BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Hiburan, (Semarang: EFFHAR, 1987), hlm.5. 1 Forrest M. MIM, III dan Marc Stern, Komputer untuk Bisnis,

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Zainal, Kitab Suci Pengguna Laptop, Notebook dan Netbook, Yogyakarta: MediaKom, 2011.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

Jurnal CARE, Vol. 2, No. 2, 2014

ABSTRACT

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR KOMPUTER PT. BANK KALBAR KANTOR PUSAT TAHUN

Afrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

November sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. adalah Game Online. Menurut data statistik yang diperoleh dari Google Analytic

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu cross sectional. Penelitian observasi memiliki ciri yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Berjama ah dan. Perilaku sosial. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan

Rifa Nurafifah Syabaniah AMIK BSI Sukabumi

Analisis Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Keluhan Syndrome pada Karyawan Bagian Central Control Room PT. X Jepara

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI TINGKAT KELELAHAN OTOT PADA PENGGUNA KOMPUTER DI BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Pertemuan 03 ERGONOMIK

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

HUBUNGAN ANTARA PRAKTEK UNSAFE ACTION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Factory 2 PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar Tahun 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA. 1.1 Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dan Keluhan Subjektif Kelelahan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya di dunia (Sugiato, 2006). Menurut Badan Kependudukan Nasional,

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA DI SMA NEGERI 3 KLATEN. INTISARI Fitri Suciana*

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

TABEL 2.1 : Korelasi antara Usia dan Daya Akomodasi 14. TABEL 4.1 : Kisi - kisi instrumen penelitian variabel dependen 39

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT)

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Oleh : YOGI RAKHMAWATI NIM :

LAPORAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UIN SUMATERA UTARA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO

Aspek Ergonomik Ergonomik

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BMT KUBE Sejahtera Sleman. Selain itu penelitian ini juga berusaha. usaha nasabah setelah adanya pembiayaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

Pengaruh Radiasi Komputer Dan Smartphone

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Data Produksi Tahun Sumber : PT.Karya Kita. Gambar I.2 Alur Proses Produksi PT.

BAB 6 HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan kepada partisipan. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung mulai tanggal 25 Maret sampai tanggal 23 April 2016 di PP Putri Al-Hikmah Tugurejo, Tugu, Semarang pada mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa tingkat akhir yang menjadi partisipan terdiri dari angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang sedang mengerjakan skripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara durasi penggunaan komputer portabel dan keluhan gejala Computer Vision Syndrome (CVS) pada mahasiswa tingkat akhir di PP Putri Al-Hikmah Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan angket. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai mahasiswa tingkat akhir yang menjadi partisipan, sedangkan angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai durasi penggunaan komputer portabel partsisipan dan keluhan gejala CVS yang biasa diderita oleh partisipan. 56

B. Analisis Data 1. Karakteristik Partisipan a. Angkatan Partisipan 30 25 26 20 15 10 5 0 1 3 2 2010 2011 2012 2013 Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Angkatan Partisipan Pada gambar mengenai angkatan masuk kuliah partisipan tersebut menunjukkan bahwa partisipan merupakan mahasiswa tingkat akhir yang terdiri dari angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013. Partisipan sebagian besar merupakan mahasiswa angkatan 2012, yaitu sebanyak 26 mahasiswa. Ditinjau dari angkatan masuk kuliah, mahasiswa angkatan 2012 merupakan mahasiswa yang paling banyak mengerjakan tugas akhir berupa skripsi karena sesuai dengan paket mata kuliah yang diambil. 57

b. Fakultas Asal Partisipan 16 14 12 10 8 6 4 2 0 15 5 5 3 3 FITK FST FUHUM FDK FSH Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Fakultas asal Partisipan Dari gambar 4.2 tersebut dapat diketahui bahwa setiap partisipan berasal dari fakultas yang berbeda, meliputi FITK, FST, FDK, FUHUM dan FSH. Semua partisipan berasal dari institusi pendidikan yang sama yaitu UIN Walisongo Semarang yang mendiami (bertempat tinggal) di PP Putri Al-Hikmah Semarang. Sebagian besar partisipan berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berjumlah 16 partisipan. Partisipan dari tiap fakultas yang berbeda tersebut memiliki beban yang sama dalam proses mengerjakan skripsi sehingga intensitas penggunaan komputer portabelnya pun kurang lebih sama. 58

