BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis. Menulis merupakan aspek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

menggunakan konjungsi pada karangan yang dibuatnya.

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkai keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS XI MIPA 1 SMAN 8 BATANGHARI TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL SRI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tujuan kurikulum (Rahmat, 2011:51). Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

KISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembalajaran bahasa dilakukan agar seseorang itu mampu berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 10 PONTIANAK 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 RANTAU LANGKAP KABUPATEN TEBO TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis. Menulis merupakan aspek yang paling sulit pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Pada keterampilan ini, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa dan sistem penulisan yang tepat. Selain itu, siswa masih sulit dalam menyusun kalimat serta menghubungkan kalimat-kalimat menjadi sebuah paragraf atau karangan yang padu. Kesulitankesulitan tersebut meliputi oleh banyak faktor sehingga dalam membuat sebuah kalimat menjadi sebuah karangan banyak kesalahan dalam penulisannya. Salah satu faktor kesalahannya adalah penempatan awalan, akhiran dan tanda baca dalam kalimat tersebut. Agar dapat menulis dengan baik dan benar, modal yang perlu dimiliki adalah ilmu pengetahuan, kemauan untuk menulis, pengalaman, motivasi untuk menulis, kemampuan untuk berbahasa tulis, keuletan dan kesabaran. Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Kemauan untuk menulis merupakan kesanggupan atau kecakapan dalam menghasilkan sesuatu untuk mencapai tujuan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Pengalaman merupakan kejadian yang pernah dialami. Motivasi untuk menulis merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk menulis. Kesabaran berarti tahan menghadapi cobaan dan tidak mudah putus asa dalam menulis. 1

2 Dalam kegiatan menulis seorang penulis tidak hanya harus sabar tetapi juga terampil dalam memanfaatkan struktur bahasa, dan kosakata. Struktur bahasa terkait dengan bentuk kata, susunan kata dalam bentuk-bentuk kalimat. Kosakata terkait dengan pilihan kata. Dalam hal ini penulis memanfaatkan seluruh kosakata yang dimiliki dan memilih kata mana yang tepat untuk mengungkapkan konsep atau gagasannya dalam karangan. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan menulis teks. Materi yang diajarkan meliputi menulis teks observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi dan teks cerita pendek. Dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang dilakukan berbasis teks. Pembelajaran tersebut sudah diatur menurut kompetensi inti dan kompetensi dasar. Salah satu kompetensi dasar yang berisikan keterampilan menulis adalah 3.2 memproduksi teks eksplanasi baik secara lisan maupun tulisan. Setiap teks selalu mengarah pada kemampuan menulis. Menurut Priyatni (2014: 82) teks eksplanasi merupakan jenis teks yang menjelaskan tentang proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, ataupun budaya. Berdasarkan perbincangan peneliti dengan Eva Kurniasih Mahasiswi UMP yang sedang melakukan kegiatan PPL (teman penulis) pada bulan Agustus sampai Oktober 2014 di SMP Negeri 2 Purwokerto, diketahui bahwa dalam proses belajar menulis teks eksplanasi siswa mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami siswa yakni sulit dalam menentukan struktur dan mentukan ejaan dalam menulis teks eksplanasi. Bertolak dari berbincangan tersebut peneliti melakukan studi pendahuluan yang dilakukan dengan teknik wawancara. Melalui wawancara kepada Sulis Wignyo guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui bahwa dalam menulis teks eksplansi

3 masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM nilainya 78. Selanjutnya, peneliti melakukan perbincangan dengan beberapa siswa kelas VII I SMP Negeri 2 Purwokerto. Dari hasil wawancara diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks ekspalansi masih kurang. Hal ini disebabkan, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan di dalam menulis teks eksplanasi. Kesulitan yang dialami siswa kelas VII I SMP Negeri 2 Purwokerto yakni kesulitan memahami struktur dan menentukan ejaan dalam teks eksplanasi. Kesulitan memahami struktur dan mentukan ejaan dalam kegiatan menulis teks eksplanasi perlu mendapat perhatian dari guru. Siswa biasanya dalam hal menulis teks eksplansi tidak berpedoman dengan struktur dan ejaan yang benar sehingga karangan atau hasil tulisan tidak sesuai dengan ketentuan teks yang dibuat. Struktur teks merupakan bagian terpenting dalam menyusun sebuah teks bacaan karena dengan adanya struktur teks peristiwa yang terjadi di dalam tulisan menjadi rutut dan jelas ceritannya. Hal ini akan membantu pembaca dalam memahami isi bacaan yang ditulis oleh penulis. Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya. Berikut ini adalah contoh teks eksplansi siswa. TANAH LONGSOR Tanah longsor biasanya terjadi di Indonesia. Tanah longsor biasanya terjadi di pegunungan dan perbukitan. Tanah longsor bisa saja karena curah hujan yang tinggi. Tanah longsor bisa dicegah dengan cara membuat terasering di sawah. Tanah longsor membuat banyak kerugian bagi masyarakat. Kerugiannya adalah banyak rumah-rumah yang hancur hewan-hewan ternak bisa saja terserang penyakit, di mana-mana kotor, orang harus membangun rumah lagi. Bisa saja orang-orang yang terkena tanah longsor itu kena penyakit. Maka dari itu, sebelum terjadi tanah longsor, sawah-sawah harus cepat dibuatkan terasering agar tanah longsor tidak sampai menyentuh industri.

