V. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

Ketentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR INVENTARIS MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM DAN MASALAH KETERWAKILAN PEREMPUAN PDIP PPP PD

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-X/2012 Tentang Persyaratan Partai Politik Peserta Pemilu

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

PERATURAN ORGANISASI

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI.

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 34 /KPTS/013/2008

PRAKIRAAN DAMPAK KEAMANAN PENERAPAN UU PEMILU

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

- 2 - BAWASLU/XII/2017 dan Nomor : 002/PS.REG/BAWASLU/ XII/2017.

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 2. Undang-Undang 15 T

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI NasDem PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KOTA BLITAR

URGENSI MENYEGERAKAN PEMBAHASAN RUU KITAB HUKUM PEMILU Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 17 Juli 2016; disetujui: 15 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. mendapatkan data tentang objek penelitian dari website Partai Nasdem yaitu

DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI RAKYAT BERDAULAT

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 29/PUU-XII/2014 Hak Politik Bagi Mantan Terpidana Politik

Disampaikan oleh : Drs. AL MUZZAMIL YUSUF Nomor anggota A-249. Dibacakan pada Raker Pansus PEMILU dengan Pemerintah Kamis, 12 Juli 2007

Judul Penelitian : Oleh. Hendra Fauzi

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN

-2- diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

BAB IV SENGKETA VERIFIKASI PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA MENURUT UU NO.15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILU

BAB IV PENUTUP. bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum;

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MEMOBILISASI PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA MANADO 1

BAHAN DAN METODE Partisipasi Politik

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

- 2 - MEMUTUSKAN : mencakup

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERCEPATAN ADMINISTRASI KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA BERBASIS WEB HIMPUNAN WANITA KARYA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PEREMPUAN dan POLITIK. (Studi Kasus Perempuan dan Politik di Jemaat GKE Tewah Pada. Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kabupaten Gunung Mas)

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/14/KPTS/013/2006 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI GOLONGAN KARYA PROVINSI BENGKULU

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 142/PUU-VII/2009 Tentang UU MPR, DPR, DPD & DPRD Syarat menjadi Pimpinan DPRD

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM NO

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 132/PHPU.D-XI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kota Serang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM DPR, DPD DAN DPRD. Komisi Pemilihan umum

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV PENUTUP. cendrung lebih longgar. Dari hasil analisa yang penulis lakukan mengenai

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1945) Pasal 1 ayat (2) menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01.TAHUN 2009 TENTANG

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DEWAN PENGURUS WILAYAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PROVINSI BENGKULU

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA PROVINSI BENGKULU

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

I. PENDAHULUAN. Partai politik adalah alat perjuangan masyarakat untuk menduduki pemerintahan,

Prosedur yang Disepakati yang Diterapkan atas Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilihan Umum

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN DALAM PERATURAN KPU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

Perempuan di Ranah Politik Pengambilan Kebijakan Publik

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

PERAN BAWASLU Oleh: Nasrullah

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

V. PENUTUP A. Kesimpulan Partai politik sebagai wadah atau muara bertemunya banyak kepentingan sudah tentu rawan terjadi konflik. Partai politik sebagai organisasi modern akan selalu dihadapkan pada realitas konflik misalnya saja konflik yang berupa perbedaan pandangan, ide atau paham pertentangan kepentingan dan seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan lolos verifikasi KPU. Partai NasDem secara struktur menginginkan adanya perbaikan dari segi struktur kepengurusan guna mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2014 dan dalam menetapkan nomor urut caleg harus berdasarkan kader-kader partai bukan berdasarkan penunjukan langsung yang tidak sesuai dengan kader-kader Partai NasDem, karena itu penulis menyimpulkan bahwa: 1. Aktor-aktor yang terlibat dalam konflik DPD Partai NasDem Tanggamus tentang perbedaan pendapat dalam menetapkan nomor urut caleg hanyalah pimpinan partai DPD Partai NasDem Tanggamus, sehingga konflik yang mengetahui konflik ini hanyalah pimpinan partai, pengurus dan anggota yang lain tidak mengetahui bahwa adanya konflik yang telah terjadi di DPD Partai NasDem Tanggamus.

