BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis seperti globalisasi, kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi. Sehingga membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian telah melakukan uji pengaruh January Effect terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

III.METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISTILAH...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak

Pengaruh Peristiwa Politik (Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet) Terhadap Saham Sektor Industri Di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik efisiensi pasar, penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. atau terdaftar di Bursa Efek Indoensia. Data-data perusahaan yang akan diteliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus Ibu Kota Jakarta tahun 2013. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji apakah peristiwa bencana banjir yang melanda DKI Jakarta tahun 2013 mampu mempengaruhi kegiatan di pasar modal Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang termasuk kedalam sektor consumer goods industry dan sub sektor retail. Analisis yang digunakan adalah event study dan uji beda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat abnormal return positif pada saham yang bergerak di sektor consumer goods industri dan sub sektor retail di hari peristiwa. Persamaannya adalah : a. Sama-sama melakukan penelitian berbasis event study. b. Periode peristiwa kedua penelitian ini sama, yaitu terdiri dari 10 hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa dan 10 hari setelah peristiwa. Perbedaan kedua penelitian ini adalah : a. Pada penelitian terdahulu meneliti peristiwa alam berupa banjir, sedangkan penelitian ini meneliti peristiwa alam yang berupa erupsi. 9

10 b. Peneliti terdahulu menggunakan sampel pada saham sektor consumer goods industri dan sub sektor retail yang digunakan untuk meneliti peristiwa alam yang berhubungan dengan banjir. Untuk penelitian ini, berfokus pada peristiwa alam yang berupa erupsi gunung Kelud yang sebagian besar berdampak pada rusaknya lahan pertanian, sehingga sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah sampel pada saham sektor pertanian serta saham sub sektor semen, karena abu vulkanik yang ditimbulkan oleh letusan gunung Kelud bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan semen. 2. I Made Joni S, dan Ni Made Dwi R. (2013), meneliti mengenai Perbedaan abnormal return dan trading volume activity atas pengumuman kenaikan harga BBM pada saham yang tergolong LQ45. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi terhadap suatu peristiwa yang diumumkan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 39 perusahaan, dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian ini diuji dengan menggunakan paired sample t-test. Hasil dari penelitiannya adalah tidak adanya perbedaan aktivitas volume perdagangan saham dan abnormal return atas pengumuman kenaikan harga BBM. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah : a. Variabel yang digunakan sama yaitu abnormal return dan trading volume activity. b. Sama-sama melakukan penelitian berbasis event study.

11 Perbedaan dari peneliti terdahulu yaitu : a. Peneliti terdahulu, meneliti peristiwa tentang kenaikan harga BBM. Pada penelitian ini, meneliti peristiwa alam yang berupa erupsi. b. Menggunakan saham LQ45 sebagai sampelnya, karena saham LQ45 merupakan saham-saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan saham sektor pertanian dan sub sektor semen. Dipilihnya saham dari sektor pertanian karena pada penelitian ini, dampak yang muncul akibat peristiwa erupsi lebih banyak pada lahan pertanian yang rusak akibat abu vulkanik yang ditimbulkan oleh letusan gunung Kelud. Pemilihan sub sektor semen karena adanya pengaruh positif bagi masyarakat akibat adanya abu vulkanik yang ditimbulkan, karena abu vulkanik bisa menjadi bahan olahan semen. c. Tahun penelitian yang digunakan peneliti terdahulu yaitu tahun 2013, untuk penelitian ini menggunakan tahun 2014. 3. Rica Syafitri S., Wiwik T., dan Fitrini M. (2012), meneliti mengenai dampak pergantian Menteri Keuangan RI tahun 2010 terhadap abnormal return perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan abnormal return saham perusahaan perbankan sebelum, saat dan setelah peristiwa pergantian menteri keuangan tahun 2010. Sampel penelitian ini terdiri dari 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Teknik analisis yang digunakan yaitu paired sample t-test.

12 Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terdapat perbedaan average abnormal return (AAR) yang signifikan saat peristiwa pergantian Menteri Keuangan. Persamaan kedua penelitian ini adalah : a. Menggunakan penelitian berbasis event study. Pada penelitian terdahulu studi peristiwanya berupa pergantian Menteri Keuangan. Pada penelitian ini, peristiwa yang diteliti yaitu mengenai peristiwa alam berupa erupsi. b. Jumlah sampel penelitian sama-sama 20 perusahaan. Perbedaan pada kedua penelitian ini adalah : a. Pada penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis paired sample t- test, sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis one sample t-test dan independent sample t-test. b. Pada penelitian terdahulu, peneliti menggunakan perusahaan perbankan sebagai sampelnya. Karena Menteri Keuangan RI yang baru ini, Agus Martowardojo berasal dari dunia perbankan dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri yang memiliki peran penting atas keberhasilan Bank Mandiri, dan juga cukup berpengaruh positif terhadap perubahan efisiensi pasar terutama pada saham perusahaan perbankan. Pada penelitian ini, peneliti hanya meneliti pada dampak yang diakibatkan oleh letusan gunung Kelud yang merusak puluhan hektar lahan pertanian, sehingga peneliti menggunakan saham sektor pertanian dan sub sektor semen sebagai sampelnya.

