Amrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang

Fenty Riyan Nova M. Huda A.Y Wildan Zulkarnain

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pendidikan merupakan bagian terpenting untuk setiap individu dengan adanya pembimbing dan yang dibimbing guna mencapai kehidupan yang lebih baik.

CORELLATION OF DEPARTEMENTAL ACCREDITATION ACHIEVMENT AND PRODUCTIVITY OF TEACHER PRODUCTIVE SUBJECT MATTER IN VOCATIONAL HIGHT SCHOOL MALANG

MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SDN 22 SERINGKUYANG KECAMATAN MENJALIN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KOLEGIAL DENGAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR. Lely Lusiana Maisyaroh Ahmad Nurabadi.

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Rika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN PESERTA DIDIK DAN ORANGTUA PESERTA DIDIK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

HUBUNGAN ANTARA KEEFEKTIFAN PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER DAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP NEGERI. Rulita Ayu Pratiwi Imron Arifin Teguh Triwiyanto

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR ANAK DI TK SOKASARI DESA BEJI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PEMBINAAN PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SE KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

HUBUNGAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA TENAGA ADMINISTRASI PADA PENDIDIKAN MENENGAH NEGERI DI KOTA MADUN

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SD BERBASIS ISLAM/MI DI KECAMATAN LAWANG-KABUPATEN MALANG

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENYELENGGARAAN MGMP TIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA GURU TIK SMP SE- KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BANYUWANGI

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU EKONOMI DENGAN KECAKAPAN HIDUP SISWA SMA KELAS XII IPS DI BANJARMASIN UTARA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

Arda Rian Pradana Nurul Ulfatin Asep Sunandar

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESONAL GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR. Oleh: Usman Effendi Staf pada laboratorium IPS SMK PPPPTK PKn dan IPS Malang

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Hubungan antara Minat dan Kompetensi Guru di Bidang Teknologi Informasi dengan Adopsinya untuk Pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Malang (The Correlation between Interest and Competence of Teachers in Technology Information field and it s Adoption for Learning at public senior high school city of malang) Amrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang Email: amrustian30@gmail.com Abstract: The purpose of this research is description interest teacher in field of technology information in learning, description competence teacher in field of technology information in learning, description adoption teacher in field of technology information in learning, detect the correlation between interest with adoption in field of technology information at SMAN Malang city, detect the correlation between competence with adoption in field of technology information at SMAN Malang city and detect the correlation between interest and competence with adoption teacher in field of technology information at SMAN Malang city. This is a quantitative research with analyzed data descriptive, product moment pearson, and multiple correlation. The results of research explain is interest teacher in field of technology information in learning be high category, competence teacher in field of technology information in learning be average category, adoption teacher in field of technology information in learning be high category, a correlation between interest and adoption in field of technology information, a correlation between competence and adoption in field of technology information, a correlation between interest and competence teacher in field of technology information and a correlation between interest and competence teacher in field of technology information at SMAN Malang city. Keyword: interest, competence, adoption of technology information, learning Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan minat guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran, mendeskripsikan kompetensi guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran, mendeskripsikan adopsi guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran, mengetahui hubungan antara minat dengan adopsi teknologi informasi pada SMAN di Kota Malang, mengetahui hubungan antara kompetensi dengan adopsi teknologi informasi pada SMAN di Kota Malang, mengetahui hubungan antara minat guru dengan kompetensi guru terhadap teknologi informasi pada SMAN di Kota Malang, dan mengetahui hubungan antara minat dan kompetensi guru di bidang teknologi informasi dengan adopsi untuk pembelajaran pada 1

