dokumen-dokumen yang mirip
2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PEMILU SERENTAK TERHADAP PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 30 menit)

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pemilih Pemula di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

BAB III DATA RESPONDEN

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Bab V. Analisis Pengambilan Keputusan Pemilih Pemula

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang berbentuk republik dengan menganut sistem pemerintahan presidensial dengan pemimpin Negara seorang presiden dan di bantu oleh para menteri dalam pelaksanaan tugas pemerintahan nya. Undangundang dirancang dan disahkan oleh para anggota DPR dan DPRD yang dipilih oleh rakyat pada setiap Pemilihan Umum yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali melalui pemilihan yang Jujur, bersih dan adil. Pemilihan Umum atau disingkat Pemilu merupakan salah satuwujud sistem Demokrasi di Indonesia yang merupakan wujud pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.setiap 5 tahun sekali Indonesia menyelenggarakan sebuah pesta rakyat dimana rakyat berhak memilih pemimpin-peminpim yang mereka percayai untuk mewakili rakyat untuk melaksanakan tugas pemerintahan. Pemilu di Indonesia sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 1995, namun hingga pemilu tahun 1999 ini hanya dilaksanakan untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD saja. Kandidat pemilu pada rentang waktu tersebut diikuti oleh banyak kandidat dari puluhan partai yang ada di Indonesia. Barulah pada tahun 2004 adalah Pemilu pertama kali untuk pemilihan presiden Rebuplik Indonesia yang di ikuti oleh 5 kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Kelima kandidat 1

2 tersebut adalah Hamzah Haz - Agum Gumelar, Amien Rais - Siswono Yudohusodo, Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi, Wiranto - Salahuddin Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono - Yusuf Kalla 1. Pemilihan Umum presiden tahun 2004 dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla yang otomatis pada tahun tersebut hingga 2009 menjadi wakil rakyat untuk presiden dan wakil presiden, menggantikan presiden sebelumnya Megawati Soekarno Putri. Pada pemilu tahun 2009 kembali dimenangkan oleh Susilo bambang Yudhoyono yang kali ini berpasangan dengan Boediono.Para presiden maupun anggota DPR yang dipilih oleh rakyat pada setiap pemilu ini berhak dan berkewajiban memimpin atau mewakili seluruh rakyat Indonesia selama 5 tahun kedepan. Di tahun 2014 ini, pemilihan umum atau pemilu dilaksanakan kembali Pemilihan Umum untuk DPR dan DPRD serta dilanjutkan Pemilihan Umum untuk Presiden dan Wakil Presiden untuk masa jabatan 2014 hingga 2019.Pemilu legislatif (DPR dan DPRD) dilaksanakan pada 9 April 2014, sedangkan untuk pemilu Presiden dilaksanakan pada 9 Juli 2014 2. Pemilu 2014 ini memiliki regulasi atau sistem yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Letak perbedaan drastis terjadi pada jumlah Partai Politik yang mengikuti Pemilu tahun 2014 ini yang dibatasi tidak lebih dari 12 partai politik. KPU atau Komisi Pemilihan Umum yang mana sebagai Lembaga pemerintahan yang mengurusi setiap penyelenggaraan pemilihan umum ini memang membatasi jumlah peserta 1 http.//www.tempo.co/read/news/2004/05/22/05542842/lima-pasangan-capres-cawapres-jadi- Peserta-Pemilu-200422 MEI 2004 19:09 WIB 2 http://www.pemilu.com/jadwal-pemilu-2014/

3 parpol di pemilu kali ini. Hanya ada 11 parpol yang akan terlibat dalam pemilu di tahun 2014 ini diantaranya adalah Partai Nasdem, PKB, PKS, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai HANURA, Partai Bulan Bintang, PKPI 3. Sebelum masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dilaksanakan, ada beberapa nama yang disinyalir akan menjadi calon peserta pada pemilu eksekutif, diantaranya adalah Prabowo subianto, Joko Widodo yang kala itu masih menjadi gubernur DKI Jakarta, Wiranto dari partai Hanura, serta ketua umum partai Nasdem. Namun hanya ada 2 nama calon pasangan yang lolos yaitu Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa. Kedua pasang Capres dan Cawapres tersebut telah melakukan koalisi dengan partai lain untuk membangun kekuatan Politik. Hasil Daftar pemilih tetap (akhir) Pilpres 2014 adalah 190.307.698 nama. Ini sudah termasuk DPT luar negeri, 2.038.711 nama. Setelah ditambah daftar pemilih tambahan (DPTb), daftar pemilih khusus (DPK), dan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) menjadi 193.944.150 nama, termasuk pemilih luar negeri 2.101.538 nama.jumlah pengguna hak pilih adalah 134.953.967. Ini sudah termasuk pengguna hak pilih di luar negeri, 706.591. Artinya, persentasi pengguna hak pilih total Pilpres 2014 adalah 69,58% dari total nama berhak pilih 193.944.150 (gabungan DPT, DPTb, DPK, DPKTb). Sedangkan persentase 3 http://pemilu.com

