BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Ketersediaan klon kakao tahan VSD

PENGARUH DIAMETER PANGKAL TANGKAI DAUN PADA ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS KAKO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

KAJIAN METODE PERBANYAKAN KLONAL PADA TANAMAN KAKAO ABSTRAK

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

Pengkajian Penggunaan Bahan Tanaman Unggul Menunjang Program Rehabilitasi Tanaman Kakao di Sulawesi Selatan.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

VISITOR FARM DAN UKT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

PERKEMBANGAN TEKNIK PENYAMBUNGAN PADA PEMBENIHAN TANAMAN KOPI ( TULISAN POPULER )

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI PROVINSI BENGKULU

PENGGUNAAN BENIH KAKAO BERMUTU DAN TEKNIK BUDIDAYA SESUAI STANDAR DALAM RANGKA MENYUKSESKAN GERNAS KAKAO

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

III. BAHAN DAN METODE

KAJIAN BERBAGAI LAMA PENYIMPANAN ENTRES TERHADAP HASIL SAMBUNG SAMPIN GKAKAO (Theobroma cacao L.) KLON SULAWESI

KOPI. Panduan teknis budidaya kopi. Pemilihan jenis dan varietas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI. Disusun oleh : Ir. Sarjiyah, M.S. Ir. Titiek Widyastuti, M.S.

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Persentase Pucuk Burung

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III.METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

Okulasi Cokelat Pada Tanaman Karet

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

Rehabilitasi Tanaman Kakao sebagai Solusi Efektif Atasi Kelesuan Produktivitas. (Studi Kasus di Berau, Kaltim)

PENYAKIT BIDANG SADAP

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1992, pasal 1 ayat 4, benih tanaman yang

Serambi Saintia, Vol. V, No. 1, April 2017 ISSN :

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA SAMBUNGAN (GRAFTING)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA SAMARINDA.

PEMBAHASAN. Tipe Pangkasan

PERANAN TEKNIK PEMANGKASAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH PADA KEBUN SUMBER BENIH KAKAO Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

Manajemen Pembukaan/Pengadaan Kebun: Annual Management Factors. L. Setyobudi

PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO HASIL SAMBUNG SAMPING (SIDE GRAFTING) PADA JUMLAH SAMBUNGAN DAN LINGKAR BATANG YANG BERBEDA

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KARYA TULIS. Perbanyakan Bibit Durian Melalaui Biji, Penyambungan (Grafting), Dan Okulasi. Oleh Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) I.

Oleh : Ulfah J. Siregar

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

Teknik Budidaya Tanaman Durian

2. PENGHISAP BUAH HELOPELTIS

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

TINJAUAN PUSTAKA. Bibit Sungkai (Peronema canescens) Sungkai (Peronema canescens) sering disebut sebagai jati sabrang, ki

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

III. MATERI DAN METODE

PENYEDIAAN BAHAN TANAM KEMIRI SUNAN DENGAN TEKNIK GRAFTING

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya.

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

E U C A L Y P T U S A.

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TEKNIK PERBANYAKAN SAMBUNG PUCUK MANGGA DENGAN CARA PENGIKATAN TALI LANGSUNG SUNGKUP. Oleh RUSJAMIN JADI ALI DAN FARIHUL IHSAN

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dairi merupakan salah satu daerah

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

PEMELIHARAAN TANAMAN I. PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

PENYAKIT Fusarium spp. PADA TANAMAN KARET. Hilda Syafitri Darwis, SP.MP. dan Ir. Syahnen, MS.

TUJUAN PEMANGKASAN tajuk tanaman yang ideal cabang sakit, tunas air, dan cabang kering cabang-cabang produktif bentuk kerangka tanaman

TEKNIK SINKRONISASI PENYEDIAAN BATANG BAWAH DAN MATA TEMPEL PADA PERBENIHAN APEL (Mallus Sylvestris Mill.)

