AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
REPRESENTASI MANAJEMEN

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

REPRESENTASI MANAJEMEN

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SURAT PERIKATAN AUDIT

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

REPRESENTASI MANAJEMEN

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

Istilah efek, efek hutang, dan efek ekuitas didefinisikan pada PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. 2

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

LAPORAN AUDI TOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDI TAN

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

Tugas Individu Kasus 10

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPILASI DAN RE VIEW ATAS LAPO RAN KEUAN GAN

Standar audit Sa 500. Bukti audit

PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN

SA Seksi 435 PELAPORAN AUDITOR ATAS INFORMASI SEGMEN. Sumber: PSA No. 40 PENDAHULUAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

1.1 Pengertian Auditing

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

K A P IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK. Standar Auditing. Per 1 Januari 2001

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

MAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KASUS PERUSAHAAN CENDANT Cendant Corp.

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

PERTIMBANGAN ATAS KECURANGAN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN PENDAHULUAN. Sumber: PSA No. 70

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualiied Opinion)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

Transkripsi:

Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten yang cukup untuk mendukung estimasi akuntansi signifikan dalam audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Untuk tujuan Seksi ini, estimasi akuntansi didefinisikan sebagai pemerkiraan (approximation) suatu unsur, pos, atau akun laporan keuangan. Estimasi akuntansi seringkali dicantumkan ke dalam laporan keuangan historis karena: a. Pengukuran beberapa jumlah atau penilaian beberapa akun tidak pasti, tergantung basil peristiwa masa depan b. Data relevan tentang peristiwa yang telah terjadi tidak dapat dikumpulkan secara tepat waktu secara cost effective. 02 Estimasi akuntansi dalam laporan keuangan historis mengukur dampak transaksi atau peristiwa bisnis masa lalu, atau mengukur status sekarang suatu aktiva atau kewajiban. Contoh estimasi akuntansi mencakup nilai sediaan dan piutang bersih yang dapat direalisasikan, cadangan teknis (cadangan klaim tanggungan sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan) dalam asuransi kerugian, pendapatan dari kontrak yang dihitung dengan metode persentase penyelesaian, dan biaya pensiun, serta biaya pemberian jaminan (warranty costs). 1 03 Manajemen bertanggung jawab untuk membuat estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Estimasi didasarkan atas faktor subjektif dan objektif, dan sebagai akibatnya, pertimbangan diperlukan untuk mengestimasi suatu jumlah pada tanggal laporan keuangan. Pertimbangan manajemen biasanya didasarkan atas pengetahuan 1 Contoh tambahan estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan historis disajikan dalam paragraf 16. 342. 1

Standar Pofesional Akuntan Publik dan pengalamannya tentang peristiwa masa lalu dan sekarang, serta asumsi tentang kondisi yang diharapkan ada dan rangkaian tindakan yang diharapkan akan dilaksanakan. 04 Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi kepantasan estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen dalam konteks laporan keuangan secara keseluruhan. Karena estimasi didasarkan atas faktor-faktor subjektif dan objektif, sulit bagi manajemen untuk menetapkan cara pengendalian untuk itu. Meskipun di dalam proses estimasi manajemen melibatkan karyawan kompeten yang menggunakan data relevan dan andal, terdapat kemungkinan masuknya faktor subjektif dalam estimasi tersebut. Oleh karena itu, pada waktu merencanakan dan melaksanakan prosedur untuk mengevaluasi estimasi akuntansi, auditor harus mempertimbangkan, baik faktor subjektif maupun objektif, dengan suatu sikap skeptisme professional. PENGEMBANGAN ESTIMASI AKUNTANSI 05 Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan proses penyusunan estimasi akuntansi. Meskipun proses tersebut dapat tidak didokumentasikan atau tidak diterapkan secara resmi, proses tersebut terdiri dari: a. Identifikasi situasi yang mengharuskan estimasi akuntansi. b. Identifikasi faktor relevan yang mungkin berpengaruh terhadap estimasi akuntansi. c. Pengumpulan data yang relevan, cukup, dan andal yang dipakai sebagai dasar estimasi. d. Pengembangan asumsi yang mencerminkan pertimbangan manajemen tentang keadaan dan peristiwa yang mempunyai kemungkinan terbesar akan terjadi yang berkaitan dengan faktor relevan tersebut. e. Penentuan jumlah yang diestimasi berdasarkan asumsi dan faktor relevan tersebut. f. Penentuan bahwa estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang dan pengungkapan memadai. 1.1 Risiko salah saji estimasi akuntansi yang material biasanya tergantung dari kompleksitas dan subjektivitas proses penetapan estimasi akuntansi, tersedianya dan keandalan data relevan jumlah dan signifikan atau tidaknya asumsi yang dibuat, serta tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan asumsi tersebut. PENGENDALIAN INTERN YANG BER KAITAN DENGAN E S T I M A S I A K U N T A N S I 06 Pengendalian intern entitas dapat mengurangi kemungkinan salah saji estimasi akuntansi yang material. Aspek relevan khas dalam pengendalian intern mencakup: a. Komunikasi manajemen mengenai kebutuhan estimasi akuntansi yang semestin b. Pengumpulan data yang relevan, cukup, dan andal yang menjadi 342. 2