R-01 R-04 R-07 R-10 R-13 R-16 R-19 R-22 R-25 R-28 R-31 2. Durasi Penggunaan Komputer Portabel Mahasiswa Tingkat Akhir di PP Putri Al-Hikmah 120 Nilai Kuesioner Durasi 100 80 60 40 Nilai 20 0 Gambar 4.3. Hasil Kuesioner Durasi Durasi penggunaan komputer portabel merupakan rentang waktu yang digunakan oleh pengguna komputer selama berinteraksi di depan komputer. Komputer portabel yang digunakan bisa berupa laptop, notebook ataupun netbook. Hal-hal yang berkaitan dengan durasi penggunaan komputer portabel berupa frekuensi (intensitas) menggunakan komputer portabel, durasi rata-rata penggunaan komputer portabel dan jeda waktu (istirahat) ketika menggunakan komputer portabel. Gambaran pengukuran indikator dari durasi penggunaan komputer portabel dapat dilihat pada grafik berikut. 59

Presentase terhadap Indikator Durasi Rerata Penilaian Indikator Durasi 60 58 56 54 52 50 48 Indikator 1 Gambar 4.4. Rerata Presentase terhadap Penilaian Indikator Durasi Indikator yang pertama adalah frekuensi (intensitas) menggunakan komputer portabel, indikator yang kedua adalah durasi rata-rata penggunaan komputer portabel dan indikator yang ketiga adalah jeda waktu (istirahat) selama menggunakan komputer portabel. Indikator 2 a. Frekuensi Penggunaan Komputer Portabel Indikator 3 Presentase 52 59 53 Durasi penggunaan komputer tidak dapat dipisahkan dengan ferekuensi penggunaan komputer. Seseorang yang menggunakan komputer dalam waktu lama tetapi tidak dalam frekuensi yang sering maka keluhan yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan 60

dengan orang yang menggunakan setiap hari. 1 Hasil penilaian terhadap frekuensi penggunaan komputer portabel mahasiswa tingkat akhir di PP Putri Al-Hikmah Semarang menunjukkan rerata 52% pada gambar 4.4. Intensitas penggunaan komputer portabel partisipan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Frekuensi menggunakan komputer portabel Intensitas Frekuensi Presentase Setiap hari 10 31 Seminggu 2 atau 3 kali 27 84 Frekuensi penggunaan komputer partisipan yang peneliti gambarkan berupa intensitas menggunakan komputer partisipan selama partisipan dalam proses mengerjakan skripsi. Sebagian besar partisipan merupakan pengguna aktif komputer portabel dan mempunyai intensitas penggunaan komputer yang lebih intens ketika dalam proses mengerjakan skripsi. Partisipan yang menggunakan komputer portabel setiap hari hanya 10 partisipan sedangkan partisipan yang intensitas berkomputer dalam seminggu 2 atau 3 kali lebih banyak yaitu sebesar 27 partisipan. 1 Nicky Suwandhi WS, Ergonomi terkait Penggunaan Laptop, Paper, (Malang: Universitas Negeri Malang), hlm. 4. 61

