BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Praktik kerja lapangan ini adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling potensial di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dianggap mampu mencerminkan kerjasama nasional. Dalam hal pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan (daya pikul) masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penggalian potensi penerimaan dalam negeri akan terus ditingkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. kualitas tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Praktik Kerja

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dilewati dan harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. suatu usaha yang telah disusun dengan kurikulum dengan syarat-syarat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) yang mampu berperan sebagai tenaga yang terampil, kritis dan siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan terhadap Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimiliki Indonesia. Hasil dari kekayaan alam dan potensi lainnya itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapinya pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. melaksanakan kewajiban perpjakannya.setelah adanya tax reform,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pada dasarnya Negara adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Sebagai mahluk hidup dan juga sosial manusia memerlukan fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pemerintahan karena jumlahnya relatif stabil. Dari sektor pajak diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. berbagai faktor pendukung terutama stabilitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. perpajakan, termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tugas Akhir. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Nilai (PPN) yang mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 April 1985 telah

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB IV ANALISA DATA EVALUASI DATA.47. Belawan 47. Paksa Surat Paksa.57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..59. B. Saran...

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB II KAJIAN TEORI. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar pula dalam menjalankan fungsi kenegaraannya.sebagai Negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kehidupan masyarakat khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Praktik kerja lapangan ini adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil dalam menyelesaikan proses perkuliahan di Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU. Manfaat dari diadakannya mata kuliah praktik kerja lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya di Kantor ataupun di tempat praktik, khususnya bidang Perpajakan. Memperkenalkan Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU kepada masyarakat ataupun instansi tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul mengenai Pajak Penghasilan dalam menyelesaikan praktik kerja lapangan ini. Pajak merupakan suatu iuran wajib ke Negara dan pengabdian serta berperan aktif warga Negara dan para anggota masyarakat untuk membiayai semua keperluan Negara berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur oleh Undang Undang dengan tujuan untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara, dimana pajak sudah memberikan prestasi yang bisa dirasakan bagi masyarakat. Dalam menjalankan program Pemerintah diperlukan perhatian khusus bagaimana target penerimaan tersebut dapat tercapai. Jika dana yang digunakan minim atau tidak mencukupi, maka pembangunan Nasional tidak akan tercapai. Jika hal ini terjadi maka Pemerintah harus berupaya keras bagaimana cara meningkatkan penerimaan Negara tersebut

sehingga dapat membiayai program Pemerintah seperti yang ditargetkan dalam APBN. Agar penerimaan pajak dapat dioptimalkan maka diperlukan sistem perpajakan yang baik. Dalam upaya tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan dibidang Perpajakan, diantaranya adalah perubahan peraturan Undang Undang Perpajakan hingga sistem perpajakan sesuai. Dalam hal ini dimaksudkan agar peraturan peraturan tersebut sesuai dengan perkembangan ekonomi pada masa sekarang ini. Sistem perpajakan yang di terapkan sekarang adalah sistem Self Assesment. Sistem tersebut memberikan kepercayaan pada Wajib Pajak untuk menghitung. Memperhitungkan, menyetor serta melaporkan kewajiban perpajakannya sendiri. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban pajak bagi Wajib Pajak di akhir tahun, Direktorat Jenderal Pajak membuat sistem pembayaran pajak secara bulanan yang di atur dalam Undang Undang Pajak Penghasilan Pasal 25, Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung pajaknya secara bulanan dan menyetornya secara bulanan. Dengan pembayaran bulanan seperti ini secara tidak langsung memberikan keringanan bagi Wajib Pajak di akhir tahun. Bagi Wajib Pajak yang menerima penghasilan dari Bendaharawan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, pemberi kerja berupa Badan atau Orang Pribadi, Penyelenggara Kegiatan yang termasuk dalam pengertian Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 dapat dengan mudah memperhitungkan Pajak Penghasilan Pasal 25. Tetapi bagi para Pengusaha, Badan Usaha, maupun para Pegawai yang menerima

Penghasilan Tidak Tetap sulit menentukan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut, dikarenakan penghasilan mereka setiap tahunnya jumlah penghasilannya belum tentu sama dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, banyak para Pengusaha, Badan Usaha, maupun para Pegawai yang menerima Penghasilan Tidak Tetap tersebut terkadang sulit untuk membayar Pajak Penghasilan Pasal 25 pada saat mereka mengalami kebangkrutan atau failed ataupun yang sedang mengalami kerugian pada bulan bulan tertentu. Oleh karena itu, para Wajib Pajak tersebut sering melakukan permohonan pengurangan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25. Bila Wajib Pajak yang kesulitan keuangan tersebut tidak membuat permohonan pengurangan pembayaraan, maka mereka akan telat membayar dan akan dikenakan sanksi sebesar 2% sebulan atas jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar atau terlambat dibayar. Mengingat pentingnya melakukan permohonan yang memudahkan para Wajib Pajak yang berpenghasilan tidak tetap tersebut, atas dasar dasar pemikiran inilah maka saya sebagai penulis mengangkat judul penelitian : TATA CARA PENGURANGAN PEMBAYARAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah sebagai berikut : 1.1 Untuk mengetahui syarat syarat yang diajukan dalam mengajukan permohonan pengurangan pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 1.2 Untuk mengetahui tata cara penyelesaian permohonan pengurangan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 2.1 Bagi Mahasiswa a. Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dapat dijadikan sebagai wadah dalam pengembangan ilmu dan memperluas wawasan mengenai Pajak Penghasilan Pasal 25. b. Agar dapat menerapkan teori teori yang di dapat selama perkuliahan khususnya tentang Pajak Penghasilan Pasal 25 khususnya mengenai administrasi perpajakannya. c. Dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi mahasiswa yang siap memasuki lingkungan kerja dengan tingkat persaingan yang sangat ketat.

