BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILE PROYEK PALM REGENCY (Apartmen dan Mall)

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. diperlukan untuk menjaga kualitas struktur agar sesuai dengan spesifikasi yang

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini berguna untuk mengetahui

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI BORED PILE

BAB II DATA TEKNIS PROYEK. Palm Regency (Apartment dan Mall) merupakan proyek pembangunan apartment

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan


BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengendalian proyek yaitu Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South


a socioproject networking

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

KERJA PRAKTIK. Dosen Pembimbing. Ika Sari Damayanthi S, ST, MT. Disusun Oleh: Siti Ratna Sari Triaz Saputra

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

Dian Rahayu Rose Marini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

finansial kurang baik. Keadaan finansial suatu proyek mempengaruhi prestasi kerja

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

Laporan mingguan proyek kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1. PROJECT MANAGER (PM)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu

Transkripsi:

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dan komponen pendukung. Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik. 6.2 Pengendalian Proyek Pengendalian proyek merupakan suatu kegiatan pengawasan (monitoring) suatu proyek agar proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan didapatkan hasil yang berkualitas serta sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam rangka pengendalian dan pengawasan pekerjaan di lapangan diperlukan suatu media atau alat yang mampu merangkum informasi-informasi secara tepat dan cepat. Umumnya pengendalian tersebut menggunakan media seperti jaringan kerja, master schedule, kurva S dan formulir disamping kontrak (spesifikasi teknis, gambar, dll). Media komunikasi tersebut bermanfaat untuk memastikan tentang kondisi kemajuan proyek, masalah yang terjadi, serta keputusan dan tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang. VI - 1

Pengendalian Proyek dilaksanakan secara umum dapat dikelompokan sebagai berikut : 1) Pengendalian Mutu 2) Pengendalian Waktu 3) Pengendalian Biaya 6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adalah pengendalian mutu bahan dan pengendalian mutu peralatan. Tujuan dari pengendalian mutu adalah agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan terhadap bahan atau material struktur, peralatan kerja, pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan. Semua hal yang dilakukan dalam pengawasan kualitas atau mutu pekerjaan pondasi di proyek Palm regency apartement dan mall antara lain adalah sebagai berikut : 1) Pengawasan langsung pekerjaan pondasi mulai dari pengeboran, pemasangan tulangan hingga pengecoran. Pengawasan langsung ini bertujuan untuk mengetahui langsung apa yang terjadi di lapangan, namun kualitas pekerjaannya sesuai dengan perhitungan dan desain yang direncanakan. VI - 2

Gambar 6.1 Pengawasan Pengecoran 2) Pengukuran langsung kedalaman pondasi di lapangan menggunakan meteran saat proses pengeboran. Pengukuran kedalaman ini dilakukan terus menerus saat pengecoran berlangsung agar setiap kenaikan beton yang dimasukkan oleh setiap truck mixer dapat diketahui dan dicatat. Pengawasan seperti ini diawasi pula oleh engineer Manajemen Kontruksi (MK) yang bertugas di lapangan. VI - 3

Gambar 6.2 Pengukuran Kedalaman 3) Melakukan uji slump untuk setiap truck mixer yang membawa beton ready mix sebelum dilakukan pengecoran. Uji slump juga dibawah pengawasan engineer Manajemen Kontruksi (MK). Gambar 6.3 Uji Slump 4) Melakukan pengujian pondasi di lapangan, seperti Axial Loading Test, PDA Test. Untuk Axial Loading Test dan PDA Test dilakukan untuk pengujian Bored Pile. VI - 4

Gambar 6.4 Axial Loading Test 5) Melakukan uji tekan beton di laboratorium, pada Proyek Palm regency apartement dan mall, menurut data yang kami dapatkan di proyek, uji tekan beton adalah uji Compressive Strength Test yang dilakukan oleh suplier beton dan kontraktor sebagai pemesan beton yang dipakai untuk keperluan pekerjaan pondasi pada proyek ini. Data yang kami dapat hanya penjelasan berupa data hasil uji tekan beton yang dilakukan oleh PT. Holcim Beton dan PT. Frankipile Indonesia (lihat lampiran). Tabel 6.1 Uji Lab Compressive Strength Test VI - 5

