BAB V PENUTUP. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. situs yang memuat komunitas para backpacker dari seluruh penjuru dunia serta

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk mampu berdikari dalam perannya. Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2013 Kopertis Wilayah 03

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. Adanya variasi bahasa dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menawarkan beragam tempat wisata yag terbagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Ari Kartini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Badan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi. masalah pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, UNESCO,


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hubungan antar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang wacana persuasi, penelitian ini sejalan dengan pernyataan Keraf, yang

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggapan orang dengan kata bir yang berarti minuman yang mengandung alkohol

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No diatur secara komprehensif sehingga perlu pengaturan perbukuan; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, h

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki keunikan. Hal unik dalam istilah-istilah yang digunakan oleh komunitas backpacker ini adalah banyaknya bahasa-bahasa asing yang diserap, padahal beberapa istilah dalam bahasa Indonesia sebagian sudah ada padanan katanya. Istilah-istilah berbahasa asing tersebut dipertahankan pemakaiannya karena alasan-alasan tertentu, seperti alasan efektifitas, dan pemenuhan konsep, prestise. Dari data yang diperoleh, istilah-istilah dalam register komunitas backpacker umumnya merupakan istilah berbahasa Inggris. Sebanyak 57% istilah yang digunakan oleh komunitas backpacker merupakan istilah berbahasa Inggris. Sebagian lain merupakan istilah serapan yang telah disesuaikan dengan ejaan, blending, istilah berbahasa Indonesia, Belanda, Melayu, Prancis kuno, dan Sunda. Dari hal tersebut diketahui bahwa telah terjadi fenomena campur kode dalam register komunitas backpacker di Indonesia. Dalam komunitas backpacker Indonesia ini, campur kode yang terjadi adalah campur kode keluar dan campur kode ke dalam. Akan tetapi, campur kode ke dalam hanya sedikit sekali. Adanya istilah-istilah serapan serta campur kode ini telah memengaruhi fungsi pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker. Fungsi bahasa yang terdapat dalam 68

69 register ini kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial sehingga terjadi pergeseran fungsi bahasa menjadi fungsi sosial. Fungsi bahasa dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, di antaranya adalah status sosial (status yang disandang oleh masyarakat yang termasuk dalam golongan masyarakat tertentu), latar belakang pendidikan, gender (yang dipengaruhi oleh halhal yang bersifat martabati), pekerjaan dan hobi, usia (yang akan memengaruhi gaya dan variasi bahasa), dan letak geografis. Fungsi bahasa yang kemudian terpengaruh oleh faktor-faktor sosial tersebut mengalami pergeseran fungsi menjadi fungsi sosial. Terdapat lima fungsi sosial pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker yaitu : 1) fungsi pemberi informasi berkaitan dengan berbagai informasi yang ingin disampaikan oleh seorang anggota komunitas backpacker dengan anggota lainnya. Fungsi pemberian informasi yang dimaksud adalah informasi-informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia backpacker, baik informasi mengenai tempat, sarana perjalanan, alat, maupun tips dalam melakukan kegiatan backpacking. 2) fungsi persuasif merupakan fungsi yang mengajak seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal backpacking. Fungsi persuasif ini bisa juga dijadikan sebagai sarana promosi tempat-tempat wisata terntentu agar anggota komunitas lain mengunjungi tempat wisata yang diceritakan oleh seseorang tersebut. 3) Fungsi efisiensi bertujuan untuk memperlancar komunikasi suatu kelompok masyarakat dalam menyampaikan suatu maksud tertentu terhadap sesamanya. 4) Fungsi ekspresi bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi seorang backpacker dalam melakukan

70 kegiatan backpackingnya. 5) Fungsi pengakraban yang bertujuan untuk mengakrabkan antaranggota komunitas backpakcker secara internal. Dari rangkuman tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki istilahistilah yang khas dalam penggambaran konsep perjalanan. Istilah-istilah yang digunakan dalam komunitas backpacker tidak hanya berasal dari bahasa Inggris, tetapi bahasa-bahasa asing lainnya. Istilah tersebut memiliki perbedaan dengan istilah-istilah yang digunakan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut terjadi karena adanya penyesuaian istilah yang digunakan dalam komunitas dengan konsep perjalanan yang dimaksudkan. Hal ini menyebabkan adanya variasi bahasa yang terjadi karena perbedaan penutur. b. Dari delapan puluh satu istilah khas yang digunakan sebagai media komunikasi dalam komunitas backpacker di Indonesia, 57% merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris. Hal itu terjadi karena komunitas backpacker lebih banyak menyerap istilah berbahasa asing dari pada istilah berbahasa daerah. Backpacker pertama kali muncul dari daratan Eropa sehingga istilah-istilah yang digunakan pun merupakan istilah yang sebagian besar merupakan istilah berbahasa Inggris dan bahasa-bahasa di daratan Eropa lainnya. c. Terdapat campur kode ke luar dan ke dalam dalam pemakaian bahasa komunitas backpacker di Indonesia. Campur kode ke luar lebih banyak muncul dibandingkan dengan campur kode ke dalam. Backpacker jarang

71 menggunakan istilah berbahasa daerah karena diindikasi akan sulit dihapalkan oleh anggota backpacker yang berasal dari berbagai daerah sehingga menyebabkan sedikitnya peluang campur kode ke dalam muncul. Hal tersebut justru akan menghambat komunikasi antaranggota. Istilah berbahasa asing, khususnya istilah berbahasa Inggris diduga akan lebih mudah diingat oleh anggota backpacker karena bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah diajarkan di tingkat sekolah dasar, sedangkan bahasa daerah tertentu hanya diajarkan untuk siswa daerah tertentu saja. Misalnya, bahasa Sunda hanya akan diajarkan untuk siswa yang sekolah di Jawa Barat. Siswa yang bersekolah di Yogyakarta tidak diajarkan pelajaran bahasa Jawa. Hal itulah yang menyebabkan kemampuan orang berbahasa daerah terbatas sehingga menimbulkan dampak pada pemakaian bahasa. d. Faktor-faktor sosial pemakaian bahasa yang muncul dalam komunitas backpacker Indonesia semakin menguatkan fakta bahwa variasi bahasa memiliki korelasi dengan berbagai aspek sosial, seperti yang telah banyak diteliti oleh peneliti bahasa. Korelasi antara variasi bahasa dan aspek sosial itu ditunjukkan dengan ciri khas atau karakter anggota komunitas backpacker dalam melakukan tuturan.

72 5.2 Saran Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, peneliti memberikan saran kepada para peneliti lainnya agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. a. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data secara langsung ke lapangan agar data yang diperoleh lebih lengkap dan valid. b. Data yang berasal dari tulisan media cetak maupun media online digunakan sebagai acuan, bukan sumber pemerolehan data primer. c. Penelitian terhadap pembentukan kata dan perubahan makna dilakukan. d. Adanya batasan penelitian yang jelas. e. Formulasi bahasa dikemas secara sistematis.