UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA POHON HITUNG DI KELOMPOK BERMAIN PELANGI AISYIYAH JUMANTORO

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS BOTOL MINUMAN DI KB PERMATA BANGSA KEBAK

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Ima Dwi Nurmawati 1, Yulianti 1, A Dakir 2 PENDAHULUAN

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Membuat Senter Sederhana Dengan Metode Demonstrasi Sularno SD Negeri 03 Nglebak Karanganyar

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN BILANGAN 1 SAMPAI 20 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK TK ASRI NGAWEN, BLORA

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN


Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Oleh : TRI MURNI A

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.

SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA POHON HITUNG DI KELOMPOK BERMAIN PELANGI AISYIYAH JUMANTORO Fitri Marfuah, Hera Heru SS, Universitas Slamet Riyadi Jl Sumpah Pemuda No.18 Kadipiro, Surakarta Email: marfuah@unisri.ac.id Abstract: The purpose of this class action research is 1) To know the implementation of learning using the calculated tree in KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Lesson Year 2016/2017; 2) To improve the ability to recognize the concept of numbers through the use of media counting trees in KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Lesson Year 2016/2017. Method of research approach used is descriptive qualitative by using Class Action Research approach (PTK). This action research research is conducted in three cycles. Each cycle consists of planning, execution, observation, reflection. This research took place in KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar. The subjects of this study were 24 consisting of 7 boys and 17 girls. Data collection techniques use observation, tests and documentation. While the data analysis techniques use critical analysis and comparative analysis. Based on the results of research that through the use of media calculate the tree can increase the ability to recognize the concept of numbers in early childhood in the Rainbow Playing Group Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Academic Year 2016/2017, it is proved that the increase in cycle I to cycle II increased by 25.03% Cycle II to cycle III has increased by 50% as a whole the ability to recognize the number of children has reached 95.83%. Thus the hypothesis that states through the use of calculated tree media can improve the ability to recognize the concept of numbers in early childhood in the Rainbow Playing Group Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Lesson 2016/2017, proved true. Keywords: Ability to Recognize Tree Numerals Abstrak : Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah 1) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan pohon di KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017; 2) Untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui penggunaan media pohon di KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (action research) ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Penelitian ini mengambil tempat di KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar. Subyek penelitian ini adalah 24 yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kritis dan analisis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa melalui penggunaan media pohon dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini di Kelompok Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan bahwa peningkatan pada siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25,03%, siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 50% secara keseluruhan kemampuan mengenal bilangan anak telah mencapai 95,83%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan melalui penggunaan media pohon dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini di Kelompok Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017, terbukti kebenarannya. Kata Kunci: Kemampuan Mengenal Bilangan Media Pohon Hitung Berdasarkan kondisi awal bahwa anak Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar kurang mampu dalam meng secara urut dan menyebutkan angka 1-10, anak mengalami kesulitan untuk menyebut jumlah benda secara sepontan gambar dengan jumlah 5 gambar, maka yang diucapkan adalah selalu menyebutkan urutan jumlah gambar 1, 2, 3, 4, 5 baru menjawab 5. Anak mengalami kebiasaan menyebut urutan bilangan berulang-ulang bukan membiasakan 1 menyebut langsung jumlah bilangan yang sebenarnya sudah dikuasai, secara kemampuan dasar ber anak mampu dengan kecepatan spontan yang sudah terprogram dalam pikiran anak. Dari usia 2-4 tahun seorang ibu selalu mengajak bermain membilang hidungnya satu, telinganya dua, jari tangan kiri lima, jari semuanya sepuluh. Anak sudah mengalami konsep cepat meng. Hal di atas anak di Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah ISSN Cetak 2528-3359 ISSN Online 2528-3367

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan... Jumantoro Karanganyar jelas mengalami perbedaan konsep mengurutkan bilangan dengan membilang atau meng, sehingga yang terjadi misalnya anak selalu mengalami pengulangan menyebut urutan jumlah bilangan 1,2,3,4,5 daripada menyebut keseluruhan jumlah ada satu, dua, tiga, empat, lima. Guru selalu mengajarkan anak untuk membilang dengan menyebut urutannya bilangan, kurang memberi kesempatan anak untuk menyebut secara spontan berapa jumlah gambar atau benda tersebut. Misalnya guru menyuruh anak menyebutkan berapa jumlah gambar yang ada di papan tulis. Lalu seorang guru mengajak anak meng secara urut jumlah gambar, Guru tidak mengimbangi memberi kesempatan pada anak untuk berpikir cepat menyebut jumlah gambar tersebut. Untuk mempermudah mengenal konsep bilangan atau konsep angka perlu proses yang berjalan perlahan-lahan. Dengan mengunakan media akan mempermudah menjelaskan pikiran anak dalam mengenal konsep bilangan serta mempermudah membangun pengertiannya mengenai arti bilangan atau angka itu sendiri. Lambang bilangan, dalam kehidupan seharihari lebih dikenal sebagai nomor atau angka. Konsep angka di sini melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlahnya atau berapa banyak sesuatu. Termasuk juga meng, menjumlahkan satu tambah satu misalnya. Yang terpenting adalah mengerti konsep angka. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut di atas, disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini yaitu siswa masih sering rancu antara meng penjumlahan dan pengurangan, kurang latihan di rumah, kemampuan membilangnya rendah. Dipandang dari sudut guru tidak ada inovasi dalam pembelajaran ber sehingga siswa bosan, kurang maksimal dalam menggunakan alat peraga yang dapat membantu siswa, dan guru kurang dapat menjelaskan cara termudah dalam proses ber. Dari sisi keadaan kelas tidak ada pembagian kelompok dalam bekerja (klasikal). Proses kegiatan di tahun pelajaran 2016/2017, dalam pembelajaran ber dan membilang guru menggunakan alat peraga kartu bilangan tetapi hasil yang dicapai kurang maksimal. Kartu bilangan hanya dapat membantu siswa dalam membilang, maka dalam penelitian ini kartu bilangan dimodifikasikan dengan pemakaian alat peraga pohon. Pohon ini dapat membantu siswa untuk belajar penjumlahan dan pengurangan, memahami proses dalam ber. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian Wulandari yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Kartu Angka (IKIP Semarang) hasil penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan anak, hal ini terlihat pada semua anak dan semua indikator kemampuan mengenal bilangan mengalami peningkatan secara bertahap. Rekomendasi yang peneliti ajukan untuk guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengangkat kembali permasalahan yang ada tetapi dengan media, metode, strategi, pendekatan yang berbeda sehingga dapat memberi temuan baru khususnya dalam meningkatkankemampuan mengenal bilangan anak yang lebih optimal. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Pohon Hitung di Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bulan April Juli 2016. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah anak didik KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017 dengan jumlah anak 24 yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Metode Penelitian 2

