BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

dokumen-dokumen yang mirip
JUMLAH AKTIVA

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

L2

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

LAPORAN KEUANGAN BANK

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

JUMLAH ASET LANCAR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-20/PM/2003 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

Kamus Istilah Pasar Modal

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

30 Juni 31 Desember

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PANIN SEKURITAS Tbk MEMBER OF THE JAKARTA STOCK EXCHANGE

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

TAMBAHAN ILUSTRASI DAN PENJELASAN PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA BUKU 1

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 21 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa


BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

(Dibuat di atas kop surat perusahaan)

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN


LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 6 BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 09/PM/1997 TENTANG PEMBIAYAAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK OLEH PERUSAHAAN EFEK BAGI NASABAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Penerapan Perlakuan Akuntansi Pembahasan mengenai penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan ialah mengevaluasi lebih lanjut perlakuan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan (recognition) untuk pendapatan dan beban, pengukuran (measurement), penyajian laporan keuangan (presentation), dan pengungkapan (disclosure). Adapun pembahasan penerapan perlakuan akuntansi mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). IV.1.1 Pengakuan (Recognition) IV.1.1.1 IV.1.1.1.1 Pengakuan Pendapatan Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan Penerapan perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan ialah pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Komisi efek dari perantara efek yang diakui sebagai pendapatan perusahaan merupakan komisi dari pihak ketiga yang diperoleh dari aktivitas perantara efek saham dan efek hutang. 52

Untuk penasehat keuangan dan jasa konsultasi merupakan imbalan atas jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek sehubungan dengan penawaran efek perusahaan di Indonesia. Adapun contoh pengakuan pendapatan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 adalah sebagai berikut : Jenis Penawaran Nilai Efek yang Tanggal Transaksi Nama Emiten Status Proses Umum dan Jenis Efek Dijaminkan 6-Jul-08 Saham PT Adaro Energy Tbk 165,000,000 Listing INVOIC E TANGGAL 6 AGUSTUS 2008 Imbalan Jasa Penawaran Umum IPO Saham PT. Adaro Energy Tbk: Jasa Penjamin Emisi : 0.30% x Rp. 165.000.000,- : Rp. 495.000,- Jasa Agen Penjualan : 0.20% x Rp. 165.000.000,- : Rp. 330.000,- Total Imbalan Jasa : Rp. 825.000,- PPN 10% : Rp. 82.500,- Total Imbalan Jasa + PPN : Rp. 907.500,- Dikurangi : PPh 23 (4.5%) :(Rp. 37.125.,-) Total Imbalan Jasa yang dibayarkan : Rp. 870.375,- Dari contoh diatas, pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek yang terjadi pada tanggal 6 Juli 2008 baru diakui sebagai 53

pendapatan pada tanggal 6 Agusutus 2008. Pendapatan jasa penjaminan emisi ini baru diakui setelah nilai pendapatan yang diperoleh berupa imbalan jasa sudah dapat ditentukan. Adapun pendapatan yang diakui berupa komisi (dimana persenan komisi telah ditentukan berdasarkan kesepakatan), sebagai jasa penjaminan emisi dikali dengan total transaksi yang terjadi ditambah dengan PPN dan dikurangi dengan PPh 23 akibat terjadinya pemberian jasa oleh perusahaan. IV.1.1.1.2 Ketentuan SAK No.42 Tentang Pengakuan Pendapatan Berdasarkan ketentuan SAK No.42, pendapatan sehubungan dengan penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. IV.1.1.1.3 Ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Tentang Pengakuan Pendapatan Berdasarkan ketetapan Bapepam, Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek mengakui pendapatan, yaitu pendapatan terdiri dari jasa penjaminan emisi, jasa penjualan dan jasa manajemen (jasa manajemen biasanya hanya untuk Penjamin Pelaksana Emisi), sesuai dengan ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi. IV.1.1.1.4 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, perlakuan akuntansi untuk pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan, dimana pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan 54

ketentuan dalam kontrak, telah sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) mengenai pengakuan pendapatan. Sedangkan untuk jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan, telah sesuai dengan ketentuan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek tentang pengakuan pendapatan. IV.1.1.2 IV.1.1.2.1 Pengakuan Beban Penerapan Pengakuan Beban Perusahaan Perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan beban ialah biaya yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan. Proses penjaminan emisi yang dilakukan oleh perusahaan dan diakui sebagai beban merupakan biaya yang timbul dari kegiatan penjaminan emisi sebagai akibat pendapatan dari penjaminan emisi tersebut tidak terselesaikan dan dibatalkan. Adapun contoh pengakuan beban yang diterapkan oleh perusahaan sebagai akibat pendapatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 adalah sebagai berikut : 55

Tanggal Jenis Nilai Efek yang Status Nama Emiten Transaksi Penawar Dijaminkan Proses Desember Saham PT Prime Petro Services Tbk 18,000,000 Batal Dari contoh tersebut, pada bulan Desember 2008 terjadi proses penjaminan emisi yang bernilai Rp 18.000.000 tetapi pengakuan pendapatan dari penjaminan emisi dibatalkan, sehingga timbul biaya sebagai akibat dari penjaminan emisi yang tidak terselesaikan dan emisi efek dibatalkan. Biaya ini dibebankan pada periode berjalan. IV.1.1.2.2 Ketentuan SAK No.42 Tentang Pengakuan Beban Ketetapan SAK No.42 mengenai pengakuan beban ialah biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan. IV.1.1.2.3 Ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Tentang Pengakuan Beban Berdasarkan ketentuan Bapepam, jumlah biaya penjaminan Emisi yang diakui sebagai beban adalah sebesar jumlah yang menjadi tangguhannya. Apabila kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi Efek dibatalkan atau terdapat ketidakpastian bahwa penjaminan emisi Efek dilaksanakan, maka biaya Penjaminan Emisi Tangguhan dibebankan dalam Laporan Laba Rugi. IV.1.1.2.4 Kesimpulan 56

