILU POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

Jakarta, 12 Juli 2007

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan

Mewujudkan Pemilu 2014 Sebagai Pemilu Demokratis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Budiardjo dalam Dewi (2014: 1) menyatakan bahwa :

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

Oleh : STENLY UANG BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. telah menganut nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGAPA KITA MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL? PENGARAHAN PRESIDEN R.I. PADA MUSRENBANGNAS TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 7 TAHUN 2012

PEMERINTAH DAERAH JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

BAB III. butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Keterbukaan informasi akan mendorong partisipasi publik karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

ANTARA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Kinerja rendah, DPRA harus berbenah!

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

LAPORAN RISET PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 33 TAHUN : 2005 SERI : A NOMOR : 8 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGTATAN prlot PROJECT PENDTDTKAN PEMTLTH ( PEMTLTH PEMULA ) Dalam upaya menciptakan iklim pemilu yang bebas money politik dan pemilu yang bermartabat I. PENDAHULUAN Proses konsolidasi Demokrasi akan melalui ujian penting dengan pelaksanaan rangkaian yang dimulai dengan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden era reformasi sampai dengan Pemilu Bupati dan wakil Bupati. Proses demokratisasi selanjutnya akan sangat ditentukan oleh tingkat legitimasi h'asil Pemilu. Hasilnya, selain diharapkan makin mencerminkan kedaulatan rakyat, juga diharapkan dapat memperkuat fondasi dan momentum bagi upaya untuk membangun kelembagaan dan tradisi berdemokrasi yang sesungguhnya, sebagai bagian dari upaya besar untuk melepaskan lndonesia dari suasana transisi politik yang seolah-olah tidak pernah berakhir selama beberapa dasawarsa terakhir. Pemilu Tahun 2014 telah selesai dilaksanakan dan berjalan relatif lancar, aman, damai, sukses dan demokratis. Kabupaten Dompu telah menghasilkan 30 Anggota DPRD terpilih yang sampai Tahun 2015 ini telah menempati kursi perwakilannya dalam rangka menunaikan amanat para konstituennya dan melaksanakan tugas konstitusional, mereka dalam bidang Pengawasan, Legislasi dan Anggaran. Namun masalah dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 tersebut masih menyimpan sejumlah pekerjaan rumah yang perlu disiapkan untuk Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dompu yang akan kita laksanakan tahun 2015 ini. Keberhasilan Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2015 sangat ditentukan oleh kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu sebagai lembaga independen penyelenggara Pemilu dalam merumuskan program dan kegiatan persiapan dan kegiatan tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2015. Agenda penting lainnya adalah upaya pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih secara terencana dan berkesinambungan, sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan KPU yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah Jan Wakil Kepala Daerah, dapat berjalan lancar, aman, damai, sukses dan demokratis. Dalam konteks mengantisipasi kemungkinan konflik sosial politik yang sewaktu-,,.aktu pecah kembali, walaupun Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 relatif aman :e:api penguatan hubungan antara pihak Penyelenggara Pemilu dengan pihak terkait seperti kegiatan koordinasi dan komunikasi rutin antara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu dengan lembaga Pemerintah Kabupaten Dompu, pimpinan Partai