4 Selain itu, agar tidak terserang penyakit jika ada tanah longsor sebaiknya perindustrian yang ada didekatnya segera menyelamatkan diri atau mengunsi ketempat lain, agar tidak terserang penyakit dan lain sebagainya (karya : Arthur. 7) Contoh teks di atas merupakan karangan siswa dengan judul tanah longsor, yang isinya menjelaskan penyebab terjadinya tanah longsor. Teks tersebut menunjukkan bahwa siswa belum bisa membuktikan setiap bagian dari struktur teks teks eksplanasi. Penulisan teks eksplanasi yang baik dan benar harus terdapat penjabaran struktur teks yang terdiri dari judul, pernyataan umum, deretan penjelas dan interprestasi atau penutup. Pernyatan tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut : (1.a) Tanah longsor biasanya terjadi di Indonesia. Tanah longsor biasanya terjadi di pegunungan dan perbukitan. Tanah longsor bisa saja karena curah hujan yang tinggi. Kalimat (1.a) di atas belum menggambarkan pernyatan umum berupa definisi atau penjelasan tentang fenomena yang hendak dibahas. Dalam pernyatan umum seharusnya dijelaskan pengertian judul dan apa maksud dari judul tersebut. Kalimat lebih efektif dan mudah dipahami, seperti berbaikan kalimat di bawah ini : (1.b) Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang berbahaya. Bencana ini sering terjadi di lahan yang miring atau ditempat berbukit yang tidak ada tumbuhan dan pepohonan. Perbaikan kalimat (1.b) di atas berbeda dengan kalimat sebelumnya. Perbaikan berupa definisi atau penjelasan tentang fenomena yang hendak dibahas. Kalimatnya lebih efektif dan mudah dipahami. Ketidaktepatan dalam membuat struktur teks eksplansi dengan baik dan benar tidak hanya pada bagian deretan pernyatan umum saja, tetapi juga dalam bagian deretan penjelas dan simpulan. Contoh ketidaktepatan deretan penjelas sebagai berikut :

5 (2a) Tanah longsor bisa dicegah dengan cara membuat terasering di sawah. Tanah longsor membuat banyak kerugian bagi masyarakat. Kerugiannya adalah banyak rumah-rumah yang hancur hewan-hewan ternak bisa saja terserang penyakit, di mana-mana kotor, orang harus membangun rumah lagi. Bisa saja orang-orang yang terkena tanah longsor itu kena penyakit. Kalimat di atas, belum memuat secara mendetail penyebab terjadinya Tanah longsor. Dalam bagian penjelas seharusnya terdapat penjelasan tentang proses terjadinya fenomena atau bagaimana terjadinya Tanah longsor. Oleh karena itu, kalimat tersebut diperbaiki. Perbaikan kalimatnya adalah sebagai berikut. (2b) Tanah longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi. Tanah atau lahan yang tinggi akibat runtuh akibat hujan yang turun terus-menerus. Tanah turun akibat tidak ada pohon Yang menahan derasnya hujan. Sehingga air hujan tidak bisa diserap. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Kalimat perbaikan (2b) di atas, berbeda dengan kalimat sebelumnya. Kalimat perbaikan tersebut berisi jawaban terjadinya tanah longsor. Dengan demikian, bagian penjelas lebih mudah dipahami. Menurut penilaian penulis, siswa tersebut belum bisa menjabarkan secara detail strukturnya. Selain tidak sempurna strukturnya, ejaan yang terdapat dalam karangan tersebut belum benar. Contohnya terdapat pada kalimat berikut. (3a) Kerugiannya adalah banyak rumah-rumah yang hancur hewanhewan ternak bisa saja terserang penyakit, di mana-mana kotor, orang harus membangun rumah lagi Pada kalimat (3a) di atas, belum terdapat tanda baca yang benar. Seharusnya pada kalimat banyak rumah-rumah yang hacur dan hewan-hewan ternak bisa saja terserang penyakit terdapat tanda koma. Oleh karena itu, kalimatnya perlu diubah agar kalimatnya lebih efektif. Perubahan kalimatnya adalah sebagai berikut.

6 (3b) Kerugiannya adalah banyak rumah yang hancur, hewan ternak bisa saja terserang penyakit, dimana-mana kotor, orang harus membangun rumah lagi Pada kalimat (3b) di atas, berbeda dengan kalimat sebelumnya. Pada perbaikan, penggunaan tanda baca dan pemenggalan kata sudah dibetulkan. Bentuk kalimat dan maknanya sudah sesuai sebagaimana dijelaskan di atas. Berdasarkan penilaian contoh karya tulis di atas, peneliti menduga banyak kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks eksplanasi berkaitan dengan kurangnya pemahaman konsep, siswa tampaknya juga belum menguasai aturan EYD secara baik. Tidak tertutup kemungkinan masih banyak kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam kegiatan menulis. Kondisi ini menyebabkan kemampuan siswa dalam menulis tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti akan mengkaji masalah kemampuan menulis siswa melalui penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas VII I SMP Negeri 2 Purwokerto Tahun Pelajaran 2014-2015 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan menulis teks Eksplanasi pada siswa kelas VII I SMP Negeri 2 Purwokerto tahun pelajaran 2014-2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks Eksplanasi pada siswa kelas VII I SMP Negeri 2 Purwokerto tahun pelajaran 2014-2015.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada penelitian lebih lanjut, yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Manfaat teoretis lainnya adalah menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menulis teks eksplanasi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu: bagi siswa, guru, sekolah. a. Bagi Siswa Manfaat bagi siswa adalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pada umumnya dan menulis teks eksplanasi pada khususnya, dan meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir. b. Bagi Guru Manfaat bagi guru adalah sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan, dan penyempurnaan pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya untuk menulis karangan. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan positif bagi peningkatan kualitas pembalajaran Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis.