BAB I PENDAHULUAN. yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011.

BAB V HEMOSTASIS Definisi Mekanisme hemostasis Sistem koagulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Sel trombosit berbentuk discus dan beredar dalam sirkulasi darah tepi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB I PENDAHULUAN. darah, efek terhadap paru, kekebalan tubuh hingga sistem reproduksi. 1 Meski

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB I PENDAHULUAN. trauma, penyakit periodontal, impaksi dan kebutuhan perawatan. dipisahkan dari jaringan lunak yang mengelilinginya menggunakan

!"#!$%&"'$( )) Kata kunci: Differential counting, zona atas dan bawah

HEMOSTASIS SISTEM PEMBEKUAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini berbentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II. membran pembatas trombosit (Matulo dkk, 2015). sebagian dari sitoplasma megakariosit berbentuk cakram, tidak berinti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara maupun zat buangan yang ada di dalam tubuh. Volume darah pada manusia

BAB I PENDAHULUAN. (agregasi) atau menempel pada benda asing (adhesi). Menghitung jumlah

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

Mekanisme Pembekuan Darah

Ratih Hardisari, Supartuti. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ABSTRACT

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. selain kelainan vaskular ( Junaidi, 2011). Terdapat dua macam stroke,

BAB I PENDAHULUAN. satu emerging disease dengan insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. Data

BAB I PENDAHULUAN. perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH

Pengertian Trombosit dan macamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 60-80% dari berat

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok sel beta di kelenjar pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penggunaan apheresis baik pada donor darah maupun untuk terapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-4 µm,

MAKALAH HEMATOLOGI Percobaan Pembendungan (Rumple Leed Test)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Defenisi dan Diagnosis Sindrom Nefrotik Relaps Sering

BAB I PENDAHULUAN. laboratorium dituntut untuk memberikan hasil yang tepat, cepat dan akurat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah utama kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan pencabutan gigi merupakan salah satu jenis perawatan gigi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung elektrolit. (Muttaqin Arif, 2009) trombosit, dan komponen lainnya. (A.V. Hoffbrand dan J.F. Pettit.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN: JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PATTIMURA M LLUCA MEDICA.

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. World Health Organization

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Keadaan fisiologik menunjukan darah selalu berada

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 10 hari. Jumlah trombosit antara mililiter, sekitar 30

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Alat 3.2 Bahan 3.3 Hewan Uji

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB V PEMBAHASAN. (2009), dimana kesalahan pengambilan spesimen pada fase pra-analitik dari

PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN DARAH (HEMOSTASIS) Era Dorihi Kale, M.Kep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak negara tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makhluk hidup. Sel eritrosit termasuk sel yang terbanyak di dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas

Pemeriksaan Jumlah Trombosit pada Penderita Thalasemia-β Mayor yang telah di Splenektomi Lebih Dari Tiga Bulan

makalah pembekuan darah

BAB I PENDAHULUAN. baik pada saat anak-anak maupun dewasa. Diakui dan dirasakan

Pengertian trombosit dan Vena

R S. D R. H I. A B D O E L M O E L O E K B A N D A R L A M P U N G

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman. utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED).

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada didalam sampel, dan

CONTOH SOAL BIOLOGI S2LC 2018

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN AGREGASI TROMBOSIT PADA MAHASISWA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK JUS PAPRIKA (Capsicum annuum L. annuum) TERHADAP WAKTU PEMBEKUAN DARAH PRIA DEWASA NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Aktivasi koagulasi dan fibrinolitik merupakan bagian dari sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH (CLOTTING TIME) METODE SLIDE DENGAN METODE TABUNG (MODIFIKASI LEE DAN WHITE)

HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

UJI BANDING EFEKTIFITAS GANODERMA LUCIDUM DENGAN ASPIRIN TERHADAP PENURUNAN AGREGASI TROMBOSIT MENCIT BALB/c

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Hitung denyut nadi masing selama satu menit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trombosit adalah sel darah tak berinti berasal dari sitoplasma megakariosit. Sel ini memegang peranan penting pada hemostasis dengan pembentukan sumbat hemostatik untuk menutup luka. Sumbat hemostatik dibentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan agregasi trombosit dan aktivitas procoagulan. (A.V Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss, 2005). Kelainan trombosit baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan gangguan baik perdarahan maupun trombosis, oleh karena itu selain jumlah, penilaian fungsi trombosit juga penting. fungsi trombosit yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006). Sampai saat ini metoda yang banyak dipakai untuk mengetahui fungsi agregasi trombosit adalah tes agregasi trombosit (TAT) metoda Dalam hal ini ada syarat tertentu yang harus diperhatikan sebelum pengambilan darah untuk mendapatkan hasil yang sesuai yaitu darah diambil dalam keadaan puasa 10 12 jam. Tabung yang digunakan terbuat dari plastik. Plasma yang diperiksa tidak hemolisis, tidak keruh dan trigliserida normal. Dalam pembuatan trombin dan fibrin dipengaruhi oleh kompleks protrombinase yang dihimpun oleh kelompok factor-faktor Xa, Va,

ion Ca ++ pada permukaan trombosit. Aktivasi trombosit bila dihalangi oleh inhibitor-inhibitor protease dan lipid dalam plasma akan mengurangi kekuatan trombosit dalam beragregasi. Faktor-faktor diatas bila diabaikan akan menghambat trombosit dalam beragregasi dan menghambat pembentukan transmisi cahaya yang akan dibaca oleh alat TAT. Pada pemeriksaan ini agregasi trombosit akan terlihat dalam bentuk kurva berdasarkan transmisi cahaya yang meningkat. Metoda pemeriksaan ini belum dapat dikerjakan oleh setiap laboratorium karena memerlukan alat khusus dan indikator ADP (Adenosine Diphosphate). Sediaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang dapat dikerjakan oleh setiap laboratorium, mudah dan murah. Pada sediaan apus terlihat kelompok-kelompok trombosit yang berada terutama di pinggir dan ujung sediaan seperti halnya sel besar. (Ganda Subrata, 2004). Hal ini menggambarkan keadaan trombosit yang ada. Keadaan dimana kelompok trombosit besar dan banyak menggambarkan keadaan kecenderungan agregasi lebih tinggi daripada gambaran kelompok trombosit yang kecil dan sedikit. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menilai fungsi agregasi trombosit ( untuk selanjutnya disebut pemeriksaan sediaan apus darah tepi) menilai persentase trombosit yang berkelompok dibandingkan total pada waktu sebelum dan sesudah 3 menit pemberian inductor ADP. Metoda ini diharapkan dapat dipakai sebagai metoda lain untuk menilai fungsi agregasi trombosit yang dapat dikerjakan di setiap laboratorium

terutama laboratorium menengah, kecil atau puskesmas dan murah. (Velaskar DS, 1982). Metoda ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai pemeriksaan skrining sebelum melakukan TAT metoda Pemeriksaan sediaan apus darah tepi dan TAT metoda turbidimetrik menggunakan induktor atau agonist. Adenosine diphosphate (ADP) yang bersifat sebagai induktor atau agonist yang lemah. Dimana dengan penambahan ADP maka trombosit akan mengalami agregasi yang kemudian dapat dihitung prosentasenya pada sediaan apus darah tepi dan diukur pada tes agregasi trombosit. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, timbul masalah yang diajukan pada penelitian ini : Apakah ada kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agegrasi trombosit pada TAT metoda

2. Tujuan khusus : a. Menghitung hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi. b. Mengukur hasil pemeriksaan agregasi trombosit pada TAT metoda c. Menganalisa kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memperdalam pengetahuan tentang kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda 2. Bagi Institusi a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi apakah ada kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT Metoda b. Diharapkan pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dapat digunakan sebagai cara lain untuk mengetahui fungsi trombosit selain dengan alat TAT

3. Bagi Akademik Menambah perbendaharaan karya tulis Ilmiah tentang trombosit di Perpustakaan Akademi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.