PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTION (PSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157

PENGARUH STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dengan Metode Pembelajaran Personalized System of Instruction

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PERSONALIZED SYSTEM OF INTRUCTION (PSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KOTA SOLOK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PEMBELAJARAN LINGKARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI ALAT PERAGA KONKRIT DAN ALAT PERAGA GAMBAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PROSIDING ISSN:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MENGGUNAKAN BRAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN OTAK) PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

BAB III METODE PENELITIAN

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

KOMPARASI METODE SIMULASI DENGAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD PONTIANAK UTARA

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

HUBUNGAN GAYA BELAJAR VISUAL DAN KECEMASAN DIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 41 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Jurusan Bangunan

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTION (PSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Muh. Aripin Nurmantoro Universitas Indraprasta PGRI, Jalan Nangka No.58C Tanjung Barat Jagakarsa - Jakarta Selatan, aripin.nurmantoro@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI), untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri I Sliyeg kelas X (sepuluh). Sedangkan sampelnya mengambil 2 dari 8 kelas yang ada dengan teknik random (simple random sampling), dimana kelas X-3 sebagai kelas eksperimen I yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) dan kelas X-2 sebagai kelas Eksperimen II yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa 6 soal uraian, setiap indikator mewakili 1 butir soal, dan instrumen tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis data tes akhir, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) dengan ekspositori. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa. Kata kunci: Matematika, Metode, PSI. ABSTRACT The purpose of this study are to find out students math learning achievement description using Personalized System of Instruction (PSI) method, to find out students math learning achievement description using expository method and to find out there s influence using Personalized System of Instruction (PSI) method toward students math learning achievement. The population is all students of grade X SMA Negeri I Sliyeg. Furthermore the sample is taken 2 of 8 grades by simple random sampling technique. Grade X-3 as first experiment class that use Personalized System of Instruction (PSI) method and grade X-2 as second experiment class that use expository method. The instrument of this research applied six essays and each indicator represents one point essay and the validity and reliability of the instrument has been examined. Based on the analysis result of the postest, know that is a difference between students learning achievement using Personalized System of Instruction (PSI) method and expository method. As a result, in can be concluded that the influence Personalized System of Instruction (PSI) method toward students math learning achievement. Keywords : Mathematics, Method, PSI. PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro) 1

Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu pilar tegaknya bangsa, hal tersebut termaktub dalam pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan hal tersebut, inovasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan guna meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang maksimal. Guru yang inovatif adalah yang mampu menyesuaikan ide dengan perkembangan zaman dan mampu menjawab tantangan-tantangan yang timbul dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rusyandy dkk., 1996). Ruseffendi (2006) menyatakan bahwa matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dengan keberhasilan siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut. Salah satu upaya untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran matematika adalah dengan kegiatan pembelajaran yang bermakna, hal ini dikarenakan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberikan nuansa belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan kata lain pembelajaran merupakan salah satu proses yang dilakukan dan dialami siswa untuk memperoleh pengetahuan dan atau pengalaman baru. Manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar dan lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku individu (Yahya, 2009). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannnya (Usman, 1995). Selain itu, Syah (2004) menyatakan bahwa belajar ialah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut William Burton yang dikutip oleh Hamalik (2011) A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and proactive environment. Artinya situasi belajar yang baik terdiri dari serangkaian kata dan beragam pengalaman belajar yang bersumber dari tujuan yang kuat dan saling berinteraksi dengan lingkungan yang kaya akan variasi dan kemampuan. Sudjana (2010) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang 2 PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro)

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sementara itu, Hamalik (2011) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Liyana, (2008) menyatakan bahwa Personalized System of Instruction (PSI) merupakan metode yang dikembangkan oleh Fred S. Keller (1968), pada awalnya dikenal dengan nama The Keller Plan. Personalized System of Instruction (PSI) memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju menurut kecepatan masing-masing (self paced learning) dalam menguasai unit-unit yang sedang dipelajari (Nasution, 2010). Menurut Ali (2008) Personalized System of Instruction (PSI) adalah sistem penggunaan tutor untuk membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam rangka pencapaian taraf penguasaan materi Ruseffendi, (2006) menyatakan bahwa: Personalized System of Instruction (PSI) memungkinkan adanya aspek personal sekaligus aspek sosial dalam proses pendidikan. Peran guru dalam pembelajaran Personalized System of Instruction (PSI) adalah sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator. Kalaupun terdapat semacam ceramah pemberian informasi, hal ini merupakan sekedar pengarahan dan dorongan agar siswa termotivasi. Disamping itu, Ali (2008) menjelaskan bahwa metode Personalized System of Instruction (PSI) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (a). Memungkinkan siswa maju menurut kemampuan masing-masing (self paced learning); (b). Adanya persyaratan penguasaan yang sempurna bagi setiap unit pelajaran sebelum maju ke unit pelajaran berikutnya; (c). Menggunakan kuliah dan demonstrasi sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada siswa; (d). Komunikasi guru siswa ditekankan pada penggunaan bahan-bahan tertulis dalam bentuk programa; (e). Menggunakan sistem proctor, yakni pemberian tes secara berulang-ulang untuk memberikan penilaian secara cepat dan sebagai umpan balik (feedback) bagi pemberian bantuan bagi siswa yang membutuhkan; (f). Menggunakan siswa tutor, yakni siswa pandai memberi bimbingan belajar kepada siswa yang kurang atau yang lemah, sehingga seluruh siswa dapat mencapai taraf penguasaan penuh terhadap unit pelajaran yang dipelajari; dan (g). Memungkinkan adanya aspek personal dan sosial dalam proses pendidikan. Dengan bahan-bahan tertulis aspek-aspek pribadi atau personal dapat memperoleh perhatian khusus, sedangkan dengan menggunakan kuliah dan demonstrasi dapat diperhatikan aspek sosial siswa. Liyana, (2008) menyatakan bahwa Personalized System of Instruction (PSI) merupakan metode yang dikembangkan oleh Keller, pada awalnya dikenal dengan nama The Keller Plan. Agustian (2009), menggambarkan PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro) 3

