27 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Berdirinya CV Giri Indah PO Giri Indah didirikan pada tahun 1986 di Wonogiri, Jawa Tengah oleh Bapak Agustinus Hertanto Wiryo Suharto berdasarkan Akta Notaris No. 15 yang disahkan oleh Notaris Ny. Moeslichaloen, S.H. pada tanggal 13 November 1986 dan berkantor pusat di Jl. Durian No. 2, Jawa Tengah. Kemudian berdasarkan Akta Notaris no. 16 yang disahkan oleh notaris Ny. Moeslichaloen, S.H. pada tanggal 19 Mei 1992, PO Giri Indah berubah bentuk badan hukumnya menjadi perseroan komanditer dengan nama CV Giri Indah, Dengan susunan pengurus: 1) Bapak Agustinus Hertanto Wiryo Suharto sebagai Direktur. 2) Bapak Adi Purnomo Kurniadi sebagai Wakil Direktur. 3) Ny. Koryani sebagai persero komanditer, yang hanya bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkannya dalam perseroan. Dan pada tanggal 9 September 1996, berdasarkan Akta Notaris No. 16 yang disahkan oleh Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Di Jakarta salinan berupa, pemasukan, pengeluaran, perubahan anggaran dasar, dan perubahan pada kepengurusan perusahaan dengan susunan kepengurusan sebagai berikut: 1) Bapak David Herbijaktowirja sebagai Direktur. 2) Bapak Agustinus Hertanto Wiryo Suharto sebagai persero komanditer, yang hanya bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkannya dalam perseroan. Dan terhitung sejak ditanda tangani akta tersebut, maka persero Ny. Koryani dan Bapak Adi Purnomo Kurniadi mengundurkan diri dari perseroan.
28 Perseroan memiliki cabang-cabang di daerah Jakarta Barat, Jakarta Timur, Bekasi dan Palembang. Bidang usaha yang dijalankan oleh perseroan adalah jasa angkutan penumpang dan jasa pengiriman barang-barang. Perseroan sangat mengutamakan kualitas pelayanan, baik mulai dari kondisi alat transportasi yang selalu diperbaiki secara rutin sebelum menempuh perjalanan sampai dengan keselamatan penumpang/ barang yang selalu diutamakan. 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Perseroan bergerak dalam bidang jasa pengangkutan penumpang dan jasa pengangkutan barang-barang. Dalam menjalankan usahanya antara cabang yang satu dengan cabang yang lainnya memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mendistribusikan para penumpang dan barangnya agar sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu dan selamat. Perseroan juga secara berkala memberikan pengarahan, penyuluhan, dan pelatihan kepada setiap karyawannya, mulai dari cara memberikan pelayanan kepada penumpang sampai dengan selalu dapat tetap ramah dalam menyambut para calon penumpang dan para penumpang, kepada karyawan diberikan keseragaman informasi dalam melayani para penumpangnya. Hal ini dimaksudkan agar para penumpang tidak mendapat informasi yang membingungkan terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan pada saat ini mengalami persaingan yang cukup ketat, baik dari perusahaan transportasi darat yang sejenis, alat transportasi udara maupun alat transportasi laut. Hal ini membuat perusahaan mau tidak mau harus melakukan berbagai penyesuaian, mulai dari harga, kualitas pelayanan, sarana pendukung, serta ketepatan waktu yang diharapkan oleh para penumpang.
29 3.2.1 Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Dalam menjalankan kegiatan usahanya, terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi kinerja perusahaan untuk selalu dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan jangka panjang. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut seperti tampak pada gambar berikut ini: PENDATANG BARU POTENSIAL Ancaman dari pendatang baru Bergaining power pemasok PEMASOK PESAING INDUSTRI Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Bargaining power pembeli PEMBELI Ancaman produk/ jasa substitusi BARANG/ JASA SUBSTITUSI Gambar 3.1: Lima Kekuatan Yang Menentukan Daya Tarik Struktural Segmen Pasar Sumber: Tjiptono, (2001, p76).