Jurnal AUDI, Volume 2, Nomor 1, hlm 1 8 Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Haryono (2015: 23) menyatakan bahwa Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk menentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Data dan Sumber Data Sumber data primer adalah siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari pihak yang masih ada kaitannya dengan siswa, tetapi tidak secara langsung melalui hasil observasi dan wawancara. Smber data penelitian ini adalah: 1. Informan, yaitu guru atau teman sejawat, anak didik 2. Tempat dan peristiwa yaitu di KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar. 3. Dokumen atau arsip, yaitu daftar nama siswa, nilai prestasi dan foto kegiatan proses belajar mengajar pada siklus I dan II Teknik Pengumpulan Data Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis. Dua diantara yang terpentingadalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013: 145). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tentang kemampuan anak dalam mengenal bilangan. Tes Tes adalah suatu metode atau alat untuk melakukan penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaanpertanyaan atau tugas-tugas yang telah dipilih dengan seksama dan telah distandardisasikan (Bimo Walgito, 2005: 93). Tes yang diberikan kepada anak adalah unjuk kerja. Unjuk kerja dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana anak menguasai media pembelajaran secara keseluruhan setelah diterapkannya media pembelajaran yang berupa pohon. Tes dalam penelitian berupa membilang dan menghubungkan gambar dengan bilangan atau menjodohkan. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa kreativitas anak melalui pemanfaatan media pohon dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. Catatan lapangan yang diperoleh yaitu ketertarikan anak didik mengikuti pengajaran dengan melaksanakan kegiatan dengan media pohon meningkat; anak didik sudah berani berinisiatif untuk menanyakan pada guru terkait dengan isi materi yang kurang dipahami; anak didik juga meningkat responnya terhadap kegiatan ber; dan anak didik telah dapat memahami konsep materi dengan baik. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama anak KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar, serta foto rekaman proses tindakan penelitian. Keabsahan Data Untuk mendapatkan data secara valid, maka penelitian ini menggunakan triangulasi. Lexy J. Moleong (2007: 330) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan instrumen. Adapun triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data yang sejenis, yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui media pohon meningkatan kemampuan mengenal bilangan pada anak KB Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik Analisis Data Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 39) analisis data adalah teknik atau cara yang menjelaskan bagaimana data yang diperoleh 3

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan... tersebut dianalisis untuk mengetahui hasil akhir. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis. Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoretis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan/atau setelah pengumpulan data. Indikator Kinerja Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 34) indikator penelitian adalah tolok ukur keberhasilan dalam penelitian. Sebagai indikator yang dijadikan tolok ukur suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika: 1. Kemampuan ber anak yang semula kurang setelah diterapkan media pohon meningkat menjadi 85%. 2. Variasi media dalam pembelajaran yang semula kurang menarik menjadi menarik sehingga kemampuan ber meningkat menjadi 85%. Prosedur Penelitian Siklus I 1. Perencanaan (Planning) a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan menggunakan pohon. b. Menyiapkan alat bantu mengajar yaitu pohon beserta program perencanaan kerja. c. Menyusun latihan evaluasi. 2. Tindakan (acting) Guru melakukan apersepsi, dilanjutkan guru memberikan motivasi terhadap anak didik tentang materi yang akan diajar kan, yaitu guru menjelaskan cara ber dengan pohon dan anak-anak memperhatikan penjelasan guru. 3. Observasi Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan anak dalam menyelesaikan lembar kerja anak dan memberikan penilaian proses pembelajaran dari awal hingga akhir. 4. Refleksi Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus II meliputi: 1) Mengetahui kemampuan hasil belajar anak 2) Mengetahui kemampuan ber anak Siklus II 1. Perencanaan (Planning) a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan kegiatan memanfaatkan pohon b. Menyiapkan alat bantu mengajar yaitu pohon c. Menyusun latihan evaluasi. 2. Tindakan (acting) Guru melakukan apersepsi kemudian guru memberikan motivasi kepada anak didik tentang materi yang akan diajarkan, yaitu guru menjelaskan cara ber, anak-anak memperhatikan penjelasan guru sambil meng buah yang ada dipohon. 3. Observasi Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan anak dalam menyelesaikan lembar kerja anak dan memberikan penilaian proses pembelajaran dari awal hingga akhir. 4. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data pembahasannya. Kegiatan ini untuk melihat sejauh mana efektifitas kegiatan memasang buah dan angka di pohon untuk mengetahui kemampuan ber anak, suasana kelas, maupun kinerja guru. Siklus III 1. Perencanaan (Planning) a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan kegiatan memanfaatkan pohon b. Menyiapkan alat bantu mengajar yaitu pohon c. Menyusun latihan evaluasi. 2. Tindakan (acting) 4