13 4. Chen A.H, Siems T.F,(2004) melakukan penelitian mengenai the effects of terrorism on global capital markets. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efek yang terjadi akibat adanya tindakan teroris yang terjadi. Sampel yang digunakan yaitu saham global sektor perbankan dan keuangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu paired sample t-test. Hasil dari penelitiannya yaitu menunjukkan bahwa pasar modal AS lebih tahan dan cepat pulih dari adanya serangan teroris daripada pasar modal global lainnya. Hal tersebut karena sebagian besar pasar dalam sektor perbankan atau keuangan memberikan likuiditas yang memadai untuk meningkatkan stabilitas pasar dan meminimalkan rasa panik investor. Persamaannya adalah Menggunakan penelitian berbasis event study. Perbedaannya adalah : a. Peneliti terdahulu meneliti mengenai efek peristiwa teroris bagi pasar modal global. Pada penelitian ini meneliti peristiwa alam berupa erupsi gunung Kelud. b. Pada penelitian terdahulu menggunakan saham global sektor perbankan dan keuangan sebagai sampelnya. Pada penelitian ini akibat yang ditimbulkan oleh letusan gunung Kelud berefek pada produksi sayuran holtikultura di wilayah Jawa Timur yang terkena abu vulkanik dan kerikil-kerikil kecil. Sehingga pada penelitian ini menggunakan saham perusahaan pertanian dan sub sektor semen sebagai sampelnya.

14 Adapun ringkasan persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.1 Ringkasan Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Variabel Sampel Teknik Analisis Hasil Andri Reaksi pasar Abnormal Saham sektor Event study dan menunjukkan bahwa Yuwono modal di Bursa return consumer uji beda terdapat abnormal return (2013) Efek Indonesia goods industri positif pada saham yang terhadap dan sub sektor bergerak di sektor pengumuman peristiwa bencana retail di BEI consumer goods industri dan sub sektor retail di banjir yang hari peristiwa. melanda daerah khusus Ibu Kota Jakarta tahun I Made Joni S, dan Ni Made Dwi R, (2013) 2013 Perbedaan abnormal return dan trading volume activity atas pengumuman kenaikan harga BBM pada saham yang tergolong LQ45 Abnormal return dan Trading Volume activity Saham LQ45 Paired sample t- test tidak adanya perbedaan aktivitas volume perdagangan saham dan abnormal return atas pengumuman kenaikan harga BBM. Rika Syafitri S., Wiwik T., dan Fitrini M., (2012) Dampak pergantian menteri keuangan RI tahun 2010 terhadap abnormal return perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Abnormal return Saham sektor Perbankan di BEI Paired sample t- test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan average abnormal return (AAR) yang signifikan saar peristiwa pergantian menteri keuangan. Chen A.H and Siems T.F, (2004) The effects of terrorism on global capital markets. Abnormal return Saham pada global capital market sektor perbankan dan keuangan Paired sample t- test bahwa pasar modal AS lebih tahan dan cepat pulih dari adanya serangan teroris daripada pasar modal global lainnya. Hal tersebut karena sebagian besar pasar dalam sektor perbankan atau keuangan memberikan likuiditas yang memadai untuk meningkatkan stabilitas pasar dan meinimalkan rasa panik investor Belum ada hasil Restu Reaksi pasar abnormal Saham sektor One sample t- Juwitasari modal terhadap return dan pertanian dan test, Independent (2014) bencana erupsi volume sub sektor sample t-test gunung kelud di Kediri tahun 2014 perdagangan saham semen di BEI Sumber : Andri Yuwono (2013), I Made J.S dan Ni Made D.R (2013), Rika Syafitri S., Wiwik T., dan Fitrini M., (2012), dan Chen A.H and Siems T.F, (2004).

