RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS 1. Seputar Dasar-Dasar Perilaku dan Pengembangan Organisasi a. Pengertian PPO Perilaku Organisasi yaitu suatu bidang ilmu yang mengkaji dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku di dalam organisasi untuk memperbaiki ke efektifan suatu organisasi Sedangkan Pengembangan Organisasi yaitu sebuah metode yang bertujuan untuk mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka. b. Pendekatan-pendekatan di dalam PPO Ada tiga pendekatan yang dipelajari di dalam Perilaku dan Pengembangan Organisasi, yaitu 1. Pendekatan kognitif menekankan aspek pemikiran manusia dan mengansumsikan bahwa perilaku adalah purposif yaitu diarahkan dan berorientasi pada tujuan. Proses kognitif seperti harapan dan persepsi membantu menjelaskan perilaku. 2. Pendekatan behavioristik, menekankan aspek perilaku yang dapat diamati (dalam konsteks Stimulus Respon) dan berbagai aspek lingkungan yg mempengaruhi perilaku. 3. Pendekatan kognitif sosial, menekankan bahwa orang, lingkungan dan perilaku itu berada dalam interaksi konstan satu sama lain dan secara resiprokal saling mempengaruhi. Pendekatan ini merupakan gabungan elemen kognitif dan behavioristik. c. Tingkatan penganalisaan PPO dan tujuan mempelajari PPO - Tingkat Pengenalisaan dimulai dari Individu Kelompok Sistem Organisasi Faktor Lingkungan
- Tujuan Mempelajari PPO 1. Memahami perilaku dalam organisasi 2. Meramalkan kejadian-kejadian dalam organisasi 3. Mengendalikan perilaku. 2. Seputar Dasar-Dasar Perilaku Individual a. Karakteristik biografis, kemampuan dan kepribadian. - Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang dapat diperoleh dalam berkas personalia dari seorang karyawan seperti usia, jenis kelamin, status kawin, jumlah tanggungan dan masa kerja. - Kemampuan merupakan kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan individu tersusun dalam dua perangkat faktor yaitu: 1. Kemampuan intelektual, berupa kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental, seperti kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran diduktif, visualisasi ruang, dan ingatan 2. Kemampuan fisik, kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan - Kepribadian merupakan sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Faktor pembentuknya antara lain: keturunan (genetis), situasi dan lingkungan b. Perilaku organisasi positif yang dapat dikembangkan Perilaku Organisasi Positif (POP) merupakan studi dan aplikasi dari kekuatan sumber daya manusia positif dan kapasitas psikologis yang dapat diukur, dikembangkan dan dikelola secara
efektif untuk meningkatkan kinerja di tempat kerja. POP terdiri dari Optimisme, Harapan, Kebahagiaan, Resiliensi, Kecerdasan Emosi dan Efikasi Diri. Optimisme adalah sikap selalu mempunyai harapan baik di segala hal. Harapan menyangkut keseluruhan persepsi bahwa seseorang dapat mencapai tujuannya. Kecerdasan emosi adalah kapasitas untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri dan untuk mengelola emosi diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain. Sedangkan efikasi diri adalah pengacu pada keyakinan individu (atau konfidensi) mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. 3. Seputar Persepsi, Sikap dan Nilai a. Pengertian persepsi dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasi kesan-kesan sensorik (panca indra) untuk menjadikan sesuatu hal, menjadi memiliki makna (arti). Faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi antara lain: 1. Target/Obyek sebagai faktor stimulus eksternal 2. Orang/kelompok orang yang mempersepsi (perceiver) 3. Situasi (setting): physical setting dan social setting b. Pengertian sikap dan nilai Sikap adalah pernyataan evaluatif mengenai obyek, orang, atau peristiwa. Ciri-ciri sikap antara lain: 1.Sikap cenderung bertahan/tetap, tetapi dapat diubah dan berubah. 2.Sikap mencakup kontinum penerimaan dari yang sangat disukai sampai sangat tidak disukai. 3.Sikap diarahkan pada beberapa obyek dimana orang memiliki perasaan dan kepercayaan
Nilai merupakan keyakinan dasar bahwa suatu cara tingkah laku khas lebih disukai secara pribadi atau sosial daripada cara tingkah laku yang sebaliknya. Nilai mengemban gagasan individu mengani apa yang benar, baik, atau diinginkan. Ciri nilai antara lain: Nilai relatif mantap dan tahan lama Nilai bersifat mutlak (hitam-putih) tidak ada daerah kelabu Diperoleh dari keturunan dan lingkungan c. Komponen dan fungsi sikap Berikut tiga besar komponen sikap, antara lain: 1. Emosi, mencakup perasaan seseorang - bisa positif, negatif ataupun netral - mengenai obyek 2. Informasi, terdiri dari kepercayaan dan informasi yang dimiliki individu mengenai obyek. Misal: Pengetahuan tentang rokok 3. Perilaku, terdiri dari kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap obyek. Misal: Menolak atau merokok Fungsi sikap: 1. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka. 2. Fungsi pertahanan ego, yaitu membenarkan tindakan dan mempertahankan ego. 3. Fungsi mengekspresikan nilai, yaitu menjadi dasar mengungkapkan sistem nilai yang dianut 4. Fungsi pengetahuan, yaitu membantu menyediakan standar dan kerangka referensi dalam menjelaskan sesuatu 4. Seputar Kepribadian dan Pembelajaran
