PELATIHAN PEMBUATAN SELAI LABU PARANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA BAGI RT 013/01 KELURAHAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

KANDUNGAN KIMIA BEBERAPA TANAMAN DAN KULIT BUAH BERWARNA SERTA MANFAATNYA BAGI KESEHATAN. Dr. Sri Handayani

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN OLAHAN KRIPIK DAN KUE DONAT DI DESA BATU MERAH KOTA AMBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

TRAINING PEMBUATAN SELAI DAN ES KRIM LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN UNTUK KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan) merupakan salah satu tanaman

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya industri pertanian baik skala kecil

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pokok saja seperti halnya beras, jagung, ketela dan sebagainya. Akan tetapi

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Astawan & Andreas, 2008). ataupun buah import yang sudah mulai banyak dikembangkan dan

PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN DARI KULIT JERUK MANIS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nilai gizinya kurang memenuhi. Terutama bagi anak-anak dan remaja.

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

I. PENDAHULUAN. Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

zalaca) di Kabupaten Banjarnegara pohon, dengan jumlah pohon

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBUATAN KERIPIK REBUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Aldes Lesbani, Nova Yuliasari, Fahma Riyanti, Poedji Loekitowati H, Setiawati Yusuf Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ABSTRAK

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

PEMANFAATAN KOLAM TANAH DI PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI TEMPAT BUDIDAYA IKAN NILA DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

Transkripsi:

PELATIHAN PEMBUATAN SELAI LABU PARANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA BAGI RT 013/01 KELURAHAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR Mariani Tata Boga, IKK, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Dalam upaya pelatihan pembuatan selai labu parang untuk meningkatkan ekonomi keluarga bagi RT 013/01 kelurahan pasa rebo, Jakarta Timur. Dalam pelatihan ini peserta diberikan materi, pengetahuan serta dipraktekan cara membuat selai labu parang. Khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah Ibu-ibu RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Biaya pengabdian diperoleh dari biaya DIPA PNBP UNJ tahun anggaran 2014. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan pada bulan Agustus yang bertempat di Kelurahan Pasar Rebo yang dihadiri oleh 20 peserta. Setiap peserta pada awalnya diberikan penyuluhan serta manfaat buah labu parang serta membuat selai labu parang. Latihan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam meningkatkan kreatifitasnya dan meningkatkan ekonomi keluarga dengan keterampilan yang didapat. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah kemampuan ibu-ibu untuk membuat selai labu parang. Kata Kunci : Labu Parang, Ibu-ibu Kelurahan pasar Rebo I. PENDAHULUAN Potensi sumber daya tumbuhan dan buah buahan yang ada di Indonesia merupakan suatu aset dengan nilai keunggulan komparatif dan sebagai modal dasar utama dalam upaya pemanfaatan dan pengembangannya untuk komoditi yang kompetitif. Sekian banyaknya komoditi yang ada salah satunya adalah buah labu parang. Labu parang (Cucurbita moschata) paling sering digunakan dalam masakan. Beragam jenis hidangan dapat dibuat dari buah ini, mulai dari kolak, sup, cake, hingga kue-kue basah seperti talam dan kue lumpur. Labu kuning yang dikenal dengan sebutan labu parang ini kaya akan vitamin dan mineralnya cukup tinggi, meliputi: betakaroten, vitamin B1, vitamin C, kalsium, fosfor, besi, kalium, dan natrium. Dari gizinya pun tidak mengecewakan, setiap 100 gr labu mengandung 34 kal, 1.1 protein, 0.3 lemak, 0.8 mineral, dan 45 mg kalsium. Pemilihan bahan dasar olahan menjadi salah satu indikator penting dalam menciptakan prroduk yang berkualitas. Labu parang (Cucurbita Moschata) merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan suatu produk yaitu selai. Labu parang merupakan buah-buahan yang dapat kita jumpai dengan mudah. Nutrisi yang dikandungnya menjadikan labu parang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh. Betakaroten yang dikandung labu kuning berperan mencegah serangan jantung. Sementara kandungan vitamin B1, C, dan seratnya berperan sebagai pencegah penyakit jantung dan stroke. Ibu-ibu RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur ini pada umumnya masih memiliki sangat banyak waktu luang setelah mereka selesai mengerjakan tugastugas rutin rumah tangga. Keterampilan yang mereka miliki untuk mengkreatifitaskan sebuah bahan pangan sangatlah minim karena pengetahuan yang mereka miliki sangatlah sedikit. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu kegiatan tri dharma perguruan tinggi, penulis mengharapkan dapat memberikan solusi untuk membantu memberikan 22 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1