2 sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data deskriptif, Product moment pearson, dan Multiple corelation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran kategori tinggi, kompetensi guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran kategori sedang, adopsi guru terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran kategori tinggi, adanya hubungan antara minat dan adopsi di bidang teknologi informasi, adanya hubungan kompetensi dan adopsi di bidang teknologi informasi, adanya hubungan minat dan kompetensi guru di bidag teknologi informasi, dan adanya hubungan antara minat dan kompetensi guru di bidang teknologi informasi dengan adopsinya untuk pembelajaran pada SMA di Kota Malang. Kata kunci: minat, kompetensi, adopsi teknologi informasi, pembelajaran Hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dengan adopsinya di dalam pembelajaran itu memiliki keterkaitan antara variabel satu dengan yang lainnya dikarenakan guru yang mempunyai kompetensi yang baik, maka guru tersebut pasti memiliki minat yang baik pula sehingga didalam pengadopsian TI didalam pembelajaran ini mudah diterapkan oleh guru dan bisa berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran dan pengajaran dapat ditingkatkan mutunya dan divariasikan cara penyampaiannya dan penerimaannya dengan menggunakan TI, penggunaan alat bantu mengajar ini dapat meningkatkan minat dan kompetensi kepribadian guru sehingga dapat diakui sebagai pendukung proses pembelajaran dan pengajaran. Penggunaan komputer yang semakin meluas dan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini telah banyak memberikan manfaat bagi guru. Guru dapat memvariasikan bahan bantu mengajar, menyiapkan bahan ajar, merekam dan meyimpan informasi, memperoses ujian, dan sebagainya. Minat merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam memperhatikan dan mengenang aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang yang berasal dari dalam diri seseorang tersebut dan didasarkan rasa suka serta tidak adanya paksaan dari pihak luar. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008:132) minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Sedangkan menurut Slameto (2010:180) menyatakan bahwa minat

3 adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Mulyasa (2009:26), kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Berdasarkan pendapat diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang yang dimiliki oleh seorang guru dalam melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Secara umum adopsi merupakan tindakan untuk menerima atau menolak terhadap inovasi. Menurut Hanafi (1991:29) adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara bertindak yang paling baik. Sedangkan menurut Rogers dan Shoemaker dalam Sari (2009:11), adopsi adalah proses mental dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa adopsi adalah proses perilaku seseorang dalam bertindak mengambil suatu keputusan untuk menggunakan atau menerapkan ideide baru tersebut. Adopsi TI yang ditanggapi guru akan menimbulkan minat dan memiliki kompetensi yang positif dan negatif. Minat dan kompetensi guru tersebut dapat diukur melalui fasilitas dan partisipasi guru tersebut dalam memanfaatkan TI tersebut untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu faktor penghambat dalam adopsi TI juga mempengaruhi minat dan perkembanagan kompetensi guru dalam mengambil tindakan adopsi. Peneliti ingin melakukan penelitian pada jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Malang, karena TI merupakan salah satu unsur untuk membangun kualitas sekolah menjadi lebih baik, seiring dengan perkembangan TI yang terus berubah, menuntut pihak sekolah terutama guru sebagai salah satu komponen pembelajaran untuk dapat menggunakan TI sebaik mungkin dalam

4 proses pembelajaran, seperti yang terjadi di beberapa SMAN di Kota Malang menurut hasil wawancara dengan Ibu Triwahyuni dari Dinas Pendidikan Kota Malang, bahwa terdapat 6 SMAN (Sekolah Menengah Atas) yang dimana gurunya sudah menerapkan pembelajaran berbasis TI, yaitu: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, dan SMAN 10. Sedangkan untuk SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8, dan SMAN 9 belum sepenuhnya guru menerapkan pembelajaran yang berbasis TI. Untuk itu peneliti mengambil sampel guru karena untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam memanfaatkan TI dan adopsinya dalam proses pembelajaran. METODE Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan desain penelitiannya deskriptif korelasional. Rancangan penelitian ini dapat dilukiskan sebagai berikut. Gambar 1 Rancangan Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dijelaskan pada gambar diatas bahwa variabel bebas adalah minat (X1) dan kompetensi (X2), serta variabel terikatnya adalah adopsi (Y). Dalam penelitian ini setiap variabel saliang memiliki hubungan antara minat (X1) dengan kompetensi (X2), Minat (X1) dengan adopsi (Y), kompetensi (X2) dengan adopsi (Y) dan hubungan minat (X1) dan kompetensi (X2) dengan adopsi (Y) di dalam pembelajaran.

