Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 TEKNIK MEMANAH

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

2015 PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN

BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 15 (1), Januari Juni 2016 : 1-25

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan Sumber Bahan/ Referensi 1 Kontrak Perkuliahan

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: Risang

(Skripsi) OLEH GUSTI AGUNG RISMAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek)

BAB 2 PERALATAN PANAHAN

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TANGAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMANAH JARAK 30 METER PADA ATLET PANAHAN SULAWESI SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

PENGARUH PLANK EXERCISE TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN AKURASI MEMANAH SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI

BAB 5 MENTAL TRAINING UNTUK ATLET PANAHAN

BAB II KAJIAN TEORETIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, VO2 MAX DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP AKURASI TEMBAKAN JARAK 50 METER PADA ATLET PPLP PANAHAN JAWA TENGAH TAHUN 2016

DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABANG OLAHRAGA PANAHAN (Teori dan Praktek)

Kata Kunci: Olahraga panahan, cidera, dan pencegahan.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PENGARUH LATIHAN TRICEP PRESS DOWN DAN SEATED ROWING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN PADA ATLET PANAHAN DI KABUPATEN KLATEN

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Athena. Akan tetapi dengan adanya perlombaan-perlombaan dalam olimpiade, maka

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

PERBEDAAN LATIHAN IMAGERY DENGAN MEDITASI TERHADAP KETEPATAN MEMANAH JARAK 18 METER INDOOR PADA ATLET PANAHAN MUSI BANYUASIN (SUMSEL) SKRIPSI

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 IDENTIFIKASI KETERAMPILAN PUKULAN OLAHRAGA WOODBALL. Putu Citra Permana Dewi

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

ROM (Range Of Motion)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

FUNGSI TINGGI RAIHAN DAN BERAT BADAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING SISWA KELAS II MTS NEGERI MODEL PALOPO. Amir Mts Negeri Model Palopo

Gempur Santoso. Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

RUNNING SKILLS. Skill highlights

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

Suharjana FIK UNY. Suharjana

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Mendapatkan Tubuh Ideal

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

Hubungan Panjang Lengan dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Hasil Shooting Free Throw Pada Atlet Putra Klub Basket Bangau Palembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Journal of Sport Sciences and Fitness

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA


BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

PENERAPAN METODA LATIHAN BEBAN DAN LATIHAN ELASTIC TUBING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER DALAM CABANG OLAHRAGA PANAHAN


BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Transkripsi:

ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN Kadek Dian Vanagosi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Salah satu cabang olahraga yang semakin berkembang di Indonesia adalah cabang olahraga panahan. Perkembangannya dapat dilihat dari peningkatan jumlah peserta panahan pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) tahun 2011 yaitu dari 50 peserta meningkat menjadi 90 peserta pada tahun 2013 (PP. Perpani, 2013). Panahan merupakan salah satu cabang olahraga permainan target dengan tujuan akhir adalah menembakkan anak panah tepat pada target face (sasaran). Cabang olahraga panahan tingkat internasional dibagi menjadi dua divisi yaitu recuve dan compound, sedangkan di Indonesia memiliki 3 (tiga) divisi yaitu divisi recurve, divisi compound, dan divisi standart bow. Pengertian keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau bentuk tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar (Depdikbud, 2000: 8). Untuk dapat memiliki keterampilan gerak panahan, seorang pemanah harus menguasai teknik dalam panahan. Upaya dalam penguasaan teknik memanah yang tepat dan benar tidak lepas dari mekanika gerak dalam panahan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis secara kinesiologi terhadap gerak pada teknik cabang olahraga panahan. Dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis secara kinesiologi teknik cabang olahraga panahan. Analisis kinesiologi terhadap teknik cabang olahraga panahan dilakukan untuk mengetahui gerakan yang baik dan benar yang sesuai dengan hukumhukum mekanika gerak, selain itu untuk mengetahui otot utama yang dipergunakan dalam setiap gerak pada teknik panahan. Analisis yang dilakukan juga akan mempermudah dalam menganalisa kebutuhan fisik yang diperlukan pada cabang olahraga panahan sehingga, dapat mengembangkan model latihan yang sesuai dengan kebutuhan pada cabang olahraga panahan. TEKNIK DALAM CABANG OLAHRAGA PANAHAN Kisik Lee and Robert de Bondt (2005: 17) menjelaskan secara garis besar teknik memanah terbagi dalam 11 langkah, yaitu : (1) Stance (posisi/sikap berdiri), (2) Nocking (memasang anak panah), (3) Hooking and Gripping (menyiapkan jari penarik dan posisi grip), (4) Mindset (konsentrasi kearah sasaran), (5) Set-up (pra tarikan penuh), (6) Drawing (tarikan penuh), (7) Anchoring (menjangkarkan tangan penarik, (8) Loading/ Transfer to Holding (transfer tenaga 70