Berdasarkan penerapan perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan beban yang diterapkan oleh perusahaan,dimana biaya yang timbul dari kegiatan penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan tidak dapat diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya dibebankan pada periode berjalan telah sesuai dengan ketentuan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Ketetapan Bapepam dalam hal pengakuan beban. IV.1.2 Pengukuran (Measurement) IV.1.2.1 Penerapan Pengukuran Perusahaan Perlakuan akuntansi dalam hal pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan ialah perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), yaitu selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dengan nilai mimimal tidak kurang dari Rp 25 miliar. IV.1.2.2 Ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Menurut ketetapan Peraturan Bapepam, perusahaan dimana kegiatannya sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 25.000.000.000. IV.1.2.3 Kesimpulan Berdasarkan pengambilan sample dari laporan MKBD (tahun 2007-2008), dengan mengambil masing-masing 25 sample secara acak, nilai MKBD yang dilaporkan oleh perusahaan ialah diatas Rp 25 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan perlakuan akuntansi dalam hal 57

pengukuran telah sesuai dengan ketentuan Bapepam No.V.D.5 mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). IV.1.3 Penyajian Laporan Keuangan (Presentation) IV.1.3.1 Penerapan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan a. Perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi dalam hal penyajian laporan keuangan ialah neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified), yaitu aktiva dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen lancar dan elemen tidak lancar. Kelompok pos aktiva disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan kelompok akun kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo. Penyajian neraca perusahaan untuk tahun 2007-2008 terlampir dalam lampiran 3. b. Laporan laba-rugi disajikan dalam bentuk single step dimana semua pendapatan disajikan sebagai suatu kelompok terpisah dari kelompok beban. Pendapatan disajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan sumber pendapaan tersebut. Beban disajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan jenis yang utama dari beban tersebut.penyajian laporan laba-rugi perusahaan tahun 2007-2008 terlampir dalam lampiran 4. c. Perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi dalam hal penyajian laporan keuangan ialah laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyajian laporan arus kas tahun 2007-2008 perusahaan terlampir dalam lampiran 5. 58

IV.1.3.2 Ketentua SAK No.42 Tentang Penyajian a. Menurut ketetapan SAK No.42, neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified) sehingga asset dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen tidak lancar. Kelompok akun asset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan kelompok akun kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan jatuh tempo. b. Untuk penyajian laporan keuangan menurut SAK No.42, penyajian laporan keuangan disajikan dalam bentuk single step, maka pendapatan dari masing-masing kegiatan usaha Perusahaan Efek, dan dibebankan disajikan sesuai jenisnya. IV.1.3.3 Ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Tentang Penyajian Laporan Keuangan c. Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek mengenai penyajian laporan arus kas ialah laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan kas ke dalam kas dari aktivitas operasi, kas dari aktivitas investasi dan kas dari aktivitas pendanaan. IV.1.3.4 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, penyajian laporan arus kas yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu dengan menggunakan metode langsung dan mengelompokkan ke dalam kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, telah mengacu pada ketetapan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). 59

Sedangkan untuk penyajian neraca yang disajikan secara tidak dikelompokkan (unclassified) dan laporan laba rugi yang disajikan secara single-step, telah sesuai dengan ketetapan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek. IV.1.4 Pengungkapan (Disclosure) IV.1.4.1 Penerapan Pengungkapan Perusahaan Perusahaan melakukan pengungkapan mengenai kebijakan akuntansi, dalam hal : (1) Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Transaksi efek dalam hal pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang pada LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang pada LKP dan hutang pada nasabah. (2) Transaksi Repo Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (repo) diakui sebagai piutang repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisasi. Pendapatan bunga yang belum direalisasi, yang timbul karena adanya transaksi repo diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga penjualan kembali, serta diakui sebagai pendapatan sesuai jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali. 60

(3) Untuk transaksi pinjam meminjam efek, perusahaan tidak mengungkapan kebijakan akuntansi dalam kegiatan tersebut, karena perusahaan tidak pernah melakukan transaksi pinjam meminjam efek. (4) Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan komisi perantara pedagang efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Dalam hal pengakuan pendapatan, komisi efek dari perantara efek yang diakui sebagai pendapatan perusahaan merupakan komisi dari pihak ketiga yang diperoleh dari aktivitas perantara efek saham dan efek hutang. Untuk penasehat keuangan dan jasa konsultasi merupakan imbalan atas jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek sehubungan dengan penawaran efek perusahaan di Indonesia. Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan penasehat keuangan dibebankan pada saat terjadinya dan biaya lainnya diakui sesuai manfaatnnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). 61

Untuk pengakuan beban, jasa penasehat keuangan yang merupakan jasa konsultasi keuangan yang diberikan perusahaan kepada nasabah diakui sebagai biaya pada saat terjadinya pemberian jasa tersebut. Untuk ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi perantara pedagang efek, penjamin emisi, dan manajer investasi tidak diungkapkan oleh perusahaan karena tidak adanya kewajiban bersyarat yang dilakukan oleh perusahaan. IV.1.4.2 Ketentuan SAK No.42 Tentang Pengungkapan SAK No.42 menetapkan dalam hal pengungkapan bahwa, selain hal-hal yang wajib diungkapkan sebagaimana yang dijelaskan dalam pernyataan lain hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan : (a) Perlakuan akuntansi mengenai : (1) Transaksi perantara dan pedagang efek; (2) Transaksi jual efek dengan janji beli kembali dan transaksi beli efek dengan janji jual kembali; (3) Transaksi pinjam-meminjam efek; dan (4) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan kegiatan Perusahaan Efek (b) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi. 62

IV.1.4.3 Kesimpulan Berdasarkan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal : 1. transaksi efek yang sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, mengenai kebijakan akuntansi pada butir f, 2. transaksi repo yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, mengenai kebijakan akuntansi pada butir g, 3. pengakuan pendapatan serta beban yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai kebijakan akuntansi pada butir l, yang sehubungan dengan kegiatan Perusahaan Efek, maka perlakuan akuntansi dalam hal pengungkapan yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek tentang pengungkapan. Uraian dan pembahasan mengenai kesesuaian antara penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dengan ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam), dirangkum dan tersaji dalam tabel IV.1 mengenai kesesuaian antara perlakuan akuntansi perusahaan dengan ketetapan SAK No.42 dan ketetapan Bapepam. Berikut merupakan tabel IV.1, Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). 63