5 Populasi dalam penelitian ini adalah guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Malang, dengan total 632 guru. Teknik propotional random sampling digunakan untuk menentukan besarnya sampel di setiap sekolah yang akan diteliti dimana jumlah sampel bersifat proporsional sesuai dengan jumlah masing-masing unsur atau kelompok yang diwakili (Wiyono, 2007:44). Teknik ini di lakukan dengan cara menghitung jumlah populasi guru yang diketahui sebanyak 632 orang yang selanjutnya di hitung masing-masing berdasarkan rumus yang digunakan. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dengan item-item peenyataan yang menggunakan pilihan jawaban skala likert 1-5. Teknik analisis data yang digunakan menurut (Sugiyono, 2013). Adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan seberapa tinggi minat guru terhadap TI di Kota Malang, seberapa tinggi kompetensi guru terhadap TI di Kota Malang, dan seberapa tinggi adopsi guru terhadap TI di Kota Malang. Adapun langkah yang digunakan dalam teknik deskriptif adalah menentukan persentase dan menentukan lebar interval (Sugiyono, 2013:147). Analisis product moment pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel minat (X 1 ) degan adopsi (Y), kompetensi (X 2 ) dan adopsi (Y) dan minat (X 1 ) dengan kompetensi (X 2 ). Sedangkan untuk analisis korelasi ganda (Multiple Correlation) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X 1 (minat guru) dan X 2 (kompetensi Guru) dengan variabel Y (adopsi teknologi informasi). HASIL Deskripsi Data Minat Guru terhadap TI untuk Pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis deskriptif memperlihatkan distribusi frekuensi skor minat guru diketahui bahwa hanya 7 orang responden guru atau 2,87% responden memiliki minat untuk menggunakan TI dalam pembelajaran rendah. Sebanyak 57 guru atau 23,4% responden memiliki minat untuk menggunakan TI dalam pembelajaran sedang. Sedangkan 180 guru atau 73,8% responden memiliki minat untuk menggunakan TI dalam pembelajaran tinggi. Dilihat dari distribusi frekuensi tersebut, diperoleh hasil bahwa minat guru berada dalam kategori tinggi.

6 Deskripsi Data Kompetensi Guru terhadap TI untuk Pembelajaran. Distribusi frekuensi skor kompetensi guru diketahui bahwa hanya 28 orang responden guru atau 11,48% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran rendah. Sebanyak 128 guru atau 52,46% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran sedang. Sedangkan 88 guru atau 36,07% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran tinggi. Dilihat dari distribusi frekuensi tersebut, diperoleh hasil bahwa kompetensi guru berada dalam kategori sedang. Deskripsi Data Adopsi TI untuk Pembelajaran. Distribusi frekuensi skor adopsi TI diketahui bahwa hanya 10 orang responden guru atau 4,10% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang rendah. Sebanyak 109 guru atau 44,67% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang sedang. Sedangkan 125 guru atau 51,23% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang tinggi. Dilihat dari distribusi frekuensi tersebut, diperoleh hasil bahwa adopsi TI berada dalam kategori tinggi. Uji Korelasi Product Moment Pearson Berdasarkan hasil penelitian analisis product moment pearson hubungan antara minat (X1) dan adopsi (Y) Hasil statistik diperoleh r hitung sebesar 0,663 dan nilai signifikansi 0,000. Skor r hitung > r tabel (0,663>0,125) dan nilai signifikansisnya lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara minat guru dan adopsi TI pada SMAN di Kota Malang. hubungan antara kompetensi (X2) dan adopsi (Y) Hasil statistik uji product moment pearson, diperoleh r hitung sebesar 0,713 dan nilai signifikansi 0,000. Skor r hitung > r tabel (0,713>0,125) dan nilai signifikansisnya lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi guru dengan adopsi teknologi informasi pada SMAN di Kota Malang. Dan hubungan antara minat (X1) dan kompetensi (X2) Hasil statistik uji product moment pearson, diperoleh r hitung sebesar 0,652 dan nilai signifikansi 0,000. Skor r hitung > r tabel (0,652>0,125) dan nilai signifikansisnya lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), sehingga H 0 ditolak