tarikan), (9) Aiming & Expansion (membidik), (10) Release (melepaskan tali/panah), (11) Follow-through (gerak lanjutan). Berikut penjelasan kesebelas teknik cabang olahraga panahan tersebut. Stance Stance merupakan teknik sikap atau cara berdiri dalam panahan. Sikap atau posisi berdiri yang dimaksud disini adalah berdiri dengan posisi terbuka (open stance) dengan membuka posisi kaki bagian kiri kira-kira 30-40 derajat dengan pembagian berat badan 60-70% pada bagian tumit dan 40-30% pada kaki bagian depan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antara kedua kaki selebar bahu dan kedua lutut harus rileks. Untuk lebih jelasnya teknik stance dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini. Nocking Nocking merupakan teknik memasang anak panah pada busur. Gerakan nocking adalah gerakan menempatkan atau memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran panah (arrow rest). Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap menarik tali. Hooking The String and Gripping The Bow Hooking the string and Gripping the bow adalah penempatan anak panah pada tali dan memegang busur. Tali harus diposisikan pada ruas jari paling atas yang dimana dalam pengambilan posisi tidak boleh terlalu dalam atau pun keluar. Sangat dianjurkan bahwa penempatan posisi jari harus tepat berada diruas pertama atau paling atas karena hal ini akan memudahkan saat proses pelepasan tali. Jika posisi tali diambil terlalu dalam maka yang akan terjadi pada saat pelepasan adalah hambatan yang besar dan sebaliknya jika posisi penempatan tali ditempatkan pada ujung jari (finger tip) maka hal ini akan melemahkan posisi hooking. Set-up Set-up adalah gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik siap untuk menarik tali busur. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan set-up adalah: a. Lengan penahan busur harus rileks sedangkan siku lengan penarik setinggi mata dan siap untuk menarik. b. Tali sudah dalam keadaan tertarik sedikit c. Tali ditarik oleh tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, serta jari manis). Jari telunjuk diatas ekor panah dan jari tengah serta jari manis di bawah ekor anak panah. d. Tali ditempatkan pada ruas jari pertama e. Tekanan busur terhadap telapak tangan penahan busur di tengahtengah titik Y, yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk (lengan penahan busur). Drawing Drawing merupakan teknik menarik tali busur setelah teknik set-up. Drawing adalah gerakan menarik tali busur sampai menyentuh bagian hidung, dagu, dan bibir. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan (anchoring) tangan penarik tali di dagu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat 71

melakukan teknik drawing adalah tali harus ditarik pada lintasannya lurus sampai ke dagu, posisi kepala tidak boleh berubah. Tali yang mendekati dagu atau kepala, tidak boleh kepala yang bergerak maju mendekati tali. Gerakan menarik terdiri dari fase pre-draw, tarikan pertama/ utama (the primary draw) dan tarikan kedua (the secondary draw). Anchoring Anchoring adalah gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu. Jenis penjangkaran antara lain: a. Anchoring di tengah, pada jenis penjangkaran ini tali menyentuh bagian tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. b. Anchoring disisi atau samping, pada jenis ini tali menyentuh bagian samping dagu, bibir, dan hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Transfer atau Loading to Holding Transfer atau loading adalah suatu keadaan menahan sikap memanah beberapa saat setelah anchoring dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap memanah tidak berubah dan bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan ke arah sasaran. Aiming and expansion Aiming and expansion merupakan teknik membidik dalam panahan. Aiming and expansion adalah gerakan mengarahkan atau menempatkan titik alat pembidik (fisir) pada sasaran atau titik sasaran. Pada saat melakukan teknik aiming and expansion ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Sikap memanah harus dipertahankan (lihat transfer/ loading) b. String alignment harus tetap (bayangan tali pada busur) c. Jangan membidik terlalu lama. Dari hasil pengamatan pada setiap kejuaraan dunia dan Nasional, para juara rata-rata hanya memerlukan waktu 3-4 detik sejak anchoring sampai melepaskan anak panah. Release Release merupakan teknik melepas anak panah. Release adalah gerakan melepaskan tali busur dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali. Setelah tali busur dilepas, maka anak panah akan terlontar ke depan. Release yang baik akan menyebabkan terbangnya anak panah mulus. Follow-through Follow-through merupakan gerakan lanjutan. Teknik follow-through dalam panahan dilakukan setelah proses release (pelepasan) terjadi. Hal ini penting mengingat lengan penarik mesti bergerak berlawanan arah dengan terbangnya anak panah pada saat proses release. Teknik followthrough sangat penting dikuasai oleh seorang pemanah selain teknik yang lain. Hal ini dikarenakan, keberhasilan seorang pemanah dalam membidik juga dipengaruhi oleh teknik follow-through yang benar. ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN Kinesiologi adalah studi tentang gerakan. Kinesiology 72

