DAFTAR LAMPIRAN. xvii

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. adalah pewarna bibir. Pewarna bibir termasuk dalam sediaan kosmetik. untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR ASAM-BASA DARI BAHAN ALAMI

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Saat ini kosmetik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. industri pangan karena mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

bahwa ternyata zat warna sintetis banyak mengandung azodyes (aromatic

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

I. PENDAHULUAN. menggunakan zat warna alami dan sintetis untuk membuat tampilan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

EKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN DARI KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) SEBAGAI PEWARNA LIPSTIK. Oleh : SEPTI ASPRIANI (M ) D3 FARMASI BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan

PENENTUAN TRAYEK ph EKSTRAK KUBIS UNGU (Brassica oleracea L) SEBAGAI INDIKATOR ASAM BASA DENGAN VARIASI KONSENTRASI PELARUT ETANOL

HASIL DAN PEMBAHASAN

EKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN DARI KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum) DENGAN PELARUT ETANOL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Company LOGO ZAT WARNA /PIGMEN

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tua, merah muda, kuning cerah, kuning berbintik-bintik coklat.

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. efek sebagai antioksidan sedang berkembang pesat saat ini. Efek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosella (Hibiscus sadbariffa L.) merupakan anggota famili Malvaceae. Rosella

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lebih dahulu dan kadang-kadang sangat menentukan. 1

I BAB I PENDAHULUAN I.1

4. PEMBAHASAN Kadar Lemak dan Kadar Air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol, dan disertai proliferasi miosit. Hal tersebut dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tropis Asia, dimana 90% padi dunia dibudidayakan. Negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri keberadaannya. Dewasa ini, banyak penyebab penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dalam bahan pangan (Cahyadi, 2009).

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan suatu organ yang berada pada seluruh permukaan luar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB I PENDAHULUAN. Buah kelapa merupakan salah satu bahan pangan yang banyak. digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan akan produk kelapa bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN SAMPEL DAN EKSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Latifah, 2007; Bariqina dan Ideawati, 2001). Batang-batang rambut

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... v DEKLARASI... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Transkripsi:

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Ubi jalar ungu... 4 Gambar 2. Struktur DPPH... 8 Gambar 3. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan... 10 Gambar 4. Formulasi lipstik ubi jalar ungu... 21 Gambar 5. Hasil pemeriksaan titik lebur... 23 Gambar 6. Hasil pengukuran ph... 24 Gambar 7. Spektrum panjang gelombang maksimal DPPH...... 26 Gambar 8. Hubungan % penghambatan Ekstrak Ubi Jalar Ungu... 27 Gambar 9. Hubungan % penghambatan konsentrasi formula 15 gram... 28 Gambar 10. Hubungan % penghambatan konsentrasi formula 20 gram... 28 Gambar 11. Hubungan % penghambatan konsentrasi formula 25 gram... 29 Gambar 12. Hubungan % penghambatan Vitamin C... 30 xvi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Determinasi... 37 Lampiran 2. Uji Kestabilan Fisik... 38 Lampiran 3. Perhitungan Pelarut dan Rendemen Ekstrak... 39 Lampiran 4. Dokumentasi... 40 Lampiran 5. Perhitungan Penimbangan... 43 Lampiran 6. Perhitungan Uji daya tangkap radikal bebas (%penghambatan), IC 50 dengan radikal DPPH... 44 Lampiran 7. Perhitungan Standar Deviasi (SD) untuk IC 50... 55 xvii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penggunaan produk kosmetik dalam keseharian menjadi hal yang penting. Bahkan penyebaran produk kosmetik sangat luas baik untuk kalangan laki-laki maupun perempuan. Produk-produk itu digunakan secara berulang setiap hari di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki, sehingga diperlukan persyaratan aman untuk digunakan (Tranggono dan Latifah, 2007). Salah satu contoh produk kosmetik yang sering digunakan setiap hari bahkan sulit dipisahkan dari wanita adalah lipstik. Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang (stick) yang dibentuk dari minyak, lilin, dan lemak. Fungsinya memberikan warna bibir menjadi merah, semerah delima dan dianggap akan memberikan ekspresi wajah yang sehat dan menarik (Ditjen POM, 1985). Namun lipstik yang menggunakan pewarna sintetik seperti rhodamin sangat berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, pemicu kanker, dan kerusakan organ hati (BPOM, 2007). Indonesia kaya akan sumber flora. Banyak dari flora tersebut dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami. Salah satu bahan alami yang mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain tanaman ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu mengandung senyawa antosianin yang merupakan pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air. Bagian daun dan buah ubi jalar ungu berwarna merah jambu, merah, ungu dan biru. Secara kimia antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianida, yang semuanya terbentuk dari pigmen sianidin. Dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau metilasi, antosianidin secara umum mengandung berbagai senyawa, di antaranya yaitu: sianidin, pelargonidin, peonidin, petunidin, malvidin dan delfinidin (Harborne, 1987). Senyawa yang 1

2 mengandung antioksidan pada ubi jalar ungu berupa antosianin. Jenis antosianin yang terdapat dalam ubi jalar ungu adalah peonidin dan sianidin (Zen et al., 2010). Adanya pigmen antosianin pada ubi jalar ungu menyebabkan umbi ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai pewarna alami pada pangan, kosmetik, dan alternatif lain untuk mengganti pewarna lipstik. Antosianin adalah suatu kelas dari senyawa flavonoid yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan dan memiliki fungsi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat berperan sebagai pelindung komponen biologi seperti lipida, protein, vitamin, dan DNA dengan cara memperlambat kerusakan, ketengikan atau perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi. Antioksidan mampu bertindak sebagai penyumbang radikal hidrogen atau bertindak sebagai reseptor radikal bebas sehingga tahap inisiasi dapat ditunda (Syahjati, 2011). Dengan demikian ubi jalar ungu dapat dijadikan bahan baku pembuatan lipstik yang berpotensi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini penulis membuat formulasi ekstrak ubi jalar ungu sebagai lipstik yang dapat memberikan daya antioksidan sebagai perlindungan pada bibir dari lingkungan yang merusak, seperti pengaruh sinar ultra violet dan radikal bebas sehingga bibir akan lebih sehat dan indah. B. Perumusan Masalah 1. Apakah ekstrak ubi jalar ungu dapat diformulasikan sebagai pewarna dalam sediaan lipstik? 2. Apakah lipstik dari ekstrak ubi jalar ungu mempunyai aktivitas antioksidan?

3 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk membuat formula lipstik dengan menggunakan zat warna yang diekstraksi dari ubi jalar ungu. 2. Untuk menguji aktivitas antioksidan sebelum dan sesudah diformulasi menjadi sediaan lipstik menggunakan metode DPPH. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini akan diperoleh formulasi sediaan lipstik dari pewarna alami ekstrak ubi jalar ungu yang berkhasiat sebagai antioksidan yang relatif lebih aman digunakan oleh masyarakat.