Politik, stake holder pemilu dan masyarakat harus mendapat prioritas penuh karena masih menjadi sumber gangguan utama dalam disintegrasi bangsa. Partisipasi politik aktif perempuan dalam lembaga perwakilan menghadapi tantangan berkenaan masih belum optimalnya peran dan fungsi yang diberikan kepada perempuan dalam memperjuangkan konstituennya. Tantangan yang dihadapi perempuan dalam politik adalah mengikis budaya patriakal yang masih berpotensi menghambat kemajuan bagi perempuan. Selain itu perempuan juga masih belum dianggap sebagai kelompok yang berhak memiliki peran independen dalam melakukan aktualisasi diri pada bidang sosial dan politik, serta masih belum memiliki akses yang memadai terhadap sumber-sumber informasi publik. Dalam merespon berbagai permasalahan tersebut di atas, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu telah melakukan Sosialisasi Pendidikan Pemilih dengan metode komunikasi tatap muka dan melaksanakan Lomba-lomba di tingkat SMA,SMK,MA se Kab.Dompu serta Memfasilitasi kegiatan Pemilihan Osis yang didukung oleh dana APBN, KPU Kabupaten Dompu telah melakukan kegiatan Pendidikan Pemilih dengan sasaran siswa/siswi tingkat SMA,SMK,MA di beberapa kecamatan yang ad di Kabupaten Dompu dapat berlanjut agar agenda krusial yang telah diprogramkan oleh KPU Kabupaten Dompu dapat berjalan sesuai rencana yang pada akhirnya penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah r t, b, I F h berjalan sukses, lancar, aman, damai dan demokratis.!i. DASAR HUKUM. Dasar hukum pelaksanaan Pendidikan Pemilih adalah : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; k 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, sebagai mana telah di ubah dengan Undang- Undang Nomor 02 Tahun 2011 tentang Partai Politik ; k t" L I : lb 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemeritah Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan lnformasi Publik; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1'l Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksana Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 8. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu Nomor 01 Tahun 2015 L l, tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pilot Project Pusat Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu Tahun 2015;

( r r b t. I r. l, T r t III.MAKSUD dan TUJUAN. 1. Maksud. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak Tahun 2015 dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta meningkatkan kwalitas keikutsertaan (partisipasi) politik dan internalisasi nilai-nilai demokrasi kedalam jiwa setiap individu masyarakat. 2. Tujuan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Fendidikan Pemilih persiapan tahapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 adalah: a. Menciptakan pemilih cerdas yang dapat memilih dengan baik dan cermat wakil rakyat atau pemimpin eksekutif yang berkwalitas dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat; b. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas partisipasi politik masyarakat dalam mewujudkan Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berkualitas; c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarat tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; d. Mengrinternalisasikan nilai-nilai demokrasi kedalam jiwa setiap individu masyarakat; e. Meningkatkan kesadaran pemilih tentang mekanisme, prosedur Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; B dan teknis IV. PELAKSANAAN KEGIATAN. 1. Uraian Kegiatan. Pendidikan Pemilih Persiapan tahapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 merupakan proses pencerdasan pemilih untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta meningkatkan kwalitas keikutsertaan (partisipasi) politik dan internalisasi nilai-nilai demokrasi kedalam jiwa setiap individu masyarakat, sehingga tumbuh suatu kesadaran yang tinggi akan pentingnya keikutsertaan dalam Penyelenggaraan Pemilu. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu dengan metode yaitu :

a. Rapat Koordinasi Rapat koordinasi dilakukan oleh KPU Kab,Dompu dengan kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kab.Dompu. Kepala Kantor Kemetrian Agama Kab.Dompu serta dari unsur akademisi yaitu dari perwakilan Yayasan Pendidikan lslam STIE Dompu (STIE YAPIS DOMPU) Untuk Melakukan Riset Pemilih dalam Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2014. Dengan tujuan untuk mengetahui factor-faktor penyebab sehingga partisipasi pemilih meningkat atau menurun pada setiap tahapan kegiatan k # r${fi98j#:,,rcb.}r r.i W Rapat Koordinasidengan Kepata Dinas Pendidikan Dan Olah Raga Kabupaten Dompu t: Rapat Koordinasi dengan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Dompu

Rapat Koordinasi dengan tembaga LP2m SflE YAPTS Dompu b. Mengadakan tatap muka dengan Pengurus osis Se- kecamatan Manggelewa dan guru PPKN serta melakukan Penandatanganan MOU dengan Kepala Diknas dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Dompu dan KPU Kab.Dompu memfasilitasi proses Pemilihan Ketua Osis di Beberapa SMA yang ada di Kecamatan Dompu dan Woja. Penandatanganan MOU KPU Kab.Dompu dengan Kepala Dlkpora dan Kepala Kementrian Agama Kab.Dompu

