II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan. Kajian geografi terbagi menjadi dua yaitu geografi fisik yang

I.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan dan kewilayahan (Suharyono, 1994:26). Selanjutnya dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. ahli dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Petani Singkong

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian Geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Sumadi

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Semarang dalam Suharyono dan Moch. Amien (2013: 19) bahwa geografi adalah

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA MAJA KECAMATAN KALIANDA. Muhammad Rido 1) Budiyono 2) Yarmaidi 3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

(Skripsi) Oleh ADI WALUYO

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. struktur ekonomi manusia yang di dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangankomunikasi-transportasi

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia melangsungkan hidupnya dengan cara berinteraksi di. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan tingkat kesejahteraan

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24),

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. kelingkungan dan kompleks wilayah. Yeates (1968) dalam Bintarto dan. masih dalam Bintarto dan Surastopo Hadi Sumarmo (199 1: 9)

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohammad

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR. Geografi menurut ikatan Geografi Indonesia (IGI :1988) dalam adalah ilmu yang

PROFIL KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI TAMBAK DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGGAI (JURNAL)

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN...

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

III. METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis ( Huseini Usman, 2008 : 41). Dalam

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Pendekatan, dan Konsep Geografi. kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Muh.

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

2014 TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmadja, 1997:11).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pemerintah serta ditetapkan melalui undang-undang. Berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. ( kekuatan posisi tawar (Bargaining Power) yang sejajar dengan pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI GUREM DI DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR (JURNAL) Oleh. Nita Nirwana

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Landasan teori merupakan konsepsional bagi penulis mengenai cara yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang akan diteliti. Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka penulis akan mengutip beberapa penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, seperti dibawah ini: 1. Pengertian Geografi Dari hasil seminar lokakarya tahun 1988 dikutip dalam Suharyono dan Moch. Amien, (1994:15), geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang ada di permukaan bumi baik lingkungan alamnya maupun mahluk hidupnya termasuk manusia. Geografi ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktifitas ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian industri perdagangan transportasi komunikasi dan lain lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988:54). Geografi industri adalah studi tentang ruang yang berkenaan dengan tempat penyelenggaraan dari aktifitas industri atau dengan kata lain Geografi Industri adalah sub bidang kajian dari Geografi Ekonomi dan yang berhubungan dengan aktifitas manusia di bidang manufaktur (perpabrikkan) atau aktifitas sekunder (Johnston, 1981:164). Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan setengah jadi, menjadi barang jadi dengan

nilai ekonomis tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri (Kartasapoetra, 1987:6). Menurut Bintarto (1977:87) industri adalah setiap usaha merupakan suatu unit produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan suatu barang (bahan) di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan penduduk pada daerah industri tentu saja akan menyerap tenaga kerja dan memberikan peluang lain sebagai lahan usaha masyarakat sekitar yang diakibatkan oleh keberadaan lokasi industri. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan Pabrik Gula PTPN 7 Bungamayang sudah selayaknya berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar pabrik, khususnya di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara. 2. Serapan Tenaga Kerja Sumberdaya manusia atau human resources memiliki dua pengertian, pertama adalah mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi dan yang kedua adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Demikian pula apabila ditinjau dari lebih jauh terdapat pernyataan bahwa pendayagunaan sumberdaya manusia untuk menghasilkan barang jasa dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu pertama yang mempengaruhi jumlah kualitas sumberdaya manusia tersebut dan faktor dan kondisi yang mempengaruhi pengembangan perekonomian yang kemudian mempengaruhi pendayagunaan sumberdaya manusia tersebut (Simanjuntak, 1985:93). Di Indonesia pengertian tenaga kerja atau man power mulai sering digunakan. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga atau sedang

tidak bekerja, mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Secara praktis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur dan tiap-tiap negara memberikan batas umur yang berbeda. Angkatan kerja dan pasar tenaga kerja disini dijelaskan bahwa besarnya penyediaan atau supply tenaga kerja dalam masyarakat adalah jumlah orang yang menawarkan jasanya untuk proses produksi. Diantara mereka sebagian sudah aktif dalam kegiatannya yang menghasilkan barang atau jasa. Mereka digolongkan yang bekerja atau employed persons. Sebagian lain tergolong yang siap bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Mereka dinamakan pencari kerja atau penganggur. Jumlah yang bekerja dan pencari kerja dinamakan angkatan kerja atau labor force (Simanjuntak, 1985: 93) http://www.indolawcenter.com. Menurut Nursid Sumaatmadja (1988:183) suatu industri dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat. Terutama bagi para petani yang masih terikat oleh lapangan di sektor pertanian yang sudah jenuh. Dari pendapatan tersebut dapat diartikan bahwa suatu industri diharapkan memberikan pekerjaan kepada masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. Selanjutnya menurut Bambang Tri Cahyono (1983:17) suatu bentuk kelembagaan yang mampu menyerap sekitar 80% dari seluruh kesempatan kerja di bidang industri dan 20% dari pendapatan nasional sektor industri perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa adanya sebuah industri mampu menyerap tenaga kerja dan dapat memberikan kesejahteraan buruh pabrik tersebut. Dinyatakan oleh BKKBN, bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik didalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari hal tersebut, sudah selayaknya keberadaan Pabrik Gula PTPN 7 Bungamayang melakukan serapan tenaga kerja, yang secara langsung