Jurnal AUDI, Volume 2, Nomor 1, hlm 1 8 Guru melakukan apersepsi, dilanjutkan guru memberikan motivasi kepada anak tentang materi yang akan diajarkan, yaitu guru menjelaskan cara ber, guru bertanya berapa jumlah buah yang ada dipohon, kemudian anak memasangkan angka di pohon tersebut. Anak memperhatikan penjelasan guru sambil meng buah yang ada dipohon. 3. Observasi Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan anak dalam menyelesaikan lembar kerja anak dan memberikan penilaian proses pembelajaran dari awal hingga akhir. 4. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data pembahasannya. Kegiatan ini untuk melihat sejauh mana efektifitas kegiatan memasang buah dan angka di pohon untuk mengetahui kemampuan ber anak, suasana kelas, maupun kinerja guru. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal kemampuan mengenal bilangan anak di Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar sangatlah kurang. Kondisi seperti ini wajar karena anak-anak hanya senang untuk bermain. Oleh karena itu peran guru pengajar menjadi tolok ukur peningkatan kemampuan mengenal bilangan dengan teknik pengajaran yang menyenangkan dan mampu untuk menstimulasi anak didik untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan dengan baik. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti sebagai guru berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan permainan dengan pohon. Dengan pohon ini diharapkan akan dapat membawa anak-anak untuk mulai berpikir dan berimajinasi yang akan berdampak positif terhadap daya kognitifnya. Kondisi awal kemampuan mengenal bilangan anak Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar bahwa kemampuan mengenal bilangan dengan kategori baik sejumlah 2 anak atau 8,3%, kemampuan mengenal bilangan dengan kategori sedang sejumlah 18 anak atau 75% dan kemampuan mengenal bilangan dengan kategori rendah sejumlah 4 anak atau 16,67%. 2. Siklus I Pada siklus I ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Kegiatan awal : 1) Guru memulai pelajaran dengan berbaris, masuk kelas 2) Setelah semuanya masuk do a bersama dilanjutkan guru memberi salam dan anak-anak menjawab salam. 3) Guru melakukan presensi, semua anak didik Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar masuk sehingga siswanya lengkap. 4) Untuk memotivasi belajar anak guru mengajak anak untuk bernyanyi lagu keagamaan Assalamualaikum. 5) Anak menyanyi seperti arahan dari guru 6) Kemudian guru mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon tertiup angin. 7) Guru menyiapkan kelas dengan mengarahkan anak untuk siap mengikuti pelajaran sesuai dengan tempat duduknya. b. Kegiatan inti: 1) Guru menyiapkan kegiatan pembelajaran guru menyiapkan media pohon sesuai dengan pesan yang disampaikan yaitu menghubungkan gambar dengan angka, berapa jumlah himpunan kemudian dihubungkan dengan angka yang sesuai dengan jumlah himpunan tersebut. 2) Guru menjelaskan urutan kegiatan pembelajaran dimulai bercerita, sambil meng jumlah daun dalam pohon, yang akan dihubung kan dengan angka. 3) Selesai cerita guru melayani anak yang menanyakan cerita yang telah disampaikan oleh guru. 4) Guru meminta anak untuk maju satu persatu untuk menghubungkan gambar dalam sebuah himpunan dengan angka yang sesuai. 5) Anak-anak menirukan arahan guru c. Kegiatan pengamatan/observasi: 1) Guru melakukan pengamatan selama proses pelaksanaan kegiatan dengan media pohon 5

