MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN KARTU SOAL HIDROKARBON

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MULTIMEDIA BERLATAR NHT PADA MATERI HIDROKARBON

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN MEDIA FLASH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENT DILENGKAPI TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN KARTU DOMINO KIMIA

PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp

STRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP MATERI SISTEM KOLOID

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA MELALUI MEDIA BIOCARD DI SMP

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MAN MELALUI PEMBELAJARAN TPS DILENGKAPI BOOKLET MATERI REDUKSI-OKSIDASI

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Ruth Megawati. Pendidikan Biologi, Universitas Cenderawasih.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PGSD UMP PADA MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SD MELALUI COOPERATIVE LEARNING

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DI SMA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Dicky Pradana 14-24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Perencanaan Tindakan BAB IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Joyful Learning Journal

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Joyful Learning Journal

Abstrak. Kata Kunci: penelitian tindakan kelas (PTK); numbered head together (NHT); konsep mol, hasil belajar siswa

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN KARTU SOAL HIDROKARBON Roliswandi, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email : roliz_kha164zeh@yahoo.co.id Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Katolik Talino Sungai Ambawang pada materi hidrokarbon melalui model kooperatif tipe Numbered Heads Togather (NHT) berbantuan kartu soal. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 27 siswa kelas X. Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan tes hasil belajar digunakan selama dua siklus. Aktivitas yang diamati pada penelitian ini meliputi visual activities, oral activities dan writing activity. Siklus I untuk visual activities sebesar 74,04%, oral activities sebesar 61,72%, dan writing activity sebesar 85,18%. Pada siklus II untuk visual activities sebesar 81,48%, oral activities sebesar 67,90% dan writing activity sebesar 92,59%. Hasil belajar pada siklus I sebesar 77,77% dan siklus II sebesar 85,18%. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci : Numbered Heads Together, Kartu Soal, Hidrokarbon Abstract: The aims of this research were to improve tenth grade students of SMA Katolik Talino Sungai Ambawang activity and learning outcome by using cooperative learning Numbered Heads Together (NHT) supported by questions card media in hydrocarbon learning material. The method of this research was Classroom Action Research (CAR). The subject of this research was 27 students in tenth grade. The instruments of this research were observation worksheet and students test result that were conducted during two cycles. The activities in the research were visual activities, oral activities, and writing activities. The activities of first cycle were visual activities (74,04%), oral activities (61,72%), and writing activity (85,18%). The activities of second cycle were visual activities (81,48%), oral activities (67,90%), and writing activity (92,59%). The percentage of students learning outcome in first cycle was 77,77%. The percentage of students learning outcome in second cycle was 85,18%. The result of this research proved that there was improvement in students activities and learning outcome. Keyword: Numbered Heads Together, Questions Card, Hydrocarbon 1

A rus globalisasi yang dihadapi dan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih menuntut setiap orang cepat dan tanggap, untuk itu diperlukan SDM yang berkualitas dan memiliki kapasitas. Hal ini sesuai dengan tujuan umum pendidikan yang tertuang dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Upaya mewujudkan tujuan pendidikan tersebut guru sebagai pendidik memiliki peranan yang penting karena guru diharapkan dapat memberdayakan semua potensi peserta didik. Oleh karena itu perlu menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran tersebut mengupayakan proses pembelajaran tidak terpusat pada guru (teacher center) tetapi lebih terpusat pada siswa (student center), sehingga anak didik yang lebih aktif. Menurut Hamalik (2010) pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru sebagai fasilitator; guru berperan dalam memberikan pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses pembelajaran yang serasi dengan kebutuhan dan keinginan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di SMA Katolik Talino Sungai Ambawang pada tanggal 4 Desember 2013, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru umumnya masih menggunakan metode ceramah. Guru beralasan dengan menggunakan metode ini, waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan materi kimia lebih efisien. Hasil observasi tanggal 10 April 2014 diperoleh informasi pada kegiatan inti aktivitas siswa mencatat sebesar 28,58%, aktivitas siswa memperhatikan guru sebesar 24,14%, dan aktivitas siswa bertanya sebesar 6,8%. Data di atas menunjukkan rendahnya aktivitas siswa di kelas. Rendahnya aktivitas siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan ulangan harian materi hukum-hukum dasar kimia siswa kelas X SMA Katolik Talino Sungai Ambawang dimana persentase siswa tidak tuntas lebih dari 50%. Nilai rata-rata kelas X ini 62 tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 April 2014 dengan beberapa siswa bahwa siswa kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan cara guru mengajar kurang menarik, guru tidak menggunakan media pembelajaran serta materi kimia yang sulit sehingga siswa cenderung bersikap pasif. Hal ini menyebabkan rendahnya persentase ketuntasan ulangan harian materi hidrokarbon siswa kelas XA dan XB pada tahun ajaran 2012/2013 dengan KKM 65. Hasil dari refleksi dengan guru menunjukkan bahwa guru berkeinginan memperbaiki proses pembelajaran agar aktivitas dan hasil belajar meningkat sehingga perlu menggunakan suatu model pembelajaran aktif. Zaini, dkk (2008) mengungkapkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, ketika peserta didik belajar dengan aktif berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Menurut Hamdani (2011), bahwa Numbered Heads Together adalah model belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa. Melalui model pembelajaran NHT ini siswa yang berkemampuan tinggi diharapkan dapat membantu siswa yang berkemampuan 2

