BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah membudaya di masyarakat Indonesia. Berbagai lapisan masyarakat banyak yang gemar berolahraga. Hal ini menunjukan bahwa, orang telah menyadari akan pentingnya berolahraga bagi pelakunya. Olahraga dapat meningkatkan derajat kesehatan baik fisik maupun mental. Olahraga juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan dan mencapai prestasi. Berbagai macam cabang olahraga prestasi telah berkembang di Indonesia, salah satunya cabang olahraga panahan. Namun pada kenyataanya cabang olahraga Panahan merupakan olahraga yang kurang memasyarakat dibandingkan dengan cabang olahraga yang lainnya. Hal ini dikarenakan cabang panahan membutuhkan prasarana dan sarana khusus dan mahal. Meskipun cabang olahraga panahan kurang memasyarakat, namun saat ini mengalami perkembangaan dan kemajuan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari segi aspek organisasi, pembinaan, dan banyaknya kegiatan pertandingan di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan cabang olahraga panahan, maka untuk mencapai prestasi harus selalu diupayakan. Untuk mencapai prestasi panahan yang maksimal tidak mudah, harus dipersiapkan sejak dini, usaha keras dan didukung faktor faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi, pembinaan dan pelatihan sejak usia dini memungkinkan untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan Soeharsono (1991) dalam Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddi (1996:41) bahwa pembinaan dan pengembangan atlet hendaknya sudah dilakukan sejak usia anak anak atau usia muda hal ini penting sekali diketahui, karena pembinaan dan pengembangan atlet sejak usia muda akan dapat berhasil dibandingkan apabila mulainya lebih terlambat 1

2 2 Dalam pembinaan prestasi panahan, latihan yang dilakukan harus ditujukan untuk mengembangkan unsur-unsur yang diperlukan dalam olahraga panahan. Untuk dapat memanah dengan baik dan benar serta dapat berprestasi yang setingi-tingginya dibutuhkan beberapa unsur. Antara lain ada 4 kelengakapan pokok yang harus dimiliki oleh atlet, : (1) Pembinaan teknik (keterampilan), (2) Pembinaan fisik (kesegaran jasmani), (3)Pembinaan mental, daya ingat, kecerdasan, dan (4)Pematangan juara. Dari keempat kelengkapan pokok tersebut, unsur teknik merupakan kelengkapan yang paling fundamental dan menempati urutan pertama. Hal ini menunjukan bahwa, penguasaan teknik dasar memanah merupakan syarat yang dimilki oleh setiap atlet agar mampu memanah dengan baik, keterampilan teknik dasar memanah dapat dicapai dengan latihan secara sistematis berulang-ulang stabil dan selalu memberikan peningkatan akurasi tembakan untuk mendapat hasil yang akan dicapai. Teknik dasar memanah yang harus dikuasai dalam panahan antara lain adalah sikap/cara berdiri (stance/stand), memasang ekor panah (nocking), mengankat lengan (extend), menari tali busur (drawing), menjalankan tali penarik (anhoring), menahan sikap memanah (tighten/hold), membidik (amining), melepas tali/panah (release), menahan sikap memanah (after hold). teknik teknik tersebut merupakan pola gerak memanah yang harus dirangkaikan secara baik dan harmonis, dengan dikuasai teknik memanah yang baik akan memiliki keajegan (consistency) gerakan memanah yang dapat dilakukan secara terus menerus selama latihan atau selama kompetisi berlangsung. Kekuatan tarikan adalah kemampuan seseorang untuk menarik suatu beban atau tahanan yang yang berpusat pada tenaga yang dihasilkan oleh otot lengan dan menghasilkan suatu kekuatan menarik. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa kekuatan tarikan merupakan salah satu daya pengerak dalam olahraga. Kekuatan tarikan merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh seseorang, dikatakan mempunyai kekuatan tarikan bila mampu menarik beban tertentu. dengan mudah dalam rangkaian gerakan, iramanya terkontrol dengan baik, serta mampu melakukan gerakan yang efisien, kekuatan tarikan yang baik