23 pembelajaran kepada masyarakat kkhususnya ibu-ibu RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penulis bermaksud memberikan pembelajaran mengenai pembuatan selai labu parang. Oleh karena itu dengan mengikuti pelatihan pembuatan selai labu parang ini sangat berguna mengingat betapa pentingnya tubuh untuk mengkonsumsi makanan sehat, serta untuk menambah pengetahuan agar dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Berdasarkan analisis situasi tersebut di atas, maka diidentifikasi dan dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah pembelajaran pelatihan pembuatan selai labu parang untuk meningkatkan Ekonomi keluarga di RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur dapat bermanfaat? Tujuan yang diharapkan setelah pelatihan ini adalah warga RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur, terutama ibu-ibu yaitu memiliki pengetahuan tentang membuat selai Labu Parang, memiliki pengetahuan cara mengolah dan menyajikan selai Labu Parang, memilki pengetahuan tentang packaging selai Labu Parang. Manfaat yang dapat di capai dari kegiatan ini adalah para ibu-ibu RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur memiliki keterampilan dasar dalam pembuatan selai Labu Parang. I. MATERI DAN METODE Realisasi pemecahan masalah dilakukan dengan mengadakan pelatihan sehingga diharapakan peserta memiliki keterampilan dalam membuat aelai labu parang Pelatihan yang diberikan kepada Ibu- Ibu PKK ini melalui beberapa tahapan, yaitu: Pemberian materi, Pelatihan, dan Evaluasi. Khalayak Sasaran adalah Ibu-ibu RT 013/01 kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Lokasi RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang berada dekat dengan pusat kota Jakarta Timur memudahkan tim penerapan iptek dapat memantau hasil dari pembelajaran tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu menyebar-luaskan pengetahuan dan keterampilan berupa kegiatan positif bagi khalayak masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan salah satu daru tri dharma perguruan tinggi, yaitu menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan berupa kegiatan positif bagi khalayak masyarakat sekitar. Dalam kaitannya dengan startegi atau kerangka pemecahan masalah, maka yang menjadi khalayak strategis adalah sebanyak 20 orang peserta yaitu ibu-ibu RT 013/01 Keluraha Pasar Rebo, Jakarta Timur. (daftar hadir peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan dilampirkan). Metode yang digunakan mengingat jenis kegiatan ini adalah praktek dan eksperimen maka metode yang digunakan adalah : 30% teori berupa ceramah dan 70% berupa demo dan praktek langsung tentang pembuatan selai labu parang dengan pengawasan dan penjelasan langsung dari tim pelaksana pelatihan. II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profile Kelurahan Pasar Rebo Kelurahan Pasar Rebo adalah sebuah kelurahan di Jakarta Timur. Kelurahan ini memiliki kode pos 13770. Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 45.203 jiwa (Juli 2012) dan luas wilayah 2,37 Km2. B. Hasil Pelaksanaan Setelah megikuti pelatihan ini peserta memahami bahwa variasi dalam pembuatan selai dapat menggunakan buah labu parang sebagai bahan baku. Selain itu bahan baku yang digunakan membuat selai labu parang sangat terjangkau dan mudah didapat. Tergantung kemauan dari masyarakatnya itu sendiri untuk selalu mencoba dan membuat selai labu parang. Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 23

Dalam pelatihan ini, buah labu parang divariasikan menjadi sirup. Selain membuat selai tidak terlalu sulit, dapat pula dijadikan peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk menambah penghasilan masyarakat itu sendiri. Dalam membuat selai labu parang dibutuhkan ketelitian, kesabaran dan keluletan dalam membuatnya. Lokasi pelatihan diadakan di Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dengan jumlah peserta 20 orang yang berasal dari sosial ekonomi menengah dan rendah. Kegiatan awal dalam pelatihan ini adalah memberikan materi dan membuat selai labu parang. Selain tahap demi tahap di jelaskan dan dipraktekan. Instruktur pelatihan juga memberikan tips memilih buah labu parang yang dapat digunakan dan juga dalam pemilihan bahan lain serta menyiapkan alat-alat. Kemudian membuat selai labu parang. ditunjang oleh ketersediannya tenaga ahli dan pelatih yang memadai. DAFTAR PUSTAKA Cara membuat selai pepaya dan nenas. Jakarta : Butsi. Dirjen Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Direktorat Bina Padat Karya dan Usaha Mandiri, 1983. Marmalade buah jeruk dan biji. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Balitbang Pertanian, 1989. Lies Suprapti. 2005. Kuaci dan Manisan waluh. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Yudo Sudarto. 2000. Budidaya Waluh. Penerbit Kanisius. Yogyakarta III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan pelatihan keterampilan pelatihan pembuatan selai labu parang, maka peserta yang terdiri dari ibu-ibu RT 013/01 Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat seli labu parang. Pelatihan berjalan dengan lancar dan peserta antusias dan senang dalam mengikuti proses pelatihan. B. Saran Setelah melakukan kegiatan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu diperlukannya kerjasama yang berkesinambungan antara pihak Kelurahan Pasar Rebo dengan lembaga pengabdian masyarakat untuk melakukan kegiatankegiatan pelatihan. Mengingat Kelurahan merupakan salah satu jembatan penghubung antara lembaga pengabdian masyarakat dengan warga sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, akan tetapi belum 24 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1

