III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

59

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

BAB III METODE PENELITIAN


III. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

Lampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012

BAB III METODE PENELITIAN

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Peta Konsep GERAK RITMIK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

BAB III METODE PENELITIAN

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan

TINJAUAN TENTANG KONDISI FISIK PESILAT PADA PERGURUAN HIMPUNAN SENI SILAT SELURUH INDONESIA (HIMSSI) DI KECAMATAN BENAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM NUSANTARA PADA SISWA SD INPRES CILALANG MAKASSAR. Andi Atssam Mappanyukki

BAB III METODE PENELITIAN

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

Transkripsi:

18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang valid untuk memperoleh hasil yang signifikan dengan tujuan penelitian (Kartini Kartono, 1980:16) menyatakan Metodologi merupakan ajaran-ajaran mengenai metode-metode yan dipergunakan didalam proses penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen sebagai mana dikemukakan oleh (Surahmat, 1982:149) sebagai berikut: Dalam arti kata yang luas bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. B. Variabel Penelitian Sebagai variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu : 1) Variabel bebas : Senam Ayo Bergerak Indonesia. 2) Variabel terikat : Tingkat Kesegaran Jasmani. C. Definisi Variabel Penelitian Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82), Variabel adalah kondisi atau karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi. Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu: variabel bebas dan variabel terikat.

19 a. Variabel bebas (independent variable) Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:820) mengatakan bahwa Variabel bebas (independent variable) ialah kondisi manipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. b. Variabel Terikat (dependent variable) Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82) Variabel terikat (dependent variable) ialah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul, atau tidak muncul, ketika mengeksperimen mengintroduksi, merubah, atau mengganti variabel bebas. D. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen lapangan. Yang secara skematis digambarkan seperti berikut: X O 2 Y Keterangan : X O 2 Y : Kelompok perlakuan : Senam : Kebugaran jasmani E. Sampel / Populasi 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedung Meneng

20 Rajabasa Bandar Lampung yang berjumlah 30 siswa. Menurut Sutrisno Hadi ( 1988 : 220 ) tentang populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki dengan jumlah penduduk yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dari populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin lakilaki 2) duduk dalam kelas yang sama yaitu kelas IV dan kelas V. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto : 2002 : 109 ). Dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera kelas IV dan kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung, yang berjumlah 15 orang siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 30 orang siswa maka untuk memperoleh sampel maka dilakukan dengan teknik random. Caranya buat gulungan kertas sejumlah 30, dari 30 gulungan kertas 15 gulungan diberi tulisan sampel dan 15 gulungan kosong. Kemudian seluruh populasi mengambil gulungan satu persatu,maka akan diperoleh 15 orang sampel. Dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kesegaran jasmani. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto( 1996:112 ) tentang penentuan sampel bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 15% atau 20 25% atau lebih baik.

21 F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai, sebagaimana dikemukakan oleh (Harsono, 1988:226) oleh karena perkembangan setiap unsur tidak bisa diperoleh dalam waktu yang singkat, maka dibutuhkan jangka waktu yang lama sebelum unsur-unsur tersebut dapat dikembangkan secara optimal, teratur, sistematis, dan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang benar. Maka umumnya dalam jangka waktu sekitar 2 sampai 2,5 bulan atlet sudah akan mencapai fitness yang optimal dibutuhkan dalam melakukan cabang olahraga, yaitu: kekuatan, kelentukan, daya tahan, di power, kelincahan dan stamina. Tes dilakukan setiap hari Senin, Rabu dan Jum at. Latihan dilakukan pada waktu pagi hari antara pukul 08.00-10.00 WIB. Tabel 1. Program Latihan No Jenis Kegiatan Jumlah Keterangan 1 Frekuensi 3x/minggu 2 Repetisi 2 X 2 Set 3 set/pertemuan 3 Durasi / lama 20-30 menit

22 G. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan menggunakan Instrumen yang berupa tes atau lebih dikenal dengan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk umur 10 12 tahun. 2). Tes Kesegaran Jasmani TKJI terdiri dari beberapa item tes yaitu ada lima. 1) lari 40 meter, 2) Gantung siku tekuk, 3) baring duduk 30 detik, 4)loncat tegak, 5) lari 600 meter. Tes ini mempunyai kesahihan untuk reliabilitas putri 0.942 dan validitas 0.897. menurut Sudjana bahwa validitas dan reliabilitas tersebut adalah sangat baik. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10 12 tahun. Adapun tes tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Lari 40 meter a) Tujuan : tes ini untuk mengukur kecepatan. b) Alat dan fasilitas : yang terdiri dari : 1) Lapangan : Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, 2) bendera start,peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan alat tulis. c) Petugas tes : 1) Juru berangkat atau starter, 2).Pengukur waktu merangkap pencatat hasil. d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan: pada aba-aba siap peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari ( lihat gambar ). 3) Kemudian pada aba-aba Ya peserta lari secepat mungkin menuju ke garis finis, menempuh jarak 40 meter. 4)

23 Lari masih bisa diulang apabila : 1) Pelari mencuri start, 2).Pelari tidak melewati garis finis., 3) Pelari terganggu oleh pelari lain. e) Pengukuran waktu : Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. f) Pencatatan hasil : 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik.2) Pengambilan waktu : satu angka dibelakang koma untuk stopwatch manual, dan dua angka dibelakang koma untuk stopwatch digital. (lihat gambar 1). Gambar 1 Lari 40 meter ( TKJI Depdikbud 1995 : 7 ) 2. Tes Gantung siku Tekuk a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.