d. Mengetahui masalah yang terjadi dalam pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. 2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam a. Suatu sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan lembaga pendidikan program studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. b. Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi mahasiswa dituntut sumbangsihnya terhadap instansi baik berupa saran maupun kritik yang menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja instansi. c. Sarana untuk mencari/menarik tenaga kerja yaitu untuk melihat kemampuan mahasiswa dengan tanggung jawab dan kerjasama yang baik. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan a. Dapat memperkenalkan sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU kepada masyarakat. b. Membuka Interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan instansi yang bersangkutan khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yng berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak Secara Umum 1.1 Menurut Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pajak adalah Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. 1.2 Menurut Rochmat Soemitro Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang Undang ( yang dapat dipaksakan ) dengan tidak mendapat jasa timbal balik ( Kontraprestasi ) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. ( Mardiasmo, 2006 : 1 ) 1.3 Menurut Soeparman Soemahamidjadja Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma norma hukum guna menutup biaya produksi barang barang dan jasa jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. ( Suandyy, 2008 : 9 ).

2. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 ini juga dapat dijadikan sebagai kredit pajak atau pengurang dalam menghitung pajak yang terhutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalan Surat Pemberitahuan ( SPT ) Masa Tahunan. Tujuan dari diberlakukannya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagai kredit pajak atau pengurang pajak dalam penghitungan pajak setahun adalah agar Wajib Pajak tidak terlalu berat dalam membayar pajak secara sekaligus pada akhir tahun pajak, karena sifat pelunasan pajak untuk mencicil hutang pajaknya. 3. Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan yang terutang harus disetor/dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Perundang Undangan perpajakan yang berlaku. Pajak Penghasilan Pasal 25 yang terutang untuk setiap masa pajak harus dibayar selambat lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhir masa pajak. Apabila Wajib Pajak tidak/kurang dibayar, atau terlambat membayar maka Waji Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan bunga sebesar 2% sebulan atas jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar, atau terlambat dibayar dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan tanggal dilakukan pembayaran atas pajak yang tidak/kurang dibayar.

Sedangkan penyetorannya dilakukan melalui Kantor Pos atau Bank bank Persepsi yang ditunjuk Pemerintah dengan menggunakan Surat Setoran pajak (SSP). Surat Setoran pajak ini nantinya sebagai bukti bahwa Wajib Pajak sudah membayar dan sebagai sarana untuk melaporkan pembayaran pajaknya tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak terdaftar. D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam khususnya di bagian Pengawasan dan Konsultasi (WASKON) dan Pelayanan. Dalam Praktik Kerja Lapangan mandiri ini penulis ingin memfokuskan pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentang Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 khususnya bagi Orang Pribadi. Data yang digunakan adalah data data tahun terbaru pada saat ini serta masalah masalah lain yang dihadapi oleh Wajib Pajak dalam Pengajuan Permohonan Pengurangan Pembayaran Angsuran Pasal 25. E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Dalam Tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, mulai dari pengajuan

judul, penentuan judul, mencari bahan untuk membuat proposal, pengajuan proposal, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing dan konsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Studi Literatur Penulis mengumpulkan data data yang menyangkut masalah yang kan dibahas melalui sumber bacaan seperti : buku perpajakan, Undang Undang Perpajakan, artikel ilmiah maupun literature yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 3. Observasi Lapangan Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi serta keadaan objek, tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 4. Analisa dan Evaluasi Data Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian akan dipersentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.

F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Daftar wawancara Dalam metode ini penulis mengajukan pertanyaan pertanyaan langsung kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan. 2. Daftar Observasi Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati, mendengar serta mencatat mengenai hal hal yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Pengumpulan data dalam tahap ini penulis mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak pihak yang memahami dan menguasai objek kajian dalam praktik kerja lapangan mandiri. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi yang mendukung laporan penyajian praktik kerja lapangan mandiri. 3. Daftar Dokumentasi Dalam tahap ini penulis berusaha mengumpulkan dokumen dokumen atau data data pendukung mengenai tata cara pengurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan pasal 25.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan mandiri adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Tujuan dan Manfaaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Uraian teoritis mengenai Pajak Penghasilan Pasal 25, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri, dan Sistematiaka Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, Uraian Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam bab ini menguraikan tentang data data yang berhubungan dengan Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak

Penghasilan Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. BAB IV ANALISA DAN EVALUASI Pada bab ini penulis akan membahas Tata Cara Proses Penyelesaian Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dan mengevaluasi permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh para pegawai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. DAFTAR PUSTAKA