Audit atas Estimasi Akuntansi d. Review dan pengesahan memadai atas estimasi akuntansi oleh pejabat yang memiliki tingkat wewenang semestinya, termasuk: (1) Review terhadap sumber faktor-faktor yang relevan. (2) Review terhadap pengembangan asumsi. (3) Review terhadap kepantasan asumsi dan estimasi yang dihasilkan. (4) Pertimbangan atas kebutuhan pekerjaan spesialis. (5) Pertimbangan atas perubahan dalam metode sebelumnya yang digunakan untuk menentukan estimasi. e. Pembandingan estimasi akuntansi yang lalu dengan hasil yang diperoleh sesudahnya untuk menentukan keandalan proses yang digunakan untuk mengembangkan estimasi. f. Pertimbangan oleh manajemen tentang apakah estimasi akuntansi konsisten dengan rencana operasi entitas. EVALUASI TERHADAP ESTIMASI AKUNTANSI 07 Tujuan auditor pada waktu mengevaluasi estimasi akuntansi adalah untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: a. Semua estimasi akuntansi yang dapat material bagi laporan keuangan telah ditetapkan. b. Estimasi akuntansi tersebut masuk akal dalam kondisi yang bersangkutan. c. Estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan diungkapkan secara memadai. 3 IDENTIFIKASI KEADAAN YANG MEMERLUKAN ESTIMASI AKUNTANSI 08 Dalam mengevaluasi apakah manajemen telah mengidentifikasi semua estimasi akuntansi yang dapat berdampak material bagi laporan keuangan, auditor mempertimbangkan keadaan industri yang menjadi tempat usaha klien, metode pelaksanaan bisnis, pengumuman prinsip akuntansi yang baru, dan faktor lain eksternal. Auditor harus mempertimbangkan untuk melaksanakan prosedur berikut ini: a. Mempertimbangkan asersi yang terkandung dalam laporan keuangan untuk menentukan kebutuhan akan estimasi. (lihat paragraf 16 yang berisi contoh estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam 2 SA Seksi 411 [PSA No. 08] Makna Menyajikan Secara Wajar Sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia dalam Laporan Auditor Independen membahas tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 3 SA Seksi 431 [PSA No. 10] Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan membahas tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan mencakup pengungkapan memadai hal-hal material sesuai dengan keadaan dan fakta yang disadarinya. 342.3