menyatukan bidang anatomi, fisiologi, fisika, dan geometri, yang dihubungkan dengan gerakan manusia. Lippert, Lynn S (2006: 18) menyatakan kinesiology utilizes principles of mechanics, musculoskeletal anatomy, and neuromuscular physiology. Analisis kinesiologi merupakan analisis suatu gerak secara mekanika. Analisis secara kinesiologi yang dilakukan berdasarkan tulang, otot, ligamen, dan persendian yang terlibat saat melakukan suatu gerakan. Teknik cabang olahraga panahan yang dianalisis secara kinesiologi berupa analisis otot-otot dan persendian yang terlibat saat melakukan tiap teknik dalam panahan. Analisa yang akan dilakukan meliputi teknik setup (pra-tarikan penuh), drawing (tarikan penuh), anchoring (menjangkarkan tangan penarik), loading/ transfer to holding (transfer tenaga tarikan). terdiri dari (set-up) pra tarikan penuh, (drawing) tarikan penuh, (anchoring) menjangkarkan tangan penarik. a. Set-up adalah gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik siap untuk menarik tali busur. Pada tahap ini terjadi gerakan Shoulder Abduction (lengan kiri), dimana lengan yang memegang busur diangkat sampai setingi bahu. Kemudian pada leher terjadi gerakan neck rotation to left (menoleh kekiri). Pada tangan kanan terjadi gerakan fleksi pada siku dan Shoulder Abduction pada lengan atas. Otot postural yang berperan untuk mempertahankan posisi berdiri dalam posisi setimbang juga tetap berperan pada tahap ini. Otot-otot tersebut dapat dilihat pada tabel 4. b. Drawing adalah gerakan menarik tali sampai menyentuh bagian hidung, dagu, dan bibir. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan (anchoring) tangan penarik tali di dagu. Pada tahap ini tangan kiri berkontraksi secara isometrik untuk menahan busur, gerakan menahan pada masing-masing posisi tangan. Pada lengan kanan yang sebagai tangan penarik tahap menarik bow string terjadi gerakan shoulder horizontal abduction. untuk mencapai posisi anchor otot posterior deltoid, latisimus dorsi,dan trapesius berkontraksi secara bersama-sama. Otot postural yang berperan untuk mempertahankan posisi berdiri dalam posisi setimbang juga tetap berperan pada tahap ini. Otot-otot tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Analisis Gerak Panahan Drawing Gambar posisi drawing a. Pada gerak isometric tangan kiri 1) Otot pada bahu yaitu m. 73

Deltoid 2) Otot pada ruas tulang vertebra yaitu m. Trapezius 3) Otot pada lengan bawah yaitu m. Brachioradialis, m. ekstensor karpi radialis longus, m. ekstensor karpi radialis brevis, m. ekstensor karpi ulnaris b. Pada gerak shoulder horizontal abduction (tahap menarik) 4) Otot pada bahu yaitu m. Deltoid 5) Otot pada lengan yaitu m.trisep Brachii 6) Otot pada ruas tulang vertebra yaitu m. Trapezius 7) Otot pada tepi tulang vertebra yaitu m. Latisimus dorsi 8) Articulatio Humeri 9) Articulatio Cubiti (Art. Humero-ulnaris, Art. Humero-radialis, dan Art. Radio-unlaris Proximalis. Articulatio 2. Muskulus Trapezius 3. Otot pada lengan bawah 4. MuskulusTrisep Brachii 5. Muskulus Latisimus Dorsi 6. Articulatio Humeri Tabel 2. Otot dan Sendi yang Terlibat pada Drawing Otot serta Sendi yang Terlibat 1. Muskulus Deltoid 7. Articulatio Cubiti 74

SIMPULAN Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, dalam cabang olahraga panahan komponen tubuh yang dominan digunakan adalah bagian muscle of vertebra, upper ekstrimitas, core muscle, lower ekstrimitas, dan persendian yang berhubungan dengan kelompok otot tersebut. Saran Penguasaan teknik panahan yang tepat dan benar sangat menunjang pencapaian prestasi. Dengan teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan gerakan teknik memanah yang konsisten yang jika dilakukan secara terus menerus maka akan mendapatkan prestasi yang tinggi. Untuk dapat menguasai teknik pada olahraga panahan, diperlukan persiapan kondisi fisik yang baik sehingga dapat melakukan teknik dengan baik. Persipan kondsi fisik dapat dilakukan dengan baik dan sesuai sasaran. Apabila pelatih atau seorang pemanah memahami komponen tubuh yang digunakan dalam cabang olahraga panahan maka, hasil analisis kinesiologi teknik cabang olahraga panahan ini dapat digunakan sebagai pedoman saat melakukan latihan memanah. Total Archery. Samick Sports CO.,LTD 2005. Lippert, Lynn S. 2006. Clinical Kinesiology and Anatomy 4 th ed. Philadelphia: F. A. Davis Company. PP. PERPANI. 2013. Laporan Hasil Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2013. Jakarta: PP. Perpani DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 2000. Belajar Gerak. Jakarta: Ditjen Dikluspora. Lee, Kisik and Robert de Bondt. 75