PELATIHAN PEMBUATAN MANISAN KULIT BUAH NAGA DI KELURAHAN KAMPUNG MAKASAR JAKARTA TIMUR Suci Rahayu Tata Boga, IKK, FT Universitas Negeri Jakarta Dalam upaya pelatihan pembuatan manisan kulit buah naga di kelurahan Kampung Makassar, Jakarta Timur. Dalam pelatihan ini peserta diberikan materi, pengetahuan serta dipraktekan cara membuat manisan kulit buah naga. Khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah Ibu-ibu Kelurahan Kampung Makassar, Jakarta Timur. Biaya pengabdian diperoleh dari biaya DIPA PNBP UNJ tahun anggaran 2014. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan pada bulan Agustus yang bertempat di Kelurahan Kebon Pala yang dihadiri oleh 30 peserta. Setiap peserta pada awalnya diberikan penyuluhan serta manfaat kulit buah naga serta membuat manisan kulit buah naga. Latihan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam meningkatkan kreatifitasnya dan meningkatkan ekonomi keluarga dengan keterampilan yang didapat. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah kemampuan ibu-ibu untuk membuat manisan kulit buah naga. Kata Kunci : Buah Naga, Ibu-ibu Kelurahan Makasar I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki kekayaan sumber daya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian organik yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 50 Juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk organik ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah buah naga, masyarakat di Indonesia sudah lebih mengenal buah naga. Berdasarkan hal tersebut, biasanya masyarakat hanya mengkonsumsi daging buah naga, dan membuang kulit nya, padahal kulit buah naga tersebut dapat menjadi variasi makanan baru untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Kulit buah naga atau yang memiliki nama ilmiah Hylocereus Undotus ini memiliki banyak kandungan yang berguna bagi tubuh, maka dari itu tak jarang buah ini banyak diolah menjadi berbagai jenis olahan agar dapat dikonsumsi.pelatihan pembuatan manisan kulit buah manggis sangat diharapkan di Kelurahan Kampung Makasar Jakarta Timur. Minimnya pengetahuan warga kelurahan kampung Makasar khususnya ibu-ibu dalam mengolah limbah kulit buah naga sehingga diperlukan adanya pelatihan ini. Kulit buah naga merupakan limbah dari buah naga yang biasanya dibuang begitu saja oleh masyarakat, tetapi sebenarnya kulit buah naga memiliki nilai ekonomis yang tinggi setelah diolah menjadi suatu produk olahan. Ditinjau dari segi ekonomi masyarakat Kelurahan Kampung Makasar Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 25