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan... 2) Guru mengobservasi terhadap respon anak melalui kegiatan tanya jawab. 3) Guru melihat dan mengamati cara anak memainkan bermain dengan media pohon d. Kegiatan akhir : 1) Guru mengevaluasi kegiatan awal sampai akhir pembelajaran. 2) Guru memberi saran, nasehat dan pesan pada anak 3) Guru membimbing anak doa pulang dan salam pulang. 2. Siklus II a. Kegiatan awal: 1) Guru memulai pembelajaran dengan berbaris, masuk kelas, berdoa dan menjawab salam. 2) Guru mengabsen anak 3) Guru bercakap-cakap dan menyebutkan hari-hari besar agama Guru mengajak anak untuk berjalan mundur 5) Guru mengatakan pada anak-anak bahwa hari ini guru akan mengajak anak-anak di luar, hal ini dimaksudkan untuk melatih daya kognitif anak dengan media pohon. b. Kegiatan inti : 1) Guru menyiapkan alat-alat media pohon 2) Guru menyiapkan media pohon, sambil memperagakan cara bermain. Dalam pelaksanaan ini guru menyelingi dengan memberikan pertanyaan pada anak didik. 3) Anak didik memperhatikan dan mendengarkan arahan dari guru dan merespon pertanyaan dari guru. 4) Setelah anak merasa puas dan senang guru mengajak anak untuk kembali ke dalam kelas. 5) Di dalam kelas guru mengajak anak bernyanyi 6) Kemudian guru meminta anak untuk maju ke depan kelas satu persatu untuk kembali belajar menghubungkan gambar dengan angka seperti yang telah diajarkan oleh guru c. Kegiatan pengamatan/observasi: 1) Guru melakukan pengamatan selama proses pelaksanaan kegiatan dengan media pohon. 2) Guru mengobservasi terhadap respon anak melalui kegiatan tanya jawab. 3) Guru melihat dan mengamati cara anak menyampaikan cerita kembali ke depan. d. Kegiatan akhir : 1) Guru mengevaluasi kegiatan awal sampai akhir pembelajaran. 2) Guru memberi saran, nasehat dan pesan pada anak 3) Guru membimbing anak doa pulang dan salam pulang. 3. Siklus III a. Kegiatan awal: 1) Guru memulai pembelajaran dengan berbaris, masuk kelas, berdoa dan menjawab salam. 2) Guru mengabsen anak 3) Guru bercakap-cakap dan menyebutkan hari-hari besar agama 4) Guru mengajak anak untuk berjalan ke samping 5) Guru mengatakan pada anak-anak bahwa hari ini guru akan mengajak anak-anak bermain di luar, hal ini dimaksudkan untuk melatih daya kognitif anak dengan mengenal pohon secara nyata. 6) Guru menyiapkan anak untuk diajak keluar kelas di mana guru melaksanakan kegiatan dengan pengamatan terhadap pohon. b. Kegiatan inti : 1) Guru menyiapkan media pohon 2) Guru menyiapkan media pohon, sambil memperagakan cara bermain. Dalam pelaksanaan ini guru menyelingi dengan memberikan pertanyaan pada anak didik. 3) Anak didik memperhatikan dan mendengarkan arahan dari guru dan merespon pertanyaan dari guru. 4) Setelah anak merasa puas dan senang guru mengajak anak untuk kembali ke dalam kelas. 5) Di dalam kelas guru mengajak anak bernyanyi 6) Kemudian guru meminta anak untuk maju ke depan kelas satu persatu untuk kembali belajar menghubungkan gambar dengan angka seperti yang telah diajarkan oleh guru c. Kegiatan pengamatan/observasi: 1) Guru melakukan pengamatan selama proses pelaksanaan kegiatan dengan media pohon 2) Guru mengobservasi terhadap respon anak melalui kegiatan tanya jawab. 6