4 pengguna hak pilih jika hanya merujuk DPT, jumlahnya 70,91% dari 190.307.698. 4 Hasil dari Pemilu untuk DPR dan DPRD sendiri di menangkan oleh Partai PDI Perjuangan dengan presentase 18,95%. Sedangkan untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 dimenangkan oleh pasangan nomor urut 2 Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla dengan presentase kemenangan 53,15% dengan suara sah sebanyak 70.997.833. Mengalahkan pasangan nomor urut 1 H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hatta Rajasa dengan presentase 46,85% dengan suara sah sebanyak 62.576.444 pemilih. 5 Tabel 1.1 Hasil Pemilu Eksekutif 2014 No Nama Calon Perolehan Suara Jumlah Suara Presentase Suara 1 Prabowo - Hatta 62.576.444 46,85% 2 Jokowi JK 70.997.833 53,15% Sebelum Pemilu eksekutif Presiden dan Wakil Presiden 2014 di laksanakan, perang politik serta promosi di berbagai media baik media cetak, media elektonik serta media online gencar-gencar nya di lakukan, khususnya pada rentang bulan Maret hingga Juli tahun 2014. Televisi menjadi pilihan utama bagi para Capres dan Cawapres serta Partai Politik nya gencar menayangkan Iklan Politik di televisi untuk mempromosikan visi dan misi nya serta membangun citra politik dalam sebuah partai politik dan capres cawapres yang di usungnya. 4 http://www.rumahpemilu.org/in/read/6825/pilpres-2014-pengguna-hak-pilih-6958-partisipasi- Lebih-Berkualitas di akses pada 17/03/2015 5 "Dokumen resmi versi pdf KPU Pusat"di unduh pada tanggal 20 maret 2015

5 Permasalahan nya adalah di khawatirkan adanya ketidakadilan dalam penyampain visi misi iklan politik karena saati ini banyak Partai Politik yang di ketuai oleh para pemilik Media. Dari data iklan yang ada di Indonesia saja, TV mendominasi dengan 70% (16 triliyun)dari nilai belanja iklan pada tahun 2005 lalu 6. Terdapat sejumlah alasan kenapa banyak politisi yang memasang iklan di TV. Salah satunya adalah karena keefisienan dari segi biaya yang mahal namun dapat mencapai audien dalam skala besar 7, untuk itu penyampaian citra politik pun lebih luas. Menurut Nimmo (2007:7), citra politik seseorang akan membantu dalam pemahaman, penilaian, dan pengidentifikasian peristiwa, gagasan, tujuan, atau pemimpin politik 8. Namun tentu saja citra saja belum cukup untuk membangun sebuah kredibilitas Partai Politik dan Capres Cawapres. Di butuhkan sebuah komunikasi politik yang baik agar tersampaikan visi misi partai tersebut. Partai plitik juga harus melihat ancaman lain nya yang bisa merusak citra politik nya. Pada Tahun 2009, menjelang Pemilu 2009 ada isu negatif kepada Cawapres Boediono yang mengatakan bahwa beliau memiliki istri yang beragama Kristen. Selain itu juga ada isu bahwa Partai Demokrat mempunyai aliran dana dari Amerika serikat yang notabene saat itu tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia(Nasrullah, 2006:238) 9. 6 Ika jatmikasari, Nielsen Media research sebagaimaa dikutip dari tempo iteraktif, desember 2005. 7 Morissan, periklanan: komunikasi pemasaran terpadu.tangerang.ramdina prakarsa.2007 hal14 8 Anwar Arifin, Komunikasi Politik Pradigma-teori-aplikasi-strategi dan komunikasi politik Indonesia,.Jakarta. Balai Pustaka. 2003 hal 106 9 Deddy Mulyana., Komunikasi Politik Politik Komunikasi.bandung:remaja rosdakarya.2013 hal 83