3 3 juga menguntungkan untuk dapat mengarahkan tembakan dengan arah sasaran yang diinginkannya dalam melakukan tembakan pada saat anak panah lepas dari busur. Jadi kemampuan seorang pemanah dalam memadukan unsur kekuatan tarikan saat melakukan tembakan akan berpengaruh terhadap baik buruknya tembakan yang dihasilkan dan keberhasilan tembakan sangat dipengaruhi oleh kemampuan kekuatan tarikan dan tingkat kepekaan menggunakan indera. Kinestetik adalah suatu susunan sistem syaraf yang memberikan suatu kesadaran akan posisi dan gerakan serta bagian bagianya dalam ruangan tanpa melihat dengan jelas. Menurut Johnson & Nelson (1986:440) Persepsi kinestetik adalah kemampuan untuk merasakan posisi, usaha, dan gerak bagian bagian tubuh ataupun seluruh tubuh selama kegiatan otot, kadang kadang dianggap sebagai indra keenam. Dalam melakukan gerakan akan selalu berintegrasi dengan ruang, baik antara bagian tubuh satu dengan yang lainnya, maupun tubuh secara keseluruhan dengan lingkungan, persepsi kinestetik penting untuk penampilan karena unsur tersebut memberikan informasi dengan mempertimbangkan posisi bagian tubuh antara satu dengan yang lainnya, posisi tubuh dengan ruang, kesadaran gerak tubuh dan sifat benda yang bersentuhan dengan tubuh. Ketepatan dalam memanah merupakan kemampuan untuk medapatkan hasil (poin) terhadap sasaran atau target face pada saat anak panah lepas dari busur dengan menggunakan konsentrasi yang tinggi dalam dalam melakukan rangkaian teknik menembak, dalam melakukan rangkaian suatu teknik menembak dengan benar dan akurat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan memanah adalah putaran angin yang dihasilkan oleh anak panah pada saat melepas dibusur, kelembapan suhu, udara dan posisi badan pada saat melakukan tembakan. Selain ukuran antropometri, persepsi kinestetik yang baik juga menguntungkan pemanah untuk melakukan kekuatan tarikan terhadap ketepatan menembak agar dapat menggarahkan anak panah pada sasaran atau target face. Dari permasalahan yang muncul pada saat latihan masih banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya faktor internal terdiri atas ukuran tinggi badan, panjang lengan, kemampuan

4 4 kinestetik. Faktor eksternal terdiri kemampuan memanah, manajemen, organisasi pengurus, pelatih, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. Dengan mengetahui faktor internal dan eksternal dapat diketahui seberapa besarnya hubungan antara ukuran panjang lengan, ukuran tinggi badan, kekuatan tarikan, dan persepsi kinestetik terhadap kemampuan memanah dalam olahraga panahan. Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Hubungan Ukuran Panjang Lengan, Ukuran Tinggi Badan, Kekuatan Tarikan Dan Persepsi Kinestetik Terhadap Kemampuan Memanah Atlet PPLD Panahan Mandiri Bojonegoro Tahun 2011 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Seberapa besar faktor yang mempengaruhi kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri 2. Seberapa besar metode untuk meningkatkan kemampuan memanah dalam olahraga panahan pada atlet PPLD panahan mandiri Bojonegoro tahun 2011 belum menunjukkan hasil optimal dan perlu latihan yang baik, dan benar. 3. Seberapa besar semua atlet PPLD panahan mandiri Bojonegoro tahun 2011 memiliki kemampuan memanah yang baik. 4. Seberapa besar hubungan antara ukuran panjang lengan dengan kemampuan memanah dalam olahraga panahan pada atlet PPLD panahan mandiri 5. Sudah diketahui hubungan antara ukuran tinggi badan dengan kemampuan 6. Sudah diketahui hubungan antara kekuatan tarikan dengan kemampuan

5 5 7. Sudah diketahui hubungan antara persepsi kinestetik dengan kemampuan 8. Perlu dilakukan tes dan pengukuran seberapa besar hubungan antara ukuran panjang lengan, ukuran tinggi badan, kekuatan tarikan dan persepsi kinestetik dan kemampuan memanah dalam olahraga panahan pada atlet PPLD panahan mandiri C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka perlu dibatasi. pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Seberapa besar hubungan ukuran panjang lengan dengan kemampuan 2. Seberapa besar hubungan ukuran tinggi badan dengan kemampuan 3. Seberapa besar hubungan kekuatan tarikan dengan kemampuan memanah tahun Seberapa besar hubungan persepsi kinestetik dengan kemampuan D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Adakah hubungan antara ukuran panjang lengan dan kemampuan Bojonegoro tahun 2011?

6 6 2. Adakah hubungan antara ukuran tinggi badan dan kemampuan memanah tahun 2011? 3. Adakah hubungan antara kekuatan tarikan dan kemampuan memanah tahun 2011? 4. Adakah hubungan antara persepsi kinestetik dan kemampuan memanah tahun 2011? 5. Adakah hubungan antara ukuran panjang lengan, ukuran tinggi badan, kekuatan tarikan dan persepsi kinestetik terhadap kemampuan memanah pada atlet PPLP panahan mandiri Bojonegoro tahun 2011? E. Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1. Seberapa besar hubungan ukuran panjang lengan dengan kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri 2. Seberapa besar hubungan ukuran tinggi badan dengan kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri 3. Seberapa besar hubungan kekuatan tarikan dengan kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri 4. Seberapa besar hubungan persepsi kinestetik dengan kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri 5. Seberapa besar hubungan antara ukuran panjang lengan, ukuran tinggi badan, kekuatan tarikan dan persepsi kinestetik terhadap kemampuan memanah pada atlet PPLD panahan mandiri

7 7 F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Bagi pelatih, dapat di jadikan sebagai masukan dan saran, agar menjadi pertimbangan untuk mencari bibit atlet usia dini dapat menciptakan atlet yang lebih berperstasi. 2. Bagi atlet, dapat memberikan gambaran mengenai apakah ada besar hubungan ukuran panjang lengan, ukuran tinggi badan, kekuatan tarikan dan persepsi kinestetik terhadap kemampuan memanah atlet PPLD panahan mandiri