PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) BUAH NANAS PADA PROSES PASCA PANEN DI PT PQR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN PANEN NANAS DI DEPARTEMEN HARVESTING PT. X LAMPUNG TENGAH

TINGKAT KEDISIPLINAN KARYAWAN ADMINISTRASI PLANTATION II PT ADS

Pengendalian Mutu Bibit pada Proses Pembibitan Nanas di PT XYZ. (Quality Control Seeds to The Process Of A Nursery Pineapple in PT XYZ)

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan. Dalam usahanya memperoleh keuntungan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikenal sebagai Bumi Agribisnis (Agribusiness Earth).

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pineapple berdiri melalui beberapa tahapan. Pada awal berdirinya PT

PENCATATAN PERSEDIAAN PAKAN APUNG SPLA12-5 DI PT X UNIT LAMPUNG RECORDING OF STOCK OF FLOATING FEED SPLA12-5 IN THE PT X UNIT LAMPUNG

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A.

POLA KEMITRAAN PT SAYURAN SIAP SAJI DENGAN MITRA BELI BAWANG BOMBAY DI JAWA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM. A. Peran Agroindustri Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN. perdagangan buah tropika dunia. Berdasarkan hasil statistik tahun 2000,

I. PENDAHULUAN. organik disamping pupuk anorganik (Rubiyo dkk., 2003). Pupuk organik tersebut

Pengendalian Gagal Panen Jagung Hibrida Petani Mitra PT Vasham Agro Santosa Unit Metro Kibang

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUAH ALAMI TANAMAN NENAS

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODE PENELITIAN

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

PROSEDUR DAN PENCATATAN PERSEDIAAN CANGKANG KELAPA SAWIT DI PT S LAMPUNG

Oleh : Dewi Taurusyanti 1) dan Anida Ovalia Kurniadewi 2) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Tanaman nanas (Ananas comosus) adalah buah tropis ketiga yang paling penting

Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat

PROSEDUR DAN BIAYA PEMUPUKAN TANAMAN NANAS DI PLANTATION GROUP 1 PT R

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

I. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang

VII. ANALISIS SITUASI USAHA PERKEBUNAN DAN AGROINDUSTRI NENAS DI KABUPATEN SUBANG DAN KARAWANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PABRIK PT. GREAT GIANT PINEAPPLE Terbanggi, 17 April 2015

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan komoditas buah-buahan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penanaman nanas utama di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Lahan di PT. Great Giant Pineapple berlokasi Kecamatan Terbanggi Besar

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA KUALITAS BERAS DI PT B CAUSE OF RICE DECREASE QUALITY ANALYSIS IN PT B

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS LATEKS High Grade. (Analysis of Quality Control Rubber High Grade)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

ANALISIS MARGIN PEMASARAN CABAI RAWIT MERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN ASAM SEMUT DI PT INDUSTRI KARET. (Analysis Of Inter-Avoid Supply Control In PT Industry Rubber) ABSTRACT

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

PENGENDALIAN KARYAWAN BAGIAN PEMELIHARAAN SAPI BAKALAN DI PT MDS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Keywords: Cost analysis, control, dry tapping grooves.

I. PENDAHULUAN. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK BEED SHEET CLIP DI PT. HASTA PRIMA INDUSTRI

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

Lu luatul Fuadah, Sutarni, S.P., M.E.P, Analianasari, S.T.P., M.T.A.

I. PENDAHULUAN. kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dan tantangan yang terjadi di dunia kerja. kesempatan untuk mengimplementasikan disiplin ilmu yang penulis pelajari di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN PENGEMASAN PACKING HOUSE GUAVA PT XXX

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tidak akan berhenti meski individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan PT. Great Giant

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

I. PENDAHULUAN. Menurut Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 2010), Ultisol merupakan tanah

TEKNIK BELAH PUCUK PADA POHON PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI UPAYA MENEKAN PERTUMBUHAN DAN MENINGKATKAN HASIL PANEN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian survei ini dilaksanakan di perkebunan nenas PT.GGP Platation Group 3

I. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa,

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

PEMBAHASAN Penetapan Target

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun

DWIYANlP HENDRAWATL Efisiensi Pengusahaan Gula Tebu di Lahan Sawah Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (Dibawah biiigan RITA NJRMALINA SURYANA)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) BUAH NANAS PADA PROSES PASCA PANEN DI PT PQR Yessy Yocepta 1), Sutarni 2), Luluk Irawati 2) 1 Mahasiswa D3 Program Studi Agribisnis, 2 Dosen Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno Hatta No. 10 Rajabasa, Bandar Lampung, Telp (0721) 787309 ABSTRAK Nanas merupakan tanaman yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tanaman ini digolongkan kedalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang mempunyai rangkaian bunga terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang-cabang vegetafif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah. Kegiatan pengendalian mutu buah sangat diperhatikan agar buah yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Adanya buah yang tidak matang dan buah memar merupakan masalah yang sering terjadi di PT Great Giant Pineapple Plantation Group II. Laporan tugas akhir bertujuan untuk menganalisis pengendalian mutu buah nanas dengan menggunakan diagram histogram. Rata-rata yang diperoleh dari pengujian mutu tingkat kematangan yaitu 48,80% artinya bahwa grade standar mutu yaitu pada grade C sedangkan rata-rata yang didapatkan dari analisis pengujian kememaran buah diperoleh sebesar 9,2% hasil tersebut sesuai dengan yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu kurang dari 12,5%. Alat yang digunakan untuk melakukan pengujian mutu adalah check sheet. Kata kunci: buah nanas, check sheet, mutu PENDAHULUAN Nanas merupakan tanaman yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tanaman ini digolongkan kedalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang mempunyai rangkaian bunga terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang-cabang vegetafif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah (Lisdiana, 1997). PT GGP (Great Giant Pineapple) adalah perusahaan nanas kaleng terbesar ketiga didunia yang bergerak dibidang perkebunan dan pengalengan nanas. PT GGP sangat memperhatikan kulitas buah yang akan di olah, cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menjaga kualitas buah adalah dengan menanam sendiri buah nanas di kebun sekitar perusahaan. PT GGP mempunyai 3 plantation sebagai penyedia bahan baku nanas segar yang dipoduksi di pabrik yaitu Plantation Group I, Plantation Group II, Plantation Group III. Luas areal untuk masingmasing Plantation berbeda. Luas areal Plantation Group I, Plantation Group II, Plantation Group III ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas areal di Plantation Group I, II, III Plantation Luas areal (ha) 1 7.413 2 8.179 3 10.003 Jumlah 25.595 Sumber : PT GGP. 2016 Tabel 2 menjelaskan bahwa luas areal total Plantation Group I, Plantation Group II, Plantation Group III adalah sebesar 25.595 ha. Plantation Group II memiliki luas areal kedua terluas setelah Plantation Group III. Luas areal merupakan luas lahan yang tersedia di Plantation. Plantation Group II memiliki empat wilayah yaitu wilayah 5, 6, 7, dan 8. Kegiatan penjagaan kualitas harus disesuaikan dengan proses budidaya yang baik dan benar, proses budidaya akan menentukan mutu buah nanas yang akan dihasilkan. Penjagaan kualitas bertujuan agar kualitas buah nanas yang dihasilkan akan optimal untuk bahan baku nanas kaleng di departemen Factory. Standar kualitas akan menentukan buah dengan tingkat kualitas yang diharapkan oleh perusahaan, buah dengan kualitas baik akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan karena akan mempengaruhi harga yang akan ditetapkan. Hal utama yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan buah dengan kualitas baik adalah pengujian tingkat kematangan, tingkat kememaran buah, dan penyakit buah. Kualitas buah menjadi permasalahan yang sering terjadi di PT Great Giant Pineapple yaitu : (1) kematangan buah, (2) kememaran buah, (3) penyakit buah, (4) busuk buah. Standar kualitas buah di PT Great Giant Pineapple ditunjukan pada Tabel 4. Tabel 4. Standarisasi kualitas buah di PT Great Giant Pineapple Nomor Kualitas Standarisasi Tujuan produksi Grade A+ 100%+ Olahan lain (juice/selai) 75%- 1 Tingkat Kematangan Grade A 100% Pengalengan Nanas Grade B 50%-75% Pengalengan Nanas Grade C 25%-50% Pengalengan Nanas Grade D <25% Pakan Ternak 2 Tingkat Kememaran <25% Sumber : PT GGP 2016 Grade D- 0% Pakan Ternak