merupakan masyarakat dengan pendapatan ekonomi menengah ke bawah, dimana sebagian besar kepala keluarga bekerja sebagai buruh, sedangkan para istri adalah ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Kampung Makasar umumnya masih memiliki sangat banyak waktu luang setelah mereka selesai mengerjakan tugastugas rutin rumah tangga. Sehingga untuk mengisi waktu luang itu ibu-ibu kampong Makasar bisa mengikti pelatihan pembuatan manisan kulit buah naga, untuk menambah keterampilan mereka dan meningkatakan perekonomian mereka dengan membuka usaha manisan kulit buah manggis. Khalayak sasaran yaitu 30 orang ibu warga Kelurahan Kampung Makasar. Berdasarkan analisis situasi tersebut di atas, maka diidentifikasi dan dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah pembelajaran pelatihan pembuatan manisan kulit buah naga untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Kelurahan Kampung Makasar, Jakarta Timur dapat bermanfaat? Tujuan yang diharapkan setelah pelatihan ini adalah warga Kelurahan Kampung Makasar terutama ibu-ibu yaitu, memiliki pengetahuan tentang membuat manisan kulit buah naga., memiliki pengetahuan cara mengolah dan menyajikan manisan kulit buah naga., memilki pengetahuan tentang packaging manisan kulit buah naga. Manfaat yang dapat di capai dari kegiatan ini adalah para ibu-ibu kelurahan kampung Makasar memiliki keterampilan dasar dalam pembuatan manisan kulit buah naga. I. MATERI DAN METODE Realisasi pemecahan masalah dilakukan dengan mengadakan pelatihan sehingga diharapakan peserta memiliki keterampilan dalam membuat sirup bunga rosela. Pelatihan yang diberikan kepada Ibu- Ibu PKK ini melalui beberapa tahapan, yaitu: Pemberian materi, Pelatihan, dan Evaluasi. Khalayak Sasaran adalah Ibu-ibu Kampung Makassar, Jakarta Timur. Lokasi kelurahan yang berada berdekatan dengan pusat kota Jakarta timur memudahkan tim penerapan iptek dapat memantau hasil dari pembelajaran tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu daru tri dharma perguruan tinggi, yaitu menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan berupa kegiatan positif bagi khalayak masyarakat sekitar. Dalam kaitannya dengan startegi atau kerangka pemecahan masalah, maka yang menjadi khalayak strategis adalah sebanyak 30 orang ibu-ibu Kampung Makssar Jakarta Timur. (daftar hadir peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan dilampirkan). Metode yang Digunakan Mengingat jenis kegiatan ini adalah praktek dan eksperimen maka metode yang digunakan adalah : 30% teori berupa ceramah dan 70% berupa demo dan praktek langsung tentang pembuatan selai labu parang dengan pengawasan dan penjelasan langsung dari tim pelaksana pelatihan. II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profile Kampung Makassar Kelurahan ini memiliki kode pos 13650.Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 37.226 jiwa (Desember 2008) dan luas wilayah 2,29 Km 22. 26 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1

C. Hasil Pelaksanaan Setelah megikuti pelatihan ini peserta memahami bahwa variasi dalam pembuatan manisan dapat digunakan limbah kulit buah naga sebagai bahan baku. Selain itu bahan baku yang digunakan membuat manisan kulit buah naga sangat terjangkau dan mudah didapat. Tergantung kemauan dari masyarakatnya itu sendiri untuk selalu mencoba dan membuat manisan kulit buah naga. Dalam pelatihan ini, kulit buah naga dimanfaatkan menjadi manisan. Selain membuat manisan tidak terlalu sulit, dapat pula dijadikan peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk menambah penghasilan masyarakat itu sendiri. Dalam membuat manisan kulit buah naga dibutuhkan ketelitian, kesabaran dan keuletan dalam membuatnya. Lokasi pelatihan diadakan di Kelurahan Kampung Makassar, Jakarta Timur. Dengan jumlah peserta 30 orang yang berasal dari sosial ekonomi menengah dan rendah. Kegiatan awal dalam pelatihan ini adalah memberikan materi dan membuat manisan kulit buah naga. Selain tahap demi tahap di jelaskan dan dipraktekan. Instruktur pelatihan juga memberikan tips memilih kulit buah naga yang dapat digunakan dan juga dalam pemilihan bahan lain serta menyiapkan alat-alat. Kemudian membuat manisan kulit buah naga.. III. KESIMPULAN DAN SARAN C. Kesimpulan Setelah dilakukan pelatihan keterampilan pemanfaatan kulit buah naga untuk manisan, maka peserta yang terdiri dari ibu-ibu Kelurahan Kampung Makassar, memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat manisan kulit buah naga. Pelatihan berjalan dengan lancar dan peserta antusias dan senang dalam mengikuti proses pelatihan. D. Saran Setelah melakukan kegiatan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu diperlukannya kerjasama yang berkesinambungan antara pihak Kelurahan Kampung Makassar dengan lembaga pengabdian masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan. Mengingat Kelurahan merupakan salah satu jembatan penghubung antara lembaga pengabdian masyarakat dengan warga sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, akan tetapi belum ditunjang oleh ketersediannya tenaga ahli dan pelatih yang memadai. DAFTAR PUSTAKA Hardjadinata, Ir. Sinatra. Budi Daya Buah Naga Super Red secara Organik. Penebar Swadaya Depok. 2010 Muaris H. 2003. Manisan buah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fatah MA, Bachtiar Y. 2004. Membuat aneka manisan buah. Jakarta: AgroMedia Pustaka Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 27