7 dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara minat guru dengan kompetensi guru pada SMAN di Kota Malang. Analisis Korelasi Ganda (Multiple Correlation) Berdasarkan hasil penelitian analisis korelasi ganda (Multiple Corelation) hubungan antara minat da kompetensi guru di bidang teknologi informasi pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Malang. Berdasarkan Tabel Model Summary diperoleh hasil perhitungan koefisien determinan (r 2 ). Nilai R sebesar 0,760 menunjukkan bahwa hubungan X 1 dan X 2 terhadap Y sebesar 76,0%. Sedangkan diperoleh R Square sebesar 0,577. Dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dan X 2 berpengaruh sebesar 57,7% terhadap Y, sedangkan 42,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Dari tabel ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 164,315 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai F hitung (164,315)>F tabel (3,03), dan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya ada hubungan antara minat dan kompetensi guru dengan adopsi teknologi informasi untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang. PEMBAHASAN Minat Guru terhadap TI Berdasarkan analisis deskripsi yang telah dilakukan sebelumnya, minat guru berada dalam kategori tinggi, Hal ini terbukti dengan banyaknya 180 responden yang berada pada interval 59-70 memiliki persentase sebesar 73,8%. Faktor yang dapat mempengaruhi minat guru ini tumbuh berdasarkan pemahaman guru tersebut dalam menggunakan TI untuk pembelajaran, kurangnya fasilitas, kurangnya pelatihan-pelatihan, dan faktor usia guru tersebut sehingga malas dalam menggunakan TI untuk pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sebanyak 64 orang sebesar 26,2% memiliki minat yang rendah untuk mengunakan TI didalam pembelajaran. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar guru tidak memiliki kemauan yang besar untuk menggunakan TI. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto bahwa minat berasal dari dalam diri sendiri yang dilakukan dengan rasa yang disenangi tanpa ada paksaan oleh guru

8 tersebut, sehingga minat akan uncul dengan sendirinya. Seperti yang di ungkapkan oleh Slameto (2010:180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Djamarah (2008:132) minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Kompetensi Guru terhadap TI Menurut Mulyasa (2009:26), kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Sedangkan menurut Balanskat (dalam Siregar, 2008:4) kompetensi adalah suatu yang dimiliki oleh seseorang dalam mengembangkan keterampilan pedagogis untuk guru dalam bertindak. Berdasarkan analisis deskripsi yang telah dilakukan sebelumnya bahwa kompetensi guru dalam menggunakan teknologi informasi untuk pembelajaran itu berada dalam kategori sedang, hal ini sudah dibuktikan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang hasilnya merupakan bahwa hanya 28 orang responden guru atau 11,48% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran rendah. Sebanyak 128 guru atau 52,46% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran sedang. Sedangkan 88 guru atau 36,07% responden memiliki kompetensi TI dalam pembelajaran tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya responden yang berada pada interval 108-125 memiliki persentase sebesar 52,46% yang tergolong dalam kategori sedang. Sedangkan untuk guru yang memiliki kompetensi rendah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan nilai, serta sikap guru tersebut dalam menghadapi teknologi informasi didalam pembelajaran kurang.