Tabel IV.1 Rangkuman Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Pedoman Akuntansi Perusaha an Efek dan SAK Perusahaan No. 42 Akuntansi Perusahaan Efek Pengakuan Pendapatan : Pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada Pendapatan dari jasa penjaminan emisi, jasa penjualan dan jasa manajemen (jasa manajemen biasanya hanya saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam untuk Penjamin Pelaksana Emisi),sesuai dengan kontrak ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi Jasa penjamin emisi dan penjualan efek diakui pada Pendapatan sehubungan dengan penjaminan emisi saat aktivitas penjamin emisi dan penjualan efek secara diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan dapat ditentukan Pengakuan Beban : Biaya yang timbul sehubungan dengan proses Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kontrak penjaminan emisi dicatat sebagai Biaya Penjaminan penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada Emisi Tangguhan dan baru diakui sebagai beban pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui saat pengakuan pendapatan penjaminan emisi. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak Apabila kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi Efek dibatalkan atau terdapat ketidakpastian diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya bahwa penjaminan emisi Efek dilaksanakan, maka penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode Biaya Penjaminan Emisi Tangguhan dibebankan berjalan dalam Laporan Laba Rugi. Pengukuran : Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), yaitu selisih antara aktiva lancar yang memenuhi persyaratan dan jumlah kewajiban, tidak boleh kurang dari Rp 25 miliar. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp 25.000. 000.000, 00 dan Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp 25.000.000.000,00 Sesuai Tidak Sesuai 64

Tabel IV.1 Rangkuman Kesesuaian Antara Perlakuan Akuntansi Perusahaan dengan Ketetapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam) Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan SAK Perusahaan No. 42 Akuntansi Perusahaan Efek Penyajian Laporan Keuangan : neraca disajikan dengan menggunakan metode Neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified ), yaitu aktiva dan tidak dikelompokkan (unclassified ) sehingga kewajiban tidak dikelompokkan menjadi elemen lancar asset dan kewajiban tidak dikelompokkan dan elemen tidak lancar. Kelompok pos aktiva menjadi elemen tidak lancar. Kelompok akun disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan asset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, kelompok akun kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo. sedangkan kelompok akun kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan jatuh tempo. Laporan Laba Rugi disajikan dalam bentuk single step Laporan Laba Rugi disajikan dalam bentuk single step, dimana semua pendapatan disajikan sebagai suatu dimana pendapatan dikelompokkan sedemikian rupa kelompok terpisah dari kelompok beban. Pendapatan sehingga mencerminkan pendapatan dari masingmasing disajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan kegiatan usaha Perusahaan, dan beban disajikan sumber sesuai jenisnya pendapatan tersebut. Beban disajikan sedemikian rupa sehingga mencerminkan jenis yang utama dari beban tersebut. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan Arus Kas Dari langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam Aktivitas Operasi; Arus Kas Dari Aktivitas Investasi; aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pengungkapan : Sesuai Tidak Sesuai Perusahaan melakukan pengungkapan mengenai kebijakan akuntansi, dalam hal : a. Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. b. Transaksi Repo Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (repo) diakui sebagai piutang repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisasi. c. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan komisi perantara pedagang efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi dan Selain hal-hal yang wajib diungkapkan sebagaimana yang dijelaskan d alam p ernyataan lain hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan : (a) Perlakuan akuntansi mengenai : (1) transaksi perantara dan pedagang efek; (2) transaksi jual efek dengan janji beli kembali dan transaksi beli efek dengan janji jual kembali; (3) transaksi pinjam meminjam efek; (4) pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan kegiatan Perusahaan Efek pendapatan dari jasa penasehat keuangan diakui pada (b) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam transaksi perantara pedagang efek, penjamin emisi, dan kontrak. manajer investasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegaitan penasehat keuangan dibebankan pada saat terjadinya dan biaya lainnya diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) 65

Berdasarkan rangkuman pada tabel IV.1 tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dalam hal pengakuan pendapatan dan beban, pengukuran, penyajian laporan keuangan, dan pengungkapan, menunjukkan kesesuaian dengan ketetapan SAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). IV.2 Perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) diperoleh dari aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Adapun aktiva lancar diperoleh dari Neraca Percobaan Harian Aktiva (formulir V.D.5-1) dan hutang lancar diperoleh dari Neraca Percobaan Harian Kewajiban dan Ekuitas (formulir V.D.5.2). Neraca percobaan harian diselenggarakan setiap hari oleh perusahaan. Pos-pos disajikan mengikuti ketentuan tentang pelaporan MKBD. IV.2.1 Neraca Percobaan Harian Aktiva (Formulir V.D.5-1) Neraca percobaan harian aktiva merupakan neraca harian yang dibuat oleh perusahaan untuk melihat nilai aktiva pada hari tersebut dan posisi nilai aktiva lancar yang digunakan untuk menghitung modal kerja bersih disesuaikan, juga pada hari tersebut. Neraca percobaan harian aktiva (formulir V.D.5-1) terlampir dalam lampiran 6, yang diambil sebagai contoh, secara acak (tanpa ada dasar tertentu) dari tahun 2007-2008 dan secara kebetulan terambil neraca percobaan harian aktiva pada tanggal 28 Juli 2008. Aktiva lancar yang dicatat oleh perusahaan adalah : 66

No Keterangan Saldo 1 Kas dan Setara Kas 47,191,166,901 2 Portfolio Sendiri (Nilai Pasar Wajar) Efek Bersifat Ekuitas yang tercapat di Bursa Efek Indonesia 15,261,154,321 3 Piutang Nasabah Pemilik Rekening Efek Transaksi Beli Efek 38,615,078,401 Saldo Debit Rekening Efek Nasabah 32,095,687,391 4 Piutang Nasabah Umum 54,920,665 5 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Piutang Transaksi Bursa 44,989,990,000 Jumlah Aktiva Lancar 178,207,997,680 1. Kas dan setara kas perusahaan yang terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannnya. Adapun kas yang dimiliki berupa cash on hand (kas ditangan perusahaan) dan cash in banks (kas di bank) yang terdapat di beberapa bank, baik dalam bentuk rupiah maupun dollar, yang sudah di konversi ke dalam rupiah,dengan kurs dollar ke rupiah yang berlaku pada saat itu. 2. Penilaian portfolio efek perusahaan berdasarkan saham untuk diperdagangkan ditambah dengan laba belum direalisasi sehingga di dapat nilai wajar dari portfolio perusahaan tersebut. Laba yang belum direalisasi diperoleh dari selisih antara harga awal (pembukaan) dengan harga penutupan (closing price). 3. Piutang nasabah yang tercatat merupakan piutang kepada pihak ketiga yang berasal dari transaksi perdagangan dan perantara perdagangan efek. 67