15 2.2 Landasan Teori Beberapa landasan teori yang mendasari pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.2.1 Efisiensi pasar Pasar dimana harga semua sekuritas yang di perdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia disebut sebagai pasar efisien. Oleh karena itu, aspek penting dalam menilai efisiensi pasar adalah seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar yang tercermin dalam penyesuaian menuju harga keseimbangan yang baru. Pada pasar yang efisien, harga sekuritas akan dengan cepat terevaluasi dengan adanya informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut sehingga investor tidak akan bisa memanfaatkan informasi untuk mendapatkan return abnormal di pasar. (Eduardus Tandelilin, 2001;114) Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama (1970) (dalam Eduardus Tandelilin, 2001:114), mengklarifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga effecient market hypothesis (EMH) yaitu : 1. Efisien dalam bentuk lemah (weak form) Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu) tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa

16 datang dengan menggunakan data historis seperti yang dilakukan dalam analisis teknikal. 2. Efisiensi dalam bentuk setengah kuat (semistrong form) Merupakan bentuk efisiensi pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham di samping dipengaruhi oleh data pasar (harga saham dan volume perdagangan masa lalu), juga dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning, dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan). Pada pasar efisien dalam bentuk setengah kuat ini, investor tidak dapat berharap mendapatkan abnormal return jika strategi perdagangan yang dilakukan hanya disadari oleh informasi yang telah di publikasikan. Sebaliknya, jika pasar tidak efisien maka akan ada lag dalam proses penyesuaian harga terhadap informasi baru, dan hal ini dapat digunakan investor untuk mendapatkan abnormal return. Dalam situasi adanya lag seperti ini, investor bisa melakukan analisis fundamental untuk memperoleh abnormal return pada pasar efisien bentuk setengah kuat ini. Efisiensi bentuk setengah kuat ini, dapat digunakan juga untuk menguji kandungan informasi berbagai peristiwa yang terjadi, seperti peristiwa ekonomi, politik, sosial serta peristiwa alam. Misalnya yang terjadi pada bulan Februari kemarin, terjadinya letusan gunung Kelud di Kediri yang membawa material vulkanik membuat hampir sebagian besar wilayah Jawa Timur mengalami hujan abu. Tidak hanya Jawa Timur, beberapa daerah lain di Jawa Tengah, juga mengalami hal serupa. Dahsyatnya erupsi gunung

17 Kelud tidak hanya mengganggu aktifitas keseharian masyarakat, tetapi juga aktifitas mengganggu aktifitas perekonomian. 3. Efisien dalam bentuk kuat (strong form) Pasar efisien dalam bentuk kuat, semua informasi baik yang terpublikasi atau tidak di publikasikan, sudah tercermin dalam harga sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh abnormal return karena mempunyai informasi privat. 2.2.2 Event study Event study merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman, Jogiyanto (2000;392). Menurut Kritzman (1994), event study bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan pendapatan (return) dari surat berharga tersebut. Dapat disimpulkan bahwa event study dikembangkan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan. Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa ekonomi, sosial maupun peristiwa politik, untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang diperoleh para pemegang saham. Selain itu, event study juga dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa atau pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman.

18 Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga pada sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Disebutkan dalam Jogiyanto (2000;393), jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya, jika tidak mengandung sebuah informasi maka tidak akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebagaimana yang dikutip dari Suryawijaya dan Setiawan (1998;141) bahwa event study memiliki sejarah yang panjang dalam penelitian dipasar modal. 2.2.3 Abnormal return Abnormal return merupakan return yang didapatkan investor tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapat lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung, dan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau yang dihitung. Abnormal return dapat terjadi karena adanya peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya hari libur nasional, awal bulan, awal tahun, peristiwa-peristiwa yang luar biasa, stock split, penawaran perdana saham dan lain-lain.

19 Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi sebagai berikut: Keterangan: AR i,t = R i,t - E(R i,t )... (1) AR i,t = Abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. R i,t = Actual return yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. E(R i,t ) = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t. Return Sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada periode t yang merupakan selisih dari harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Rumusnya adalah : Keterangan : P R i,t = i,t - P i,t-1... (2) P i,t-1 R it P i,t = Actual return saham i pada waktu t = Harga penutupansaham i pada waktu ke-t P i,t 1 = Harga penutupan saham i pada waktu ke t-1 Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Jogiyanto (2000:416) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi sebagai berikut:

20 1. Model disesuiakan rata-rata (mean- adjusted model) Menurut Jogiyanto (2000:417) Mean Adjusted Model atau Model disesuaikan rata-rata menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period) ER i,t = t2 Σ Ri,t j=t1 T... (3) Keterangan : ER i,t R i,t T = Return Ekspektasi saham i pada periode peristiwa t = Actual return saham i pada periode estimasi ke-j = Lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2 2. Model pasar (market model) Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model) menurut Jogiyanto (2000:421) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu: a. Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi. b. Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (ordinary least square) dengan persamaan: R i,t = αi + βi. Rm,j + I,j... (4)