diagram mengenai tahapan-tahapan dalam pembelajaran Personalized System of Instruction (PSI) sebagai berikut : Menentukan kebijakan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan selama materi berlangsung Membagi materi menjadi beberapa unit submateri disertai dengan tujuan dan indikator yang jelas, berikut dengan syarat penguasaan minimalnya Membuat panduan pembelajaran untuk setiap unit submateri Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kecepatan belajar masingmasing peserta didik Tes formatif Tidak tuntas Materi selanjutnya Proctoring Tes akhir Gambar 1. Diagram Tahapan-Tahapan Personalized System of Instruction (PSI) Secara umum penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI); 2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori; 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sliyeg, pelaksaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dalam waktu empat bulan pada tahun 4 PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro)

2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMA Negeri 1 Sliyeg. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik random (Simple Random Sampling) yaitu dengan cara mengundi seluruh populasi, setelah dilakukan pengundian, didapatkan dua kelas dengan ketentuan kelas X-2 sebagai kelas Eksperimen II dan Kelas X-3 sebagai kelas Eksperimen I. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa, sehingga ada unsur perlakuan. Dengan demikian, metode yang digunakan adalah adalah metode Eksperimen. Penelitian ini memerlukan dua kelompok kelas yang diberikan perlakuan berbeda, dalam hal ini perlakuan untuk kelas Eksperimen I dengan menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) dan perlakuan untuk kelas Eksperimen II menggunakan metode ekspositori. Disain dalam penelitian ini adalah. R : X1 O R : X2 O Keterangan : R : Sampel random; O : Tes akhir; X1 : Eksperimen I (menggunakan metode Personalized System of Instruction); X2 : Eksperimen II (mengunakan metode ekspositori). Instrumen adalah alat ukur (Sugiyono, 2011), sebagai alat untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan tes uraian, hal ini dikarenakan tes uraian dapat mengukur proses akhir dan dapat mengukur proses berpikir, ketelitian dan langkah-langkah dalam menjawab soal. Adapun kompetensi dasar, dan indikator yang akan diukur dicantumkan pada tabel sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Dasar Mengaplikasikan konsep geometri bangun ruang dalam pemecahan masalah. Indikator Menentukan jarak antara dua titik pada kubus Menentukan jarak titik ke bidang Menentukan sudut antara garis dan bidang pada balok Menentukan sudut antara garis dan bidang pada limas Menentukan sudut antara dua bidang pada kubus Menentukan sudut antara dua bidang pada limas PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro) 5

Mengingat masalah dalam Matematika sangat kompleks, maka batasan terhadap masalah yang dibahas sangat diperlukan agar tujuan dan arah yang akan disajikan jelas sehingga memudahkan dalam mengakomodir permasalahan yang muncul. Dalam hal ini yang akan dikedepankan penulis adalah penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi dimensi tiga kelas X (sepuluh) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, maka diperoleh data yang selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1). Analisis Deskriptif; (2). Analisis Inferensial; (3). Uji Persyarat Analisis; dan (4). Alternatif Uji Statistik (Untuk Analisis). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data tes akhir, diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 2. Deskripsi Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II Kelas Interval Frekuensi Kelas Interval Frekuensi 22 24 5 17 20 2 25 27 4 21 24 9 28 30 5 25 28 12 31 33 5 29 32 6 34 36 9 33 36 3 37 39 5 37 40 2 40 42 1 Jumlah 34 Jumlah 34 Dari data tersebut bahwa skor tertinggi berada pada kelas eksperimen I yang berkisar pada interval 40 42. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen I lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen II. Adapun data hasil tes akhir setelah dilakukan pengolahan data sebagai berikut. Tabel 3. Data Hasil Tes Akhir Nilai Kelas Eksperimen I Kelas eksperimen II Jumlah Siswa (n) 34 34 Rata-rata ( x ) 31,47 27,09 Standar Deviasi (s) 5,30 5,03 6 PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro)