4. Piutang nasabah diperoleh dari piutang perorangan (lokal) ditambah dengan piutang perusahaan (efek) dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. 5. Piutang LKP merupakan tagihan kepada LKP yang timbul dari penyelesaian transaksi efek secara netting dan deposit dana agunan kas minimum yang diserahkan perusahaan kepada LKP dalam rangka transaksi efek. Netting dalam transaksi efek diperoleh dari selisih antara transaksi pembelian dengan transaksi penjualan. Nilai piutang kepada LKP diperoleh dari piutang penyelesaian transaksi ditambah dengan deposit dana agunan kas minimum. Berdasarkan uraian diatas mengenai akun-akun aktiva yang dicatat oleh perusahaan dalam neraca percobaan harian aktiva dapat diperoleh nilai aktiva lancar yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan nilai MKBD. Pos-pos yang disajikan pun megikuti ketentuan tentang pelaporan MKBD. IV.2.2 Neraca Percobaan harian Kewajiban dan Ekuitas (Formulir V.D.5-2) Neraca percobaan harian kewajiban dan ekuitas merupakan neraca percobaan yang disusun oleh perusahaan, yang nilainya diambil dari buku besar, guna mengetahui posisi kewajiban lancar perusahaan. Nilai kewajiban lancar ini digunakan sebagai dasar perhitungan MKBD pada hari tersebut. Neraca percobaan harian kewajiban terlampir dalam lampiran 7, yang diambil sebagai contoh dan secara acak (tanpa ada dasar terntentu dalam pengambilannya), dari neraca harian kewajiban tahun 2007-2008 serta secara 68

kebetulan terambil neraca percobaan harian kewajiban dan ekuitas tanggal 28 Juli 2008. Kewajiban lancar yang dicatat oleh perusahaan adalah : No Keterangan Saldo 1 Hutang Nasabah Pemilik Rekening Efek Transaksi Jual Efek 45,099,261,514 Saldo Kredit Rekening Efek Nasabah 30,502,877,774 2 Hutang Nasabah Umum 55,000,000 3 Hutang Transaksi Bursa-Lembaga Kliring dan Penjaminan 38,297,061,500 4 Hutang Jangka Pendek Lainnya 21,665,221,781 Jumlah Kewajiban Lancar 135,619,422,569 1. Hutang nasabah merupakan hutang kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek. 2. Hutang nasabah yang timbul sebagai akibat dari transaksi perdagangan efek diperoleh dari hutang perorangan (lokal) ditambah dengan hutang perusahaan (efek) serta lembaga lokal. 3. Hutang LKP merupakan kewajiban kepada LKP yang belum jatuh tempo sehubungan dengan transaksi pembelian efek yang penyelesaiannya dijamin oleh LKP. 4. Hutang jangka pendek lainnya merupakan hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang tidak dapat dikelompokkan dalam kewajiban di atas lainnya. Hutang jangka pendek yang tercatat oleh perusahaan adalah : a. Hutang pajak yang terdiri dari pajak penghasilan (pasal 21 dan pasal 23) ditambah pajak pertambahan nilai serta pajak penjualan saham. 69

b. Biaya yang masih harus dibayar berupa jasa transaksi ditambah dengan sewa gedung. Berdasarkan uraian diatas mengenai akun-akun yang disajikan perusahaan dalam neraca percobaan harian kewajiban dapat diperoleh nilai kewajiban lancar yang kemudian dijadikan sebagai nilai dalam perhitungan laporan MKBD. Pos-pos yang disajikan mengikuti ketentuan tentang pelaporan MKBD. IV.2.3 Penyesuaian Resiko Pasar Penyesuaian resiko pasar yang diterapkan oleh perusahaan ialah merupakan penyesuaian terhadap nilai efek ekuitas dan efek bersifat hutang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan faktorisasi yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Penyesuaian resiko pasar ini merupakan nilai ekuitas yang dapat diakui oleh perusahaan hanya sebesar 90% dari nilai ekuitas yang dimiliki, sedangkan untuk penyesuaian resiko pasar terhadap efek bersifat hutang, nilai yang dapat diakui perusahaan hanya sebesar 80%. Adapun contoh penyesuaian resiko pasar berdasarkan sample neraca percobaan harian aktiva yang diambil secara acak yaitu tanggal 28 Juli 2008 adalah sebagai berikut : No Keterangan Saldo 1 Penyesuaian Resiko Pasar Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat d Bursa Efek Indonesia 15,261,154,321 2 Faktorisasi 0.1 Jumlah Penyesuaian Resiko Pasar 1,526,115,432 70

Dari penjelasan dan uraian diatas, perhitungan MKBD diperoleh dari jumlah aktiva lancar (yang diperoleh dari neraca percobaan harian aktiva) dikurangi dengan jumlah kewajiban lancar (yang diperoleh dari neraca percobaan harian kewajiban), dan penyesuaian resiko pasar terhadap efek ekuitas dan hutang, sehingga diperoleh nilai MKBD yang benar-benar lancar (likuid). Berikut merupakan contoh perhitungan nilai MKBD pada tanggal 28 Juli 2008, yang diambil dari jumlah aktiva lancar, jumlah kewajiban lancar, dan jumlah penyesuaian resiko pasar, seperti yang telah diuraikan diatas. No Keterangan Jumlah 1 Aktiva Lancar 178,207,997,680 2 Kewajiban Lancar 135,619,422,569 Modal Kerja 42,588,575,111 3 Penyesuaian Resiko Pasar Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 1,526,115,432 Modal Kerja Bersih Disesuaikan 41,062,459,678 4 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Minimum 25,000,000,000 Lebih (kurang) MKBD 16,062,459,678 IV.3 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 2008 Pada akhir hari kerja, Perusahaan harus menutup akun Buku Besar dan Buku Pembantu Efek, sehingga diketahui posisi hak dan kewajiban perusahaan. Seluruh akun akan dilaporkan dalam Neraca Percobaan Harian, sedangkan Buku Pembantu Efek akan dilaporkan dalam penilaian Buku Pembantu Efek. Berdasarkan Neraca Percobaan Harian Aktiva dan Neraca Percobaan Harian Kewajiban, maka perusahaan dapat memperoleh nilai MKBD,dimana nilainya merupakan nilai yang lancar (likuid). Adapun hasil dari perhitungan modal kerja bersih disesuaikan yang dilaporkan nilainya minimal Rp 25 miliar atau lebih sebagai syarat bahwa 71