6 Munculnya isu korupsi dalam sebuah partai tentunya membuat para rakyat yang sebelumnya loyal terhadap sebuah partai menjadi berubah pikiran. Hal ini memang menjadi sebuah kerugian bagi sebuah partai. Sebut saja Partai Demokrat. Partai Demokrat yang banyak di isukan bahwa kader kader nya terllibat korupsi, seperti Nazarudin, Anas urbaningrum dan kader demokrat lainnya, akhirnya meraih suara yang tidak sebanding dengan pada Pemilu Pada tahun 2009 yang lalu. Pada hasil hitung cepat Pemilu Legistalif 9 April 2014 yang dilakukan oleh Kompas Quick Count Partai demokrat hanya meraih suara sebesar 9,43% dari 99,25% presentase suara masuk. Hal ini berbanding terbalik dari hasil Pemilu pada tahun 2009, Partai Demokrat berhasil meraih 20,85 % suara rakyat, dari 104.099.785 suara terkumpul 10. Padahal pada Pemilu 2009 lalu partai demokrat bersaing dengan 43 Partai politik lainnya. Hal ini bisa dijelaskan bahwa Iklan Politik merupakan salah satu bentuk penyampaian promosi di media media untuk kebutuhan penyampaian visi dan misi agar banyak orang tertarik dan ingin memilih mereka sebagai presiden dan wakil presiden di Indonesia. Selain itu, seringkali Iklan politik juga menjadi sebuah cara untuk membangun atau memperbaiki citra politik dalam seorang tokoh atau[un partai politik. Berharap menjadi bahan untuk menarik simpati dan suara dari banyak rakyat, para capres dan cawapres tersebut memilih jalan untuk menayangkan iklan-iklan politik di televisi yang notabene merupakan media yang sangat banyak pemirsanya. Selain itu, para capres dan cawapres menayangkan iklan politik tersebut juga dianggap sebagai sebuah jalan untuk membangun citra 10 http://nasional.kompas.com/read/2009/05/09/22401496/inilah.hasil.akhir.perolehan.suara.nasiona l.pemilu 9 mei 2014

7 politik. Orang mengetahui perilaku politik dari berbagai media massa, media interpersonal, dan media organisasi. Sejarah media massa di Indonesia yang memperlihatkan adanya pasang surut peran media massa Indonesia. Pada suatu massa tertentu media massa amat bebas melaksanakan perannya, bahkan seolah-olah ditentukan oleh penguasa 11. Apalagi pada masa orde baru, pers di Indonesia seolah tidak berdaya dengan kekuasaan presiden Soeharto pada massa itu. Hingga akhirnya, setelah era Orde baru runtuh, pers di Indonesia mulai bisa memerankan fungsi nya sebagai sebuah media. Setelah undang undang No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran disahkan DPR RI, sejumlah stasiun televisi baru diperkirakan akan terus muncul, khususnya di daerah yang terbagi dalam empat kategori, yaitu lembaga penyiaran public, Lembaga penyiaran berlangganan, lembaga peyiaran sementara, LPK. Sebelum tahun 1998, jumlah stasiun Televisi swasta nasional menjadi 11 buah 12, yakni: RCTI, TPI, SCTV, ANTV, METRO TV, TV7, LATIVI, GLOBAL, di jakarta belum termasuk televisi komunitas (lokal) 13 di antaranya: Jak TV dan O channel serta lainnya. Namun, dari banyak nya satsiun televisi swasta nasional di atas telah terjadi merger antar stasiun televisi swasta tersebut yang hingga akhirnya dari beberapa tersebut merubah nama nya, di antaranya TPI yang telah di akuisisi oleh MNC group sekarag menjadi MNC TV, LATIVI di akusisi oleh Bakrie Group merubah nama menjadi TV One serta TV 7 yang di akuisisi oleh Trans Corp menjadi Trans 7. 11 Elvinaro Ardianto; lukita komala.komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:Simbiosa Rakatama.2005 hal 154 12 Morissan, Broadcasting Televisi Mutakhir,. Jakarta:Rama Prakarsa. 2005 hal 1 13 Ibid, hal 3

