PENDAMPINGAN TEKNIS PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II KAB. KLATEN DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN REGULASI MIKROHIDRO Tanggal : 1 3 Desember 2008 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pemerintah berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan energi nasional dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam peraturan tersebut, pada tahun 2025 konsumsi minyak bumi diharapkan turun menjadi 20%, gas alam naik menjadi 30%, batubara naik menjadi 33%, sedangkan energi baru dan terbarukan (termasuk di dalamnya energi mikrohidro) naik menjadi 17%. Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dan kembali mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, pemerintah telah menerbitkan PP No.3 Tahun 2005 yang merupakan perubahan PP No. 10 tahun 1989, yang mengatur tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. PP ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha di bidang ketenagalistrikan. Dengan PP ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta koperasi, BUMN, BUMD, swasta, swadaya masyarakat, dan perorangan dalam penyediaan tenaga listrik, demikian juga dengan peran Pemda dalam melaksanakan kebijakan otonomi daerah di bidang ketenagalistrikan. Dalam rangka meningkatkan peran energi terbarukan, maka PP ini juga mengatur tentang prioritas penggunaan energi setempat dengan kewajiban mengutamakan pemanfatan sumber energi terbarukan. Selanjutnya, untuk lebih menggiatkan peran swasta khususnya bagi usaha kecil dan koperasi, pemerintah telah menerbitkan Pedoman Pengusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil Tersebar (PSK Tersebar) melalui Kepmen ESDM No. 1122 K/30/MEM/2002. Pedoman Pengusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil Tersebar (PSK Tersebar) dimaksudkan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit tenaga listrik sampai dengan kapasitas 1 MW yang diusahakan oleh usaha kecil dan koperasi. Harga listrik yang dihasilkan ditentukan dengan formula yaitu 80% x BPP PLN tegangan menengah, atau 60%xBPP PLN tegangan rendah. Melalui mekanisme PSK Tersebar ini PLN diwajibkan untuk membeli listrik yang dihasilkan oleh koperasi dan usaha kecil.
Mikrohidro sebagai salah satu teknologi penghasil energi terbarukan berbasis pada energi setempat telah dikenal oleh masyarakat sejak jaman belanda. Di beberapa daerah, masyarakat mengembangkan teknologi ini baik secara individu atau berkelompok. Beberapa pemerintah daerah juga telah mulai menerapkan kebijakan energi di daerahnya dengan menjadikan mikrohidro sebagai salah satu opsi prioritas. Walaupun teknologi ini telah dikenal sejak jaman dulu, perkembangan pembangunan teknologi mikrohidro ini dipandang sangat lambat, terlebih setelah terjadinya krisis energi akhir-akhir ini. Salah satu kendala yang dipandang menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan mikrohidro adalah masih lemahnya kebijakan dan peraturanperaturan (regulasi) yang berkaitan dengan mikrohidro khususnya serta energi terbarukan pada umumnya di tingkat kabupaten-kabupaten. Dengan lemahnya kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang mikrohidro ini, para investor swasta, pemerintah daerah, serta organisasi-organisasi yang bergerak di bidang energi dan usaha-usaha yang bermanfaat menjadi kurang tertarik untuk terjun ke dunia bisnis mikrohidro atau yang berkaitan dengan mikrohidro. B. KONTEK PROGRAM Untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik dan mendorong kegiatan ekonomi daerah, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, penyediaan tenaga listrik dilakukan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin sumber energi primer setempat dengan kewajiban mengutamakan pemanfaatan sumber energi terbarukan. Dalam rangka diversifikasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan tersebut, pasokan tenaga listrik pada tahun 2020 menggunakan minimal 5% berasal dari energi terbarukan. Berdasarkan hal tersebut, dimungkinkan daerah membangun pembangkit tenaga listrik skala kecil yang bersifat off grid (tidak tersambung oleh grid nasional). Salah satu pembangkit listrik skala kecil yang potensial adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Hal ini juga merupakan salah satu implementasi dari green energy initiative yaitu untuk mendorong energi terbarukan, energi efisiensi dan energi bersih. PLTMH dibangun dalam rangka program peningkatan taraf sosial ekonomi masyarakat terutama untuk daerahdaerah yang belum terjangkau jaringan listrik.
C. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah/kabupaten dalam hal pengembangan dan proses diseminasi kebijakan pemerintah daerah yang konsisten dan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tentang energi terbarukan khususnya yang berbasis mikrohidro. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memfasilitasi pihak swasta untuk berinvestasi di bisnis yang berbasis mikrohidro.. Salain itu program ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif terhadap kebijakan-kebijakan dan peraturanperaturan terkait dengan mikrohidro baik di tingkat nasional maupun di tingkat kabupaten, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan pemberian insentif (misalnya fiskal, kredit, dll), perijinan, hal-hal yang berhubungan dengan pasokan listrik, dan lain sebagainya. Program ini akan memfokuskan perhatian pada beberapa lokasi prioritas dengan penekanan pada penguatan kapasitas pada SDM di level pemerintah daerah dan dinas-dinas terkait dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi PLTMH. Secara khusus, program ini bertujuan untuk: 1. Menggagas dan memperkenalkan cara pemanfaatan dan manajemen energi terbarukan berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan berbasis masyarakat. 2. Meletakkan dasar-dasar kebijakan di Indonesia yang berbasis pada pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan khususnya PLTMH. 3. Pendampingan untuk penyusunan Rancangan Peraturan Daerah untuk penerapan PLTMH. 4. Mengkaji dan mengevaluasi kebijakan pemerintahan daerah terkait dengan pengembangan dan penerapan PLTMH. 5. Menggagas dan memperkenalkan pemanfaatan energi terbarukan, manajemen dan implementasi penyediaan sumber energi listrik alternatif untuk pembangunan daerah. 6. Memperkenalkan teknologi yang berkembang dewasa ini dalam pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan. 7. Pengembangan kapasitas SDM lembaga/instansi pemerintah daerah dalam penyusunan regulasi tentang pengelolaan dan pemanfaatan potensi PLTMH. 8. Memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan elemen masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan. 9. Mengetahui kondisi terbaru pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan di Indonesia dan bagaimana prospek pengembagan ke depan.
D. MANFAAT DAN SASARAN KEGIATAN Manfaat kegiatan pengembangan kebijakan dan regulasi mikrohidro di tingkat kabupaten ini adalah: Terbantunya pemerintah daerah dalam mengembangkan peraturan daerah melalui kebijakan dan program yang dapat mempercepat pembangunan mikrohidro di daerahnya; Terlibatnya pihak swasta di daerah dalam pembangunan mikrohidro; Mendorong terjadinya sustainailitas pembangunan mikrohidro tersebut untuk kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan di daerahnya. E. OUTPUT YANG DIHARAPKAN Secara umum output yang diharapkan yaitu adanya rekomendasi spesifik (RAPERDA) untuk penyempurnaan / melengkapi konsep kerangka strategi, kebijakan serta alat dan metode pengembangan mikro. Sedangkan ouput yang lebih khusus yaitu: Proceeding Seminar Foto dan video kegiatan Himpunan makalah serta paket informasi lain yang relevant dengan pengembangan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan serta inovasi pelayanan publik dalam bentuk CD. F. TOPIK PEMBAHASAN Topik bahasan yang akan disajikan terdiri dari empat sub-tema (panel) pembahasan : 1. Realita, tantangan dan inovasi (pendekatan dan instrument) meningkatkan dinamisme dan efektifitas partisipasi stakeholders dalam proses pengembangan dan pemanfaatan mikrohidro di tingkat kabupaten (perencanaan/penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan); 2. Realita, kondisi terakhir pengembangan dan pemanfaatan mikrohidro di tingkat kabupaten; 3. Realita, tantangan dan inovasi kemitraan (publik-swasta, dan kerjasama antar daerah) dalam pengembangan ekonomi daerah dalam perspektif otonomi daerah. 4. Realita, dukungan pemerintah daerah dengan menerbitkan peraturan daerah yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan mikrohidro di tingkat kabupaten.
5. Ekskursi, peserta akan diperkenalkan skema mikrohidro di lapangan dengan harapan peserta akan mendapat gambaran tentang konsep pengembangan dan pemanfaatan kedepan. 6. Diskusi, pembahasan Rancangan Peraturan Daerah yang disesuaikan dengan kondisi daerah dari pada peserta. G. METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Metode Kegiatan ini dilakukan melalui presentasi makalah, pendalaman materi melalui diskusi pleno/panel. Dalam proses presentasi, diskusi oleh moderator yang berfungsi memfasilitasi dan mengarahkan diskusi agar tetap fokus pada materi. 2. Kuliah Pemateri yang akan diundang berasal dari unsur : Pemerintahan, Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian, Swasta dan Institusi yang bergerak di bidang energi terbarukan. 3. Peserta Jumlah peserta diundang sebanyak 40 orang, yang meliputi seluruh instansi/lembaga terkait dan masyarakat di Propinsi Jawa Tengah Unsur peserta : - Pemerintahan Daerah - BAPPEDA / Litbangji - Dinas Kimprawil / Cipta Karya - Dinas Lingkungan Hidup - Dinas Koperasi dan UKM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi IV - Swasta - Lembaga Swadaya Masyarakat - Akademisi (SMK dan Perguruan Tinggi) - Masyarakat lain (Asosiasi, Jaringan, Perhimpunan). - Lembaga/Institusi terkait 4. Waktu dan Tempat Kegiatan Waktu : Hari Senin-Rabu : 1-3 Desember 2008 Tempat : SMK N 3 Klaten.