9 Adopsi TI oleh Guru untuk pembelajaran di sekolah Adopsi merupakan suatu proses perilaku seseorang dalam bertindak mengambil suatu keputusan untuk menerima atau menolak ide-ide baru. Seperti menurut Hanafi (1991: 29) adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara bertindak yang paling baik. dan menurut Rogers dan Shoemaker (dalam Sari, 2009: 11), adopsi adalah proses mental dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut. Sedangkan menurut Ibrizah (2012:1), adopsi merupakan suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dalam melakukan suatu inovasi yang baru. Sehingga adopsi dilakukan berdasarkan kemampuan guru tersebut dalam menyikapi TI. Deskripsi data dalam penelitian ini menggambarkan tentang adopsi TI untuk pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil pada bab sebelumnya bahwa adopsi TI yang dilakukan oleh guru bahwa hanya 10 orang responden guru atau 4,10% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang rendah. Sebanyak 109 guru atau 44,67% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang sedang. Sedangkan 125 guru atau 51,23% responden memiliki adopsi TI dalam pembelajaran yang tinggi. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa adopsi guru-guru terhadap TI dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru berada dalam kategori tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya responden yang berada pada interval 346-395 memiliki persentase sebesar 51,23% yang tergolong dalam kategori tinggi. Hubungan antara Minat dan Adopsi TI untuk pembelajaran Minat Pada guru sangat diperlukan agar keberhasilan tujuan pendidikan bisa tercapai. Untuk mendukung minat guru tersebut maka instansi pendidikan perlu melaksanakan suatu program yang dapat meningkatkan dan memotivasi guru tersebut untuk mengadopsi TI sehingga pembelajarannya bisa berjalan secara efektif dan efisien. Minat akan berpengaruh pada peningkatan mengajar guru dalam memanfaatkan TI dan guru tersebut bisa memiliki rasa ketertarikan untuk menggunakan TI tersebut didalam pembelajaran.

10 Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel minat (X1) dengan variabel adopsi TI (Y) guru SMAN Se Kota Malang. Menurut Fathhurahman (2014:5) beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat guru adalah faktor pemahaman, faktor fasilitas, faktor kurangnya pelatihan, faktor usia dan faktor minat. Minat guru pada penelitian ini memiliki kekuatan hubungan yang rendah terhadap adopsi TI. Dapat diartikan bahwa meskipun tingkat minat guru sedang, namun memiliki pengaruh terhadap adopsi yang tinggi, walaupun pengaruh tersebut rendah. Hal ini dapat dipersepsikan bahwa minat guru berasal dari dalam diri sendiri dan tanpa ada paksaan untuk tertarik menggunakan TI. sebagai suatu usaha untuk memberikan dorongan kepada guru agar minatnya baik dan berharap pada pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada penelitian ini didapatkan r hitung (0,663) > r tabel (0,125). Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga ada hubungan minat dengan adopsi TI. Hubungan antara Kompetensi dan Adopsi TI untuk pembelajaran Pada hakekatnya standar kompetensi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional agar dapat memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Hal ini smaa dengan apa yang diungkapkan oleh Mulyasa (2009:17), kompetensi guru yang baik akan berdampak pada sikap positif guru terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Sikap positif tersebut akan mempengaruhi kompetensi yang dimiliki untuk lebih ditingkatkan lagi, sehingga akan menimbulkan peningkatan pada kompetensi guru tersebut. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel kompetensi guru (X2) dengan variabel adopsi (Y) guru SMAN di Kota Malang. Menurut Balanskat (dalam Siregar, 2008:4) menyebutkan juga bahwa sebagian besar kompetensi guru yang diinginkan adalah kompetensi untuk mengintegrasikan TI dalam subyek, Penggunaan bahan referensi digital seperti ensiklopedi, penggunaan TI untuk persiapan kelas, dan penggunaan perangkat TI untuk

11 ilustrasi (Presentasi Multimedia). Pada penelitian ini didapatkan r hitung (0,713) > r tabel (0,125). Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga ada hubungan yang kuat antara kompetensi guru dengan adopsi TI. Hubungan antara Minat dan Kompetensi Guru terhadap Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Minat akan tumbuh apabila berada dalam situasi yang efektif, yaitu situasi yang memberikan guru untuk melakukan aktivitas lebih aktif lagi didalam memanfatkan teknologi dan adanya motivasi guru untuk menumbuhkan minat. Sehingga guru yang memiliki kompetensi akan lebih berhasil dalam menjalankan pembelajaran daripada guru yang tidak mempunyai kompetensi. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel minat guru (X1) dengan kompetensi guru (X2) pada SMAN di Kota Malang. Salah satu fungsi minat yaitu sebagai tenaga pendorong yang merangsang seseorang memperhatikan objek tertentu lebih dari objek-objek lainnya (Surya, 2003:6). Sedangkan kompetensi menurut Benjie dalam Siregar (2008:4) yang mengkaji tentang kompetensi TI menjelaskan bahwa pengintegrasian TI dalam ruang kelas dan penguatan penggunaan TI di sekolah salah satunya adalah Mengeksplorasi dan mendemonstrasikan bagaimana TI dapat digunakan disekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan pemuda menjadi masyarakat pengetahuan (knowledge society). Pada penelitian ini didapatkan r hitung (0,652 > r tabel (0,125). Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga ada hubungan antara minat guru dengan kompetensi guru. Hubungan antara Minat dan Kompetensi Guru di Bidang TI dengan Adopsinya untuk Pembelajaran Pemanfaatan media pembelajaran pada hakekatnya bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Secara operasional guru lah yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah sehingga seorang guru dipersyaratkan harus memiliki minat dan kompetensi yang positif terhadap teknologi informasi dalam pembelajaran khususnya dalam pemanfaatan

12 media dalam proses pembelajaran. Namun dilapangan berbeda pandangan, persepsi sikap, tanggapan, perasaan serta penilaian guru terhadap teknologi informasi didalam pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses pembelajaran masih beragam. Melalui pengadopsian TI guru akan merasa terbantu dan memperoleh manfaat dalam menggunakannya. Guru akan lebih antusias dan memiliki semangat untuk menggunakannya dalam proses pembelajaran melalui adopsi yang dilakukan oleh guru tersebut secara efektif dan efisien (Darmawan, 2012). Sedangkan menurut Hanafi (1991: 29) adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara bertindak yang paling baik. Sedangkan menurut Rogers dan Shoemaker dalam Sari (2009: 11), adopsi adalah proses mental dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya diperoleh hasil perhitungan koefisien determinan (r 2 ). Nilai R sebesar 0,760 menunjukkan bahwa hubungan X 1 dan X 2 terhadap Y sebesar 76,0%. Sedangkan diperoleh R Square sebesar 0,577. Dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dan X 2 berpengaruh sebesar 57,7% terhadap Y, sedangkan 42,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Dari tabel ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 164,315 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai F hitung (164,315)>F tabel (3,03), dan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya ada hubungan antara minat dan kompetensi guru dengan adopsi teknologi informasi untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Minat guru untuk menggunakan teknologi informasi di dalam pembelajaran berada pada kategori tinggi, karena guru tersebut sudah melakukan penerimaan, menanggapi, penilaian, organisasi, dan pencirian terhadap teknologi informasi untuk di gunakan di dalam pembelajaran pada sekolah. Kompetensi guru untuk menggunakan teknologi informasi di dalam pembelajaran berada pada kategori sedang, karena kurangnya guru dalam melakukan operasional, pengolah

13 kata, basis data, spreedsheet, internet/multimedia, dan keterampilan lanjut untuk menigkatkan kompetensi guru dalam bidang teknologi informasi untuk pebelajaran pada sekolah. Adopsi teknologi informasi yang dilakukan oleh guru untuk pembelajaran berada di dalam kategori tinggi, karena banyaknya guru yang memiliki kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi terhadap teknologi informasi untuk pembelajaran pada sekolah. Hubungan antara minat dan adopsi teknologi informasi untuk pembelajaran memiliki hubungan antara minat (X1) dan adopsi TI (Y), karena guru memiliki kemauan dalam menerima, menanggapi, menilai, megorganisasi, dan mencirikan teknologi informasi untuk diadopsi dan digunakan didalam pembelajaran. Hubungan antara kompetensi dan adopsi teknologi informasi untuk pembelajaran memiliki hubungan antara kompetensi (X1) dan adopsi TI (Y), karena guru memiliki kompetensi dalam teknologi informasi dengan baik sehingga mudah dalam mengadopsi TI untuk pembelajaran. Hubungan antara minat dan kompetensi guru untuk pembelajaran memiliki hubungan antara minat (X1) dan kompetensi (X2), karena setiap guru yang memiliki minat yang tinggi untuk menerima, menanggapi, menilai, megorganisasi, dan mencirikan teknologi informasi maka kompetesi guru juga akan semakin tinggi dan baik pula. Hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dengan adopsi untuk pembelajarannya memiliki pengaruh antara minat(x 1 ) dan kompetensi (X 2 ) terhadap adopsi (Y), sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya ada hubungan antara minat dan kompetensi guru dengan adopsi teknologi informasi untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang, karena anatara minat, kompetesi dan adopsi itu memiliki keterkaiatan antara satu dengan lainnya tentang teknologi informasi. Saran Kepala Dinas Pendidikan: Minat, disarankan untuk mendukung memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan pembelajaran berbasis teknologi informasi agar minat guru terus meningkat untuk menggunakan TI dalam pembelajaran, Kompetesi, disarankan untuk menyediakan fasilitas dalam menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang TI, Adopsi,

14 disarankan untuk lebih meningkatkan fasilitas dalam menyelenggarakan pembelajaran agar dalam pengadopsian TI mempermudah guru menggunakannya, dan hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dan adopsinya untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang, disarankan untuk meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap minat dan kompetensi guru dengan memberikan fasilitas pelatihan-pelatihan kepada guru-guru di bidang teknologi informasi untuk mempermudah dalam mengadopsi TI di dalam pembelajaran. Kepala Sekolah: Minat, Kepala sekolah disarankan untuk melakukan pembinaan secara terus menerus disertai monitoring dan evaluasi kepada semua guru agar minat guru untuk menggunakan TI tidak turun, Kompetensi, disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru di bidang TI, Adopsi, disarankan untuk menambahkan fasilitas yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi agar dalam pengadopsian TI berjalan secara efektif dan efisien, dan hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dan adopsinya untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang, disarankan untuk meningkatkan pembinaan guru dengan memeberikan pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan minat dan kompetensi guru untuk mengadopsinnya di dalam pembelajaran bidang teknologi informasi. Guru: Minat, disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran berbasis teknologi informasi agar dapat meningkatkan minat guru yang rendah menjadi tinggi, Kompetensi, disarankan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan kompetensi guru di bidang TI, Adopsi, disarankan untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan pengadopsian TI untuk digunakan didalam pembelajaran, dan hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dan adopsinya untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang, disarankan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan memanfaatkan TI dalam pembelajaran, agar minat dan kompetensi guru dengan adopsinya menigkat terhadap TI di dalam pembelajaran makin baik. Peneliti lain: Minat, disarankan untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam tentang minat dalam penggunaan teknologi informasi untuk

15 pembelajaran disekolah, Kompetensi, disarankan untuk mengembangkan modelmodel pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru di bidang TI, Adopsi, disarankan untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam tentang penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran disekolah, dan hubungan antara minat dan kompetensi guru dibidang teknologi informasi dan adopsinya untuk pembelajaran pada SMAN di Kota Malang, disarankan untuk mengembangkan model-model pelatihan agar dapat meningkatkan minat dan kompetensi guru dalam mengadopsi pembelajaran di bidang TI. DAFTAR RUJUKAN Darmawan, D. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fathhurahman, 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Guru dalam Menggunakan Media Berbasis TIK. 2 (3): 1-16. Hanafi, A. 1991. Difusi Inovasi. Malang: IKIP Malang. Ibrizah, Z, M. 2012. Perilaku Konsumen: Proses Difusi Inovasi, (Online). (http://zieyh.blogspot.com/2012/05/perilaku-konsumen-proses-difusiinovasi.html), diakses pada 2 April 2016. Mulyasa, E. 2009. Kompetensi Guru. Bandung: Alfabeta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, 2008. Jakarta: Badan Standard Nasional Pendidikan. Sari, R. K. 2009. Hubungan Antara Sikap Dosen terhadap Teknologi Informasi dan Adopsinya untuk Pembelajaran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan. Siregar, A, R. 2008. Kompetensi TIK Bagi Guru. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Surya, H. 2003. Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.