perusahaan tetap bisa melakukan kegiatan transaksi atau perdagangan Efek. Hal ini merupakan ketetapan peraturan Bapepam No.V.D-5 mengenai Pelaporan dan Pemeliharaan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila nilai MKBD yang dilaporkan kurang dari nilai minimal ( Rp 25 miliar ), maka perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi Efek pada hari tersebut. Laporan modal kerja bersih disesuaikan yang dilaporkan perusahaan selama tahun 2007-2008, diambil 25 laporan dari masing-masing tahun untuk dijadikan sebagai sample, guna membuktikan bahwa perusahaan dapat memenuhi ketentuan dari Bapepam. 50 sample (25 sample tahun 2007 dan 25 sample tahun 2008) tersebut diambil secara acak (tanpa ada dasar tertentu) dalam pengambilan sample. Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan dari 50 sample (tahun 2007-2008) disajikan dalam tabel IV.2 (untuk tahun 2007) dan tabel IV.3 (untuk tahun 2008). Berikut merupakan tabel 25 sample random laporan modal kerja bersih disesuaikan tahun 2007-2008. 72

Tabel IV.2 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 Tanggal 8-Ja n-07 26 -Jan-07 1 2-Feb-07 22-Feb-07 1-Mar-07 Total Aktiva Lancar Rp 171,485,371,310 Rp 175,1 21,25 6,871 Rp 173,200,630,560 R p 194,312,961,7 02 Rp 217,313,4 91,76 6 Total Kewajiban Lancar Rp 121,616,456,080 Rp 125,0 87,45 5,964 Rp 123,138,353,936 R p 143,684,046,1 99 Rp 167,411,2 46,14 4 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 49,868,915,23 0 Rp 50,0 33,80 0,907 Rp 50,062,276,624 Rp 50,628,915,503 Rp 49,902,245,62 2 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 13,027,091,400 Rp 13,6 48,25 8,109 Rp 12,713,236,804 R p 13,723,345,207 Rp 12,950,946,40 7 Rp 1,302,709,1 40 Rp 1,3 64,82 5,811 Rp 1,271,323,680 Rp 1,372,334,521 Rp 1,295,094,6 41 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 48,566,206,09 0 Rp 48,6 68,97 5,096 Rp 48,790,952,944 Rp 49,256,580,982 Rp 48,607,150,98 1 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,0 00,00 0,000 Rp 25,000,000,000 R p 25,000,000,000 Rp 25,000,000,00 0 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 23,566,206,09 0 Rp 23,6 68,97 5,096 Rp 23,790,952,944 Rp 24,256,580,982 Rp 23,607,150,98 1 Tanggal 15-Mar-07 13-Apr-07 30-Apr-07 9-May-07 2 4-Ma y-07 Total Aktiva Lancar R p 182,693,058,075 Rp 182,2 76,96 0,711 Rp 236,374,465,462 Rp 224,925,357,0 42 Rp 305,208,7 22,04 1 Total Kewajiban Lancar R p 132,471,274,303 Rp 132,7 32,36 1,403 Rp 186,193,396,547 Rp 173,593,074,9 76 Rp 252,702,2 05,65 4 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 50,221,783,77 2 Rp 49,5 44,59 9,308 Rp 50,181,068,915 Rp 51,332,282,066 Rp 52,506,516,38 7 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 R p 12,743,768,402 Rp 12,0 73,58 6,202 Rp 11,979,588,748 Rp 13,060,886,360 Rp 13,500,851,76 9 Rp 1,274,376,8 40 Rp 1,2 07,35 8,620 Rp 1,197,958,875 Rp 1,306,088,636 Rp 1,350,085,1 77 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,0 00 Rp 2 00,00 0,000 Rp 200,000,000 Rp 200,000,0 00 Rp 200,0 00,00 0 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 48,947,406,93 2 Rp 48,1 37,24 0,688 Rp 48,783,110,040 Rp 49,826,193,430 Rp 50,956,431,21 0 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya R p 25,000,000,000 Rp 25,0 00,00 0,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,00 0 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 23,947,406,93 2 Rp 23,1 37,24 0,688 Rp 23,783,110,040 Rp 24,826,193,430 Rp 25,956,431,21 0 Tanggal 12-Jun-07 28 -J un-0 7 16 -Jul-07 31-Jul-0 7 1 -Aug -07 Total Aktiva Lancar R p 227,572,515,528 Rp 220,5 20,02 0,454 Rp 301,874,890,414 Rp 315,192,913,4 90 Rp 309,978,4 44,73 7 Total Kewajiban Lancar R p 174,271,837,635 Rp 166,5 88,73 5,709 Rp 247,031,549,052 Rp 259,052,130,2 83 Rp 254,276,7 98,15 3 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 53,300,677,89 3 Rp 53,9 31,28 4,745 Rp 54,843,341,362 Rp 56,140,783,207 Rp 55,701,646,58 4 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 R p 13,717,812,762 Rp 14,2 74,10 2,140 Rp 14,271,920,438 Rp 17,001,893,100 Rp 16,492,195,00 0 Rp 1,371,781,2 76 Rp 1,4 27,41 0,214 Rp 1,427,192,044 Rp 1,700,189,310 Rp 1,649,219,5 00 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 R p 1,000,000,000 Rp 1,0 00,00 0,000 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,0 00 Rp 200,0 00,00 0 Rp 2 00,00 0,000 Rp 200,000,000 Rp 200,000,0 00 Rp 200,0 00,00 0 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 51,728,896,61 7 Rp 52,3 03,87 4,531 Rp 53,216,149,318 Rp 54,240,593,897 Rp 53,852,427,08 4 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya R p 25,000,000,000 Rp 25,0 00,00 0,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,00 0 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 26,728,896,61 7 Rp 27,3 03,87 4,531 Rp 28,216,149,318 Rp 29,240,593,897 Rp 28,852,427,08 4 73