5. Pelaksana Kegiatan Penyelenggara kegiatan adalah Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM bekerjasama dengan PT. PUSER BUMI dan Jaringan Alumni Mikrohidro Magister Sistem Teknik UGM Kabupaten Klaten. 6. Pendanaan Untuk penyelenggaraan acara ini dana ditanggung oleh Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM, dengan menyesuaikan kebutuhan pelaksanaan acara dan ketersediaan dana. H. TRANSPORTASI, AKOMODASI DAN INSENTIF Akomodasi untuk transportasi dan komsumsi peserta akan ditanggung oleh panitia dan disesuaikan dengan ketersediaan dana. I. PELAKSANA KEGIATAN Kerjasama antara Direktorat Jenderal Listrik Dan Pemanfaatan Energi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dengan PT. Puser Bumi dan Jaringan Alumni Mikrohidro Magister Sistem Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) J. PANITIA PELAKSANA Penanggungjawab Koordinator Pemateri Koordinator Alumni (Kab. Klaten) Anggota : Ir. DJoko Sardjono Endrianto : Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono : Drs. Yusuf Budi Purwaka, M.T. : Dr. Adhy Kurniawan, S.T. Bibit Supardi, S.Pd.,M.T. Karmolis, Andri Prasetyo K. INFORMASI UMUM Sekretariat Seminar Nasional Mikrohidro: PT. PUSER BUMI Jl. HOS. Cokroaminoto 15 Yogyakarta 55253 t.p. 0274-618341, 618209 Fax. 0274 618110 cp. Karmolis 081 227 596 536 email: mikrohidro@gmail.com
L. JADWAL ACARA RENCANA JADWAL PENDAMPINGAN TEKNIS RENCANA JADWAL PENDAMPINGAN TEKNIS PEMERINTAHAN DAERAH TINGKAT II DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MIKROHIDRO Waktu Pelaksanaan: 1-3 Desember 2008 Lokasi: Klaten Jawa Tengah WAKTU ACARA Hari Pertama 07.30-08.00 Presensi 08.00-08.15 Sambutan oleh Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono 08.15-08.30 Sambutan oleh Drs. Yusuf Budi Purwaka, MT., atau Bibit Supardi, S.Pd., MT. 08.30-08.45 Coffee Break 08.45-10.15 Materi I: Kebijakan Energi Tebarukan oleh Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono 10.15-11.45 Materi II: Identifikasi Potensi dan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro oleh Dr. Adhy Kurniawan, ST dan Bibit Supardi, S.Pd., MT. 11.45-12.45 Istirahat, Makan Siang 12.45-14.30 Materi III: Pemanfaatan Mikrohidro untuk mendukung UKM oleh Drs. Yusuf Budi Purwaka, MT. 14.45-15.00 Coffee Break 15.00-16.30 Materi IV: Mikrohidro dan Revolusi Energi Berbasis Masyarakat Indonesia oleh Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono Hari Kedua 07.30-08.00 Presensi 08.00-08.30 Penjelasan lokasi ekskursi oleh Drs. Yusuf Budi Purwaka, MT., Bibit Supardi, S.Pd., MT. dan Dr. Adhy Kurniawan, S.T 08.30-0.45 Coffee Break 08.45 - Selesai Ekskursi (Kunjugan ke Lokasi PLTMH) oleh Drs. Yusuf Budi Purwaka, MT., Bibit Supardi, S.Pd., MT. dan Dr. Adhy Kurniawan, S.T Hari Ketiga 07.30-08.00 Presensi 08.00-09.30 Diskusi hasil Ekskursi oleh Drs. Yusuf Budi Purwaka, MT., Bibit Supardi, S.Pd., MT. 09.30-09.45 Coffee Break 09.45-11.45 Diskusi Rancangan Peraturan Daerah Mikrohidro (RAPERDA) Dipandu oleh Dr.-Ing.Ir.Agus Maryono, Dr. Adhy Kurniawan, S.T. 11.45-12.45 Istirahat, Makan Siang 12.45-14.30 Lanjutan Diskusi Rancangan Peraturan Daerah Mikrohidro (RAPERDA) Dipandu oleh Dr.-Ing.Ir.Agus Maryono, Dr. Adhy Kurniawan, S.T. 14.45-15.00 Coffee Break 15.00-16.30 Penutupan dan evaluasi oleh Tim Yogyakarta dan Panitia Lokal NB: Jadwal dan Pembicara dapat berubah sewaku-waktu dengan pemberitahuan atau tidak dari panitia