Standar Pofesional Akuntan Publik b. Melakukan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam melaksanakan prosedur seperti: (1) Informasi tentang perubahan yang telah dilakukan atau direncanakan terhadap bisnis entitas, termasuk perubahan strategi operasi, dan industri tempat klien berusaha yang mungkin menunjukkan kebutuhan untuk membuat estimasi akuntansi (SA Seksi 311 [PSA No. 05] Perencanaan dan Supervisi). (2) Perubahan dalam metode pengumpulan informasi. (3) Informasi tentang tuntutan pengadilan, klaim, dan penetapan, dan hal-hal bersyarat lain. (4) Informasi yang berasal dari pembacaan notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite yang tersedia. (5) Informasi yang terdapat dalam laporan pemeriksaan atau laporan badan pengatur, korespondensi dengan pengawas, dan bahan lain yang serupa dari badan pengatur. c. Meminta keterangan dari manajemen tentang adanya keadaan yang mungkin memusatkan petunjuk mengenai perlunya membuat estimasi akuntansi. E VALUAS I KEPANTASAN (REASONABLENESS) 09 Dalam mengevaluasi kepantasan suatu estimasi, auditor biasanya memusatkan terhadap faktor dan asumsi kunci yang: a. Signifikan terhadap estimasi akuntansi. b. Peka terhadap perubahan. c. Penyimpangan dari pola historis. d. Subjektif dan dicurigai menimbulkan salah saji serta diduga memihak. Auditor umumnya harus mempertimbangkan pengalaman historis entitas dalam membuat estimasi di masa lalu dan pengalaman auditor dalam industri yang bersangkutan. Namun, perubahan fakta, keadaan, atau prosedur yang digunakan oleh entitas dapat menyebabkan faktorfaktor yang berbeda dengan yang digunakan di masa lalu, yang terjadi signifikan terhadap estimasi akuntansi. 4 10 Dalam mengevaluasi kepantasan, auditor harus memahami bagaimana manajemen membuat estimasi. Berdasarkan pemahaman tersebut, auditor harus menggunakan satu atau kombinasi pendekatan berikut ini: a. Me-review dan menguji proses yang digunakan oleh manajemen dalam mengembangkan estimasi. 4 Sebagai tambahan terhadap bukti tentang estimasi, dalam keadaan tertentu auditor dapat meminta representasi tertulis dari manajemen berkaitan dengan faktor dan asumsi kunci. 342.4

Audit atas Estimasi Akuntansi c. Me-review peristiwa atau transaksi kemudian yang terjadi sebelum selesainya pekerjaan lapangan. 11 Me-review dan menguji proses yangdigunakan oleh manajemen dalam mengembangkan estimasi akuntansi. Dalam banyak keadaan, auditor menentukan kepantasan suatu estimasi akuntansi dengan melaksanakan prosedur pengujian terhadap proses yang digunakan oleh manajemen dalam membuat estimasi. Bila auditor menggunakan pendekatan ini, prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi apakah terdapat pengendalian terhadap persiapan estimasi akuntansi dan data pendukung yang dapat digunakan untuk evaluasi. b. Mengidentifikasi sumber data dan faktor yang digunakan oleh manajemen dalam merumuskan asumsi, dan mempertimbangkan apakah data dan faktor tersebut relevan, andal, dan cukup untuk tujuan estimasi akuntansi atas dasar informasi yang dikumpulkan dalam pengujian audit yang lain. c. Mempertimbangkan apakah terdapat faktor kunci tambahan atau asumsi alternatif tentang faktor-faktor tersebut. d. Melakukan penilaian apakah asumsi tersebut konsisten satu sama lain, data pendukung, data historis yang relevan, dan data industri. e. Melakukan analisis terhadap data historis yang dipakai untuk mengembangkan asumsi untuk menentukan apakah data tersebut dapat dibandingkan dan konsisten dengan data dalam periode yang diaudit, dan mempertimbangkan apakah data tersebut cukup andal untuk tujuan tersebut. f. Mempertimbangkan apakah perubahan dalam bisnis dan industri dapat menyebabkan faktor lain menjadi signifikan terhadap asumsi tersebut. g. Me-review dokumentasi yang tersedia tentang asumsi yang digunakan untuk menyusun estimasi akuntansi dan dapatkan rencana lain, tujuan, dan sasaran entitas, dan pertimbangkan hubungannya dengan asumsi tersebut. h. Mempertimbangkan pekerjaan spesialis yang bersangkutan dengan asumsi tertentu (SA Seksi 336 [PSA No. 39] Penggunaan Pekerjaan Spesialis). i. Melakukan pengujian perhitungan yang digunakan oleh manajemen untuk menerjemahkan asumsi dan faktor kunci ke dalam estimasi akuntansi. 12 Mengembangkan suatu harapan secara independen. Atas dasar pemahaman auditor atas fakta dan keadaan, ia dapat secara independen mengembangkan suatu harapan tentang estimasi dengan menggunakan faktor-faktor lain atau asumsi alternatif mengenai faktor-faktor tersebut. 13 Me-review peristiwa atau transaksi kemudian. Peristiwa atau transaksi kadang-kadang terjadi kemudian setelah tanggal neraca, namun sebelum 342.5