6) Melakukan uji lengkung statis dan uji tarik statis BjTS di laboratorium, hasil uji tarik dan lengkung statis BjTS dilakukan oleh PT. Indonesia Pondasi Raya di Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur, Kawasan Puspitek, Tangerang Selatan. Data yang kami dapatkan berupa laporan uji tarik dan lengkung statis BjTS yang dipakai pada proyek ini dengan keterangan tabel dan grafik. Tabel 6.2 Uji Lengkung Statis BjTS Hasil pengawasan dan pengujian tersebut digunakan sebagai data dalam pembuatan laporan kemajuan proyek, serta hambatan yang timbul dalam suatu proyek. Dengan pengujian dan pengawasan tersebut, diharapkan akan terwujud sistem pengendalian proyek yang terpadu, sehingga akan didapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan. 6.2.2 Pengendalian Waktu Pada proyek Palm regency apartement dan mall pengendalian waktu didasarkan pada master schedule pekerjaan (lihat lampiran). Keterlambatan pekerjaan pada suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran pelaksanaan pekerjaan. Agar dapat berlangsung tepat waktu, master schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan. VI - 6

Dari master schedule dapat diketahui pekerjaan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan kapan pekerjaan tersebut harus dimulai, sehingga keterlambatan pekerjaan sebisa mungkin dihindari. Manfaat dari master schedule adalah : 1) Sebagai pedoman kerja bagi pelaksana maupun Manajemen Konstruksi (MK) terutama menyangkut batasan-batasan untuk masing-masing pekerjaan. 2) Sebagai alat koordinasi bagi pimpinan proyek kepada pihak owner. 3) Sebagai tolok ukur kemajuan pekerjaan yang dapat dipantau setiap saat. 4) Sebagai evaluasi tahap akhir dari setiap kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan. Kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dengan membandingkan kurva S pelaksanaan dengan kurva S penawaran. Jika kurva S pelaksanaan berada diatas kurva S penawaran berarti pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari yang ditargetkan. Sedangkan jika hasil kurva S pelaksanaan proyek Palm regency apartement dan mall selalu berada diatas kurva S penawaran yang berarti pekerjaan mengalami kemajuan setiap harinya atau lebih cepat dari pada jadwal atau durasi yang sudah ditargetkan oleh owner. Kegiatan pelaksanaan proyek yang lebih cepat ditargetkan tersebut harus dikendalikan. Pada progress pekerjaan yang sudah lebih cepat dari yang ditargetkan, maka pekerjaan pondasi tersebut progressnya diperlambat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengurangi jam kerja tenaga kerja dengan cara meliburkan kegiatan pekerjaan pada setiap hari minggu yang biasanya libur hanya dua minggu sekali. 2) Pengurangan jumlah tenaga kerja yang dipindahkan sementara ke proyek lain oleh kantor pusat kontraktor. VI - 7

3) Pengurangan alat berat yang dioperasikan pada proyek Palm regency apartement dan mall yang dilakukan secara bertahap. 4) Dengan progress yang diperlambat ini, pada Palm regency apartement dan mall memanfaatkan waktu tersebut untuk pemindahan akses keluar masuk proyek (ramp) untuk memudahkan pengeboran lanjutan. 6.2.3 Pengendalian Biaya Pengendalian biaya dimaksudkan untuk mengetahui dan mengendalikan besarnya biaya yang telah dikeluarkan agar biaya proyek tidak melebihi anggaran yang sudah direncanakan. Besarnya biaya dapat dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang telah disusun. Dari pembandingan ini, dapat diketahui apabila terjadi pembengkakan biaya pada pekerjaan yang telah dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan evaluasi biaya secepatnya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Setiap pembelian material, bagian logistik mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang digunakan, sedangkan pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar absensi pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. Besar total biaya inilah yang akan selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu total biaya yang telah dikeluarkan juga dapat digunakan untuk menyusun kurva S realisasi dan untuk memperkirakan prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai. Ada 5 faktor yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan biaya proyek terutama dalam hal pelaksanaan proyek, yaitu : 1) Jenis kontrak yang dilaksanakan. VI - 8