a. Kepribadian dan faktor-faktor penentunya Kepribadian merupakan kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi oleh sifat turunan (genetis) dan lingkungannya. Faktor-faktor penentu kepribadian, antara lain: 1. Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran. 2. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat. 3. Situasi, kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubahan situasi/kontek tertentu. b. Macam kepribadian berdasarkan 5 tipe besar kepribadian. The Big Five Model (Model 5 besar) antara lain: 1. Ekstraversi (Extraversion), mudah bergaul,banyak bicara, tegas, percaya diri. 2. Sifat menyenangkan (Agreeableness), baik budi, kooperatif, dapat dipercaya,perhatian 3. Sifat mendengarkan kata hati (Conscientiousness), bertanggung jawab, pekerja keras, ulet dan memiliki N- Ach (needs of achievement) tinggi 4. Stabilitas emosi (Emotional Stability), tenang, aman, tidak khawatir 5. Terbuka pada pengalaman (Openness to Experience ), imajinatif, responsif, kreatif, intelek, fleksibel c. Pembelajaran Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek (Rahil Mahyuddin) d. Penjelasan empat teori pembelajaran
1. Mahzab Behavioristik menganggap pembelajaran sebagai perubahan tingkah laku 2. Mahzab Kognitif menganggap pembelajaran sebagai proses pendalaman yang tidak diperhatikan secara langsung 3. Mahzab Humanis menekankan pada perbedaan individu dan kehendak sikap dalam pembelajaran 4. Mahzab Sosial menganggap pembelajaran meliputi aspek yang lebih daripada tingkah laku yang nyata 5. Seputar Motivasi Konten dan Motivasi Proses Motivasi merupakan suatu variabel perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (J.P. Chaplin). a. Penjelasan mengenai motivasi konten dan proses 1. Motivasi konten berfokus pada apa yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilaku. Teori motivasi-motivasi konten diantaranya ada: a. Teori Hirarkhi Kebutuhan -A. Maslow b. Teori ERG -Alderfer c. Teori Kebutuhan McClelland d. Teori Dua Faktor - Herzberg 2. Teori Proses, fokus pada bagaimana dan dengan cara apa perilaku didorong, diarahkan, dipertahankan, dan dihentikan. Teori motivasi-motivasi proses diantaranya ada: a. Teori Harapan - V.Vroom
b. Teori penguatan B.F Skinner c. Teori Keadilan -J.S. Adams d. Teori Penetapan Tujuan E.A. Locke b. Alasan sulitnya mempelajari motivasi -Tidak dapat dilihat bahkan adakalanya tidak dapat disadari -Motivasinya sama, namun bisa jadi tampilnya dalam tingkah laku berbeda -Motivasinya berbeda, namun bisa jadi tampilan dalam bentuk tingkah lakunya sama -Sebuah tingkah laku dapat dilandasi oleh lebih dari satu motivasi c. Penjelasan mengenai teori motivasi konten dan proses a. Teori Motivasi Konten Teori Hierarki Maslow Kebutuhan manusia tersusun dalam 5 tingkatan, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu : fisiological need, safety need, social need, esteem need dan self actualization need. Jika suatu kebutuhan telah terpuaskan, maka akan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku dan akan digantikan oleh tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Teori Kebutuhan McClelland Tiga Pilar Pembangun Motivasi: 1. Kebutuhan akan prestasi (dorongan untuk mengungguli dan mengejar standart) 2. Kebutuhan akan kekuasaan (hasrat untuk memerintah dan mempengaruhi orang lain) 3. Kebutuhan Afiliasi (hasrat untuk disukai dan diterima baik oleh umum) Teori Herzbeg (dua faktor) Kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan ketidak puasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik/ higieni Perbedaan Motivator dengan Higieni :
Motivator berhubungan dengan isi pekerjaan, sedangkan Higieni tidak berhubungan dengan isi pekerjaan, melainkan berhubungan dengan konteks pekerjaan. Higieni: Rasa Aman, Status, Hubungan dengan Rekan Motivator: Prestasi, Pengakuan, Tantangan Kerja, Tanggung Jawab, Keterlibatan dan lain-lain Teori ERG Alderfer Tiga kelompok kebutuhan teras yaitu: -Kebutuhan Eksistensi (Existence), berhubungan dengan kelangsungan hidup. -Kebutuhan Hubungan (relatedness), berupa hasrat untuk memelihara hubungan antar pribadi -Pertumbuhan (growth), berupa hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi b. Teori Motivasi Proses Teori Penguatan Perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Orang berperilaku tertentu karena belajar dari masa lampau, bahwa perilaku tertentu dapat mendatangkan hasil yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Teori penguatan tergantung pada prinsip pengkondisian operan untuk memotivasi orang Teori Harapan / Ekspektansi Berkaitan dengan harapan seseorang dan bagaimana mempengaruhi perilaku. Teori Penetapan Tujuan Dalam teori ini melibatkan atasan dan bawahan untuk bekerja sama guna menetapkan tujuan bawahan dalam periode waktu tertentu. Teori Keadilan
Dasarnya: - Manusia menyenangi perlakuan yang adil - Termotivasi untuk bekerja lebih bila diperlakukan adil Nilainya: - Hasil yang diterima diri sendiri (upaya yang dilakukan sendiri) dibandingkan dengan hasil yang diterima orang lain (upaya orang lain) Sumber Acuan: 1. Slide Bu Ika Ruhana 2. Http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html