8 Fenomena konvergensi atau merger media-media menjadi satu wadah para capres cawapres yang berkoalisi dengan bukan dari kalangan pengusaha media memprotes hal ini karena dianggap memanfaatkannya secara tidak sehat untuk kebutuhan promosi politik. Fenomena Konglomerasi Media memang sudah menjadi hal yang semakin di khawatirkan dalam penyampaian demokrasi yang bersih dan adil. Konglomerasi media adalah penggabungan-penggabungan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak media. Konglomerasi ini di lakukan dengan melakukan korporasi dengan perusahaan media lain yang di anggap mempunyai visi yang sama. Pembentukan konglomerasi ini dengan cara kepemilikan saham, joint venture atau merger, atau pendirian kartel komunikasi dalam sekala besar 14. Iklan politik sendiri muncul pertama kali pada tahun 1970-an di Negaranegara besar seperti Amerika, Kanada, Australia dan Jepang. Di Negara tersebut banyak orang yang membeli waktu untuk penayangan iklan politik mereka. Jumlah tersebut semakin bertambah pada akhir tahun 1990-an hingga ke 49 Negara di dunia 15. Selain iklan politik, para statiun TV pun juga menayangkan program debat antar kandidat dengan tujuan untuk memperlihatkan kepada khalayak mana yang terbaik dalam hal komunikasi dan debat politik.iklan politik biasanya berbentuk berita yang di hasilkan dari suatu peristiwa yang di rekayasa. Jadi ada sisi manusiawi dari iklan politik tersebut, misalnya bagaimana 14 http://rodarodaberputar.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html 2 desember 2014 15 Ahmad Danial, Iklan politik T:. modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru,. Yogyakarta:LkiS.2009 hal. 36

9 kehidupanya dalam keluarga.di Amerika tayangan iklan politik bernuansa cerita atau drama 16. Di Indonesia, Pada November 1998, sebuah iklan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ditayangkan TPI membuka gerbang bagi fase baru kampanye partai politik. Mulai Pemilu 1999, partai-partai politik dan kontestan pemilu mulai melakukan berbagai kampanye melalui iklan politik televisi dan berbagai media elektronik serta media cetak. Berbagai kontestan Pemilu mengeluarkan iklan politik dengan dana yang sangat mahal. Hal ini membuat perubahan gaya kampanye politik di Indonesia. Kampanye dapat dilakukan dengan sangat efektif dan dapat mencapai masyarakat hingga pelosok. Seiring dengan semakin banyak nya Stasiun Tv swasta yang muncul di Indonesia pasca orde baru tersebut, kebebasan pers di Indonesia pun semakin bisa di junjung tinggi. Para produk yang ingin melebarkan sayapnya ke seluruh pelosok Indonesia pun semakin dimudahkan dengan keleluasan penyebaran informasi yang bisa di peroleh lewat iklan di televisi tersebut. Tidak berbeda dengan para kandidat peserta Pemilu pun memilih memasarkan visi dan misi nya di televisi. Periklanan Politik menurut Ahmad danial dalam bukunya sendiri merupakan Modernisasi kampanye Politik Pasca Orde baru. Periklanan menurut Dann Nimo (1993:30) merupakan komunikasi satu kepada khalayak. Periklanan ditujukan kepada individu-individu tunggal, 16 Deddy Mulyana., Komunikasi Politik Politik Komunikasi. bandung:remaja rosdakarya.2013 hal 107

10 independen, terpisah dari kelompok apaun yang menjadi identifikasikannya di dalam masyarakat. Periklanan di tujukan kepada setiap individu yang anonym 17. Iklan Politik merupakan senjata berharga bagi kandidat, Penelitian mengenai Iklan Politik di televisi menunjukuan bahwa iklan politik mempengaruhi bagaimana calon pemilih mengenal kandidat, membantu mereka mengidentifikasikan rioritas, dan mempengaruhi standar nilai mereka dan pemaknaan kesalahan (Kinsey: 1999:118).Senada dengan pendapat di atas, Kaid mengatakan (1999:423) bahwa iklan politik merupakan alat utama dalam pemasaran politik. Bahkan, menurut Kaid iklan politik telah menjadi bentuk dominan komunikasi antar politisi dan public yang ingin mereka raih dan erupakan sarana pragmatis yang memungkinkan kandidat mengkomunikasikan keunggulan sifat-sifatnya dibandingkan dengan kandidat lainna kepada pemilih 18. Iklan politik yang sering muncul di televisi sebenarnya masuk kedalam iklan komersial jika tayang di TV swasta. Namun akibat dari konglomerasi media tersebut yang beredar isu bahwa iklan politik yang tayang di Tv swasta menjadi hanya sebagai kepentingan para pemilik nya yang kita tahu sudah beberapa menjadi Politik yang mempunyai partai Politik. Iklan iklan politik yang tayang di stasiun TV swasta seperti contohnya RCTI hanya menampilkan iklan politik yang berkepentingan dengan partai pemilik nya atau partai koalisinya. Kita tahu RCTI di berbagai program nya 17 Haryati.ketika parpol megiklankan kandidatnya di televisi, hal.273 18 Deddy Mulyana., Komunikasi Politik Politik Komunikasi. Bandung:Remaja rosdakarya.2013 hal 80