Guru PPKN dan Pengurus OSIS SE KEC.Manggelewa c. Mengadakan lomba - Iomba untuk menunjang pemahaman Pemilu terdahadp Siswa -Siswi SMA,SMK,MA Se-Kabupaten Dompu 1. Lomba Mebuat Maialah Dinding

2. Lomba Debat Antar Pelaiar Tingkat sf,ta,sf,tk dan MA S+ Kab.Dompu E d. Memfasilifasi Kegiatan Pemilihan Ketua Osts

e. KPU Kab.Dompu Go to school Tahun 2015 V. INDIKATOR KINERJA (Keluaran). Indikator kinerja dari pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 adalah terlaksananya pengerian dan pemahamana mereka tentang arti pentingnya kegiatan Pendidikan Pemilih bagi pemilih pemula dan masyaraka luas. vt. PEMBIAYAAN DAN SUMBER DANA. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 bersumber dari APBN bagian Anggaran 076 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu Tahun 2015. Vll. KESIMPULAN, SARAN dan HARAPAN. 1. Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 merupakan proses Pencerdasan Pemilih untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta meningkatkan kualitas keikutsertaan (partisipasi) politik dan internalisasi nilai-nilai demokrasi kedalam jiwa setiap individu masyarakat. Dengan adanya Kegiatan pilot project pendidikan Pemililih yang diberikan oleh KPU Pusat hanya 2 (DUA) KabupatenlKota yang ada di Provinsi NTB, pada Khususnya KPU Kab.Dompu mendapatkan anggran untuk melaksakan pilot Project Pendidikan Pemilih sehingga mempengaruhi angka Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Buapati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015, mencapai 84% (delapan Puluh empat persen).

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015, adalah menciptakan Pemilih Cerdas yang dapat memilih dengan baik dan cermat wakil rakyat atau pemimpin eksekutif yang berkualitas dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat, meningkatkan kualitas partisipasi politik masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dan meninternalisasikan nilai-nilai demokrasi kedalam jiwa setiap individu masyarakat serta meningkatkan kesadaran pemilih tentang mekanisme, prosedur dan teknis Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 2. Saran. Dalam mengefektiftan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015, hal yang perlu mendapat perhatian dimasa mendatang adalah : 1. Perlu dilakukan optimalisasi pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih sampai ketingkat grass root (akar rumput) seperti masyarakat miskin, lansia, masyarakat pesisir maupun pemilih pemula; 2. Perlu dilakukan optomalisasi pendidikan politik terhadap pengurus dan kader partai politik perempuan dengan bekerja sama dengan partai politik; 3. Perlu dikembangkan metode kegiatan Pendidikan Pemilih tidak hanya dilakukan dalam bentuk pertemuan tatap muka saja tetapi harus diperluas dalam bentuk kegiatan lain seperti sayembara pemilu, kegiatan lomba yang berciri kearifan lokal, penggandaan Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan KPU yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah maupun pembuatan buku KPU dalam angka; 4. Perlu ada penambahan anggaran mengingat pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dimasa mendatang semakin meningkat; 3. Harapan. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 ini, manakala dapat memberikan harapan dan kontribusi yang berarti bagi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Peningkatan partisipasi masyarakat Pemilih adalah salah satu kategori Pemilih yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan demokrasi dimasa mendatang, tidak bermaksud menafikan progress perbaikan kesadaran politik yang ada, salah satu fakta yang masih bisa ditemui yaitu masih dijumapai Pemilih yang

t sekedar memilih atau asal ikut tanpa diikuti dengan kepahaman dan kesadaran penggunaan hak politik nampaknya tidak diiringi dengan pendidikan politik (political education) yang memadai, untuk itu perlu adanya: pertama penumbuh kembangkan kesadaran politik sejak dini. Kedua, mampu menjadi aktor politik dalam lingkup peran dan status yang disandang. Ketiga, memahami hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara secara baik. Keempat, secara bijak mampu menentukan sikap dan aktivitas politiknya. Semoga laporan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Pemilih Persiapan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 ini bermanfaat bagi kita semua. Dompu, Di - /J. ^ 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DOMPU \\ Y.l ( o t FUDDTN/