BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan"

Suparman Wibowo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya memunyai tujuan yang akan dicapai. Tetapi pada prinsipnya hanya ada satu tujuan dasar yaitu ingin mendapatkan keuntungan atau profit yang besar, sehingga kelangsungan hidup perusahaan bisa berjalan sesuai yang diinginkan. Berbagai macam industri mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia, salah satunya bidang tekstil. Sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor, PT. X telah menerapkan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan, ISO 9001 dan ISO Oleh karena itu, pada proses produksi diperlukan perencanaan dan pengendalian kualita satau grade yang baik. Grade adalah pengelompokan barang ke dalam standar kualitas yang diakui. Grade sendiri dibagi 2 yaitu gradea dan non A. Hasil produksi diupayakan agar grade A dapat memenuhi standart produk yang telah ditetapkan dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Grade yang baik menjadi hal yang sangat vital dalam suatu produksi textile dan merupakan faktor kunci yang dapat membawa keberhasilan, pertumbuhan, dan peningkatan posisi dalam persaingan. Begitu pula dengan industri tekstil yang memroduksi sarung, seringkali terdapat defect (cacat) produk seperti Floating,Bar,Abnormal salvage,temple mark dan masih banyak lagi yang secara otomatis dapat memengaruhi kualitas produk. Oleh karena itu ketelitian dan control produk sangat perlu untuk 1

2 mngurangi defect(cacat)yang terjadi pada proses produksi, untuk itu dalam memroduksi suatu produk terutama kain sarung penting menerapkan perencanaan,pengecekan dan action yang tepat ketika terjdi masalah demikian. Untuk itulah siklus PDCA (Plain,Do,Check,Action) saya gunakan dalam studi kasus kali ini. Perusahaan menargetkan kualitas produk 99% grade A sebagai salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan cacat produk yang ditoleransi hanya maksimal 1% saja, Tetapi pada kenyataannya kualitas produk yang dicapai masih 97%. Data ini bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah produksi sarung berdasarkan grade produksi bulan Agustus Desember 2016 Grade A Grade Non A Total Produksi Bulan Pieces Persen (%) Pieces Persen (%) Pieces Persen (%) Agustus September Oktober Nopember Desember Sumber dari :Bagian Produksi PT. X Masalah dihadapi dalam perusahaan textile ini adalah kurangnya pengendalian kualitas khususnya pada Grade non A dimana kain sarung memiliki tingkat defect (kecacatan) yang cukup tinggi sehingga akan merugikan perusahaan. Berikut ini tabel cacat produk dalam bulan Agustus 2016 Desember 2016 (pieces) 2

3 Tabel 1.2 Cacat produk Grade A bulan Agustus Desember 2016 Bulan Agustus September Oktober Nopember Desember Floating (%) 528 (0,07) (0,04) Filling Bar (%) 8622 (1,16) 9225 (1,15) (1,21) (1,24) (1,25) Rata rata jumlah cacat Abnormal Temple Pakan Salvage (%) Mark (%) Belang(%) (0,85) (0,01) (0,02) (1,06) (0,01) (0,04) (1,11) (0,02) (0,04) (1,02) (0,02) (0,05) (1,10) (0,01) Broken Weft (%) 408 (0,05) (0,08) 931 (0,10) 866 (0,09) Broken Warp (%) (0.05) 1367 (0,15) 1260 (0,14) 1692 (0,17) Sumber dari: Bagian Produksi PT.X Kurangnya kedisiplinan operator, maintenance, dan staf QC dalam menjalankan sistem kerja. Perbaikan dalam sistem kerja sebaiknya bersifat berkesinambungan secara terus-menerus, hal ini dilakukan agar kualitas kerja dapat selalu terkendali dan menghasilkan output yang baik.perbaikan ini bukan hanya melihat hasil produk untuk menilai tingkat kualitastetapi juga melihat dari proses kerja dengan menghargai karyawan. Konsep seperti inilah yang diterapkan dalam Kaizen, di mana perbaikan terhadap karyawan bersifat berkesinambungan dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak. 1.2 Perumusan Masalah Dari uraian di atas dapat diperoleh gambaran mengenai ruang lingkup pembahasan. Dengan menggunakan metode kaizen dan siklus PDCA, permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Masalah apakah yang paling sering terjadi sehingga tidak tercapainya target Grade A? 2. Bagaimana upaya memeroleh efisiensi proses kerja yang baik? 3

4 3. Bagaimana upaya peningkatan grade yang efektif? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Identifikasi Cacat yang paling sering terjadi pada Grade A. 2) Melakukan upaya untuk memperoleh efisiensi proses kerja yang baik. 3) Continue Improvement dalam upaya peningkatan grade yang efektif dengan PDCA. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Dapat dijadikan sebagai masukan dan tambahan informasi bagi PT. X. Khususnya untuk mngetahui cacat pada grade non A. 2. Khasanah Ilmu Sebagai referensi guna menambah Ilmu dan pengalaman atas penelitian yang sudah dilakukan. 1.5 Batasan Masalah 1. Objek penelitian hanya produk kain sarung Grade non A di PT. X. 2. Tidak membahas masalah perhitungan biaya atau profit. 3. Tidak membahas jenis benang yang di gunakan. 4. Tidak membahas motif. 5. Tidak membahas bahan baku kain. 6. Tidak membahas tentang mesin tenun. 4

5 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan skripsi ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Memberikan uraian mengenai latar belakang permasalahan yang ingin diselesaikan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang dasar-dasar teori mengenai produk yang dihasilkan juga meliputi metode kaizen dan siklus PDCA yang digunakan dalam penelitian ini. Dasar inilah yang diperlukan sekaligus mendukung dan melandasi penyusunan serta perancangan dalam penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang tahapan yang dilakukan oleh peneliti mulai awal sampai dengan akhir penelitian, meliputi yaitu: Studi lapangan dan survei pendahuluan, Produk yang diamati, Identifikasi masalah, Studi pustaka, Pengumpulan data, Siklus PDCA, Simpulan dan saran. Digambarkan dengan sebuah diagram alir dan disertai dengan penjelasan kegiatannya. BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN Dalam bab ini berisi tentang pengumpulan data yang didapat secara langsung maupun tidak langsung. Tahap ini yang dinamakan tahap Plan. Kemudian data 5

6 tersebut diidentifikasi dan dicari penyebab serta penangan yang akan dilakukan. Tahap ini yang dinamakan tahap Do. BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan dilakukan perbandingan cacat produk dan efisiensi sebelum dan sesudah penerapan dengan metode kaizen yang dilakukan pada tahap Check, serta akan dilakukan analisis dan pembahasan tentang hasil yang didapat serta usulan perbaikan untuk PT.X pada tahap Action. BAB VI SIMPULAN Berisi tentang simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan metode kaizen dan siklus PDCA. 6

dokumen-dokumen yang mirip

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ANALISIS DEFECT PADA PROSES PRODUKSI DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. HILON SURABAYA (STUDI KASUS FINISHING PRODUK MATRAS) SKRIPSI Oleh : ANDRI HERMAWAN 0532010128 JURUSAN