Jurnal AUDI, Volume 2, Nomor 1, hlm 1 8 3) Guru melihat dan mengamati cara anak menyampaikan cerita kembali ke depan. d. Kegiatan akhir : 1) Guru mengevaluasi kegiatan awal sampai akhir pembelajaran. 2) Guru memberi saran, nasehat dan pesan pada anak 3) Guru membimbing anak doa pulang dan salam pulang. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian melalui observasi terhadap tindakan dengan menggunakan media pohon untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui media pohon pada anak usia dini di kelompok bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro Karanganyar diperoleh temuan sebagai berikut : 1. Siklus I Pada siklus I anak didik kurang bisa memahami materi sesuai dengan konsep an. Dalam penelitian ini diketahui bahwa hanya 5 anak yang pada siklus I memahami konsep an secara baik dengan kategori baik mencapai 20,8% sedangkan 19 anak kemampuan bernya dengan kategori sedang atau 79,17%. Anak yang tidak memahami materi disebabkan kerena: a. Anak didik tidak merespon ketika guru menyampaikan materi b. Anak didik banyak yang tidak konsentrasi ketika guru menyampaikan materi sehingga kurang bisa memahami apa yang disampaikan guru. c. Anak didik mengerjakan tugas sesuai dengan keinginannya sendiri d. Dalam penelitian ini guru berupaya memanfaatkan media pohon dengan baik, guru memilih materi media pohon lebih sederhana. Dalam pelaksanaan ini guru menyelingi dengan memberikan pertanyaan pada anak didik. Anakdidik memperhatikan dan mendengarkan arahan dari guru dan merespon pertanyaan dari guru. Ketika menggunakan metode ini kurang memberi hasil namun anak terlihat sudah mulai dapat ber walaupun masih belum sesuai dengan konsep yang diharapkan. Namun dalam siklus I ini kemampuan ber anak sudah meningkat walaupun tidak maksimal, adapun aspek yang diperoleh adalah kemampuan ber dengan kategori baik sejumlah 5 anak atau 20,8%, berarti ada peningkatan sebesar 12,5%, kemampuan ber dengan kategori sedang sejumlah 19 anak atau 79,17% dan kemampuan ber dengan kategori kurang tidak ada berarti ada penurunan sebesar 16,67%. 2. Siklus II Kemudian pada siklus II guru dapat meningkatkan pemahaman anak didik dan juga dapat membuat anak didik memahami konsep ber konsep materi yang diberikan guru. Hal-hal yang dilakukan oleh Kelompok Karanganyar untuk meningkatkan kemampuan ber pada siklus II ini adalah: a. Meningkatkan kemampuan guru untuk dapat mencari materi dari media pohon yang lebih merangsang daya kreativitas anak, sehingga anak lebih termotivasi dalam mengingat an sehingga anak mudah menerima materi sesuai pesan yang disampaikan. b. Menambah permainan yang lebih menarik Kemampuan mengenal bilangan anak dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25,03% secara keseluruhan kemampuan mengenal bilangan anak telah mencapai 45,83%. 3. Siklus III Pada siklus III guru dapat meningkatkan pemahaman anak didik dan juga dapat membuat anak didik memahami konsep ber konsep materi yang diberikan guru. Hal-hal yang dilakukan oleh Kelompok Karanganyar untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada siklus II ini adalah: a. Meningkatkan kemampuan guru untuk dapat mencari materi media pohon yang lebih merangsang daya kreativitas anak, sehingga anak lebih termotivasi dalam mengingat an sehingga anak mudah menerima materi sesuai pesan yang disampaikan. b. Menambah permainan dari media pohon yang lebih menarik Kemampuan mengenal bilangan anak dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25,03%, siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 50% secara keseluruhan kemampuan 7

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan... mengenal bilangan anak telah mencapai 95,83%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa melalui penggunaan media pohon dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini di Kelompok Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan bahwa peningkatan pada siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25,03%, siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 50% secara keseluruhan kemampuan mengenal bilangan anak telah mencapai 95,83%. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa melalui penggunaan media pohon dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini di Kelompok Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan bahwa peningkatan pada siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25,03%, siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 50% secara keseluruhan kemampuan mengenal bilangan anak telah mencapai 95,83%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan melalui penggunaan media pohon dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini di Kelompok Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017, terbukti kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: CV. Andi Offset. Haryono. 2015. Bimbingan Teknis Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Amara Books. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suharsimi Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksar 8