PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

ANALISIS KEANDALAN SEBAGAI DASAR OPTIMASI INTERVAL PEMELIHARAAN PADA QUAY CONTAINER CRANE MERK KONE CRANE STUDI KASUS DI PT.

ABSTRAK. Kata kunci: alokasi, optimasi, kehandalan, interval pemeliharaan pencegahan. B1 Scale. Roller Mill Hammer Mill. Sifter. Purifier.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN DAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PERALATAN SUB UNIT RKC 3 DI PT. X PABRIK TUBAN

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

Perencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing C3

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

METODE AHP DALAM PENILAIAN KINERJA SALES PROMOTION GIRLS (SPG)

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

Seminar Nasional IENACO ISSN:

OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

DAFTAR ISI ABSTRAK... I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... V DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB I PENDAHULUAN...

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

OPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

MEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

Penentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan pada Peralatan Sub-Unit RKC 3 di PTX Pabrik Tuban

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

PEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

#12 SIMULASI MONTE CARLO

PENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

MODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM)

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife

OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Transkripsi:

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. HOS Cokroaminoto 12 A, Surabaya 60264 E-mail: suhandoko_edi@yahoo.co.id ABSTRAK Bogasari Flour Mills merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan tepung terigu dan divisi dari PT. Indofood Sukses Makmur. Departemen Penggilingan sebagai bisnis inti dari Bogasari dengan proses kontinyu memiliki jumlah downtime peralatan yang cukup tinggi. Data waktu antar kegagalan menunjukkan bahwa kegagalan peralatan terbesar di Seksi Penggilingan E, sehingga perlu upaya untuk menentukan strategi pemeliharaan pencegahan yang efektif dan mampu meningkatkan kehandalan peralatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval waktu pemeliharaan pencegahan berdasarkan alokasi dan optimasi kehandalan pada peralatan di Seksi Penggilingan E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval waktu pemeliharaan pencegahan peralatan yang terpanjang dimiliki oleh sub-sub sistem Panel (694,8 jam) pada saat kehandalan sistem ditargetkan sebesar 70%, dan yang terpendek dimiliki oleh sub-sub sistem Sifter (69,2 jam) pada saat kehandalan sistem ditargetkan sebesar 90%. Kata kunci: alokasi, optimasi, kehandalan, interval pemeliharaan pencegahan PENDAHULUAN Bogasari adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun. Pada saat ini, Bogasari menjadi divisi perusahaan dari kelompok usaha pangan PT. Indofood Sukses Makmur. Proses produksi di Bogasari secara umum ditunjukkan pada gambar 1 berikut. Departemen Penggilingan Gambar 1 Proses Produksi di Bogasari Surabaya

Departemen Penggilingan pada gambar 1 adalah departemen yang bertanggung jawab untuk melakukan proses penggilingan. Pada proses penggilingan, gandum dan air sebagai bahan baku akan digiling menjadi tepung terigu sebagai produk utama. Proses penggilingan gandum juga menghasilkan produk sampingan, yaitu bran, pollard, industrial flour (IF), dan germ. Proses penggilingan adalah bisnis inti dari Bogasari, yang merupakan industri dengan proses kontinyu. Kegagalan yang sering terjadi pada peralatan proses penggilingan akan menyebabkan tingginya waktu downtime. Gambaran frekuensi kegagalan, jumlah down time, jam operasi mesin, persentase down time, dan kerugian biaya produksi pada seksi-seksi di bawah Departemen Penggilingan dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Frekuensi Kegagalan dan Kerugian Biaya Produksi di Departemen Penggilingan Sumber: Performance Mill, tahun 2009-Maret 2011 Dari tabel 1 terlihat beberapa item yang menunjukkan bahwa Seksi Penggilingan E layak untuk diteliti. Mettas (2000) melakukan penelitian untuk mengevaluasi kehandalan sistem. Alokasi dan optimasi kehandalan sistem digunakan untuk memenuhi target kehandalan yang ingin dicapai. Penelitian ini menghasilkan dua formulasi, yaitu formulasi masalah alokasi kehandalan dan formulasi biaya yang dapat diselesaikan dengan program non linier (NLP). Malaiya (2005) melakukan penelitian mengenai alokasi kehandalan dengan biaya total yang minimal. Nilai kehandalan sistem didapatkan dari nilai kehandalan sub sistem, yang kemudian digabungkan untuk dioptimasi. Dengan demikian, penentuan interval pemeliharaan dengan melakukan alokasi dan optimasi menjadi suatu kebutuhan untuk meningkatkan kehandalan dari Seksi Penggilingan E Pemodelan sistem Seksi Penggilingan E ditunjukkan pada gambar 2 berikut: Gambar 2. Sub Sistem Penyusun Peralatan Seksi Penggilingan E (level 1) Input, Screening, Transport, Milling dan Output adalah sub sistem penyusun sistem Seksi Penggilingan E. Setiap sub sistem disusun oleh sub-sub sistem seperti ditunjukkan pada gambar 3 berikut: Gambar 3. Sub-Sub Sistem Peralatan Penyusun Seksi Penggilingan E (level 2) A-32-2