rendah dalam memahami materi pelajaran, sejalan dengan Suyatno (2009) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep dan menyelesaikan persoalan. Penelitian yang menunjukan hasil positif dari penggunaan model kooperatif tipe Numbered Heads Together yaitu hasil penelitian Hasmi (2012) menyatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas pada siklus I rata-rata sebesar 55,56% berada dalam kategori baik dan terjadi peningkatan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa 86,11% berada dalam kategori baik. Hasil penelitian ini juga menunjukan adanya peningkatan terhadap hasil belajar pada siklus I dan II yaitu sebesar 55% dan 85%. Penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) tentunya dibutuhkan media untuk mempermudah siswa memahami proses pembelajaran. Menurut Azhar (2009), media yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of messages) dari berbagai sumber ke penerima pesan (the receiver of the massages). Media yang digunakan adalah kartu soal, media kartu soal merupakan salah satu media grafis. Sadiman, dkk (2010) menjelaskan media grafis termasuk media visual berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan melalui indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Kartu soal digunakan sebagai penyampai pesan berupa permasalahan atau pertanyaan yang akan diselesaikan siswa dalam bentuk soal. Penelitian yang memberikan hasil positif terhadap model pembelajaran kooperatif yaitu penelitian Aslihatul (2011) menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif berbantuan kartu soal menunjukkan peningkatan aktivitas siswa, dan hasil belajar setiap siklusnya. Siklus I aktivitas siswa mendapat skor rata-rata 23,05 (kategori baik) menjadi 28,10 (kategori sangat baik), dan ketuntasan hasil belajar sebesar 67,50% pada siklus I menjadi 92,50% di siklus II, sejalan dengan penelitian Siti (2013) menyimpulkan pembelajaran kooperatif menggunakan media kartu soal menunjukan peningkatan aktivitas siswa siklus I memperoleh total skor 49 dengan kriteria baik dan siklus II memperoleh total skor 57,6 dengan kriteria sangat baik. Presentase ketuntasan siklus I 70% dan meningkat pada siklus II menjadi 90%. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas serta hasil diskusi dengan guru bidang studi kimia maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki proses pembelajaran serta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal pada materi hidrokarbon di kelas X SMA Katolik Talino Sungai Ambawang. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu 3