Setelah diperoleh rata-rata dan standar deviasi, langkah selanjutnya yaitu menguji normalitas dan homogenitas, untuk mengetahui kenormalan dari masing-masing distribusi mengunakan uji chi kuadrat. Berdasarkan perhitungan menggunakan uji chi kuadrat, diperoleh χ²hitung dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4. Data Hasil Uji Normalitas Kelas χ²hitung χ²tabel Eksperimen I 7,17 9,49 Eksperimen II 3,04 9,49 Berdasarkan data hasil uji normalitas di atas terlihat bahwa pada kelas eksperimen I diperoleh χ²hitung = 7,17, sedangkan kelas eksperimen II χ²hitung = 3,04 dan pada taraf signifikan 0,05 derajat kebebasan (dk) = 4 diperoleh χ²tabel = 9,49. Karena χ²hitung < χ²tabel maka dapat disimpulkan bahwa data hasil tes akhir kedua kelas berdistribusi normal. Selanjutnya adalah menguji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji F. Adapun hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut. Tabel 5. Data Hasil Uji Homogenitas Dua Varians Kelas N Varians F hitung F tabel Eksperimen I 34 28,07 1,11 1,82 Eksperimen II 34 25,34 Berdasarkan data di atas, Fhitung = 1,11 dengan taraf kepercayaan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) pembilang = 33 dan derajat kebebasan (dk) penyebut = 33 diperoleh Ftabel = 1,82. Berdasarkan kriteria uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa data tes akhir kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II bersifat homogen. Data tes akhir kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka alternatif selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata yaitu menggunakan uji-t. Selanjutnya menguji kesamaan dua rata-rata yaitu dengan menggunakan uji-t, adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H0 : 1 = 2 Ha : 1 2 Keterangan : 1 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI). PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro) 7

2 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa. Tabel 6. Data Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Rata-rata Varians S t hitung t tabel Eksperimen I 31,47 28,07 5,17 3,49 1,67 Eksperimen II 27,09 25,34 Berdasarkan tabel data hasil uji kesamaan dua rata-rata di atas, thitung = 3,49, dengan taraf signifikasi ( ) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 66 diperoleh ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak artinya pada taraf signifikan 0,05 terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan nilai rata-rata kelas eksperimen I lebih besar dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen II, maka hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode ekspositori. Dengan demikian metode Personalized System of Instruction (PSI) berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen I 31,47 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II 27,09. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji-t dan diperoleh nilai thitung = 3,49 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel, maka tolak H0. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode ekspositori. Berdasarkan analisis hasil penelitian, menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) meningkat, karena metode Personalized System of Instruction (PSI) didesain untuk menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan serta meningkatkan pola pikir yang kritis sehingga dapat memberikan motivasi dan menumbuhkan semangat belajar. Sejalan dengan hasil penelitian Liyana, (2008) Metode Personalized System of Instruction (PSI) memberikan kontribusi positif 8 PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro)

bagi peningkatan hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut diperoleh karena pembelajaran di kelas eksperimen I dirancang untuk menciptakan situasi belajar yang memberikan fleksibilitas waktu bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kemampuan rata-rata belajarnya. Adanya fleksibilitas waktu ini memberikan pengaruh positif bagi setiap siswa dalam memahami konsep matematika yang dipelajari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan, sejalan dengan teori yang diterangkan sehingga hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI), setelah diberikan tes akhir diperoleh nilai ratarata sebesar 31,47, nilai tertinggi 42, nilai terendah 22 dari nilai maksimal 53 dan standar deviasi 5,30; 2. Hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori, setelah diberikan tes akhir diperoleh nilai rata-rata sebesar 27,09, nilai tertinggi 38, nilai terendah 17 dari nilai maksimal 53 dan standar deviasi 5,03; 3. Terdapat pengaruh penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis sejalan dengan teori yang diterangkan sehingga hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode ekspositori. Hal tersebut diperoleh karena pembelajaran di kelas eksperimen I dirancang untuk menciptakan situasi belajar yang memberikan fleksibilitas waktu bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kemampuan rata-rata belajarnya. Dengan demikian penggunaan metode Personalized System of Instruction (PSI) dapat diterapkan oleh guru sebagai salah satu metode alternatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro) 9

UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih disampaikan kepada Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, M.Sc. (Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI) pakar yang berkontribusi dalam diskusi dan pengolahan data yang terkait langsung dengan penelitian ini, dan Kepala SMAN 1 Sliyeg yang telah memberikan ijin kegiatan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Agustian, F. (2009). Penerapan Metode Personalized System of Instruction (PSI) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa. (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Bandung). Skripsi pada FMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Ali, M. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Liyana, A. (2008). Implementasi Metode Personalized System of Instruction (PSI) dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Rusyandy, T., Junaedi, D.H., Dahyat, T., & Bustomi. (1996). Menjadi Guru Teladan. Cianjur: CV. Kandaga Ciptakarya. Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2011). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Usman, M.U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yahya, M. (2009). Pengantar Pendidikan. Bandung: Prospect. 10 PENGARUH PENGGUNAAN (Muh. Aripin Nurmantoro)