PROPOSAL RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE II, CKD, DAN ULKUS DIABETIKUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

2) Perasat (minimal 10 buah) Sop infus Sop injeksi Sop kateter Dll

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit swasta juga mengalami

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 1 RSU HAJI SURABAYA

METODE BIMBINGAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PEDOMAN PELAKSANAAN MENAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

Oleh : Andan Firmansyah

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

Pendrita Jeffri Ratu Andung 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Neni Maemunah 3)

TUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI CLINICAL INSTRUCTUR DI RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. pada pasien (Gillies, 1989). Rumah Sakit Jiwa Derah Provsu telah menerapkan

METODE PENUGASAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN By setiadi

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

METODE PENUGASAN TIM DALAM ASUHAN KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Tim pelayanan kesehatan

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BAB 1 PENDAHULUAN. Standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu menjelaskan bahwa pelayanan

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

BAB... METODE PENUGASAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tatanan pemberi jasa layanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki,

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, serta menuntut dan semakin kritis

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pekerjaan yang berlangsung untuk mencapai hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

Tujuan Legeslasi: 1.Memperthankan kualitas pelayanan 2.Memberi kewenangan 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalime

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

DOKUMENTASI KEPERAWATN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat (Sumijatun, 2009). Salah satu bagian integral dari pelayanan

SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI

BAB I DEFINISI BAB II A. DEFINISI

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelayanan kesehatan dihadapkan pada paradigma baru dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu, yang mampu bersaing baik

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.

BAB II TINJAUAN TEORETIS. dan mencapai tujuan yang telah ditentukan (Herujito, 2001). mengandung arti control yang diterjemahkan ke dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk

KARAKTERISTIK INFORMAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

OLEH : RAHMAN NITI SAYONI NIM :

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tentang Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan

BAB II TINJAUAN TEORI

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PERAWAT PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BAB II ISI A. Pengertian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan materi penelitian yang terkait dengan primary

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan tenaga perawat agar diperoleh hasil ketenagaan

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

Transkripsi:

PROPOSAL RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE II, CKD, DAN ULKUS DIABETIKUM Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : MANAJEMEN KEPERAWATAN DISUSUN OLEH: 1. Eric Anggiawan 2. Aggi Gregia M.I 3. Rian Primadi Sukoco 4. Dedy Gumilar 5. Taufik Hermanudin 6. Risa Lavinawati 7. Yovieta Tresnawardhani. A 8. Nurhidayani Oktarina 9. Epi Maesaroh 10. Susanti PROGRAM PROFESI NERS STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG 2014/2015

KATA PENGANTAR Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu. Kami menyusun makalah ini dengan maksud agar pembaca dapat memahami dan mengerti serta menambah wawasan mengenai RONDE KEPERAWATAN, serta untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa/i untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan menyusun makalah ini. Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan maaf sebesar besarnya jika dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para pembaca maupun para pengajar. Bandung, 2 Juni 2014 penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manajemen adalah suatu upaca kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat. Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien. Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan professional (MPKP)yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan masalah klien, dank lien dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah tersebut. Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik, sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Perawat professional harus dapat menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja. B. TUJUAN Tujuan Umum: Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Management Keperawatan. Tujuan Khusus: Adapaun tujun yang dicapai setelah penyampaian materi tentang Ronde Keperwatan diharapkan mahasiswa mampu: a. Mengetahui dan memahami pengertian ronde keperawatan b. Mengetahui dan memahami karakteristik ronde keperawatan

c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan e. Mengetahui dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan f. Mengetahui dan memahami tahapan ronde keperawatan g. Mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan h. Mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan

BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss (1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis. Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien. Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011). Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim. Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

B. Karakteristik ronde keperawatan Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini: 1) Klien dilibatkan secara langsung 2) Klien merupakan fokus kegiatan 3) Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama 4) Kosuler memfasilitasi kreatifitas 5) Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat 6) Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah. C. Tujuan Ronde Keperawatan Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola et al. (2010) adalah: 1) Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien 2) Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan 3) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus 4) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis 5) Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta 6) Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien, yaitu: 1) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari 2) Untuk mengamati pekerjaan staff 3) Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter mengenai, missal: luka, drainasi,perdarahan, dsb. 4) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya

5) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien 6) Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien 7) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien 8) Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, sepertiulcus decubitus, foot drop, dsb 9) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik 10) Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan D. Manfaat Ronde Keperawatan Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat, diantaranya: a) Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak et al. (2008) denga adanya ronede keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal. b) Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O connor (2006) pasien sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi. c) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011).

d) Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011). e) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat. E. Tipe-tipe Ronde Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse. a. Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. b. Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dan head nurse. c. Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur. d. Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing roundsadalah ronde yang dilakukan antara perawat dengan perawat. Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi, dsb. F. TAHAPAN RONDE KEPERAWATAN Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah : 1) Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation (orientasi). 2) Rounds,meliputi: introduction (pendahuluan), interaction(interaksi), observation (p engamatan), instruction (pengajaran),summarizing (kesimpulan). 3) Postrounds, meliputi:debriefing(tanyajawab), feedback (saran),reflection (refleksi), preparation (persiapan). Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan 1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. 2) Menentuka tim ronde. 3) Membuat proposal dan menentukan literature. 4) Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga. 5) Diskusi pelaksanaan. 2. Pelaksanaan 1) Salam pembuka dan memperkenalkan anggota tim ronde (karu) 2) Memberikan salam, memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde, menjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan. 3) Mencocokan dan menjelaskan kembali data yang telah di sampaikan (karu, PP, perawat konselor)

4) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut (karu, PP, perawat konselor) 5) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan. 6) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan (karu) 3. Pasca Ronde 1) Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan. 2) Penutup (karu, supervisor, perawat konselor, pembimbing) 4. Kriteria Evaluasi Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut. 1) Struktur a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya). b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan. c. Persiapan dilakukan sebelumnya. 2) Proses a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. b. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan. 3) Hasil a. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan. b. Masalah klien dapat teratasi. c. Perawat dapat : Menumbuhkan cara berpikir yang kritis. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis. Meningkatkan kemampuan validitas data klien. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.

Meningkatkan kemampuan justifikasi. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja. G. HAL YANG DIPERSIAPKAN DALAM RONDE KEPERAWATAN Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan sebagai berikut: a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka). b. Menentukan tim ronde keperawatan. c. Mencari sumber atau literatur. d. Membuat proposal. e. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian. f.diskusi : apa diagnosis keperawatan?; Apa data yang mendukung?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan? H. KOMPONEN TERLIBAT DALAM RONDE KEPERAWATAN Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya. a) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim 1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien. 2. Menjelaskan masalah keperawata utama. 3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan. 4. Menjelaskan tindakan selanjutnya. 5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil. b) Peran Ketua Tim Lain dan/konselor Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim) Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain : 1. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien

2. Menjelaskan masalah keperawatan utama 3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan 4. Menjelaskan tindakan selanjtunya 5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler 1. Memberikan justifikasi 2. Memberikan reinforcement 3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional 4. Mengarahkan dan koreksi 5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Kriteria Pasien Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut : Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan Pasien dengan kasus baru atau langka. Sasaran : Ny. A umur 60tahun yang di rawat di Ruang Azalea RSUD Cibabat Materi : 1. Teori asuhan keperawatan dengan pasien DM tipe II, CKD, dan ulkus diabetikum. 2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien DM tipe II, CKD, dan ulkus diabetikum serta intervensi keperawatan yang tepat. Metode : diskusi Media :

1. Dokumen pasienstatus pasien 2. Sarana diskusi: kertas, pulpen 3. Materi yang di sampaikan secara lisan Pengorganisasian: 1. Kepala ruangan: Rian Primadi S 2. PP 1: Epi. M PP 2: Eric. A 3. PA 1: Taufik PA 2: Nurhidayani Oktarina 4. Konselor: dr. Risa Lavinawati Ahli gizi: Agi. G 5. Pembimbing: 6. Supervisor: 7. Pasien: Yovieta Keluarga Pasien: Dody Gumilar

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim. B. Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek keperawatan profesional di Rumah Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:EGC Nursalam dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Kinchay, A. (2012, September).www.scribd.com. Retrieved Oktober 17, 2013, from http://www.scribd.com/doc/76643445/ronde-keperawatan