soal pada materi hidrokarbon. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2014 sedangkan siklus II pada tanggal 28 Mei 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa postest siklus I dan siklus II dalam bentuk essay dan observasi proses pembelajaran dan aktivitas siswa yang menggunakan instrumen lembar observasi. Instrumen penelitian divalidasi oleh satu orang dosen kimia FKIP UNTAN dan satu orang guru SMA Katolik Talino Sungai Ambawang. Berdasarkan hasil dari validasi butir soal untuk masing-masing siklus diperoleh koefisien validitas sangat tinggi. Hasil validasi selanjutnya diujicobakan, selanjutnya adalah mencari reliabilitas tes. Tes dalam penelitian ini berbentuk uraian, oleh sebab itu reliabilitas tes dapat dihitung dengan uji Cronbach Alpha berbantuan program SPSS 17,0 for windows (Stanislaus, 2009). Dari hasil uji coba soal tes dengan perhitungan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17 for windows didapat nilai Cronbach Alpha atau r 11 = 0,631 untuk siklus I dan r 11 =0,403 untuk siklus II. Dengan demikian diketahui bahwa reliabilitas soal riset tergolong tinggi untuk siklus I dan cukup siklus II. Data hasil observasi terhadap proses pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dianalisis dengan langkah-langkah: (1) Melihat dilakukan tidaknya tahap-tahap pembelajaran dalam model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. (2) Menentukan beberapa hal yang dirasakan kurang dalam kegiatan pembelajaran. (3) Melakukan kegiatan refleksi dengan guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar agar pada siklus berikutnya dapat diperbaiki. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dapat diolah dengan membandingkan jumlah siswa yang melakukan aktivitas dengan keseluruhan siswa. Meningkatnya hasil belajar diperoleh dari nilai tes setiap siklusnya. Data yang diperoleh dari tes hasil belajar selanjutnya dapat dianalisis sebagai berikut: (1) Menghitung skor pada hasil tes siswa. (2) Mengubah skor menjadi nilai. (3) Menghitung presentase ketuntasan siswa (nilai KKM 65) pada setiap siklus. (4) Membuat grafik peningkatan hasil belajar siswa. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai setiap siklusnya adalah sebagai berikut: (a) Siklus I: model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal pada sub materi kekhasan atom karbon yaitu penentuan kedudukan atom karbon, rantai utama dan rantai cabang pada senyawa alkana. (b) Siklus II: model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal pada sub materi tata nama alkana. Secara rinci penjelasan tentang kegiatan dalam siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Perencanaan. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah: (a) Merancang skenario pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal yang akan dilaksanakan pada siklus I dan II. (b) Menyusun dan merancang lembar kerja siswa (LKS) yang berisi ringkasan materi dan soal pada kartu soal pada setiap siklus. (c) Merancang lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dan lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar di kelas. (d) Merancang 4

pembagian kelompok siswa secara heterogen satu minggu sebelum pelaksanaan tindakan. (e) Menyusun soal evaluasi berupa postest tertulis dalam bentuk soal uraian pada setiap siklus. Pelaksanaan Tindakan. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang sudah dirancang sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat atau observer. Adapun langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Pelaksanaan Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan memberikan apersepsi. (3) Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. (4) Guru menginformasikan model pembelajaran yang dilakukan. Pelaksanaan Fase 2. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 siswa yang telah disusun oleh peneliti dan guru 1 minggu sebelum tindakan. Pelaksanaan Fase 3. Menyajikan materi (1) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. (2) Guru menjelaskan materi secara umum. (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (4) Guru memberikan pendalaman materi dengan memberikan kartu soal untuk didiskusikan dan diselesaikan secara berkelompok. (5) Guru membagi kartu soal secara acak (dikocok terlebih dahulu) kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok mendapat 2 kartu soal yang berbeda (questioning). Pelaksanaan Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar (1) Guru meminta siswa mendiskusikan dan menyelesaikan soal-soal pada kartu soal dalam kelompok masing-masing (heads together). (2) Guru mengawasi jalannya diskusi yaitu dengan berkeliling dan berhenti ditiap-tiap kelompok untuk mengamati jalannya diskusi antar siswa pada masing-masing kelompok. Pelaksanaan Fase 5. Evaluasi (1) Guru menunjuk beberapa siswa mencabut undi untuk menentukan siswa yang menjawab soal pada kartu (answering). Siswa yang mendapat nomor undian mengerjakan soal di papan tulis. (2) Setelah siswa tersebut menjawab, guru meminta siswa dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari siswa tersebut. Siswa dari kelompok lain diperkenankan untuk bertanya kepada siswa yang mempresentasikan jawaban di depan kelas. (3) Jika penjelasan yang diberikan sudah jelas dan siswa yang lain tidak ada yang bertanya maka guru mengambil nomor siswa yang lain untuk mengambil nomor kelompok lagi. (4) Guru mengevaluasi hasil belajar kelompok siswa. Pelaksanaan Fase 6. Memberikan penghargaan (1) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik menjawab setiap pertanyaan. (2) Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. (3) Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam. Observasi. Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh tindakan dalam bentuk data pada lembar observasi. Objek observasi pada penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan aktivitas yang dilakukan oleh 5