24 b) Alat dan Fasilitas. Yang terdiri atas : 1) Palang tunggal yang dapat diturunkan dan dinaikkan atau lihat gambar.2) Stopwatch.3) Formulir dan alat tulis, nomor dada,serbuk kapur atau magnesium. c) Petugas tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil. d) Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala peserta : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala lihat gambar 2. Gambar 2 Tes Gantung Siku Tekuk ( TKJI Ddepdikbud 1995 : 9 ) Gerakan : dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap gantung siku tekuk, dagu berada di atas palang

25 tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin atau lihat gambar 2. e) Pencatatan hasil : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan waktu detik. Dengan catatan : peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka 0 ( nol ). 3. Baring duduk selama 30 detik. a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. b) Alat dan fasilitas meliputi : Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih, Stopwatch, nomor dada, formulir dan alat tulis. c) Petugas tes : Pengamat waktu dan penghitung gerakan merangkap pencatat hasil. d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900, kedua tangan jari-jarinya bertautan diletakkan dibelakang kepala. 2) ) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 3) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat lihat gambar 4 e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik.

26 Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 atau nol. Gambar : 3 Tes Baring duduk Memegangi kaki agar tidak terangkat (TKJI Depdikbud 1995 : 12) 4. Loncat Tegak a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif. b) Alat dan fasilitas meliputi : 1) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, serbuk kapur putih. alat penghapus, nomor dada, formulir dan alat tulis. Jarak antara lantai dengan 0 atau nol pada skala yaitu : 100 cm lihat gambar c) Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil. d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Terlebih dahulu ujung jari peserta diolesi serbuk kapur atau magnesium, kemudian peserta bediri tegak dekat dengan dinding kaki rapat, papan berada disamping kiri peserta atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dengan dinding diangkat atau

27 diraihkan ke papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jari. 2) Gerakan : Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayunkan kebelakang lihat gambar 10. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas lihat gambar 11. Gerakan ini diulangi sampai 3 kali berturut-turut. e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dicatat adalah selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak, ketiga selisih raihan dicatat. Gambaar.5 Loncat tegak ( TKJI Depdikbud 1995 : 17 ) 5. Lari 600 meter. a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan.

28 b) Alat dan Fasilitas. : alat dan fasilitas ini meliputi : Lintasan lari berjarak 600 meter, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada, formulir dan alat tulis. c) Petugas Tes : ada beberapa yang terdiri dari : Juru berangkat, pengukur waktu, pencatat hasil, pembantu umum. d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri di belakang garis start. 2) Gerakan : Pada aba-aba Siap peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari lihat gambar. Pada aba-aba Ya peserta lari menuju garis finis menempuh jarak 600 meter. Dengan catatan : Lari diulang bilamana : ada pelari yang mencuri start, pelari tidak melewati garis finis. e) Pencatatan Hasil : 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. Kemudian hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik. H. Perlakuan Perlakuan dalam penelitian ini adalah Senam Ayo Bergerak Indonesia adapun urutan dan rangkaian gerak instrumen tersebut adalah sebagai berikut : a. Latihan Pemanasan : Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna

29 seperti berikut : 1) Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan tangan. 2) 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis tegak lurus dengan lantai.3) Pandangan lurus kedepan. 3) Kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan menghadap ke dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga. Adapun pemanasan latihannya terdiri atas : 1. Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dan napas Tujuan : (l) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan untuk persiapan melakukan olahraga senam. 2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan persendian.3) 2. Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher. Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher. 3. Latihan III : Gerakan : Bahu. Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu. 4. Latihan IV : Gerakan : Dada I. Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung. 5. Latihan V : Gerakan : Dada II. Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung. 6. Latihan VI : Gerakan : Pinggang I. Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang. 7. Latihan VII : Gerakan : Pinggang II. Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.

30 8. Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I. Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan persendian kaki (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas bawah).(3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki. 9. Latihan IX : Gerakan Kombinasi II. Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah dan persendian kaki. (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atasbawah), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki. 10. Latihan X : Gerakan kombinasi III. Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan persendian kaki., (2) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atasbawah ), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki. 11. Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi badan dan samping kepala. 12. Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan. 13. Latihan XIII : Gerakan peregangan Statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki b. Latihan Inti yang terdiri atas :

31 1. Gerakan Peralihan I : Jalan di tempat dan single step zig-zag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan menyesuaikan ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas. 2. Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan lurus tekuk lengan setinggi bahu. Tujuan : Menguatkan otot-otot dada, lengan dan kaki. 3. Latihan II : Ayun kepalan tangan ke arah bahu, dorong ke bawah dan ke muka setinggi bahu. Tujuan : ( a ) menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.( b ) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 4. Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas. 5. Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus lengan keatas. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki. (b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 6. Latihan inti IV : Gerakan : Dorong lengan ke depan atas dan serong setinggi bahu. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan dan kaki.(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 7. Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan step single zig-zag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