101 2. Bentuk konflik yang terjadi di DPD Partai NasDem Tanggamus ialah bentuk konflik laten dan bentuk konflik permukaan. Konflik laten merupakan konflik yang sifatnya tersembunyi, dan konflik permukaan ialah konflik yang sifatnya muncul karena adanya salah paham antara yang terlibat konflik. Konflik di DPD Partai NasDem Tanggamus termasuk kedalam bentuk konflik laten dan konflik permukaan karena konflik yang terjadi di DPD Partai NasDem Tanggamus massih bersifat tersembunyi yang hanya di ketahui oleh pimpinan DPD Partai NasDem Tanggamus saja, konflik laten tersebut diangkat menjadi konflik permukaan agar semua pengurus dan anggota DPD Partai NasDem Tanggamus dapat mengetahui konflik yang terjadi di DPD Partai NasDem Tanggamus. 3. Penyebab konflik di DPD Partai NasDem ialah perbedaan pendapat antara pengurus dan anggota DPD Partai NasDem Tanggamus. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena dalam membahas isu-isu politik yang berkembang di dalam Partai NasDem, pengurus dan anggota DPD Partai NasDem Tanggamus melihat sisi buruknya dari masing-masing pimpinan yang terlibat konflik dan pengurus serta anggota DPD Partai NasDem selalu mementingkan ego masing-masing tanpa mementingkan pengurus dan anggota yang lain. Penyebab konflik yang lain ialah adanya perbedaan pendapat antara Ketua DPD Partai NasDem Tanggamus dengan Ketua Dewan Pakar Daerah Partai NasDem Tanggamus, ini terjadi dikarenakan Ketua DPD Partai NasDem Tanggamus dalam menetapkan nomor urut caleg tidak ada musyawarah antar sesama pengurus DPD Partai NasDem Tanggamus dan menetapkannya secara sepihak. Perbedaan inilah yang

102 membuat Ketua Dewan Pakar Daerah Partai NasDem Tanggamus menolak keputusan tersebut, karena keputusan tersebut tidak benar, seharusnya yang lebih di dahulukan ialah kader-kader Partai NasDem yang ingin menjadi calon legislatif bukan orang lain yang hanya menggunakan Partai NasDem sebagai perahu politik agar bisa menjadi calon legislatif. 4. Dampak positif dan dampak negatif di setiap konflik pasti terjadi, konflik yang terjadi di DPD Partai NasDem Tanggamus memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang terjadi ialah adanya kompromi baru yang dilakukan pimpinan DPD Partai NasDem Tanggamus dalam hal kepengurusan dan keanggotaan partai agar kedepannya tidak terjadi kembali konflik seperti ini serta dapat mendahulukan yang benar-benar kader partai. Dampak positif yang lainnya ialah adanya penyusunan kembali struktur kepengurusan ini dilakukan agar dapat memaksimalkan usaha Partai NasDem untuk memperoleh banyak suara pada pemilu tahun 2014. Dampak negatif yang terjadi ialah perpecahan pengurus DPD Partai NasDem Tanggamus, ini terlihat karena terjadinya kemunduran pengurus dan anggota Partai NasDem di daerah yang terkena imbasnya dari konflik internal Partai NasDem yang terjadi di tingkat pusat dan kemunduran pengurus dan anggota Partai NasDem juga di sebabkan adanya konflik yang terjadi antara pimpinan DPD Partai NasDem Tanggamus dalam hal penetapan nomor urut caleg.

103 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, menunjukan bahwa terjadinya konflik internal Partai NasDem Tanggamus disebabkan oleh konflik DPP Partai NasDem yang merambat sampai ke DPD Partai NasDem Tanggamus karena tidak adanya komunikasi yang baik dilakukan dari tingkat pusat maupun dari tingkat daerah sehingga menghasilkan perbedaan pandangan diantara petinggi Partai NasDem, anggota maupun kader Partai NasDem. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa saran yang dianggap penting untuk penulis sampaikan, antara lain: 1. DPD Partai NasDem Tanggamus jika tidak ingin terjadi konflik internal partai dalam menetapkan nomor urut caleg. Pimpinan DPD Partai NasDem Tanggamus harus mementingkan kader-kader partai terlebih dahulu bukan orang lain yang bukan kader-kader partai. Mendahulukan kader-kader partai terlebih dahulu juga diatur dalam AD/ART Partai NasDem yang labih mendahulukan kader partai bukan orang lain. Pengurus dan anggota DPD Partai NasDem Tanggamus diberikan kebebasan berpendapat tentang menetapkan nomor urut caleg agar semua pengurus dan anggota dapat menerima keputusan-keputusan yang diambil oleh pimpinan partai didasarkan musyawarah Partai NasDem dan jangan seperti sebelumnya yang dilakukan oleh Ketua DPD Partai NasDem Tanggamus selalu mengambil keputusan secara sepihak tidak berdasarkan hasil musyawarah pengurus dan anggota Partai NasDem Tanggamus.

104 2. Partai NasDem untuk kedepannya tidak ingin terjadi konflik mengenai penyusunan kembali struktur kepengurusan partai, ialah harus dikomunikasikan kepada seluruh pengurus dan anggota Partai NasDem dari tingkat pusat sampai ketingkat daerah. Pengurus dan anggota Partai NasDem diberikan kebebasan untuk berpendapat mengenai pandangannya tentang penyusunan kembali struktur kepengurusan agar semua dapat menerima keputusan-keputusan yang diambil oleh pimpinan partai dan tidak merugikan pengurus dan anggota Partai NasDem yang lainnya.