Standar Pofesional Akuntan Publik Dalam keadaan ini, suatu evaluasi estimasi atau faktor kunci, atau asumsi dapat dibuat minimum atau dipandang tidak perlu karena peristiwa atau transaksi tersebut dapat digianakan oleh auditor untuk menilai kepantasan estimasi. 14 Seperti dijelaskan dalam SA Seksi 312 [PSA No. 25] Risiko Audit dan Matenrialitas dalam Pelaksanaan Audit, paragraf 29, auditor menilai kepantasan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara keseluruhan: Berhubung tidak ada satu pun estimasi akuntansi yang dapat dijamin ketepatannya auditor harus menyadari bahwa adanya perbedaan antara estimasi yang didukung penuh oleh bukti audit dengan estimasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan suatu hal yang wajar, oleh karena itu perbedaan tersebut tidak dapat dianggap sebagai kemungkinan salah saji. Namun, apabila auditor berkesimpulan bahwa jumlah yang diestimasi dalam laporan keuangan tersebut tidak masuk akal, ia harus memperlakukan perbedaan antara estimasi tersebut dengan estimasi yang pantas sebagai kemungkinan adanya salah saji dan menggabungkannya dengan kemungkinan salah saji lainnya. Auditor juga harus mempertimbangkan apakah perbedaan antara estimasi yang didukung bukti audit dan estimasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan memberikan petunjuk adanya kecenderungan manajemen.entitas untuk menyajikan laporan keuangan menurut keinginannya, meskipun kedua estimasi tersebut secara individual dianggap wajar. Sebagai contoh, jika setiap estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan estimasi yang dianggap wajar secara individual, tetapi jika perbedaan antara masing-masing estimasi tersebut dengan estimasi yang didukung oleh bukti audit cenderung untuk meningkatkan laba, auditor harus mempertimbangkan kembali estimasi tersebut secara keseluruhan. T A N G G A L B E R L A K U E F E K T I F 15 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal dari tanngal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam masa transisi tersebut berlaku standar yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Agustus 1994 dan Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Setelah tanggal 31 Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku. 342.6

Audit atas Estimasi Akuntansi LAM PIR AN 16 Contoh Estimasi Akuntansi Berikut ini disajikan contoh estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Daftar ini disajikan hanya untuk keperluan informasi. Penyajian ini tidak dimaksudkan untuk mencakup semua estimasi akuntansi. Piutang Piutang tidak tertagih Cadangan penghapusan kredit Gadai yang tidak tertagih Sediaan Sediaan usang Nilai bersih sediaan yang dapat direalisasikan jika terdapat harga jual dan biaya masa yang akan datang diperhitungkan Kerugian atas komitmen pembelian Pendapatan Pendapatan penumpang penerbangan Penghasilan pelanggan Pendapatan angkutan Pendapatan bea (dues income) Kerugian kontrak penjualan Kontrak Pendapatan yang akan dihasilkan Biaya yang akan terjadi Persentase penyelesaian Sewa Guna Usaha Biaya langsung awal (initial direct cost) Biaya pelaksanaan Nilai residu Instrumen Keuangan Penilaian sekuritas Klasifikasi sekuritas yang diperdagangkan versus investasi Probabilitas tingginya korelasi hedge Penjualan sekuritas dengan puts and calls Tuntutan Pengadilan Probabilitas kerugian Jumlah kerugian Tarif Tarif pajak efektif tahunan dalam pelaporan interim Tarif bunga atas piutang dan utang yang diperhitungkan Tingkat laba bruto dalam metode akuntansi program 342.7

Fasilitas Produktif, Sumber Daya Alam dan Aktiva Tidak Berwujud Jangka waktu manfaat dan nilai residu Metode depresiasi dan amortisasi Keterpulihan biaya (recovaribility of costs Cadangan terpulihkan (recoverable reserve) Alcrual Klaim tanggungan sendiri pada perusahaan asuransi kerugian Kompensasi dalam stock option plans dan deferred plans Klaim jaminan Pajak bumi dan bangunan (PBB) Pengembalian yang dinegosiasi kembali Asumsi aktuaria dalam biaya pensiun Lain-lain Kerugian dan nilai bersih yang dapat direalisasikan atas penjualan bagian atau restrukturisasi bisnis Nilai wajar dalam pertukaran yang bersifat nonmoneter Biaya periode interim dalam pelaporan interim Nilai sekarang dalam laporan keuangan pribadi 342.8