HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

Kontribusi Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Akselerasi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS AL-HAMID

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

SELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 2. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi dan Dukungan sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

PENERAPAN METODE ROLE PLAY TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA DALAM PERGAULAN DI SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena


PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

Transkripsi:

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT Trisakti Ayu Kusuma 1 Dr. Awaluddin Tjalla 2 Dra. Endang Setyowati 3 Abstrak Penelitian survey yang bersifat korelasional ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa dan mengetahui ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-November 2014. Populasi penelitian ini adalah 210 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Propotional Random Sampling dengan jumlah sampel 53 siswa. Skala yang digunakan adalah skala Likert. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan reliabilitas sebesar 0,854 untuk instrumen dukungan sosial dan sebesar 0.826 untuk instrumen motivasi berprestasi artinya istrumen layak pakai. Data yang telah diperoleh didistribusikan dengan menggunakan kategorisasi yang dibuat dengan kelas interval dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta yang dikategorisasikan memiliki dukungan sosial tinggi sebanyak 13% dan motivasi berprestasi siswa tinggi sebanyak 17%, siswa yang dikategorisasikan memiliki dukungan sosial sedang sebanyak 47% dan motivasi berprestasi siswa sedang sebanyak 36%, siswa yang dikategorisasikan memiliki dukungan sosial rendah sebanyak 40% dan motivasi berprestasi siswa rendah sebanyak 47%. Implikasi dari hasil penelitian ini membantu guru bimbingan dan konseling dalam menangani siswa yang memiliki dukungan sosial rendah dan motivasi berprestasi rendah dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling secara tepat sesuai kebutuhan siswa, serta guru bimbingan dan konseling dapat bekerja sama dengan orangtua agar lebih memperhatikan anak pada saat dilingkungan keluarga serta memberikan dukungan sosial baik dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan bekerjasama dengan guru mata pelajaran agar lebih perhatian pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Motivasi Berprestasi 1 Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, 2 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 3 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

2 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat Pendahuluan Motivasi berprestasi merupakan bekal untuk meraih sukses. Menurut David Mc.Clelland dorongan berprestasi (need of achievement) merupakan usaha dalam pencapaian sasaran untuk memperoleh keberhasilan. Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang merupakan pendorong untuk meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, dan dengan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi diharapkan hambatan-hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang diinginkan dapat diraih, serta mampu mengaktualisasikan diri de-ngan mencapai ber-bagai macam prestasi khususnya dibidang akademik. Dengan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, maka akan muncul kesadaran bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu. Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi berprestasi pada siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian orangtua dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi berprestasi pada remaja. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk dukungan, guna untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada kalangan remaja. Maka orangtua dan guru perlu bekerjasama untuk menumbuhkan motivasi dengan memberikan dukungan terbaik untuk siswa. Seperti halnya dukungan yang dikatakan oleh Gottlieb, bahwa dukungan itu bisa didapat dari orang-orang terdekat yang akrab dengan anak. Salah satunya dukungan dari orangtua yang berfungsi memberikan penguatan bagi remaja, yaitu dalam menumbuhkan rasa aman dalam melakukan partisipasi aktif, dan eksplorasi dalam kehidupan, yang pada akhirnya menumbuhkan peningkatan rasa percaya diri pada remaja untuk menghadapi situasi baru dan tantangan didalam kehidupanya. Selain itu, Sarafino menjelaskan dukungan sosial dapat berasal dari orang-orang sekitar individu seperti : keluarga, teman dekat, atau rekan. Dalam penelitian ini yang akan kita lihat yaitu gambaran dukungan sosial yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, yang meliputi adanya komponen-komponen dari dukungan sosial itu sendiri, seperti dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. A. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka identifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran motivasi berprestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat? 2. Bagaimana gambaran dukungan sosial di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat? 3. Siapa sumber dukungan sosial yang paling dominan diterima siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat? 4. Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat? B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang tepat. Oleh karena itu, permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini terfokus pada Hubungan Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian adalah Apakah Ada Hubungan Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini untuk menelaah hubungan dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. 2. Kegunaan Praktis a. Manfaat Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Dapat dijadikan sebagai sumber wacana disku-