BUDIDAYA DAN TEKNIS PERAWATAN GAHARU

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

Chart Title. Indonesia 3.5 ha Thailand 2 ha Malaysia 1.5 ha

MODUL BUDIDAYA KARET

PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena tanaman kakao yang sudah cukup tua produksinya menurun. Menurut hasil penelitian tanaman kakao yang berusia diatas 25 tahun produksinya menurun menjadi 50% dari potensi produksi yang dimilikinya. Keadaan pertanaman yang kurang produktif tersebut mendorong petani untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik melakukan sambung samping untuk peremajaan tanaman yang kurang produktif atau sudah tua dibandingkan dengan cara membongkar dan tanam ulang, karena dengan sambung samping petani masih dapat memungut hasil buah kakao dan dapat menikmati pembuahan kakao yang lebih cepat dari keberhasilan teknik sambung samping. BAB II TUJUAN 1. Memberikan gambaran tentang perbaikan tanaman kakao yang sudah tua tanpa harus membongkar tanaman tersebut. 2. Memberikan informasi tentang cara peremajaan tanaman kakao dengan Teknik Sambung Samping dengan menggunakan klon unggul. 1

BAB II TEKNIK SAMBUNG SAMPING KAKAO A. Mengenal Teknik Sambung Samping Teknik sambung samping adalah teknik perbaikan tanaman tua tanpa harus membongkar tanaman. Pada prinsipnya teknik sambung samping menggabungkan atau menyambung batang bawah dengan klon yang dikehendaki. Teknologi ini semula dikembangkan di Malaysia dan setelah banyak penyempurnaan kini sudah luas diterapkan para petani di Indonesia. Dengan teknologi ini petani tidak mengalami kehilangan hasil dari batang bawahnya. Tanaman hasil sambung samping mulai dapat dipetik buahnya pada umur 18 bulan setelah disambung, dan setelah berumur 3 tahun hasil buah sebanyak 15-22 buah per pohon. Teknik ini menggunakan batang atas (entres) dari kakao klon unggul yang dikehendaki kemudian disambungkan pada batang bawah tanaman kakao dengan tujuan untuk menghasilkan tanaman baru yang lebih produktif. Gambar 1. Hasil Sambung Samping Tanaman Kakao 2

Secara ekonomis teknik sambung samping cukup menguntungkan, adapun keuntungan yang lain adalah sebagai berikut : a) Areal pertanaman kakao dapat direhabilitasi dalam waktu singkat. b) Diperoleh tanaman yang kuat terhadap berbagai gangguan iklim. c) Menekan biaya pembongkaran tanaman di lahan d) Bibit murah, lebih cepat berproduksi dibandingkan dengan okulasi. e) Sementara batang atas hasil sambung samping belum berproduksi, hasil buah dari batang bawah dapat dipertahankan. f) Batang bawah berfungsi sebagai penaung sementara bagi batang atas yang sedang tumbuh. g) Memperbaiki klon - klon tanaman yang telah ditanam apabila klon tanaman tersebut sudah tidak dikehendaki. B. Persyaratan Penting dalam Sambung Samping Sebelum melaksanakan teknik sambung samping, maka persyaratanpersyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan rehabilitasi dengan menggunakan teknik sambung samping meliputi persyaratan kebun, batang atas atau entres, dan batang bawah atau roodstock. 1. Persyaratan Kebun Kebun kakao yang akan direhabilitasi adalah kebun hamparan dengan kondisi sebagai berikut : - Jumlah tegakan/populasi tanaman antara 70%- 90% dari jumlah standar (1000 phn/ha). - Jumlah pohon pelindung > 70% dari standar. 3