Tabel IV.2 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2007 Tanggal 21-Aug-07 7-Sep-07 19-Sep-07 1 7-Oct-07 25-Oct-07 Total Aktiva Lancar Rp 289,669,006,084 Rp 334,943,901,6 57 Rp 361,138,3 21,581 Rp 280,457,846,150 Rp 266,918,565,708 Total Kewajiban Lancar Rp 236,750,772,988 Rp 279,620,402,6 82 Rp 305,311,2 33,683 Rp 219,565,546,073 Rp 205,648,885,469 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 52,918,2 33,096 Rp 55,323,498,9 75 Rp 55,827,0 87,898 Rp 60,892,300,077 Rp 61,269,680,2 39 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 14,070,821,081 Rp 21,237,398,0 01 Rp 21,637,8 22,191 Rp 24,524,986,773 Rp 24,315,159,5 92 Rp 1,407,0 82,108 Rp 2,123,739,80 0 Rp 2,163,782,219 Rp 2,452,498,67 7 Rp 2,431,515,959 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,00 0 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,00 0 Rp 1,000,000,000 Rp 200,0 00,000 Rp 200,000,0 00 Rp 200,0 00,000 Rp 200,000,000 Rp 200,000,0 00 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 51,311,1 50,988 Rp 52,999,759,1 75 Rp 53,463,3 05,679 Rp 58,239,801,400 Rp 58,638,164,2 80 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,0 00 Rp 25,000,0 00,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,0 00 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 26,311,1 50,988 Rp 27,999,759,1 75 Rp 28,463,3 05,679 Rp 33,239,801,400 Rp 33,638,164,2 80 Tanggal 5-No v-0 7 2 9-Nov-07 5-Dec-07 11-Dec-07 28-Dec-07 Total Aktiva Lancar Rp 282,867,419,658 Rp 273,150,072,1 63 Rp 277,858,4 70,296 Rp 207,075,408,906 Rp 186,622,691,585 Total Kewajiban Lancar Rp 220,841,195,045 Rp 209,746,980,7 20 Rp 212,857,8 06,583 Rp 141,183,443,223 Rp 129,477,474,576 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 62,026,2 24,613 Rp 63,403,091,4 43 Rp 65,000,6 63,713 Rp 65,891,965,683 Rp 57,145,217,0 09 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 23,800,860,507 Rp 25,574,532,5 89 Rp 27,516,7 42,447 Rp 27,265,770,917 Rp 20,859,976,8 17 Rp 2,380,0 86,051 Rp 2,557,453,25 9 Rp 2,751,674,245 Rp 2,726,577,09 2 Rp 2,085,997,682 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,00 0 Rp 1,000,000,000 Rp 1,000,000,00 0 Rp 1,000,000,000 Rp 200,0 00,000 Rp 200,000,0 00 Rp 200,0 00,000 Rp 200,000,000 Rp 200,000,0 00 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 59,446,1 38,562 Rp 60,645,638,1 84 Rp 62,048,9 89,468 Rp 62,965,388,591 Rp 54,859,219,3 27 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,0 00 Rp 25,000,0 00,000 Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,0 00 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 34,446,1 38,562 Rp 35,645,638,1 84 Rp 37,048,9 89,468 Rp 37,965,388,591 Rp 29,859,219,3 27 74

Tabel IV.3 25 Random Sample Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahun 2008 Tanggal 2-Ja n-08 17-Ja n-08 18-Feb-0 8 29-Feb-08 1 0-Mar-08 Total Aktiva Lancar Rp 175,351,975,751 Rp 334,27 1,0 82,7 94 R p 19 7,7 42,579,975 Rp 214,144,95 4,2 42 Rp 2 01,124,460,773 Total Kewajiban Lancar Rp 117,945,441,838 Rp 277,58 8,9 23,9 33 R p 14 4,4 13,341,273 Rp 161,380,73 8,8 92 Rp 1 49,619,086,889 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 57,406,533,913 Rp 56,682,15 8,8 61 Rp 5 3,3 29,238,702 Rp 52,764,21 5,3 50 Rp 51,505,373,884 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 21,102,228,347 Rp 20,007,19 6,8 72 R p 1 8,3 00,403,520 Rp 18,134,99 1,4 43 Rp 17,000,598,001 Rp 2,110,222,835 Rp 2,00 0,7 19,687 Rp 1,8 30,040,352 Rp 1,813,49 9,1 44 Rp 1,700,059,800 Efek Bersifat Hutang yang tercatat di BEI*0.2 Rp 1,000,000,000 Rp 200,000,000 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 55,096,311,078 Rp 54,681,43 9,1 74 Rp 5 1,4 99,198,350 Rp 50,950,71 6,2 06 Rp 49,805,314,084 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 R p 2 5,0 00,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 Rp 25,000,000,000 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 30,096,311,078 Rp 29,681,43 9,1 74 Rp 2 6,4 99,198,350 Rp 25,950,71 6,2 06 Rp 24,805,314,084 Tanggal 1 8-Mar-08 24-Mar-08 3-Apr-08 29-Apr-08 21- Ma y-08 Total Aktiva Lancar Rp 240,111,042,644 Rp 221,36 8,9 75,3 26 R p 23 7,8 73,831,341 Rp 173,210,48 7,3 06 Rp 1 98,040,475,615 Total Kewajiban Lancar Rp 190,851,961,274 Rp 172,37 2,0 18,6 89 R p 18 8,9 54,155,305 Rp 125,164,09 5,2 56 Rp 1 48,997,452,826 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 49,259,081,370 Rp 48,996,95 6,6 37 Rp 4 8,9 19,676,036 Rp 48,046,39 2,0 50 Rp 49,043,022,789 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 16,209,269,921 Rp 15,852,24 8,1 91 R p 1 5,2 87,483,525 Rp 13,534,04 1,8 88 Rp 15,259,365,792 Rp 1,620,926,992 Rp 1,58 5,2 24,819 Rp 1,5 28,748,353 Rp 1,353,40 4,1 89 Rp 1,525,936,579 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 47,638,154,378 Rp 47,411,73 1,8 18 Rp 4 7,3 90,927,684 Rp 46,692,98 7,8 61 Rp 47,517,086,210 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 R p 2 5,0 00,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 Rp 25,000,000,000 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 22,638,154,378 Rp 22,411,73 1,8 18 Rp 2 2,3 90,927,684 Rp 21,692,98 7,8 61 Rp 22,517,086,210 Tanggal 30 -May-08 16-Jun-0 8 24-Jun-0 8 1-Jul-0 8 11-J ul-08 Total Aktiva Lancar Rp 194,783,387,283 Rp 171,37 0,5 00,9 21 R p 15 2,1 34,142,931 Rp 153,504,89 5,9 45 Rp 1 63,284,724,885 Total Kewajiban Lancar Rp 141,859,458,367 Rp 119,07 7,3 10,0 82 R p 9 6,6 74,864,704 Rp 103,950,95 0,5 90 Rp 1 21,450,787,876 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 52,923,928,916 Rp 52,293,19 0,8 39 Rp 5 5,4 59,278,227 Rp 49,553,94 5,3 55 Rp 41,833,937,009 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 14,752,683,636 Rp 14,861,85 9,2 74 R p 1 5,1 13,307,109 Rp 13,742,60 1,0 84 Rp 13,620,504,034 Rp 1,475,268,364 Rp 1,48 6,1 85,927 Rp 1,5 11,330,711 Rp 1,374,26 0,1 08 Rp 1,362,050,403 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 51,448,660,552 Rp 50,807,00 4,9 12 Rp 5 3,9 47,947,516 Rp 48,179,68 5,2 47 Rp 40,471,886,606 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 R p 2 5,0 00,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 Rp 25,000,000,000 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 26,448,660,552 Rp 25,807,00 4,9 12 Rp 2 8,9 47,947,516 Rp 23,179,68 5,2 47 Rp 15,471,886,606 Tanggal 13-Aug-0 8 26- Aug-08 10-Sep-08 25 -Sep-08 9-Oct-08 Total Aktiva Lancar Rp 161,610,315,549 Rp 125,40 4,2 89,3 66 R p 16 2,4 13,479,243 Rp 147,044,63 6,2 38 Rp 1 21,748,674,115 Total Kewajiban Lancar Rp 120,772,487,056 Rp 85,535,69 0,3 41 R p 12 2,6 64,221,861 Rp 108,845,41 0,6 39 Rp 85,646,829,794 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 40,837,828,493 Rp 39,868,59 9,0 25 Rp 3 9,7 49,257,382 Rp 38,199,22 5,5 99 Rp 36,101,844,321 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 13,846,684,244 Rp 13,633,37 9,8 29 R p 1 2,9 91,175,027 Rp 11,941,59 8,4 24 Rp 9,236,696,791 Rp 1,384,668,424 Rp 1,36 3,3 37,983 Rp 1,2 99,117,503 Rp 1,194,15 9,8 42 Rp 923,669,679 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 39,453,160,069 Rp 38,505,26 1,0 42 Rp 3 8,4 50,139,879 Rp 37,005,06 5,7 57 Rp 35,178,174,642 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 R p 2 5,0 00,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 Rp 25,000,000,000 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 14,453,160,069 Rp 13,505,26 1,0 42 Rp 1 3,4 50,139,879 Rp 12,005,06 5,7 57 Rp 10,178,174,642 Tanggal 1 7-Oct-08 14 -No v-08 20 -No v-08 19 -Dec-08 30 -Dec-08 Total Aktiva Lancar Rp 146,571,144,655 Rp 116,91 4,1 37,8 31 R p 8 0,7 43,759,078 Rp 102,255,40 1,0 70 Rp 77,381,162,186 Total Kewajiban Lancar Rp 111,264,649,172 Rp 79,880,31 9,1 91 R p 4 4,2 43,746,658 Rp 64,635,73 1,9 69 Rp 39,974,965,462 Modal Kerja Kotor Disesuaikan Rp 35,306,495,483 Rp 37,033,81 8,6 40 Rp 3 6,5 00,012,420 Rp 37,619,66 9,1 01 Rp 37,406,196,724 Penyesuaian Resiko Pasar : Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di BEI*0.1 Rp 8,509,421,477 Rp 5,77 3,6 26,644 R p 5,2 74,083,496 Rp 6,335,49 7,5 29 Rp 6,173,732,401 Rp 850,942,148 Rp 577,36 2,6 64 Rp 5 27,408,350 Rp 633,54 9,7 53 Rp 617,373,240 Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 34,455,553,335 Rp 36,456,45 5,9 76 Rp 3 5,9 72,604,070 Rp 36,986,11 9,3 48 Rp 36,788,823,484 Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang seharusnya Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 R p 2 5,0 00,000,000 Rp 25,000,00 0,0 00 Rp 25,000,000,000 Lebih (kurang) Modal Kerja Bersih Disesuaikan Rp 9,455,553,335 Rp 11,456,45 5,9 76 Rp 1 0,9 72,604,070 Rp 11,986,11 9,3 48 Rp 11,788,823,484 75