siswa. Peneliti bertindak sebagai observer untuk proses belajar mengajar yang berlangsung. Aktivitas siswa setiap kelompok diobservasi oleh satu orang observer untuk setiap kelompok menggunakan lembar observasi. Refleksi. Refleksi merupakan suatu kegiatan mengkaji data tentang perubahan yang terjadi pada proses belajar mengajar dan aktivitas siswa. Hasil dari refleksi ini dijadikan sebagai langkah untuk merencanakan tindakan proses pembelajaran pada siklus berikutnya. Tahap ini bertujuan untuk mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Tahap refleksi ini peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil observasi dan hasil belajar yang diperoleh pada siklus tersebut untuk memutuskan lanjut pada siklus berikutnya atau tidak. Jika siklus berlanjut maka perencanaan disusun kembali dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pada siklus sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Katolik Talino Sungai Ambawang yang berjumlah 27 orang siswa. Tindakan yang dilakukan terdiri dari dua siklus, tiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan peneliti dan guru yang berkolaborasi menyusun skenario tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Perkembangan kegiatan belajar mengajar dan peningkatan aktivitas siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa selama dilaksanakan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Pra Siklus. Pra siklus diawali dengan observasi yang dilakukan pada tanggal 10 April 2014 di SMA Katolik Talino Sungai Ambawang. Kelas yang diamati yaitu kelas X sesuai pada jam pelajaran kimia. Observasi di kelas X, pada saat dilakukan observasi sedang berlangsung penjelasan materi hukum-hukum dasar kimia. Hasil observasi diketahui bahwa kelas X merupakan kelas dengan aktivitas belajar siswa rendah, dimana aktivitas memperhatikan penjelasan guru 24,14%, aktivitas bertanya kepada guru 6,8% dan aktivitas mencatat 28,58%. Berdasarkan observasi dan refleksi, guru berkeinginan memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Siklus I. Siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan dan dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Mei 2014 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon sub bab kekhasan atom karbon dan penentuan rantai utama dan rantai cabang pada alkana. Siklus ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan. Tahap perencanaan dirancang instrumen pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran kooperatif 6

tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Instrumen pembelajaran yang disiapkan yaitu RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal siklus I, lembar kerja siswa (LKS), kartu soal siklus I, soal postest hasil belajar siklus I, lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar serta lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar. Kegiatan persiapan kepada siswa dilakukan sebelum tindakan siklus I. Kegiatan persiapan dilaksanakan pada 19 Mei 2014. Kegiatan persiapan ini meliputi pembagian kelompok siswa membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian siswa kelas X materi hukum-hukum dasar kimia. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal setelah pembagian kelompok dilakukan. Pelaksanaan Tindakan. Tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang bersama pada tahap perencanaan. Guru menyampaikan materi kekhasan atom karbon, penentuan rantai utama dan cabang dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Siswa telah duduk dalam kelompoknya masing-masing. Guru menyampaikan apersepsi terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Apersepsi yang disampaikan guru yaitu dengan mengaitkan materi hidrokarbon dengan kehidupan sehari-hari. Siswa antusias mendengarkan apersepsi yang disampaikan oleh guru. Siswa menjawab pertanyaan guru saat di apersepsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa sebagai perwujudan pembelajaran kooperatif Fase-1 (menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa). Guru juga menginformasikan model pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran. Memasuki kegiatan inti, guru mengarahkan siswa untuk membaca LKS yang telah dibagikan pada kegiatan inti. Guru menjelaskan materi secara garis besar sebagai perwujudan Fase-2 (menyajikan informasi) dari pembelajaran kooperatif, setelah materi selesai disampaikan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh siswa dengan cara memberikan penjelasan mengenai pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Guru melanjutkan kegiatan pembelajaran yaitu ke tahap diskusi kelompok dimana siswa sudah duduk di kelompok nya masing-masing sebelum siklus dimulai, setiap kelompok mendapatkan nama dan setiap siswa dalam kelompok mendapatkan nomor sebagai pengaplikasian model pembelajaran yang digunakan. Pengelompokan ini sebagai perwujudan Fase-3 (mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok diskusi) pada pembelajaran kooperatif setelah siswa memahami materi dan tidak mengajukan pertanyaan. Guru membagikan kartu soal secara acak kepada setiap kelompok dimana masing-masing kelompok mendapatkan dua kartu soal yang berbeda. 7