Pemeliharaan buah nanas yang sesuai standar telah ditetapkan oleh perusahaan agar menghasilkan kualitas buah yang baik. ualitas buah nanas yang menjadi permasalahan adalah masalah cacat buah antara lain, cacat penyakit, cacat memar, cacat porus, dan lain lain. Permasalahan cacat buah menjadi suatu permasalahan yang harus ditangani dengan baik di Plantation group II agar kualitas buah nanas tetap terjaga. Cara yang dilakukan adalah dengan mengetahui aspek penyebab permasalahan dan mencari solusi untuk meminimalisir terjadinya cacat buah. METODE PENELITIAN Kegiatan penyusunan Laporan Tugas Akhir dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Juli 2017 bertempat di Politeknik Negeri Lampung, Jalan Soekarno Hatta No..10 Raja Basa, Bandar Lampung. Alat yang digunakan untuk menyusun laporan tugas akhir yaitu laptop, printer, flasdisk, alat tulis yang digunakan untuk mengolah data primer dan sekunder seperti pensil, pena, buku, penggaris, dan lain-lain. Bahan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir yaitu kertas A4, data primer, dan data sekunder. Data yang digunakan adalah data standarisasi kualitas buah di PT Great Giant Giant Pineapple. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 20 Februari 2017 sampai dengan tanggal 20 April 2017 melalui kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) pada PT Great Giant Pineapple Plantation Group II di Jalan Raya Arah Menggala KM. 77 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode kualitatif, metode kuantitatif, dan metode diagram histogram. Tujuan metode analisis data yang digunakan adalah 1)Metode kualitatif merupakan metode yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan, 2)Metode kuantitatif merupakan metode yang menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Tujuan metode kuantitatif adalah untuk menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan suatu kebenaran atau suatu realitas dari masalah tersebut, 3)Metode diagram histogram merupakan tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai menifestasi data binning.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengendalian mutu merupakan upaya untuk mencapai dan mempertahankan standar bentuk, kegunaan, dan warna yang akan direncanakan. Mutu ditujukan untuk mengupayakan agar produk akhir sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan (Prawirosentono, 2004). Pengendalian mutu yang dilakukan oleh PT Great Giant Pineapple Plantation Group II adalah pada proses penanganan pasca panen buah nanas yaitu dengan melakukan pengujian buah diantaranya pengujian kematangan buah dan kememaran buah. Kegiatan pengujian yang dilakukan oleh karyawan bagian QC yang ada di perusahaan bertujuan untuk mengetahui kualitas buah nanas. Pengujian tingkat kematangan buah bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan yang terlihat dari buah. Pengujian tingkat kematangan dilakukan dengan melihat secara langsung tanpa alat pengukur atau sebagainya. Pengujian tingkat kematangan buah dilakukan setiap adanya pasokan buah dari plantation. Standar mutu kematangan buah di PT GGP yang dilakukan untuk pengalengan nanas kaleng yaitu dengan tingkat kematangan sebesar 25-100%. Standar kematangan buah nanas dapat di lihat pada Tabel 5. Tabel 5. Standar mutu kematangan buah Kualitas Standarisasi Indikator Grade Olahan lain A+ 100%+ (juice/selai) Grade A 75%- 100% Pengalengan Nanas Tingkat Kematangan Grade B 50%-75% Pengalengan Nanas Grade C 25%-50% Pengalengan Nanas Grade D <25% Pakan Ternak Grade D- 0% Pakan Ternak Sumber : Bagian Quality Control PT Great Giant Pineapple, 2016 Pengujian tingkat kematangan buah dengan menggunakan alat check sheet, dilihat secara manual dan indra penciuman. Standar kematangan buah yang ditetapkan oleh PT Great Giant Pineapple yaitu untuk standar kematangan buah untuk pengalengan nanas yaitu 25-100%. Pengujian kematangan buah dilakukan setiap panen dengan catatan adanya