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat 3 si bagi pihak-pihak yang terlibat seperti orangtua siswa dan guru bimbingan dan konseling di sekolah untuk memberikan informasi yang nantinya bisa menjadi landasan untuk memberikan dukungan sosial kepada siswa agar memiliki motivasi berprestasi. b. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitan ini dapat menjadi bahan masukan untuk pembanding dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai dukungan sosial dan motivasi berprestasi. Kerangka Teoritis dan Kerangka Berpikir A. Hakikat Motivasi Berprestasi a. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi menurut McClelland Achievement Motivation should be charateriezed by high hopes of success rather than by fear of failure artinya motivasi berprestasi merupakan ciri seorang yang mempunyai harapan tinggi untuk mencapai keberhasilan dari pada ketakutan kegagalan. b. Karakteristik Motivasi Berprestasi 1. Memiliki Gambaran Prestasi 2. Memiliki Standar Keunggulan 3. Berusaha mencapai sebuah prestasi yang unik 4. Memperhatikan waktu yang panjang untuk mencapai tujuan prestasi. 5. Memiliki tanggungjawab pribadi terhadap hasil kerjanya 6. Membutuhkan umpan balik terhadap hasil pekerjaannya 7. Inovatif c. Komponen Motivasi Berprestasi Mc.Clelland mengemukakan komponen motivasi berprestasi yang membedakan individu dengan motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu : 1. Tanggung Jawab 2. Resiko Pemilihan Tugas 3. Kreatif-Inovatif 4. Memperhatikan Umpan Balik 5. Waktu Penyelesaian Tugas d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi 1. Keluarga 2. Konsep diri 3. Jenis Kelamin 4. Pengetahuan dan Prestasi B. Hakikat Dukungan Sosial a. Pengertian Dukungan Sosial Dukungan sosial didefinisikan oleh Gottlieb, sebagai berikut: Social support of the verbal or non verbal information or advice, tangible aid, or action that is proffred by social intimates or infered by their presence and has benefical emotional or behavioral effect on the recipent.. b. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Menurut Sarafino, mengemukakan lima bentuk dukungan sosial, yaitu : 1. Dukungan Emosional (Emotional Support) 2. Dukungan Penghargaan (Esteem Support) 3. Dukungan Instrumental (Instrumental Support) 4. Dukungan Informasi (Informasi Support) 5. Dukungan Persahabatan (Network Support) c. Sumber-Sumber Dukungan Sosial Sumber-sumber dukungan sosial dikelompokkan oleh Sarafino yang mengemukakan bahwa dukungan sosial berasal dari : 1. Orang-orang sekitar individu yang termasuk kalangan non profesional 2. Profesional 3. Kelompok-kelompok dukungan sosial Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dalam bentuk penelitian korelasional. Hal ini dikarenakan data dari variable - variabel penelitian yang dikumpulkan atau didapat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat sekarang dan penelitian ini tidak memanipulasi atau mengontrol situasi yang terjadi serta mengkorelasikan antara data yang berasal dari variabel X dan variabel Y. A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah ingin mengetahui gambaran dukungan sosial dan motiva-

4 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat si berprestasi siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat dan mengetahui ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. B. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu dilakukannya penelitian ini dimulai pada bulan Januari-November 2014. Tempat penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8, yang berlokasi di Jl.BTN. Kresek Indah, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat 11750. C. Populasi Dan Sampel Menurut Arikunto, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta sebanyak 210 siswa. Sampel penelitian ini lebih dari 100 orang yaitu 210 orang maka penulis menetapkan jumlah sampel 25% dari jumlah tersebut. Maka jumlah sampel penelitian adalah 25% x 210 orang = 53 orang untuk jumlah responden. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang dukungan sosial dan motivas berprestasi siswa, peneliti menggunakan kuesioner. Sugiyono menyatakan, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada penelitian ini, kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert. Pada skala Likert, digunakan empat kategori pilihan jawaban, yaitu selalu (SL), sering (SR), kadangkadang (KK), dan tidak pernah (TP). Skala penelitian tersebut dikembangkan dengan rentang skor yang tergantung pada jenis itemnya yang termasuk positif (favourable) atau negative (unfavourable). E. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Pengujian Validitas Untuk menguji validitas korelasi item - total maka digunakan rumus Product Moment Pearson. Peneliti telah melakukan uji coba instrumen terhadap 53 responden di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. Instrumen dukungan sosial memiliki 51 butir pernyataan. Setelah diuji cobakan terdapat 28 butir yang valid dan 23 butir yang tidak valid. Sedangkan, kuesioner motivasi berprestasi memiliki 47 butir pernyataan. Setelah diuji cobakan terdapat 32 butir yang valid dan 15 butir yang tidak valid. Kedua Iinstrumen menggunakan taraf signifikansi 5% dengan r tabel 0,279 2. Pengujian Reliabilitas Untuk mencari nilai reliabilitas dari instrumen, digunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil 0.854 untuk instrumen dukungan sosial dan 0.826 untuk instrumen motivasi berprestasi artinya istrumen layak pakai. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskriptif Data Dukungan Sosial Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa mean teoritik (μ) dan standar deviasi (σ) yaitu μ sebesar 89 dan σ sebesar 12. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel dukungan sosial dari 53 responden terdapat 7 responden (13%) yaitu responden yang memiliki dukungan sosial tinggi, responden yang memiliki dukungan sosial dengan kategori sedang sebanyak 25 responden (47%) dan responden yang memiliki dukungan sosial pada kategori rendah sebanyak 21 responden (40%). 2. Deskriptif Data Motivasi Berprestasi Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa mean teoritik (μ) dan standar deviasi (σ) yaitu μ sebesar 136 dan σ sebesar 13. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel motivasi berprestasi, dari 53 responden terdapat 9 responden (17%) yaitu responden yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, responden yang motivasi berprestasi dengan kategori sedang sebanyak 19 responden (36%) dan responden yang memiliki motivasi berprestasi dengan kategori rendah sebanyak 25 (47%).