Frekuensi penggunaan komputer portabel partisipan menunjukkan hasil 52%, ini menunjukkan intensitas dalam menggunakan komputer portabel partisipan cenderung tidak terlalu buruk. Partisipan tidak setiap waktu berinteraksi dengan komputer portabel, namun partisipan yang dulunya tidak terlalu sering menggunakan komputer portabel menjadi lebih sering penggunaannya ketika mulai mengerjakan skripsi. Partisipan yang dalam proses mengerjakan skrispsi sebagian besar tidak terlalu memperhatikan waktu ketika berinteraksi dengan komputer. Deadline skripsi yang harus selesai tepat waktu menyebabkan partisipan cenderung berhadapan dengan komputer semakin sering dan memiliki kecenderungan untuk berkomputer setiap waktu. Intensitas penggunaan komputer ini nantinya akan mempengaruhi durasi penggunaan partisipan juga dan risiko CVS yang muncul. b. Durasi rata-rata Durasi rata-rata merupakan waktu yang diperlukan partisipan dalam sekali interaksi dengan komputer. Durasi partisipan dikategorikan menjadi dua yaitu partisipan yang menghabiskan waktu di depan komputer selama < 4 jam dan partisipan yang menghabiskan waktu di depan komputer selama > 4 jam. 62

Durasi rata-rata partisipan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Waktu penggunaan komputer Waktu Frekuensi Presentase (%) < 4 jam 20 62,5 > 4 jam 12 37,5 Jumlah 32 100 Durasi penggunaan komputer yang lama akan menyebabkan risiko terkena CVS lebih besar. Hasil penilaian durasi rata-rata mahasiswa tingkat akhir di PP Putri Al-Hikmah sebesar 59%. Hal ini menunjukkan durasi rata-rata partisipan dalam berkomputer termasuk tinggi. Partisipan yang sedang dalam proses mengerjakan skripsi cenderung terlalu fokus ketika menatap layar komputer sehingga menyebabkan frekuensi berkedip mata akan menurun yang menjadikan mata menjadi kering dan terasa tidak nyaman. Durasi yang lama dalam penggunaan komputer disertai posisi yang stagnan dapat menyebabkan risiko CVS besar. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rosenfield menyebutkan bahwa 64% sampai 90% dari pengguna komputer mengalami gejala CVS berupa kelelahan mata, sakit kepala, rasa tidak nyaman pada mata, mata kering dan penglihatan kabur baik ketika 63

melihat jarak dekat maupun jauh setelah menggunakan komputer terlalu lama. 2 Menurut National Institute of Occupational Safety and Health, orang yang interaksi dengan komputer akan mengalami kelelahan mata setelah menghabiskan 3 jam atau lebih di depan komputer. 3 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, partisipan yang menghabiskan waktu lebih dari 4 jam mengalami keluhan CVS. c. Jeda Waktu (Istirahat) Jeda waktu atau melakukan istirahat yang teratur berguna untuk mengistirahatkan sejenak otot-otot akomodasi mata, sehingga akan mengurangi terjadinya CVS. 4 Semua partisipan sudah melakukan istirahat sejenak ketika berinteraksi dengan komputer, ini menunjukkan partisipan sudah menerapkan perilaku berkomputer yang sehat dengan melakukan istirahat di 2 Mark Rosenfield, et. al., Computer Vision Syndrome: Accomodative and Vergence Facility, Journal of Behavioral Optometry (Vol.21/2010). 3 Selisca Luthfiana Fadhillah, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pengguna Komputer di Accounting Group PT Bank X Jakarta, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), hlm. 27. 4 Yeni Anggraini, Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Keluhan Computer Vision Syndrome pada Operator Komputer PT. Bank Kalbar Kantor Pusat Tahun 2012, Naskah Publikasi, (Pontianak: Universitas Tanjungpura, 2013), hlm. 11. 64

sela penggunaan komputer. Jeda waktu (istirahat) partisipan dapat dilihat di tabel berikut ini. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Lama Istirahat Lama Istirahat Frekuensi Presentase (%) < 15 menit 11 34 15 menit 21 66 Jumlah 32 100 Frekuensi istirahat di sela penggunaan komputer sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya risiko gejala CVS yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua partisipan sudah melakukan istirahat sejenak dengan mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. Melihat pola stirahat partisipan yang sudah benar, kemungkinan gejala CVS yang muncul kecil. Namun, rata-rata partisipan mengalami keluhan gejala CVS. Hal ini dapat dipengaruhi oleh durasi penggunaan komputer yang tinggi yaitu mencapai presentase 59%. 65