Guru membimbing diskusi kelompok dengan berkeliling dan berhenti ditiaptiap kelompok untuk mengamati jalannya diskusi antar siswa pada masing-masing kelompok sementara siswa mendiskusikan soal-soal yang ada pada kartu soal. Guru membimbing diskusi kelompok ini sebagai perwujudan dari Fase-4 (membimbing kelompok diskusi dan bekerja) pada pembelajaran kooperatif. Setelah diskusi kelompok selesai guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan presentasi mengenai jawaban kartu soal masing-masing kelompok dimana siswa yang mempresentasikan jawaban kelompok adalah siswa yang mendapatkan nomor undian. Presentasi sebagai perwujudan Fase-5 (evaluasi) yang sesuai dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Guru menghitung masing-masing skor setiap kelompok yang diperoleh dari dua orang siswa yang mewakili kelompoknya. Guru mengumumkan kelompok yang mendapat juara 1, 2, dan 3 dalam presentasi jawaban kartu soal yang telah dilaksanakan. Guru mengucapkan selamat kepada kelompok siswa yang mendapat juara sebagai perwujudan Fase-6 (memberikan penghargaan). Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam tanpa mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran karena waktu yang diperlukan sudah tidak cukup. Observasi. Pada saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai observer. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara objektif tentang perkembangan proses dan pengaruh tindakan yang dipilih terhadap pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi hidrokarbon menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Pada dasarnya pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik hanya saja pada saat diskusi kelompok guru tidak memperhatikan jarak antar setiap kelompok dan menegur siswa yang membuat keributan serta alokasi waktu yang tersedia tidak sesuai perencanaan sehingga kegiatan penutup tidak berjalan dengan baik. Refleksi. Refleksi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya. Saat refleksi dilakukan, guru mengemukakan kekurangan yang dirasakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Refleksi ini digunakan sabagai landasan penyusunan skenario pembelajaran pada siklus II. Guru merasa belum maksimal melaksanakan pembelajaran dan ada beberapa tahap pelaksanaan nya tidak sesuai alokasi yang diberikan. Guru dan peneliti memutuskan untuk melanjutkan dan memperbaiki proses pembelajaran serta meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Siklus II. Siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 28 Mei 2014 dengan alokasi waktu yang sama seperti siklus I, yaitu 2 x 40 menit. Materi yang diajarkan adalah tata nama senyawa alkana. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Perencanaan. Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Tahap-tahap kegiatan pembelajaran sama dengan siklus I yaitu mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe 8

Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal siklus II, kartu soal siklus II yang akan digunakan sebagai bahan diskusi, LKS, soal postest siklus II, lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar serta lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar. Pelaksanaan Tindakan. Tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang bersama pada tahap perencanaan. Guru menyampaikan materi tata nama senyawa alkana dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan apersepsi. Apersepsi yang disampaikan guru yaitu mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu tentang penentuan rantai utama dan cabang. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa sebagai perwujudan pembelajaran kooperatif Fase-1 (menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa). Guru juga menginformasikan model pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran. Memasuki kegiatan inti, guru mengarahkan siswa untuk membaca LKS yang telah dibagikan pada kegiatan inti ini. Guru menjelaskan materi lebih rinci sebagai perwujudan Fase-2 (menyajikan informasi) dari pembelajaran kooperatif, setelah materi selesai disampaikan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh siswa dengan cara memberikan penjelasan mengenai pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Guru melanjutkan kegiatan pembelajaran yaitu ke tahap diskusi kelompok dimana siswa sudah duduk di kelompok nya masing-masing sebelum siklus dimulai, setiap kelompok mendapatkan nama dan setiap siswa dalam kelompok mendapatkan nomor sebagai pengaplikasian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Pengelompokan ini sebagai perwujudan Fase- 3 (mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok diskusi) pada pembelajaran kooperatif. Guru membagikan kartu soal secara acak kepada setiap kelompok dimana masing-masing kelompok mendapatkan dua kartu soal yang berbeda. Guru membimbing diskusi kelompok dengan berkeliling dan berhenti ditiaptiap kelompok untuk mengamati jalannya diskusi antar siswa pada masing-masing kelompok sementara siswa mendiskusikan soal-soal yang ada pada kartu soal. Guru membimbing diskusi kelompok ini sebagai perwujudan dari Fase-4 (membimbing kelompok diskusi dan bekerja) pada pembelajaran kooperatif. Setelah diskusi kelompok selesai guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan presentasi mengenai jawaban kartu soal masing-masing kelompok dimana siswa yang mempresentasikan jawaban kelompok adalah siswa yang mendapatkan nomor undian. Presentasi sebagai perwujudan Fase-5 (evaluasi) yang sesuai dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. Presentasi selesai, guru menghitung masing-masing skor setiap kelompok yang diperoleh dari dua orang siswa yang mewakili kelompoknya. Guru 9