30 Analisa kondisi persaingan perusahaan dengan menggunakan model lima kekuatan Porter: 1) Hambatan masuk kedalam industri Untuk membuka sebuah perusahaan otobus, modal yang diperlukan cukup besar, yakni berkisar 2,5-3 milyar rupiah. Hal ini menyebabkan hanya orang-orang kelas menengah ke atas yang dapat memasuki bidang usaha ini. Jadi hambatan masuk untuk jenis usaha ini cukup menyulitkan pendatang baru. 2) Persaingan dalam usaha Persaingan dalam bidang usaha transportasi untuk CV Giri Indah cukup tinggi. banyak perusahaan jasa transportasi sejenis yang melayani pangsa pasar ini. Perusahaanperusahaan tersebut merupakan pesaing yang cukup serius bagi CV Giri Indah. 3) Bargaining Power Pemasok Armada-armada bus yang disediakan pabrikan-pabrikan sangat beragam dengan kualitas performa yang beragam pula. Perusahaan dapat menentukan armada-armada bus yang dapat dipergunakan oleh perusahaan, sesuai dengan dana yang telah dianggarkan oleh perusahaan. Jadi bargaining power perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan bargaining power pemasok. 4) Bargaining power Pembeli Pembeli memiliki daya tawar yang cukup tinggi karena banyaknya perusahaan sejenis maupun perusahaan jasa angkutan yang lain, yang melayani segmen pasar ini. Pembeli dapat memilih perusahaan yang dapat memberikan tingkat pelayanan yang lebih tinggi yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan terhadap pembeli tersebut. 5) Ancaman produk/ jasa subsitusi Pada perusahaan jasa pengangkutan terdapat beberapa jenis jasa subsitusi, diantaranya kereta api, pesawat terbang, dan kapal laut. Masing-masing jasa subsitusi memiliki penawaran yang berbeda-beda bagi konsumennya. Kereta api mungkin menawarkan jasa yang lebih murah tetapi dengan suasana yang kurang nyaman, pesawat terbang
31 menawarkan jasa untuk sampai ke tempat tujuan lebih cepat dengan kualitas pelayanan yang lebih baik pula, dan kapal laut menawarkan jasa penyeberangan antar pulau dengan tingkat pelayanan yang telah disesuaikan dengan harga. 3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh CV Giri Indah adalah termasuk struktur organisasi garis (Herujito, 2001, p145), yang menunjukkan adanya rangkaian kekuasaan dan tanggung jawab yang berjalan dari pimpinan sampai dengan kebawahan, dan lalu lintas kekuasaannya berlangsung secara vertikal serta hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan dilaksanakan secara langsung.
32 KANTOR PUSAT PEKAYON JAWA TENGAH CABANG PALEMBANG CABANG JAKARTA TIMUR CABANG JAKARTA BARAT CABANG BEKASI DIREKTUR OPERASIONAL (UNTUK SETIAP CABANG) TICKETING OPERASIONAL ADMINISTRASI DAN KEUANGAN UMUM SUPIR TEKNISI KONDEKTUR Gambar 3.2 : Struktur Organisasi CV Giri Indah Sumber: CV Giri Indah, Tahun 2003
33 Uraian pekerjaan masing-masing bagian: 1) Direktur Operasional 1) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan-kegiatan yang ada pada cabang perusahaan dan membawahi bagian-bagian yang ada dalam perusahaan, seperti: bagian ticketing, bagian operasional, bagian administrasi dan keuangan. 2) Memberikan laporan secara periodik tentang kondisi cabang perusahaan kepada kantor pusat. 2) Bagian Ticketing 1) Bertanggung jawab terhadap penjualan karcis/ ticket kepada penumpang dan menerima paket kiriman. 2) Menerima uang dari calon penumpang dan menyetorkan uang tersebut kepada bagian administrasi dan keuangan. 3) Bagian Operasional Bagian operasional ini bertugas untuk mengatur jalannya agar semua kegiatan yang berkaitan dengan operasional perusahaan, terdiri dari: 1) Supir Adalah orang bertanggung jawab untuk mengemudikan bus dari satu kota tempat tujuan kekota tujuan lainnya. 2) Kondektur Adalah orang yang membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh supir dan mengatur penumpang dalam perjalanan. 3) Bagian teknisi Bertugas untuk untuk menjamin agar armada-armada bus agar tetap dapat beroperasi dengan cara memperbaiki kerusakan- kerusakan yang terjadi, serta memperbaiki penataan interior dan eksterior bus.
34 4) Bagian umum Bertugas untuk melakukan pembelian mulai dari suku cadang, snack untuk penumpang, pelengkapan kantor, dan mengurus paket kiriman. 4) Bagian Administrasi dan Keuangan 1) Bertugas untuk membuat dan menandatangani bukti penerimaan dan pengeluaran kas. 2) Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang perusahaan secara fisik berdasarkan bukti-bukti yang ada. 3) Membuat laporan tentang penerimaan dan pengeluaran kas untuk dilaporkan kepada kantor pusat.