- Lahan memenuhi persyaratan kesesuaian, meliputi : curah hujan 1500-2500 mm (sangat-sesuai) dan 1250-1500 mm atau 2500-3000 mm (sesuai); lereng 0-8% (sangat sesuai) dan 8-15% (sesuai). 2. Persyaratan Batang Atas Batang yang akan dijadikan batang atas mempunyai persyaratan sebagai berikut : - Cabang berasal dari pohon yang kuat - Perkembangannya normal - Bebas dari hama dan penyakit - Bentuk cabang lurus dan diameternya disesuaikan dengan batang bawah ± 1 cm. Persiapan dalam pengambilan batang atas yaitu sebagai berikut : - Entres diambil dari pohon entres kebun produksi - Mempunyai produksi stabil - Tahan hama dan penyakit utama kakao - Klon anjuran untuk batang atas yaitu ICS60, ICS 13, TSH 858, UIT 1, GC 7, RCC 70, RCC 71, RCC 72, DAN RCC 73. - Entres berupa cabang plagiotrop berwarna hijau atau hijau kecoklatan dan sudah mengayu, dengan ukuran diameter 0.75-1.50 cm. - Panjang cabang ± 40 cm - Entres yang telah diambil langsung disambung pada hari itu juga Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perbanyakan vegetatif tanaman kakao khususnya sambung samping adalah kesegaran entres. Berdasarkan kenyataan dilapangan kesegaran bahan entres kakao perlu dijaga 4

untuk menjamin tingkat keberhasilan dalam penyetekan kakao. Hal ini ditunjukkan dengan semakin lama entres kakao disimpan maka semakin banyak energi yang digunakan, sehingga pada saat disambungkan terjadi penurunan persentase sambungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan lainnya adalah kebersihan bahan dan alat, ketajaman pisau okulasi, serta keadaan cuaca selama okulasi. 3. Persyaratan Batang Bawah Tanaman kakao yang akan di sambung samping adalah tanaman yang tidak produktif lagi atau sudah tua tanaman tersebut lebih dari 25 tahun. Kondisi tanaman kakao yang akan di sambung samping memiliki harus memiliki syarat batang bawah sebagai berikut : a) Batang bawah harus sehat, kulit batang mudah dibuka atau warna kambiumnya putih bersih. b) Apabila batang bawah kurang sehat, sebelum penyambungan lakukan pemupukan, pemangkasan, penyiangan gulma serta pengendalian hama dan penyakit. C. Teknik Sambung Samping Siapkan alat dan bahan Dalam pelaksanaan penyambungan samping pada kakao, maka bahanbahan dan alat-alat harus dipersiapkan terlebih dahulu, supaya dalam pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar. Bahan dan alat yang perlu disiapkan antara lain batang bawah, entres klon unggul, gunting pangkas, pisau okulasi, kantong plastik ukuran 18 x 8,5 cm 5

dengan tebal 0,01 mm (kantong gula pasir 0,25 kg), dan tali rafia yang telah dipotong - potong ± 1,25-1,50 m. Teknik menyambung : 1) Penyambungan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. 2) Batang bawah dikerat pada ketinggian ± 50 cm dari permukaan tanah. 3) Entres yang digunakan untuk sambung samping di potong miring atau potongan disesuaikan penempatan pada batang bawah tanaman kakao. 4) Kulit batang diiris pada dua sisi secara vertikal dengan pisau okulasi, lebar 1-2 cm dan panjang ± 2-4 cm (sama dengan ukuran entres yang akan disambung sambung samping). 5) Kulit sayatan dibuka dengan hati-hati, entres dimasukkan ke dalam lubang sayatan sampai ke dasar sayatan. Gambar 2. Teknik Sambung Samping Entres Kakao 6) Sisi entres yang telah disayat miring diletakkan menghadap batang bawah. 7) Tutup kulit sayatan tekan dengan ibu jari tutup dengan plastik kemudian diikat kuat dengan tali rafia. 8) Biarkan selama 2 atau 3 minggu. 6