buah yang akan diuji. Hasil uji kematangan buah yang terealisasi di PT Great Giant Pineapple Plantation Group II oleh bagian QC pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil uji kematangan buah di Plantation Group II Bulan Rata-rata Quality Index (%) Standar Grade Januari 25,68 C Februari 38,58 C Maret 49,47 C April 53,81 B Mei 63,91 B Juni 56,72 B Juli 60,06 B Agustus 44,54 C September 44,73 C Oktober 39,57 C Nopember 52,73 B Desember 55,82 B Jumlah Rata-rata 48,80 C Sumber : Bagian Quality Control PT Great Giant Pineapple, 2016 Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil pengujian kematangan buah pada bulan Januari quality index kematangan buah nanas di PT GGP yang terealisasi sebesar 25,68%, artinya standar grade kematangan buah pada bulan Januari yaitu berada pada posisi grade C. Realisasi kematangan buah pada bulan Januari merupakan realisasi terendah dari bulan lainnya, sedangkan realisasi kematangan buah pada bulan Mei sebesar 63,91%, artinya standar grade kematangan buah pada bulan Mei yaitu berada pada posisi grade C. Realisasi kematangan buah pada bulan Mei merupakan realisasi tertinggi. Rata-rata pada tahun 2016 sebesar 48,80% artinya pada tahun 2016 realisasi kematangan buah berada pada standar mutu grade C. Tingkat kematangan buah over atau terlalu matang akan dibuat olahan lain yaitu selai/juice, sedangkan tingkat kematangan yang kurang atau mentah akan dijadikan pakan ternak. Pengujian tingkat kememaran dilakukan dengan melihat langsung tanpa menggunakan alat ukur atau sebagainya. Pengujian tingkat kememaran buah dilakukan setiap adanya pasokan buah dari plantation. Kememaran buah yang ditetapkan perusahaan adalah dengan tingkat kememaran buah kurang dari 2,5% per buah. Pengujian kememaran dapat dilihat dari faktor atau indikasi mutu fisik misalnya buah rusak dan buah busuk. Pengamatan kememaran dilakukan selama 1 tahun dengan standar kememaran pada buah <12,5%. Hasil uji kememaran buah oleh karyawan bagian QC dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil uji kememaran buah oleh karyawan bagian QC Bulan Jumlah (%) Januari 3,07 Februari 7,17 Maret 11,07 April 13,53 Mei 14,54 Juni 9,30 Juli 10,21 Agustus 7,76 September 5,41 Oktober 8,25 Nopember 10,19 Desember 11,04 Jumlah Rata-rata 9,2 Sumber : Bagian Quality Control PT Great Giant Pineapple, 2016 Tabel 7 menunjukkan bahwa presentase kememaran buah terendah terdapat pada bulan Januari sebesar 3,07%, sedangkan presentase kememaran buah tertinggi terdapat pada bulan Mei sebesar 14,54%. Tingkat kememaran buah yang melebihi standar yaitu pada bulan April dan Mei. Rata-rata kememaran buah sebesar 9,2% artinya bahwa tingkat kememaran buah tidak melebihi standar yang ditetapkan oleh PT GGP yaitu <12,5%. Tingkat kememaran buah yang tinggi akan dijadikan olahan lain yaitu juice/selai atau pakan ternak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu hasil analisis pengujian dengan menggunakan check sheet menunjukan bahwa rata-rata index quality yang didapatkan dari analisis pengujian kematangan buah sebesar 48,80% artinya bahwa grade standar mutu yaitu pada grade C sedangkan rata-rata yang didapatkan dari analisis pengujian kememaran buah diperoleh sebesar 9,2% hasil tersebut sesuai dengan yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu kurang dari 12,5%. SARAN Tingkat kematangan buah harus lebih diperhatikan sebelum dilakukannya panen buah agar kematangan buah yang didapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melakukan pengkajian ulang terhadap buah yang diuji mengingat dalam analisis yang dilakukan ada beberapa pengujian yang tidak dapat

memenuhi standar yang ditetapkan dengan baik terutama pada pengujian tingkat kematangan buah. DAFTAR PUSTAKA Prawirosentono, Suyadi. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta. Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Manajmen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.