Fungsi Kehandalan Kehandalan (reliability) dapat diartikan sebagai peluang bahwa sebuah komponen akan mampu melaksanakan sebuah fungsi yang spesifik dalam suatu kondisi operasi dan periode waktu tertentu (Lewis, 1987). Fungsi padat peluang, kehandalan, laju kegagalan dan MTBF terhadap waktu (Ebeling, 1997) ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Fungsi Padat Peluang, Kehandalan, Laju Kegagalan dan MTBF Macam LogNormal Weibull Distribusi 1 1 1 2 ( ) exp 2 2 2 ln t t f t t f ( t) exp t Fungsi dengan: Padat dengan: = rata-rata Peluang = deviasi standar η = parameter skala (scale parameter), η > 0 β = parameter bentuk (shape parameter), β > 0 = parameter lokasi (location parameter) Kehandalan 1 - = cumulative probability distribution function f ( t ) R ( t Laju Kegagalan ) 2 MTBF exp( ) 2 exp t t 1 1 ( 1 ) Γ = fungsi gamma Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode ini juga biasa digunakan untuk mengolah data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, sehingga kompleksitas permasalahan yang multi-objektif dan multikriteria dapat di dekati dengan model. Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan metode AHP menurut Saaty (1988): Pengidentifikasian sistem Penyusunan hirarki Penentuan prioritas Pemerikasaan konsistensi Penentuan bobot prioritas Program Non Linier Setelah kehandalan suatu sistem dihitung maka dapat dibandingkan apakah kehandalan sistem aktual telah mencapai target kehandalan yang telah ditetapkan. Jika belum, akan dilakukan upaya untuk meningkatkan kehandalan sistem tersebut. Permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan program non linier di bawah ini (Mettas, 2000). n P: min C c i ( R i ) (1) i 1 (2) Batasan: RS RG, (3) Ri, min Ri Ri, max i = 1, 2, 3,, n (4) A-32-3

dengan: C ci(ri) fi Ri n Ri, min Ri, max RS RG = bobot biaya sistem = bobot biaya sub sistem i = indeks kelayakan untuk peningkatan kehandalan dari sub sistem = kehandalan sub sistem i = jumlah sub sistem yang dipertimbangkan dalam optimasi = kehandalan minimum sub sistem i = kehandalan maksimum sub sistem i = kehandalan sistem = kehandalan sistem yang ingin dicapai METODE Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan interval pemeliharaan pencegahan berdasarkan alokasi dan optimasi kehandalan adalah: 1. Pengumpulan data kegagalan (down time) peralatan dari Seksi Penggilingan E. 2. Pengkonversian data downtime dari data operasi produksi atau log sheet menjadi data waktu antar kegagalan. 3. Penentuan distribusi data waktu antar kegagalan yang paling tepat dengan menggunakan perangkat lunak Weibull++6 untuk memperoleh parameter distribusi seperti β, η, γ,,, dan. 4. Penentuan fungsi padat peluang untuk kegagalan, laju kegagalan, kehandalan peralatan dan mean time between failure (MTBF) untuk peralatan untuk suatu periode operasi tertentu. 5. Penentuan indeks kelayakan peralatan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan bantuan perangkat lunak Expert Choice. 6. Pengalokasian dan optimasi kehandalan untuk masing-masing peralatan dengan menggunakan perangkat lunak WinQSB sehingga kehandalan sistem yang ditargetkan dapat dicapai. 7. Penentuan strategi perawatan berdasarkan alokasi dan optimasi kehandalan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Kehandalan Pengujian distribusi dilakukan terhadap 11 sub-sub sistem peralatan pada Seksi Penggilingan E. Jenis dan nilai parameter dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Waktu Antar Kegagalan dan Parameter Sistem Seksi Penggilingan E Sumber: Hasil pengolahan data dengan Weibull++6 dan Microsoft Excel A-32-4

Nilai-nilai parameter yang diperoleh dari tiap distribusi menjadi dasar untuk menghitung laju kegagalan, MTBF serta kehandalan pada saat MTBF dan ditunjukkan pada tabel 4. Tabel 4 Pola Laju Kegagalan, MTBF dan Kehandalan Pada Saat MTBF Sumber: Hasil pengolahan data dengan Weibull++6 dan Microsoft Excel Kehandalan sistem Seksi Penggilingan E disusun oleh sub-sub sistem secara seri. Hasil penghitungan nilai kehandalan sistem Seksi Penggilingan E dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5 Nilai Kehandalan Aktual Sistem Seksi Penggilingan E Sumber: Hasil pengolahan data dengan Microsoft Excel Indeks Kelayakan Peralatan Optimasi kehandalan dihitung dengan menggunakan persamaan 2. Untuk penghitungan optimasi kehandalan dari suatu sub sistem diperlukan indeks kelayakan (fi), yaitu konstanta peningkatan kehandalan sub sistem relatif terhadap seluruh sub sistem penyusun dalam suatu sistem yang dioptimasi. Nilai indeks kelayakan (fi) diasumsikan berada diantara 0-1, dimana nilai ini menunjukkan tingkat kesulitan untuk meningkatkan kehandalan sub-sub sistem. Hirarki penentuan indeks kelayakan ditunjukkan pada gambar 4. A-32-5