merupakan bagian dari pensejahteraan atau membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. 3. Tingkat Pendapatan Pemukiman penduduk yang berdekatan dengan suatu industri memiliki potensi ekonomi, para pemukim tersebut memiliki peluang dalam pemenuhan kebutuhan, sejalan dengan pernyataan Bintarto (1977:88), bahwa keberadaan suatu industri ditujukan untuk : 1) menaikan taraf hidup, 2) menghambat pertumbuhan penduduk, 3) memudahkan penghidupan. Hal ini diperkuat lagi oleh Nursid Sumaatmadja (1988:183), bahwa pembangunan industri bertujuan untuk meningakatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk. Atas hal tersebut sudah jelas, bahwa keberadaan suatu industri pada dasarnya memang diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Besar kecilnya pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap keberadaan keluarga dalam masyarakat, dimana posisi keluarga akan menentukan status sosial dalam masyarakat. Semakin tinggi penghasilan seseorang maka kebutuhan hidupnya baik sandang, pangan, dan papan akan terpenuhi, namun semakin rendah pendapatan seseorang maka akan semakin sulit pula seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkat pendapatan seseorang dapat digolongkan menjadi dua kriteria yang berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Lampung Utara 2010, yaitu : 1) Pendapatan dinyatakan rendah apabila, pendapatan yang diterima kepala keluarga kurang dari atau sama dengan Rp 813.500 per bulan. 2) Pendapatan dinyatakan tinggi apabila pendapatan yang diterima kepala keluarga lebih dari Rp 813.000 per bulan.

Dengan demikian, pengertian dari pendapatan kepala keluarga adalah seluruh pendapatan yang diperoleh kepala keluarga dari pekerjaan pokok sebagai buruh dalam waktu satu bulan dan dihitung dengan nilai rupiah. 4. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga Buruh Pabrik Kebutuhan pokok manusia ini dibedakan menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer dan sekunder tersebut terdiri dari beberapa jenis seperti, sandang pangan dan papan. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebutuhan pokok manusia ini dibedakan menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, selain itu menurut perhitungan Totok Mardikanto (1990:12) dinyatakan bahwa kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia yang harus dicukupi meliputi : sandang, pangan, papan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan keamanan. Selanjutnya menurut Totok Mardikanto (1990:23) pemenuhan kebutuhan pokok manusia itu berdasarkan kebutuhan akan 9 bahan pokok sebagai berikut, kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun mencakup sebilan bahan pokok yang meliputi : beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak goreng 6 kg, minyak tanah 60 liter, sabun 20 kg, dan garam 9 kg. Adanya standar yang dikemukakan oleh Totok Mardikonto seperti diatas, maka dibutuhkan harga yang berlaku pada saat ini di daerah yang diteliti. Agar lebih jelasnya rincian pemenuhan kebutuhan pokok responden dapat dilihat pada Tabel 1: Tabel 1. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Pertahun di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara Tahun 2011 Jenis Kebutuhan Pokok Banyaknya Harga Satuan (Rp) Total (Rp) Beras 140 kg 7.000.- 980.000,- Minyak Tanah 60 liter 9.500,- 570.000,- Sabun 20 kg 6.000,- 120.000,-

Ikan Asin 15 kg 24.000,- 360.000,- Minyak Goreng 6 kg 12.000,- 72.000,- Tekstil Kasar 4 meter 30.000,- 120.000,- Gula Pasir 3,5 kg 12.000,- 42.000,- Garam 9 kg 2.000,- 18.000,- Baju Batik 2 Potong 50.000,- 100.000,- Jumlah 2.382.000,- Sumber : Data Prasurvei Agustus 2011 di Pasar Bungamayang, Lampung Utara. Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun berdasarkan harga jual 9 bahan pokok sebesar Rp 2.382.000,- atau jika perbulan yaitu sebesar Rp 198.500,- dengan demikian apabila jumlah pendapatan pertahun lebih atau sama dengan Rp 2.382.000,- atau perbulan Rp198.500,- maka kebutuhan pokok minimumnya terpenuhi, sedangkan apabila jumlah pendapatan pertahun kurang dari Rp 2.382.000,- atau perbulan Rp198.500,- maka kebutuhan pokok minimumnya tidak terpenuhi. B. Kerangka Pikir Keberadaan industri di suatu daerah yang dibangun akan menimbulkan dampak terhadap keadaan masyarakat di sekitarnya, seperti ketersediaan tenaga kerja, memberikan kesejahteraan kerja berbagai aktifitas akan tumbuh, menambah wawasan sekitar, peningkatan pendapatan, pertumbuhan jumlah penduduk, tingkat pemenuhan kebutuhan penduduk, polusi dan sebagainya. Atas dasar uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji terhadap keberadaan industri terhadap kehidupan di sekitar pabrik yang meliputi; pendapatan di tingkat pemenuhan, kebutuhan pokok buruh pabrik, dan kesempatan kerja. Suatu industri pada akhirnya akan berkaitan dengan kehidupan baik di bidang sosial atau ekonomi buruh pabrik tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul deskripsi keberadaan industri gula putih PTPN 7 Bungamayang terhadap serapan tenaga kerja dan pendapatan keluarga buruh pabrik dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pokok keluarga di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara Tahun 2011. Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Keberadaan Pabrik Gula PTPN VII Bungamayang Di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten 1. Serapan Tenaga Kerja 2. Asal Tenaga Kerja 3. Tingkat Pendapatan Keluarga 4. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum