BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

I. PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan aset yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan yang diteliti adalah persediaan bahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa Gambar 1.1 Logo CV. Vannisa Sumber : CV.

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Persedian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

PENDAHULUAN BAB I Latar Belakang. Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengelolaan Persediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. persediaan, jumlah persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan stock out

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

III. METODE PENELITIAN A.

I. PENDAHULUAN. bagian manajemen operasional khususnya dalam pengelolaan persediaaan barang,

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas asia atau yang disebut dengan masyarakat ekonomi asia

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

Model EOQ dengan Holding Cost yang Bervariasi

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin mewabah menyebabkan tingkat kebutuhan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan yang baik dalam mendukung dan memperlancar kegiatan usahanya. Dalam mewujudkannya dibutuhkan berbagai macam faktor pendukung baik langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses kegiatan perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Banyak hal yang telah direncanakan tetapi dalam pelaksanaannya tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping itu persaingan yang terjadi didunia usaha pada saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin komplek. salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan yaitu penentuan jumlah persediaan. Karena persediaan merupakan asset perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan sementara perusahaan sudah cukup besar dalam mensiasati keadaan perekonomina yang serba sulit ini agar tetap bertahan hidup. Persediaan merupakan salah satu masalah fenomenal yang bersifat fundamental dalam perusahaan. Persediaan dapat diartikan sebagai stock barang yang akan dijual atau digunakan pada periode waktu tertentu. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada sebuah risiko, tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Persediaan bisa muncul secara sengaja maupun tidak sengaja, maksudnya sengaja karena adanya perencanaan untuk mengadakan persediaan, sedangkan tidak sengaja jika persediaan ada karena barang tidak terjual akibat rendahnya jumlah permintaan. 1

2 Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal dan penting pada sebuah perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Perusahaan harus fokus terhadap pengendalian persediaan karena persediaan merupakan salah satu bagian yang menyerap investasi terbesar. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetitif jangka panjang. Sistem persediaan bisa diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memantau dan memonitor jumlah dan tingkat persediaan agar bisa menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus tersedia dan berapa besar order yang harus dilakukan. Tujuan dari sistem ini yaitu untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Dua alasan dasar diperlukannya persediaan yaitu, pertama, secara fisik sangat kecil kemungkinan untuk menghadirkan suatu barang seketika pada saat dibutuhkan, kedua, jika dalam waktu singkat suatu barang yang dibutuhkan dapat dihadirkan, tidak ekonomis jika harus mendatangkan barang setiap kali dibutuhkan terlebih jika kebutuhannya berkali-kali dengan tenggang waktu tidak lama. Secara ringkas atau dalam arti kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya total melalui penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal (optimal order point). Kekurangan persediaan dapat berakibat terhentinya proses produksi, dan ini menunjukkan persediaan termasuk masalah yang cukup krusial dalam operasional perusahaan. Telalu besarnya persediaan atau banyaknya persediaan (over stock) dapat berakibat terlalu tingginya beban biaya guna menyimpan dan memelihara bahan selama penyimpanan di gudang. Sasaran dari perusahaan sebenarnya bukan untuk mengurangi atau meningkatkan persediaan, tetapi untuk memaksimalkan keuntungan. Secara teoritis, manejemen persediaan memiliki sasaran untuk mengatur berapa banyak item yang harus disediakan, kapan dan berapa banyak pembelian harus dilakukan. Cukup sederhana, tetapi dalam penerapannya, menjaga persediaan merupakan masalah yang rumit, apalagi melibatkan item yang

3 mencapai ribuan. Sangat sulit menyelesaikan persoalan kapan dan berapa banyak yang harus dibeli. Dalam kasus ini, CV.Andriyanto mengalami biaya pengiriman yang cukup tinggi hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Biaya Persediaan Produk MANGO CV. Andriyanto tahun 2014 Item Biaya Simpan Biaya Pengiriman Total Biaya (Rp) (Rp) (Rp) Kaos Dalam 414.000 3.270.500 3.684.500 Celana Dalam 285.000 3.003.900 3.288.900 Total Biaya 699.000 6.274.400 6.973.400 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya pengiriman sebesar Rp. 58.354.833,33 dari total cost Rp. 62.432.333,33 ini berarti biaya penyimpanan yang minim tapi tidak dapat dioptimalkan terhadap adanya gudang. Hal ini terjadi dikarenakan metode yang digunakan oleh CV. Andriyanto itu sendiri yaitu metode konvensional yang bersifat analogi, jadi maksud analogi disini yaitu perusahaan hanya menggunakan intuisi dan pengalaman pemilik perusahaan sehingga menyebabkan frekuensi pemesanan yang tinggi sedangkan di sisi lain letak supplier yang cukup jauh dengan letak perusahaan membutuhkan biaya pengiriman yang mahal. Persediaan yang optimal sangat membantu perusahaan dalam mengatasi masalah persediaan. CV.Andriyanto harus bisa mengatasi permasalahan persediaan yang meliputi, berapa banyak harus memesan, kapan harus memesan (reorder point), berapa jumlah persediaan yang harus ada di gudang (safety stock) agar tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan persediaan dan dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Untuk memninimumkan biaya persediaan tersebut dapat digunakan analisis Economic Order Quantity (EOQ). EOQ adalah volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali perusahaan melakukan pembelian (Prawirosentono, 2001:49). Metode EOQ berusaha

4 mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik. Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi persediaan produk di dalam perusahaan yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi risiko yang dapat timbul karena persediaan yang ada digudang. Analisis EOQ ini dapat digunakan dengan mudah dan praktis untuk merencanakan berapa kali suatu produk dibeli dan kuantitas berapa kali pembelian. Selain menentukan EOQ, perusahaan juga perlu menentukan waktu pemesanan kembali produk yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen atau reorder point (ROP) agar pembelian produk yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Yang dimaksud dengan reorder point (ROP) adala titik dimana jumlah persediaan menunjukan waktunya untuk mengadakan pesanan kembali. Dari perhitungan EOQ dan ROP dapat ditentukan titik minimum dan maksimum persediaan bahan. Persediaan yang diselenggarakan paling banyak sebesar titik maksimumnya, yaitu pada saat produk yang dibeli dating. Tujuan penentuan titik maksimum adalah agar dana yang tertanam dalam persediaan bahan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan. Karena pada saat produk yang dibeli dating besarnya produk digudang perusahaan sama dengan persediaan pengaman atau safety stock. Menyadari betapa pentingnya peranan persediaan pada perusahaan khususnya pada CV.Andriyanto. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK MANGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PERUSAHAAN CV.ANDRIYANTO BANDUNG. (Studi kasus pada CV.Andriyanto Bandung)

5 1.2 Identifikasi Masalah Kegiatan pengendalian masalah yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan tidak semudah yang tercantum dalam teori. Dalam melaksanakan penentuan tingkat persediaan yang optimal, pihak perusahaan harus dapat merencanakan dan menetapkan cara pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga tujuan dari penentuan tingkat persediaan dapat mengurangi biaya-biaya yang ada. Permasalahan yang dihadapai adalah bagaimana mengendalikan tingkat persediaan produk yang tepat agar biaya yang ditimbulkan seminimum mungkin yaitu berapa tingkat persediaan produk agar biaya totalnya minimum dan kapan pemesanan harus dilakukan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan. 1. Bagaimana kebijakan perusahaan dalam menentukan tingkat persediaan dalam memenuhi permintaan konsumen? 2. Masalah apa saja yang timbul dalam pengendalian persediaan yang dihadapi CV Andriyanto? 3. Bagaimana hasilnya jika dilakukan perbandingan sistem pengendalian persediaan antara metode konvensional CV.Andriyanto dengan metode Economic Order Quantity (EOQ)? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah memberikan solusi untuk mengetahui kebijakan manajemen persediaan seperti apa yang sebaiknya diterapkan di CV.Andrianto Bandung. Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam menentukan tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen di CV Andriyanto 2. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pengendalian persediaan produk yang dihadapi CV Andriyanto

6 3. Untuk mengetahui hasil perbandingan sistem pengedalian persediaan antara metode konvensional CV.Andriyanto dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi berbagai pihak, diantaranya bagi penulis sendiri, bank, fakultas, maupun pihak lain yang berkepentingan. 1. Aspek Teoritis a) Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh penulis selama kuliah khususnya dalam mata kuliah Manajemen Operasi. b) Menambah pengetahuan penulis mengenai manajemen persediaan dimana penulis mencoba untuk menyelesaikan masalah manajemen persediaan yang terjadi di CV.Andriyanto Bandung 2. Aspek praktis a) Memberi gambaran mengenai manajemen persediaan yang optimal bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan b) Memberi saran dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam menentukan manajemen persediaan yang dapat diterapkan 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2005:63) metode deskriptif merupakan sutau metode dalam menganalisis sutau kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, satu system pemikiran ataupun sutau kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diseleksi.

7 1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, penulis dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dianggap tepat guna sesuai dengan kemampuan yang ada untuk mengetahui suatu keadaaan atau persoalan dalam usaha membuat keputusan dalam rangka pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data menurut Nazir (2003 ; 175) sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti yaitu pada CV.Andrianto Bandung. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, melalui cara ini diperoleh data primer. Alat pengumpul data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian lapangan adalah sebagai berikut : observasi, menganalisis, dan memberi solusi kepada pihak yang berkepentingan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dalam mempelajari berbagai literatur seperti buku-buku atau bentuk referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti sehingga dapat mengetahui beberapa bahan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti sehingga dapat mengetahui beberapa bahan yang berhubungan dengan sistem antrian. Melalui cara ini akan diperoleh data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer Data primer adalah data yang di dapat langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan cara penelitian langsung teradap objek penelitian yaitu pada CV.Andriyanto Bandung

8 b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan orang/lembaga lain, baik yang telah diolah maupun belum diolah menjadi data yang diperlukan untuk keperluan analisis. 1.6 Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di CV.Andriyanto di Komplek Taman Kopo Indah III Blok C3 No.40-42 Bandung.