BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEPERCAYAAN, PENGALAMAN, MANFAAT DAN RESIKO TERHADAP MINAT PEMBELI UNTUK MENGGUNAKAN SISTEM E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen untuk bertransaksi secara online dan kemudian dievaluasi, serta apa

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

KARYA ILMIYAH MEMINIMALISIR TERJADINYA PENIPUAN DALAM TRANSAKSI ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commerce yang awalnya beralamat di yang didirikan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi menyebabkan terjadinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012) : Marketing is about identifying and meeting

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali perkembangan pada dunia bisnis dan pemasaran. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,.

BAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat. Internat dapat menjadi sarana informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara ke-4 setelah China, India dan Jepang dalam penggunaan

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet saat ini sudah menjadi sesuatu yang familiar bagi semua kalangan masyarakat. Perkembangan dalam bidang tekhnologi informasi menjadikan internet tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, akan tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu masyarakat untuk berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis ke segala penjuru dunia dengan memberikan biaya yang murah, cepat, dan mudah. Perkembangan sistem teknologi informasi ini mendorong munculnya peluang bisnis yang memanfaatkan layanan internet karena dirasa lebih efektif dan efisien, terutama dari segi penghematan waktu. Menurut Noor (2008) dalam Yutadi (2014) dalam bidang perdagangan, media internet mulai dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas bisnis seperti jual beli online (online shopping) atau dikenal dengan istilah e-commerce. E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu hal yang saat ini sangat berkembang di masyarakat. E-Commerce didefinisikan sebagai transaksi ekonomi saat penjual dan pembeli bersama-sama melalui media elektronik dari internet membentuk kontrak perjanjian mengenai harga dan pengiriman barang atau jasa tertentu dan menyelesaikan transaksi melalui pengiriman dan pembayaran barang atau jasa sesuai kontrak (Guay,et.al dalam Shomad, 2012). Online Shopping juga merupakan bentuk 1

2 dari e-commerce. Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser (en.wikipedia.org dalam Baskara dan Guruh, 2014). Online Shopping membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa menghabiskan waktu dan tenaga. Karena kemudahan inilah membuat online shopping semakin diminati. Pada awalnya, online shop merupakan salah satu bentuk kegiatan meliputi jual beli dan marketing barang atau jasa melalui sistem elektronik. Pembayaran dilakukan dengan sistem pembayaran yang telah ditentukan dan barang akan dikirimkan melalui jasa pengiriman barang. Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Berbelanja melalui internet (online) menjadi alternatif tersendiri bagi konsumen untuk melakukan transaksi jual beli. Jumlah pembelanja melalui internet juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penjual online banyak yang memanfaatkan media internet guna menunjang bisnisnya seperti media promo. Bahkan ada beberapa toko online yang hanya memiliki bisnis di dunia maya saja, mereka tidak memiliki toko fisik yang dipergunakan untuk memamerkan produknya. Melihat banyaknya pengguna internet serta penggunaan yang sudah mulai berkembang menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai menerima berkembangnya teknologi terutama di sektor bisnis. Pesatnya pertumbuhan tren belanja melalui internet dikarenakan bisnis di internet tidak memerlukan modal

3 terlalu banyak dan cukup mudah dalam pengembangannya (Hardiyanti, 2012). Namun, pada kenyataannya fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih menyukai untuk melakukan transaksi secara tradisional atau face to face. Banyak dari individu yang menggangap bahwa terlalu besar resiko yang ditimbulkan apabila melakukan e-commerce tersebut. Beberapa resiko yang merugikan pembeli antara lain berupa penipuan produk, produk yang tidak sampai, maupun pencurian data yang merugikan banyak pihak. Pihak yang menjalankan e-commerce ini sendiri perlu untuk menelaah ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat individu untuk menggunakan transaksi secara elektronik ini sehingga pihak yang menjalankan e-commerce atau pihak penjual akan memperbaiki sistem yang ada (Shomad, 2012). Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah TAM (Technology Acceptence Model) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. TAM juga menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan dan perilaku, tujuan atau keperluan, serta penggunaan aktual dari pengguna suatu sistem informasi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru,

4 sejumlah faktor mempengaruhi perilaku mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal usefulness (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya) dan ease of use (pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya). Minat merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu Jogiyanto (2007) dalam Saraswati dan Zaki (2012). Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu apabila mempunyai keinginan dari dalam dirinya sendiri. Jogiyanto (2007) juga menyebutkan bahwa dalam penelitian-penelitian sebelumnya minat terhadap suatu perilaku merupakan prediksi yang paling baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem. Komponen yang harus diperhatikan dalam melakukan keputusan belanja melalui internet adalah kepercayaan (trust). Jual beli online merupakan jenis transaksi yang berlandaskan kepercayaan antara penjual dan pembeli. Tanpa rasa percaya, proses transaksi akan penuh rasa curiga atas keamanan dan kredibilitas masing-masing pihak. D.J. Kim et al. (2007) dalam Saraswati dan Zaki (2012) menjelaskan bahwa kepercayaan mempunyai dampak yang positif terhadap minat digunakannya sistem E- Commerce. Kepercayaan dianggap faktor penting dan merupakan salah satu faktor kritis dalam stimulant transaksi secara online. Faktor kepercayaan ini erat kaitannya dengan persepsi resiko, karena seseorang tidak akan