mengumumkan kelompok yang mendapat juara 1, 2, 3 serta 4 dan 5 dalam presentasi jawaban kartu soal yang telah dilaksanakan. Guru mengucapkan selamat kepada kelompok siswa yang mendapat juara sebagai perwujudan Fase-6 (memberikan penghargaan). Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran, setelah itu guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II lebih baik dibandingkan siklus I. Pada siklus II tindakan dilakukan oleh guru mata pelajaran kimia dengan melaksanakan pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang telah dirancang bersama pada tahap perencanaan. Guru telah melaksanakan semua tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dengan baik. Observasi. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai observer. Pada saat pelaksanaan guru telah melaksanakan kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dengan baik dan guru telah melaksanakan semua tahapan sesuai langkah-langkah pembelajaran. Refleksi. Berdasarkan hasil refleksi siklus II diketahui bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal terlaksana dengan baik. Pembelajaran siklus II telah sesuai dengan perencanaan. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa. Pengamatan aktivitas siswa meliputi visual activities, oral activities, dan writing activity. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dalam bentuk grafik. Grafik peningkatan aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Persentasase Aktivitas Siswa (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 49 81,48 74,07 32 67,9 61,72 54 92,59 85,18 Visual ActivitiesOral ActivitiesWriting Activity Aktivitas Siswa Persentase Indikator Aktivitas Persentase Aktivitas Siklus I Grafik 1. Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II Persentase Aktivitas Siklus II Berdasarkan Grafik 1 terjadi peningkatan aktivitas pada setiap siklus. Visual activities meningkat sebesar 7,41% dari siklus I hingga siklus II. Oral activities meningkat 6,18% dari siklus I hingga siklus II. Writing activity meningkat 7,41% dari siklus I hingga siklus II. Peningkatan aktivitas terjadi karena guru telah 10

mampu membuat siswa fokus dalam kegiatan pembelajaran melalui model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) serta media kartu soal Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal juga dapat meningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa setiap siklusnya disajikan pada Grafik 2. 86 85,18 Persentase Ketuntasan Siswa (%) 84 82 80 78 76 74 72 70 68 77,77 75 75 Siklus I Siklus II Siklus Penelitian Grafik 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Grafik 2 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus telah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pada setiap siklus siswa lebih banyak terlibat aktif sehingga lebih fokus pada saat proses belajar berlangsung. Siswa memahami materi yang dipelajari secara keseluruhan lebih mendalam sehingga dapat mengerjakan soal-soal dengan baik. Peningkatan yang terjadi pada siklus I hingga siklus II adalah 7,41%. Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon meningkat melalui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil tindakan dan data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa pada siklus I dan II dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk siklus I dan siklus II pada materi hidrokarbon. Pada siklus I, visual activities, oral activities, dan writing activity berturut-turut adalah 74,07%, 11 61,72%, dan 85,18%. Pada siklus II, visual activities, oral activities, dan writing activity berturut-turut adalah 81,48%, 67,90%, 92,59%. (2) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan kartu soal dapat 11

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar pada siklus I sebesar 77,77% dan siklus II sebesar 85,18%. DAFTAR RUJUKAN Aslihatul. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments Siswa Kelas V SDN Kendari 01 Semarang. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hamalik. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia Hasmi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru. (Skripsi). Universitas Tadulako Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press. Siti. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif TGT Menggunakan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas 5B SDN Bojong Salaman 02. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Graha Ilmu. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka. Zaini, Munthe, dan Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogjakarta: Pustaka Insan Madani. 12