R-01 R-04 R-07 R-10 R-13 R-16 R-19 R-22 R-25 R-28 R-31 3. Keluhan Gejala CVS Nilai Kuesioner Keluhan Gejala CVS 120 100 80 60 40 20 0 Nilai Gambar 4.5. Hasil Kuesioner Keluhan Gejala CVS mahasiswa tingkat akhir di PP Putri Al- Hikmah Computer Vision Syndrome sebenarnya bukan merupakan suatu sindrom yang mengancam nyawa atau hidup seseorang. Gejala yang muncul pada CVS juga tidak terlalu parah dan tidak menggangu bagi sebagian orang. Hal tersebut memicu ketidakpedulian masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya sehingga sindrom ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Akibat yang selanjutnya terjadi jika sindrom ini tidak diatasi adalah hambatan dalam aktivitas sehari-hari dan penurunan kemampuan kerja. 5 Keluhan gejala 5 Amira Azkadina, Hubungan antara Faktor Risiko Individual dan Komputer terhadap Kejadian Computer Vision Syndrome, Karya Tulis Ilmiah, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2012) 66

CVS yang dialami partisipan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keluhan gejala CVS partisipan No Keluhan Frekuensi Presentase (%) 1 Mata tegang 21 67 2 Sakit kepala 18 57 3 Penglihatan kabur 19 58 4 Mata kering dan iritasi 17 52 5 Sakit leher dan 23 74 punggung 6 Peka terhadap 21 67 cahaya 7 Penglihatan ganda 13 41 Pada tabel 4.4 diatas menunjukkan sebagian besar responden menderita gejala CVS, seperti mata tegang, mata kering dan iritasi, sakit kepala, sakit pada leher dan punggung, mata peka terhadap cahaya, dan penglihatan ganda. Hal ini disebabkan kurang mengertinya partisipan dalam berkomputer dengan baik dan sehat. Keluhan yang paling banyak diderita adalah sakit leher dan punggung. Keluhan mata yang banyak diderita adalah mata tegang dan mata kering, hal ini disebabkan kemampuan berakomodasi mata yang tinggi dan terlalu fokusnya partisipan dalam berkomputer sehingga frekuensi berkedip menurun dan berdampak pada produksi air mata berkurang yang menyebabkan mata menjadi kering. Partisipan 67

yang mengalaminya biasanya akan merasakan mata mereka terasa berpasir, perih dan gatal. 6 60 59 58 57 56 55 54 53 Durasi Rerata Nilai CVS Rerata Nilai Gambar 5.5. Hasil Rerata Presentase terhadap kuesioner durasi dan keluhan CVS Gambar grafik diatas menunjukkan durasi penggunaan komputer portabel partisipan yang tinggi dalam artian partisipan berinteraksi dengan komputer cenderung lama dan keluhan gejala CVS yang dialami partisipan termasuk tinggi karena sebagian besar partisipan yaitu sebanyak 60% dari jumlah partisipan mengalami semua gejala CVS. 6 Edi S. Affandi, Sindrom Penglihatan Komputer (Computer Vision Syndrome), Majalah Kedokteran Indonesia Volum 55 Nomor 3 Edisi Maret 2005, hlm. 298. 68

4. Hubungan antara Durasi Penggunaan Komputer Portabel dengan Keluhan Gejala CVS Kesimpulan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara durasi penggunaan komputer portabel dan keluhan gejala CVS didasarkan pada besarnya nilai rata-rata pada tiaptiap responden. Tabulasi data sebagai berikut: No Nama Durasi Ket. Keluhan gejala CVS Ket. 1 Rohimah 73 Tinggi 41 Rendah Kesimpulan Tidak berhubungan 2 Sailatu Rahma 93 Tinggi 75 Tinggi Berhubungan 3 Ummi Hanik 26 Rendah 13 Rendah Berhubungan 4 Novi Arifatul M. 60 Tinggi 82 Tinggi Berhubungan 5 Vetti Nurkhabibah 33 Rendah 34 Rendah Berhubungan 6 Iffa Yuliani A.N. 33 Rendah 45 Rendah Berhubungan 7 Lailatul Hikmah 66 Tinggi 82 Tinggi Berhubungan 8 Riska Tidak 33 Rendah 82 Tinggi Setyani berhubungan 9 Anisatul Rofi ah 40 Rendah 27 Rendah Berhubungan 10 Kafi Sokhifah 46 Rendah 20 Rendah Berhubungan 11 Yogi Tidak 33 Rendah 72 Tinggi Rakhmawati berhubungan 12 Minkhatul Maula 66 Tinggi 65 Tinggi Berhubungan 13 Erni Handayani 53 Tinggi 79 Tinggi Berhubungan 14 Milkhatun Nikmah 80 Tinggi 86 Tinggi Berhubungan 15 Alfi Hidayah 53 Rendah 13 Rendah Berhubungan 69