5 mempercayai suatu hal apabila merasa bahwa resiko yang masih mungkin terjadi cukup besar. Faktor penting lainnya adalah pengalaman menggunakan Internet. Pengalaman menggunakan Internet merupakan pertimbangan penting dalam melakukan pembelian secara online Hoffman et al. (1999) dalam Nazar dan Syahran (2008). Hoffman menemukan bahwa perhatian konsumen terhadap pengendalian informasi pribadi ternyata meningkatkan pengalaman akan internet, sebaliknya perhatian pada hambatan fungsional untuk belanja secara online menurun. Menurut Pratiwi (2012) dalam Akbar (2014), pengalaman dalam menggunakan Internet memegang faktor penting dalam jual beli online. Pengalaman (experience) secara umum merupakan peristiwa atau kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasakan, ditanggung, dll) oleh setiap individu. Selain kemahiran dalam mengoperasikan Internet, konsumen yang sudah rutin dalam membeli di toko online tentunya mengetahui tips dan trik agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan. Persepsi resiko adalah suatu keadaan ketidakpastian yang dipertimbangkan seseorang untuk memutuskan iya atau tidak melakukan transaksi secara online. Resiko didefinisikan sebagai perkiraan subjektif individu untuk menderita kerugian dalam menerima hasil yang diinginkan (Pavlou,2001 dalam Saraswati dan Zaki,2012). Selain menimbulkan resiko resiko tertentu para pengguna internet juga dapat merasakan manfaat dari bertransaksi bisnis melalui sistem E-

6 Commerce. Persepsi manfaat memberikan keyakinan tentang sejauh mana konsumen akan melakukan transaksi bisnis menggunakan situs internet tertentu. Konsumen menggunakan internet untuk bertransaksi bisnis, karena mereka merasakan kenyamanan yang meningkat, penghematan biaya, penghematan waktu, serta peningkatan berbagai produk dibandingkan dengan cara belanja tradisional. (D.J. Kim et al, 2007 dalam Saraswati dan Zaki, 2012 ) Penelitian sebelumnya yang terkait, yaitu Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan Pengalaman terhadap Niat Bertransaksi secara Online oleh Nazar dan Syahran (2008). Yang hasilnya terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan terhadap sikap. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keamanan terhadap persepsi resiko. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan terhadap persepsi resiko. Terdapat pengaruh yang signifikan antara privasi terhdapa persepsi resiko. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara persepsi resiko terhadap sikap. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap niat untuk bertransaksi secara online. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi resiko terhadap niat untuk bertransaksi secara online. Terdapat hubungan antara pengalaman menggunakan internet terhadap niat untuk bertransaksi secara online. Tidak terdapat hubungan antara norma subjektif terhadap niat untuk bertransaksi secara online. Terdapat pengaruh yang positif antara kontrol prilaku terhadap niat untuk bertransaksi secara online.

7 Saraswati dan Zaki (2012) dengan penelitiannya, penerimaan sistem e-commerce: pengaruh kepercayaan, persepsi manfaat, dan persepsi resiko yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan metode survei yang menunjukkan bahwa konstruk minat berpengaruh terhadap perilaku untuk menggunakan layanan e-commerce, serta konstruk kepercayaan dan persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat digunakannya layanan sistem e-commerce. Sedangkan konstruk persepsi risiko tidak berpengaruh terhadap minat digunakannya layanan e-commerce. Selanjutnya Yutadi (2013), mengenai Pengaruh Persepsi Privasi, Persepsi Keamanan, Persepsi Kepercayaan, Persepsi Risiko, Persepsi Kegunaan Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Penggunaan E-commerce. Hasil analisis menunjukkan bahwa minat penggunaan e-commerce dipengaruhi secara positif oleh konstruk persepsi privasi, konstruk persepsi kepercayaan, konstruk persepsi risiko, konstruk persepsi kegunaan, dan konstruk persepsi kemudahan. Sedangkan konstruk persepsi keamanan tidak memberikan pengaruh positif terhadap minat penggunaan e-commerce. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Saraswati dan Zaki (2012). Model ini memberikan sebuah struktur yang didalamya mengkaji 4 variabel dalam kaitanya dengan minat pembeli untuk menggunakan sistem e- commerce. Faktor-faktor tersebut antara lain pengaruh kepercayaan,

8 pengalaman, manfaat, dan resiko. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: PENGARUH KEPERCAYAAN, PENGALAMAN, MANFAAT, DAN RESIKO TERHADAP MINAT PEMBELI UNTUK MENGGUNAKAN SISTEM E-COMMERCE B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan untuk membatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce? 2. Apakah pengalaman seseorang menggunakan internet berpengaruh terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce? 3. Apakah manfaat penggunaan e-commerce berpengaruh terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce? 4. Apakah resiko berpengaruh terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce? C. Tujuan Penelitian Penelitian mengenai minat pembeli untuk menggunakan sistem e- commerce ini bertujuan sebagai berikut:

9 1. Untuk menguji pengaruh kepercayaan terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce. 2. Untuk menguji pengaruh pengalaman seseorang menggunakan internet terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce. 3. Untuk menguji pengaruh manfaat e-commerce terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce. 4. Untuk menguji pengaruh resiko terhadap minat pembeli untuk menggunakan sistem e-commerce. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat secara teoritis untuk memberikan pengetahuan sejauh mana pengaruh kepercayaan, pengalaman, manfaat, dan resiko terhadap minat penggunaan e- commerce. Dan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat dengan masalah serupa. 2. Manfaat praktis sebagai bahan acuan bagi pelaku perdagangan online bisa melakukan pembangunan kepercayaan pada konsumen dalam melakukan bisnisnya serta untuk konsumen online bisa menjadi landasan dalam melakukan keputusan pembelian secara online dengan mewaspadai risikonya.

10 E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pemahaman dan penelaahan penelitian, maka dibuat rancangan penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang berisi tentang pengertian teori penelitian, E-Commerce, Minat pembeli menggunakan sistem e-commerce, pengertian kepercayaan, pengalaman, manfaat, risiko, penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, statistik deskriptif, analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, keterbatasan

11 penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.