1
1 DEFINISI 2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2
Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Dana Dekonsentrasi merupakan dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat yang mencakup semua pengeluaran dalam rangka Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk Instansi Vertikal di daerah. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian dari anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja Kementerian Negara/Lembaga dan dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh Gubernur. 3
Tugas Pembantuan Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah Provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten atau kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. Dana Tugas Pembantuan merupakan dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan. Dana Tugas Pembantuan merupakan bagian anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja Kementerian Negara/Lembaga yang dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh Gubernur, Bupati atau Walikota. 4
Kementerian/Lembaga Kepala Daerah ddmejabarkan urusan Pemerintah dalam rincian program dan kegitan Memberitahukan indikasi program dan kegiatan kepada daerah penerima Menetapkan peraturan Menteri/Lembaga Menyampaikan peraturan tersebut kepada penerima Dengan memperhatikan skala prioritas, alokasi anggaran dan alikasi kegaitan Pertengahan bulan Juni dan/atau setelah pagu sementara Tentang program yang akandidekosentarsikan /ditugaskan Setelah terbitnya Peppres RABPP paling lambat 1 minggu bulan Desember Mengusulkan SKPD yang sesuai dengan bidang tugas yang ditangani Menyampaikan usulan SKPD paling lambat akhir Juni 5
KEMENTERIAN / LEMBAGA Tembusan kepada DJPB Menyampaikan RKA-KL/SAP SK (diteruskan ke SKPD) sebagai bahan penyusunan konsep DIPA Menyampaikan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga tentang pelimpahan wewenang Menetapkan Perangkat Pengelola Keuangan Dekonsentrasi GUBERNUR (WAKIL PEM) Memberitahukan RKA-KL pada saat pembahasan RAPBD Bahan sinkronisasi pendanaan program dan kegiatan DPRD PROVINSI 6
Pagu Awal : Rp. 276.623.712.000,00 Pagu Perubahan : Rp. 263.419.787.000,00 Realisasi Keuangan : Rp. 62.652.100.034,00 (23,78%) Realisasi Fisik : 33,18 % 7
Pagu Awal : Rp. 173.923.704.000,00 Pagu Setelah Perubahan: Rp. 195.994.121.000,00 Realisasi Keuangan : Rp. 39.480.687.096,00 (20,14%) Realisasi Fisik : 31,92 % 8
Pagu Awal : Rp. 78.289.988.000,00 Pagu Setelah Perubahan: Rp. 66.702.888.000,00 Realisasi Keuangan : Rp. 13.507.781.459,00 (20,25%) Realisasi Fisik : 20,25% 9
1. Akibat adanya kebijakan pemerintah dalam rangka penghematan anggaran yang menyebabkan perubahan (revisi) pada pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan terlambatnya realisasi pada kegiatan tersebut. 2. Adanya beberapa satuan kerja yang penerimaan DIPA nya mengalami keterlambatan. 10
KONSEP DAK 2017 DAK FISIK Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan Prioritas Nasional (UU 33/2004) DAK REGULER Membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dalam rangka pencapaian pemenuhan pelayanan publik DAK PENUGASAN Membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dalam rangka pencapaian sasaran 24 PRIORITAS NASIONAL dengan menu terbatas dan lokus yang DAK FOKUS SPM 1. Pendidikan 2. Kesehatan Opened Menu Closed Menu 1. Pendidikan SMK 2. Kesehatan RS Rujukan/Laya nan Rujukan 3. Air Minum 4. Sanitasi 5. Jalan 6. Pasar 7. Irigasi 8. Energi Skala Kecil 1. Kombinasi antara pendekatan Top- Down dengan Bottom Up (Proposal sebagai konfirmasi daerah); 2. Maksimal hanya dua menu kegiatan per bidang; 3. Ditetapkan dengan INPRES
REGULER (Total Menu : 247) Rp 55,1 T PERBEDAAN MENU DAK 2016 DAN 2017 DAK 2016 DAK 2017 *) AFIRMASI Rp 2,8 T 1. Pendidikan (41 menu) 1. Inf. Air Minum dan Sanitasi INFRASTRUKT UR PUBLIK DAERAH Rp 27,5 T 1. Transportasi (Jalan dan Perhubungan) REGULER PENUGASAN (Spesifik, 1-2 Menu) 1. Pendidikan (SPM) * 1. Pendidikan (SMK) 2. Kesehatan dan KB (65 menu) 2. Inf. Irigasi 2. Inf. Irigasi 2. Kesehatan (SPM) ** 2. Kesehatan (RS Rujukan) 3. Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan (27 menu) 3. Transportasi (Jalan dan Transdes) 3. Inf. Air Minum dan Sanitasi 4. Kedaulatan Pangan (17) 4. Kelautan dan Perikanan 5. Kehutanan dan LH (11 menu) 6. Energi Skala Kecil (11 menu) 7. Kelautan dan Perikanan (8 menu) Catatan: *) Bagian dari 20% APBN **) Bagian dari 5% APBN 3. Jalan (Pembangunan, Rehabilitasi Jalan) 4. Air Minum (Sambungan Rumah dan Instalasi Skala Kecamatan) 5. Sanitasi (IPAL Komunal dan on site) 6. Pasar 8. Prasarana Pemerintahan Daerah (24 menu) 7. Irigasi (Pembangunan dan Rehabilitasi Irigasi) 9. Transportasi (20 menu) *) Sesuai dengan Arahan Presiden tanggal 11 Mei 2016 dan telah disetujui oleh Wakil Presiden pada tanggal 12 Mei 2016, serta telah dicantumkan dalam 8. Energi Skala Kecil (Listrik Perdesaan) 10. Sarana Perdagangan, Rancangan Final RKP Tahun 2017.
Status Usulan DAK 2017 Provinsi Riau No Kabupaten/Kota Format Excel 1 Kab. Kuantan Singingi Surat Pengantar (file) Proposal (Hardcopy) 2 Kab. Indragiri Hulu v v 3 Kab. Indragiri Hilir v 4 Kab. Pelalawan 5 Kab. Siak v v v 6 Kab. Kampar 7 Kab. Rokan Hulu v v 8 Kab. Bengkalis 9 Kab. Rokan hilir 10 Kab. Kepulauan Meranti v v 11 Kota Pekanbaru v 12 Kota Dumai v v Keterangan: Status per 9 Agustus 2016
14