Setelah dua sampai tiga minggu maka sambung samping sudah dapat dilihat, apakah berhasil atau tidak, ditandai entres masih segar sedangkan yang tidak berhasil kulit mengering atau busuk. Kemudian sambung samping yang jadi plastik penutup dapat dibuka setelah tunas tumbuh sepanjang ± 2 cm dengan cara bagian atas kantong plastik disobek. segala aspek yaitu : 1. Penyiraman Lakukan pemeliharaan pada batang yang disambung samping meliputi Lakukan penyiraman secukupnya secara rutin, buang tunas air yang tumbuh disekitar batang atas terutama dekat tempat penyambungan. 2. Pemangkasan Gambar 3. Pembukaan Plastik Pada Sambung Samping Kakao Umur ± 3 Minggu Kegiatan pemangkasan meliputi : 1) pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada umur 7-10 hari setelah penyambungan dengan mengurangi ranting yang terlalu rimbun, 2) tunas batang atas diikatkan kebatang bawah agar pertumbuhan mengarah keatas, 3) Setelah 3 bulan pelaksanaan sambung samping sebaiknya tajuk batang bawah dipangkas. Batang bawah dapat 7

dipotong total bila batang atas telah tumbuh kuat dan berbuah, caranya potong miring pada ketinggian ± 60cm diatas pertautan, luka bekas potongan dioles dengan TB 192, serta 4) tajuk batang bawah yang menaungi tunas hasil sambungan dipangkas seperdua bagian diatas sambungan. Gambar 4. Hasil Sambung Samping Umur ± 3 Bulan 3. Penyiangan dan Pemupukan Penyiangan dilakukan dengan cara membuang gulma disekitar tanaman pokok, biasanya kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pendangiran dan pemupukan. Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu sebulan sebelum penyambungan dan sebulan setelah penyambungan. 4. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila terjadi serangan, namun sebaiknya dilakukan pencegahan seperti sanitasi lingkungan disekitar tanaman kakao, mengubur buah atau ranting / batang tanaman yang terserang hama penyakit. 8

Gambar 5. Hasil Produksi Sambung Samping Tanaman Kakao 9

BAB III PENUTUP Teknik sambung samping kakao adalah teknik perbaikan tanaman tua tanpa harus membongkar tanaman. Tujuan untuk menghasilkan tanaman baru yang lebih produktif dan secara ekonomis dapat menekan biaya pengeluaran serta cukup menguntungkan. Sambung Samping Kakao dapat dilakukan apabila tanaman kakao sudah berusia diatas 25 tahun dan produksinya menurun menjadi 50% dari potensi produksi yang dimilikinya. Gunakan entres klon unggul yang disesuaikan dengan adaptasi tumbuhnya, untuk menghasilkan sambung samping yang baik. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perbanyakan vegetatif tanaman kakao khususnya sambung samping adalah kesegaran entres. Berdasarkan kenyataan dilapangan kesegaran bahan entres kakao perlu dijaga untuk menjamin tingkat keberhasilan dalam penyetekan kakao. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan lainnya adalah kebersihan bahan dan alat, ketajaman pisau okulasi, serta keadaan cuaca selama okulasi. 10

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2008. http://agroinovasinusantara.wordpress.com /tag/sistemsambung-samping/, posted 24 Oktober 2008 2. Anonim. 2010. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2073810- morfologi-tanaman-kakao/, posted 13 Nopember 2010 3. Anonim. 2012. http://bengkeldesaintanamancacao.blogspot.com/, posted 11 April 2011 4. Anonim. 2012. http://fajarcelebes.blogspot.com/2012/07/langkah-langkahsambung-samping-tanaman_28.html, posted 28 Juli 2012 5. Muhammad Kadir, 2011. Pertumbuhan Hasil Sambung Samping Tanaman Kakao dengan Ketinggian Pemotongan Batang Utama Yang Berbeda. Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. 6. Septyan Adi Pramana. 2012. Teknik Sambung Samping Pada Kakao (Theobroma cacao L.). BBP2TP, Surabaya. 11