2) Mengetahui batasan prosentase pekerjaan tambah kurang yang diijinkan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak. 3) Mengetahui cara perhitungan pembobotan masing-masing item pekerjaan. 4) Mengetahui cara mengukur atau menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan di lapangan dibandingkan dengan biaya pelaksanaan yang telah dikeluarkan (kurva S ). 5) Cash Flow Proyek (laporan keuangan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama proyek berjalan). 6.3 Kemajuan Pekerjaan Pengendalian teknis di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Dalam setiap kemajuan proyek diperlukan adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini berguna untuk mengetahui kemajuan pekerjaan proyek tersebut. Laporan kemajuan proyek Palm regency apartement dan mall dibuat dari Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan. 6.3.1 Laporan Harian Laporan harian merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari kerja meliputi pekerjaan fisik, catatan atau perintah-perintah yang disusun oleh pelaksana dengan persetujuan Manajemen Konstruksi (MK). Biasanya laporan harian dibuat pada akhir jam kerja. Dalam laporan harian memuat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan progress pekerjaan, tenaga kerja yang bekerja, dan alat berat yang digunakan pada satu hari antara lain: VI - 9

1) Jumlah Bored Pile yang dikerjakan. Dalam sehari (24 jam) bisa melaksanakan pekerjaan sebanyak sembilan Bored Pile. 2) Kejadian penting yang terjadi pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah atau kurang pekerjaan, perubahan desain, dan lain-lain). 3) Keadaan cuaca di lokasi proyek. 4) Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan. Penundaan pekerjaan hanya terjadi saat ada libur nasional. 5) Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya. 6) Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja dan hal-hal spesifik lain yang terjadi di lapangan. 6.3.2 Laporan Mingguan Berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu minggu, meliputi catatan prestasi kerja dalam satu minggu, jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang digunakan. Gambaran mengenai laporan mingguan adalah sebagai berikut: 1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan Bored Pile sampai dengan minggu yang berlalu. 2) Jenis peralatan beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja dan material yang digunakan beserta volumenya. 3) Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu minggu dan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan minggu berikutnya. 4) Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan. 5) Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan. 6) Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan peralatan serta cara menanganinya. VI - 10

7) Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dalam pelaksanaan proyek selama satu minggu. 8) Instruksi, informasi serta keputusan yang diperlukan untuk minggu berikutnya dari pihak pemberi tugas. 6.3.3 Laporan Bulanan Laporan bulanan dibuat dari hasil rekapitulasi laporan mingguan dan harus dibuat setiap bulan. Dalam laporan bulanan, berisi seluruh informasi kegiatan proyek dan evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap rencana awal, baik pelaksanaan maupun kegiatankegiatan penunjangnya. Dalam laporan bulanan proyek Palm regency apartement dan mall terdapat hal-hal sebagai berikut: A. Data umum proyek. 1) Master schedule pekerjaan. 2) Monthly progress report yaitu prosentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek yang dicapai sampai saat laporan itu dibuat 3) Nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan. 4) Catatan jenis pekerjaan selama satu bulan. 5) Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya. 6) Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap. 7) Foto dokumentasi yang merupakan tolak ukur realisasi kemajuan pelaksanaan proyek kemajuan proyek. Laporan bulanan ditandatangani oleh project manager sebagai bukti nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan, kemudian dari Manajemen Konstruksi (MK) diserahkan kepada Owner. VI - 11