Nilai MKBD perusahaan dengan 50 random sample (tahun 2007-2008) disajikan dalam tabel IV.4 (untuk tahun 2007) dan tabel IV.5 (untuk tahun 2008), sebagai berikut. Tabel IV.4 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2007 No. Tanggal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD 1 8-Jan-07 Rp 48,566,206,090 Rp 25,000,000,000 Rp 23,566,206,090 2 26-Jan-07 Rp 48,668,975,096 Rp 25,000,000,000 Rp 23,668,975,096 3 12-Feb-07 Rp 48,790,952,944 Rp 25,000,000,000 Rp 23,790,952,944 4 22-Feb-07 Rp 49,256,580,982 Rp 25,000,000,000 Rp 24,256,580,982 5 1-Mar-07 Rp 48,607,150,981 Rp 25,000,000,000 Rp 23,607,150,981 6 15-Mar-07 Rp 48,947,406,932 Rp 25,000,000,000 Rp 23,947,406,932 7 13-Apr-07 Rp 48,137,240,688 Rp 25,000,000,000 Rp 23,137,240,688 8 30-Apr-07 Rp 48,783,110,040 Rp 25,000,000,000 Rp 23,783,110,040 9 9-May-07 Rp 49,826,193,430 Rp 25,000,000,000 Rp 24,826,193,430 10 24-May-07 Rp 50,956,431,210 Rp 25,000,000,000 Rp 25,956,431,210 11 12-Jun-07 Rp 51,728,896,617 Rp 25,000,000,000 Rp 26,728,896,617 12 28-Jun-07 Rp 52,303,874,531 Rp 25,000,000,000 Rp 27,303,874,531 13 16-Jul-07 Rp 53,216,149,318 Rp 25,000,000,000 Rp 28,216,149,318 14 31-Jul-07 Rp 54,240,593,897 Rp 25,000,000,000 Rp 29,240,593,897 15 1-Aug-07 Rp 53,852,427,084 Rp 25,000,000,000 Rp 28,852,427,084 76

Tabel IV.4 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2007 No. Tanggal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD 16 21-Aug-07 Rp 51,311,150,988 Rp 25,000,000,000 Rp 26,311,150,988 17 7-Sep-07 Rp 52,999,759,175 Rp 25,000,000,000 Rp 27,999,759,175 18 19-Sep-07 Rp 53,463,305,679 Rp 25,000,000,000 Rp 28,463,305,679 19 17-Oct-07 Rp 58,239,801,400 Rp 25,000,000,000 Rp 33,239,801,400 20 25-Oct-07 Rp 58,638,164,280 Rp 25,000,000,000 Rp 33,638,164,280 21 5-Nov-07 Rp 59,446,138,562 Rp 25,000,000,000 Rp 34,446,138,562 22 29-Nov-07 Rp 60,645,638,184 Rp 25,000,000,000 Rp 35,645,638,184 23 5-Dec-07 Rp 62,048,989,468 Rp 25,000,000,000 Rp 37,048,989,468 24 11-Dec-07 Rp 62,965,388,591 Rp 25,000,000,000 Rp 37,965,388,591 25 28-Dec-07 Rp 54,859,219,327 Rp 25,000,000,000 Rp 29,859,219,327 Tabel IV.5 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2008 No. Tanggal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Nilai Minimal MKBD Lebih(kurang)MKBD 1 2-Jan-08 Rp 55,096,311,078 Rp 25,000,000,000 Rp 30,096,311,078 2 17-Jan-08 Rp 54,681,439,174 Rp 25,000,000,000 Rp 29,681,439,174 3 18-Feb-08 Rp 51,499,198,350 Rp 25,000,000,000 Rp 26,499,198,350 4 29-Feb-08 Rp 50,950,716,206 Rp 25,000,000,000 Rp 25,950,716,206 5 10-Mar-08 Rp 49,805,314,084 Rp 25,000,000,000 Rp 24,805,314,084 6 18-Mar-08 Rp 47,638,154,378 Rp 25,000,000,000 Rp 22,638,154,378 7 24-Mar-08 Rp 47,411,731,818 Rp 25,000,000,000 Rp 22,411,731,818 8 3-Apr-08 Rp 47,390,927,684 Rp 25,000,000,000 Rp 22,390,927,684 9 29-Apr-08 Rp 46,692,987,861 Rp 25,000,000,000 Rp 21,692,987,861 10 21-May-08 Rp 47,517,086,210 Rp 25,000,000,000 Rp 22,517,086,210 11 30-May-08 Rp 51,448,660,552 Rp 25,000,000,000 Rp 26,448,660,552 12 16-Jun-08 Rp 50,807,004,912 Rp 25,000,000,000 Rp 25,807,004,912 13 24-Jun-08 Rp 53,947,947,516 Rp 25,000,000,000 Rp 28,947,947,516 14 1-Jul-08 Rp 48,179,685,247 Rp 25,000,000,000 Rp 23,179,685,247 15 11-Jul-08 Rp 40,471,886,606 Rp 25,000,000,000 Rp 15,471,886,606 77

Tabel IV.5 Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dari 25 Random Sample Tahun 2008 16 13-Aug-08 Rp 39,453,160,069 Rp 25,000,000,000 Rp 14,453,160,069 17 26-Aug-08 Rp 38,505,261,042 Rp 25,000,000,000 Rp 13,505,261,042 18 10-Sep-08 Rp 38,450,139,879 Rp 25,000,000,000 Rp 13,450,139,879 19 25-Sep-08 Rp 37,005,065,757 Rp 25,000,000,000 Rp 12,005,065,757 20 9-Oct-08 Rp 35,178,174,642 Rp 25,000,000,000 Rp 10,178,174,642 21 17-Oct-08 Rp 34,455,553,335 Rp 25,000,000,000 Rp 9,455,553,335 22 14-Nov-08 Rp 36,456,455,976 Rp 25,000,000,000 Rp 11,456,455,976 23 20-Nov-08 Rp 35,972,604,070 Rp 25,000,000,000 Rp 10,972,604,070 24 19-Dec-08 Rp 36,986,119,348 Rp 25,000,000,000 Rp 11,986,119,348 25 30-Dec-08 Rp 36,788,823,484 Rp 25,000,000,000 Rp 11,788,823,484 Berdasarkan tabel diatas, nilai modal kerja bersih disesuaikan yang diambil secara acak dari tahun 2007-2008 (masing-masing 25 sample), menunjukkan nilai MKBD diatas Rp 25 miliar, Hal ini membuktikan bahwa perusahaan telah memenuhi dan sesuai dengan ketentuan Bapepam mengenai laporan MKBD dengan nilai MKBD tidak kurang dari Rp 25 miliar. 78