32 8. Latihan V : gerakan : Ayun silang di depan-tekuk siku-siku setinggi bahu dan ayun siku di depan dada. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.(b) Menguatkan otot-otot dada, bahu dan kaki.(c) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 9. Latihan VI : Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan-kiri dan ke atas serta putar lengan lurus ke atas-bawah. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 10. Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.ulangi satu set gerakan : Latihan Inti I dan II. 11. Gerakan peralihan V : 1) ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti III dan IV. 12. Gerakan peralihan VI : 1) Ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti V dan VI. 13. Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan single step zigzag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

33 c. Latihan Pendinginan Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan durasi 3 menit 40 detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh latihan sebagai berikut : 1. Latihan I : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis. Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki. 2. Latihan II : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis. Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki. 3. Latihan III : Gerakan : Peregangan statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala. 4. Latihan IV : Gerakan : Peregangan statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala. 5. Latihan V : gerakan : Peregangan statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki. 6. Latihan VI : gerakan : Peregangan statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki. 7. Latihan VII : Gerakan : Nafas. Tujuan : Untuk mengembalikan kondisi fisik pada keadaan semula dengan denghan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

34 I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, terutama penelitian eksperimental. Apalagi penelitian ini dilakukan tidak dalam suatu laboratorium sehingga banyak hal yang tidak mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak peneliti berupaya untuk meminimalkan. Adapun kemungkinan-kemungkinan yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain : 1. Cuaca Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi kendala adalah cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa dipindahkan di dalam ruangan. 2. Petugas pengambil data. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan pada awal sebelum eksperimen dilakukan dan sesudah eksperimen selesai. Akan tetapi hasil penelitian ini bisa saja menjadi tidak seperti yang diharapkan apabila cara pengambilan data dilakukan oleh orang-orang yang kurang atau bahkan yang belum berpengalaman menggunakan berbagai alat dalam intrumen penelitian ini. Namun karena petugas pengambil data adalah orang-orang yang telah berpengalaman dalam bidangnya maka hal tersebut dapat diminimalkan. Sebab para petugas adalah guru-guru olahraga dan pelaksanaannya dibantu oleh dosen pembimbing.

35 3. Instruktur. Instruktur juga mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian, karena penguasaan materi dan penguasaan teknik gerak akan mempengaruhi hasil latihan. Untuk mensiasati masalah intruktur, intruktur dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah pernah mengikuti penataran-penataran yang berkaitan dengan senam Ayo Bergerak Indonesia. 4. Beban Latihan Dalam prinsip dasar latihan dikatakan bahwa untuk mendapatkan efek latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas sehari-hari Beban diberikan bersifat individual, mendekati beban maksimal hingga beban maksimal ( Fox., 1984 ), prinsip ini dapat meningkatkan penampilan secara umum. Prinsip beban bertambah atau the principle of progressive resistance ini dilakukan dengan meningkatkan beban secara bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan meningkatkan berat beban, set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi ada prinsip lain dalam prinsip dasar latihan ialah Prinsip individual atau the Priciples of individuallity. Pada prinsipnya karakteristik seseorang berbeda, baik secara fisik maupun secara psychologis. Oleh karena itu target latihan disesuaikan dengan tingkat kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan lamanya latihan. Prinsip reversible atau The principles of reversibility, yang berati bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena

36 itu kesinambungan latihan mempunyai peranan yang sangat penting dengan tidak melupakan adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh sebab itu diharapkan instruktur berhati-hati dalam memberi beban latihan kepada sampel. 5. Kondisi Kesehatan Sampel Senam Ayo Bergerak Indonesia dilakukan oleh siswa dalam keadaan sehat karena tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Oleh karena itu selama latihan berlangsung diharapkan sampel selalu dalam keadaan sehat, dengan cara apabila selesai latihan siswa diberi pengarahan agar selalu membawa minum ketika latihan, makan yang kenyang setelah pulang sekolah, sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam jumlah yang cukup banyak akan mengangu penelitian secara keseluruhan. Adapun cara pengambilan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada aba-aba siap teste berdiri dibelakang garis star dengan sikap badan tegak. b. Pada aba-aba ya teste mulai melakukan lari secepat-cepat nya menuju garis finish. c. Saat melalui garis finish badan agak dicondongkan kedepan. d. Menyiapkan alat dan perlengkapan tes, yang meliputi : 1) lapangan, 2) stopwatch, 3)bendera start, 4) alat tulis

37 J. Teknik Analisis Data Penelitian ini diawal dengan pengambilan data awal atau pretest dan apabila eksperimen telah selesai dilakukan maka diakhiri dengan posttest, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk menghitung statistik diskriptifnya. Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas dengan menggunakan Chisquare dan dilanjutkan dengan uji t perpasangan yang diolah dengan sistem SPSS versi 12 (Singgih Santoso, 2005 : 274 ).