21 Keterangan: R i,t αi βi Rm,j I,j = Actual return sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j = Intercept untuk sekuritas ke-i = Koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-1 = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j = Kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j 3. Model disesuaikan pasar (market-adjusted model) Model disesuaikan pasar (market-adjusted model) menurut Jogiyanto (2000:427), menggangap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar atau dengan formula: ER i,t = Rm,t... (5) Keterangan: Expected Return = Market Return (Return Pasar) yaitu dibentuk berdasarkan Return pasar (Market Return) yang merupakan expected Return. R m,t = IHSGt IHSGt-1... (6) IHSGt-1

22 Keterangan : R m,t = Return market harian IHSGt = IHSG (composite index) pada waktu t IHSGt-1 = IHSG (composite index) pada waktu t-1 2.2.4 Pengaruh peristiwa alam terhadap volume perdagangan Aktivitas Volume Perdagangan Saham atau Trading Volume Activity (TVA) adalah merupakan suatu pengukuran apakah pengumuman yang dikeluarkan perusahaan berhubungan dengan kenaikan volume aktifitas perdagangan saham perusahaan yang bersangkutan pada saat pengumuman tersebut. Yang dapat dirumuskan sebagai berikut : TVA it = t i saham yang diperdagangkan t i saham yang beredar... (7) Pendekatan menggunakan TVA ini juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah (weak form efficiency). Hal ini karena pada pasar yang belum efisien atau efisien dalam bentuk lemah, perubahan harga belum dengan segera mencerminkan informasi yang ada. Sehingga peneliti hanya bisa mengamati reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdagangan pada pasar modal yang diteliti. (Suryawijaya dan Setiawan, 1998 ; 142). Peristiwa erupsi gunung Kelud yang terjadi di Kediri merupakan suatu peristiwa alam yang tidak terduga. Rata-rata volume perdagangan saham harian periode Januari sampai Juli 2014 mengalami penurunan sebesar 13,26% dibandingkan

23 pada periode yang sama pada tahun lalu. Nilai total transaksi juga mengalami penurunan sebesar 7,80% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dapat disimpulkan bahwa peristiwa erupsi gunung Kelud yang terjadi di Kediri kemarin memberikan dampak bagi pasar modal, meskipun sangat kecil. Dampak tersebut dapat dilihat dari menurunnya rata-rata volume perdagangan. 2.2.5 Pengaruh peristiwa alam terhadap return saham Return saham menurut Jogiyanto (2008:107) merupakan hasil yang diperoleh ekspektasi (expected return) yang belum terjadi namun diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa datang. Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Dalam melakukan investasi, investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, maka akan semakin besar pula risikonya. Sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return). Tetapi return yang tinggi

24 tidak selalu harus disertai dengan investasi yang beresiko. Seperti peristiwa alam yang berupa erupsi gunung Kelud di Kediri, yang secara tidak langsung akan memberikan dampak pada pasar modal Indonesia. Return yang didapatkan investor juga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh investor. Hal tersebut dikarenakan terjadinya penurunan jumlah volume perdagangan yang terjadi di Bursa, sehingga return yang didapatkan oleh investor juga menurun atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan investor, sehingga para investor perlu waspada akan hal tersebut. 2.3 Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini, event yang digunakan oleh peneliti yaitu mengenai peristiwa erupsi gunung Kelud di Kediri yang terjadi pada 13 Februari 2014. Peneliti ingin mengetahui dan menguji bagaimana reaksi pasar modal terhadap peristiwa erupsi gunung Kelud di Kediri. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

25 Efisiensi Pasar Bentuk Lemah Bentuk Setengah Kuat Bentuk Kuat Peristiwa Erupsi Gunung Kelud di Kediri Abnormal Return dan Volume Perdagangan Sumber : diolah Gambar 2.1 Kerangka pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Terdapat abnormal return negatif yang diterima investor pada peristiwa erupsi gunung Kelud di Kediri tahun 2014. H2 : Rata-rata abnormal return saat peristiwa erupsi lebih kecil dibandingkan sebelum peristiwa erupsi gunung Kelud terjadi. H3 : Rata-rata abnormal return saat peristiwa erupsi lebih besar dibandingkan sesudah peristiwa erupsi gunung Kelud terjadi H4 : Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode saat dengan sesudah peristiwa erupsi gunung Kelud terjadi.