11 menjadi rating tertinggi di antara program lainnya di TV swasta lainnya. Sehingga membuat RCTI menjadi salah satu TV swasta yang mempunyai banyak penonton. Hanya Iklan iklan politik dari Partai Hanura dan Calon Presiden saat itu Wiranto dari partai Hanura dan Hary Tanoe Sudibjo (Pemilik MNC Media) yang biasanya ditayangkan di program-program unggulan RCTI maupun MNC atau Global TV. Ini di khawatirkan memberikan efek yang tidak adil dalam pemilihan umum partai maupun presiden dan wakil presiden. Tidak ada iklan politik dari partai demokrat ataupun yang lainnya yang merupakan bukan koalisi dari partai Hanura atau Calon presiden lainnya. Yang sebenarnya kita tahu bahwa iklan adalah salah satu pendapatan terbesar untuk stasiun televisi swasta. Namun, untuk kepentingan politik partai media ini rela untuk tidak mendapatkan keuntungan iklan dari partai atau politikus lainnya, demi mengintimidasi partai dan calon presiden lainnya demi meraup perhatian dari banyak khalayak atau calon pemilih di pemilu 2014. Dengan terpaan media yang tidak ada habisnya dalam hal ini adalah iklan politik capres cawapres yang sama, di khawatirkan membuat para pemilih sudah tidak bisa sadar politik. Pengguna Hak suara pemilu yang seharusnya melek politik, di khawatirkan menjadi terpengaruh oleh terpaan iklan politik tersebut. Pencitraan - pencitraan yang selama ini di tayangkan media bisa saja mempengaruhi para pemilih, khususnya pemilih pemula atau orang yang menggunakan hak suara untuk pertama kalinya. Iklan politik capres cawapres dipilih karena iklan politik tersebut menjadi yang paling sering muncul pada di

12 stasiun televisi swasta pada masa kampanye pemilihan pemilu eksekutif 2014, yang bisa saja berdampak lebih terhadap pengaruh keputusan politik pemilih pemula. Sadar akan hal ini, tentu akan menjadikan penelitian yang menarik dan bermanfaat untuk mengetahui apakah terpaan iklan politik yang ada di mediamedia khususnya televisi, mempengaru atau ber-efek terhadap pilihan politik pemilih pemula, pada pemilu eksekutif 2014 yang lalu. Survei akan dilakukan kepada Mahasiswa, yang mana adalah orang-orang yang saat ini menempuh pendidikan perguruan tinggi yang melek politik. Populasi yang dipilih adalah Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta yang baru pertama kali menggunakan hak suaranya dalam pemilu. Alasan nya adalah karena Mahasiswa broadcasting mempelajari tentang komunikasi politik, dan mempelajari setiap teknik video dan naskanya. Dengan ini, peneliti mengambil populasi tersebut karena ingin mengetahui apakah mahasiswa broadcasting terpengaruh oleh terpaan iklan politik dalam menentukan pilihan politik nya. Peneliti akan mencoba mensurvey hal-hal yang telah di uraikan diatas, dan akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklan Politik Televisi Terhadap Pilihan PolitikPemilih Pemula Pada Pemilu Eksekutif 2014 (Survey terhadap Pemilih Pemula Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta ). Peneliti akan melakukan penyebaran kuesioner di Mahasiswa

13 Broadcasting Universitas Mercu Buana yang merupakan pemilih pemula pada Pemilihan Umum 2014 untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, peneliti mencoba meneliti dan melakukan survey pada Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta yang merupakan Pemilih Pemula di Pemilu Eksekutif 2014 untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklan politik di televisi terhadap pilihan politik pemilih pemula di pemilu presiden dan wakil presiden 2014? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui sejauh mana pengaruh iklan politik di televisi terhadap pilihan politik televisi pada pemilu eksekutif 2014 pemilih pemula di Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Pada setiap penelitian bertujuan memberikan manfaat. Oleh karena itu signifikasi dapat di jabarkan sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Akamedis Penelitian ini di harapkan dapat mengolaborasi teori teori pengaruh atau efek dan penelitian yang di lakukan terlebih dahulu, sehingga menjadi bahan pengetahuan dan referensi akademis. Penelitian ini adalah suatu kajian di bidang komunikasi massa, yang diharapkan dapat melengkapi literatur tentang study

14 audien di dalam ilmu komunikasi dan broadcasting khususnya tentang teori pengaruh iklan politik terhadap pilihan politik pemilih pemula. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti di dunia politik indonesia mengenai komunikasi politik melalui kampanye capres dan cawapres yang bisa lebih memberikan efek persuasif kepada khalayak.