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat 5 Kesimpulan, Implikasi dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan interprestasi hasil penelitian kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel dukungan sosial pada siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat terdapat 7 siswa termasuk kedalam kategori tinggi dengan persentase 13%, terdapat 25 siswa termasuk kedalam kategori sedang dengan persentase 47%, dan terdapat 21 siswa termasuk ke dalam kategori rendah dengan persentase 40%. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi berprestasi pada siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat terdapat 9 siswa termasuk kedalam kategori tinggi dengan persentase 47%, terdapat 19 siswa kedalam kategori sedang dengan persentase 36%, dan terdapat 25 siswa termasuk kedalam kategori rendah dengan persentase 47%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. B. Implikasi Hasil penelitian ini dapat membantu guru bimbingan dan konseling dalam menangani siswa yang memiliki dukungan sosial rendah dan motivasi berprestasi rendah dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling secara tepat sesuai kebutuhan siswa, serta guru bimbingan dan konseling dapat bekerja sama dengan orangtua agar lebih memperhatikan anak pada saat dilingkungan keluarga serta memberikan dukungan sosial baik dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan bekerjasama dengan guru mata pelajaran agar lebih perhatian pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka peneliti mengemukakan beberapa sebagai berikut : 1. Orangtua Lebih memantau perkembangan anak dan membantu anak untuk memberikan dukungan sosial yaitu dukungan emosional orangtua memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak pada saat belajar dirumah, dukungan penghargaan yaitu orangtua memberikan pujian pada anak atas hasil belajar di sekolah, dukungan instrumental yaitu orangtua memberikan bantuan tindakan maupun materi yang dibutuhkan anak untuk menunjang proses belajar, dukungan informasi yaitu orangtua meluangkan waktu untuk mendengarkan dan membantu apabila anak mengalami masalah-masalah dalam belajar, dan dukungan persahabatan yaitu orangtua memberikan waktu kepada anak untuk bersama teman-teman, sebagai contoh : anak diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar tambahan disekolah atau les, anak diperbolehkan mengerjakan tugas kelompok disekolah bersama teman sekelompok. 2. Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling bertemu dengan orangtua untuk membahas tentang perkembangan belajar siswa serta bekerjasama dengan orangtua untuk memberikan motivasi kepada siswa yang memiliki motivasi yang rendah agar diberikan dukungan sosial yang lebih baik agar menumbuhkan motivasi berprestasi yang baik. Guru bimbing-an dan konseling pun bekerjasama dengan orangtua siswa yang memiliki dukungan sosial tinggi dan sedang agar lebih diberikan diberikan dan diperhatikan, sehingga lebih meningkatkan motivasi berprestasi siswa di sekolah. Selain itu, guru bimbingan dan konseling memberikan layanan, membuat program tahunan, bulanan dan satuan layanan bimbingan klasikal dengan tema cara menumbuhkan motivasi berprestasi di sekolah. 3. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran diharapkan menggunakan metode belajar yang aktif dan kreatif agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga materi pelajaran dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh siswa. Selain itu, guru diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan siap membantu apabila mengalami kesulitan.

6 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat Daftar Pustaka David C.McClleland, The Achievement Motivate (New- York, Appleton-Century-Crolts,Inc,1953) Mc.Clleland, Human Motivation (United States of America: Cambridge University Press,1987) Benjamin.H.Gottlieb, Social Support Strategis : Gudelines For Mental Health Practice. Beverly.Hills, (California Sage Publication Inc, London,1983) Edward.P.Sarafino, Health Psychology Biopsychosocial Interaction 2 nd, (Trenton State College: PT Cakra Indah Pusaka) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,2010) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta. 2008)