Gambar 4 Hirarki Penentuan Indeks Kelayakan Indeks kelayakan tersebut ditentukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Indeks kelayakan sub sistem peralatan di Seksi Penggilingan E ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5 Grafik Indeks Kelayakan Sub Sistem Peralatan Seksi Penggilingan E Indeks kelayakan pada gambar 5 menunjukkan tingkat kesulitan sub sistem yang akan ditingkatkan kehandalannya. Secara berurutan sub sistem yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi untuk dinaikkan nilai kehandalannya adalah Milling, Input, Transport, Output dan Screening. Alokasi dan Optimasi Kehandalan Permasalahan alokasi dan optimasi kehandalan di Seksi Penggilingan E dapat dirumuskan dengan program non linier di bawah ini. 5 5 1 f Fungsi Obyektif: Min C c ( Ri ) i Fungsi Batasan: i1 RiRi,min i e Ri,maxRi i1 R1 x R2 x R3 x R4 x R5 RG R1, min R1 R1, max R2, min R2 R2, max R3, min R3 R3, max R4, min R4 R4, max R5, min R5 R5, max Untuk mengoptimalkan kehandalan masing-masing sub sistem peralatan Seksi Penggilingan E digunakan perangkat lunak WinQSB dengan target kehandalan adalah RG = 70% (0.7), RG = 80% (0.8), dan RG = 90% (0.9). Target tersebut merupakan salah satu kriteria manajemen yang pelaksanaannya membutuhkan upaya secara bertahap. Rekapitulasi alokasi kehandalan sub sistem peralatan Seksi Penggilingan E yang optimal ditunjukkan pada tabel 6. A-32-6

Tabel 6 Rekapitulasi Alokasi Kehandalan Sub Sistem Seksi Penggilingan E yang Optimal Sumber: Hasil pengolahan data dengan WinQSB Untuk menentukan interval pemeliharaan, alokasi kehandalan sub sistem dikonversi menjadi alokasi kehandalan sub-sub sistem. Proses konversi tersebut menggunakan interpolasi perangkat lunak Microsoft Excel terhadap kehandalan optimal (Ri) yang telah didapatkan pada tabel 6. Hasil rekapitulasi alokasi kehandalan sub-sub sistem peralatan Seksi Penggilingan E yang optimal ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7 Rekapitulasi Alokasi Kehandalan Sub-Sub Sistem Seksi Penggilingan E yang Optimal Sumber: Hasil pengolahan data dengan Microsoft Excel Penentuan Interval Pemeliharaan Penentuan interval pemeliharaan ditentukan dengan menggunakan perangkat lunak Weibull++6 untuk t = 144 jam (jam kerja peralatan yang direncanakan dalam seminggu) dan kehandalan optimal (Ri) yang telah didapatkan pada perhitungan di tabel 7. Hasil penghitungan interval pemeliharaan sub-sub sistem peralatan Seksi Penggilingan E yang optimal ditunjukkan pada tabel 8. Tabel 8 Interval Pemeliharaan yang Optimal Sumber: Hasil pengolahan data dengan Weibull++6 Tabel 8 menunjukkan bahwa interval waktu pemeliharaan pencegahan untuk target kehandalan RG = 0.8 dan RG = 0.9 setelah optimasi lebih pendek dibandingkan dengan sebelum optimasi. Hal ini merupakan konsekuensi dari upaya untuk meningkatkan kehandalan sistem Seksi Penggilingan E. A-32-7

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Peluang kegagalan sistem Seksi Penggilingan E akan menurun seiring dengan meningkatnya kehandalan sub-sub sistem peralatan yang ditentukan berdasarkan alokasi dan optimasi. 2. Semakin tinggi target kehandalan yang ingin dicapai maka semakin pendek interval pemeliharaan pencegahan yang harus dilaksanakan. 3. Interval waktu pemeliharaan pencegahan terpanjang setelah optimasi adalah 694,8 jam dan dimiliki oleh sub-sub sistem Panel untuk target kehandalan (R G) sebesar 70%. Interval waktu pemeliharaan pencegahan terpendek setelah optimasi adalah 69,2 jam dan dimiliki oleh sub-sub sistem Sifter untuk target kehandalan (R G) sebesar 90%. DAFTAR PUSTAKA Ebeling, C. E., 1997, Reliability and Maintainability Engineering, International Edition, McGraw-Hill, New York. Lewis, E. E., 1998, Introduction to Reliability Engineering, John Wiley and Sons, Inc., New York. Malaiya, Y. K., 2005, Reliability Allocation, Colorado State University, Fort Collins. Mettas, A., 2000, Reliability Allocation and Optimization for Complex System, Reliasoft Corporations, Tucson. Saaty, T. L., 1988, Decision Making For Leaders; The Analytical Hierarchy Process for Decisions in a Complex World, RWS Publication, Pittsburgh. A-32-8