16 Jannati Adillah 86 Tinggi 75 Tinggi Berhubungan 17 Nurul Tidak 26 Rendah 86 Tinggi Hidayatus S. berhubungan 18 Ulfatun Tidak 80 Tinggi 20 Rendah Nafisah berhubungan 19 Alina Yanti 86 Tinggi 86 Tinggi Berhubungan 20 Azka Lailatus S. 26 Rendah 44 Rendah Berhubungan 21 Elok Faiqoh 60 Tinggi 65 Tinggi Berhubungan 22 Riska Safitri 53 Tinggi 79 Tinggi Berhubungan 23 Romadlotun Nikmah 26 Rendah 13 Rendah Berhubungan 24 Nurul Tidak 46 Rendah 72 Tinggi Aliyah berhubungan 25 Anisatul Laili 40 Rendah 24 Rendah Berhubungan 26 Desi Hidayanti 26 Rendah 34 Rendah Berhubungan Dewi 27 Laili Muslikhah 33 Rendah 48 Rendah Berhubungan 28 Siti Masriah 80 Tinggi 65 Tinggi Berhubungan 29 Ika Krisna Tidak 66 Tinggi 44 Rendah N. berhubungan 30 Nur Rizkoh H.H. 40 Rendah 45 Rendah Berhubungan 31 Afri Afifah S. 100 Tinggi 96 Tinggi Berhubungan 32 Nurul Hidayah 73 Tinggi 86 Tinggi Berhubungan Durasi penggunaan komputer portabel dengan keluhan gejala CVS tiap partisipan berbeda. Sebagian besar partisipan mempunyai durasi yang tinggi dalam menggunakan komputer portabel dan mengalami keluhan CVS yang termasuk tinggi. Hal ini sesuai dengan interpretasi skala guttman: 70

No. Interval Nilai Kategori 1. 51-100 Tinggi 2. 10-50 Rendah Durasi penggunaan komputer akan berpengaruh terhadap keluhan gejala CVS yang dialami partisipan. Pada hasil penelitian menunjukkan partisipan yang menggunakan komputer portabel dengan durasi yang tinggi akan menyebabkan risiko keluhan gejala CVS yang dialami semakin besar sedangkan partisipan yang mempunyai durasi penggunaan yang rendah, risiko timbulnya keluhan gejala CVS pun semakin kecil. Sehingga durasi penggunaan komputer portabel berbanding lurus dengan keluhan gejala CVS yang diderita. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi penggunaan komputer portabel dengan keluhan gejala CVS. C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwasanya dalam penelitian ini pasti banyak kendala dan hambatan. Hal itu bukan karena faktor kesengajaan, akan tetapi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 71

1. Kurangnya referensi Penelitian tidak lepas dari ilmu teori, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah dan kurangnya sumber referensi mengenai bahasan Computer Vision Syndrome. Namun, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian dengan kemampuan keilmuan dari beberapa referensi yang peneliti kutip serta bimbingan dari dosen-dosen pembimbing. 2. Keterbatasan kemampuan Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan kemampuan baik dalam materi penelitian, metode maupun keilmuan dalam menyusun skripsi ini. Akan tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan penelitian ini dengan kemampuan peneliti atas arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing. 72