BAB I PENDAHULUAN. perdamaian dengan cara mediasi. Bagi orang yang beragama Islam akan

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT EDARAN Nomor : 1 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan Eks Pasal 71 ayat (2) Dan Akta Cerai Eks Pasal 84 ayat (4)

P U T U S A N Nomor 23/Pdt.G/2012/PA.Sgr.

BAB IV. Agama yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil. 1. Menurut Hukum Islam, Pengertian Itsbat Nikah ini berasal dari bahasa

antara pihak-pihak :

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

P U T U S A N. Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

diajukan oleh pihak :

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

Salinan P U T U S A N

P U T U S A N. Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

BAB III PROSEDUR PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Putusan Nomor : 276/Pdt.G/2011/PA.Pkc. hal. 1 dari 10 hal.

Nomor 1315/Pdt.G/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 54/Pdt.G/2011/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

Prosedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut:

P U T U S A N. Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

PUTUSAN. NOMOR: 11/Pdt.G/2011/PTA Plk

PUTUSAN Nomor : 63/Pdt.G/2009/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

PUTUSAN NOMOR: XXX/Pdt.G/2011/PAGM

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH

P U T U S A N Nomor 13/Pdt.G/2015/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 0721/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

KETUA MAHKAMAH AGUNG Jakarta, 17 April REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Nomor 0556/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

P U T U S A N Nomor 0518/Pdt.G/2014/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2010/PA.Pso. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di

P U T U S A N. Nomor 1774/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB II PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA INDONESIA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

P U T U S A N. NOMOR 52/Pdt.G/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh. menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN

PENETAPAN Nomor: 0050/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

Kecamatan yang bersangkutan.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. NOMOR : 138/Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0512/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

P U T U S A N. Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 1918/Pdt.G/2014/PA.Plg

P U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 0007/Pdt.G/2014/PA.Msh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI

Salinan P E N E T A P A N NOMOR.../Pdt.G/2011/PA.Pso

SALINAN PENETAPAN Nomor : 11/Pdt.G/2011/PA.Sgr BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. Administratif di Badan Pertimbangan Kepegawaian dan Pengadilan Tata. Usaha Negara jika dilihat dari Tata Cara sebagai berikut :

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

PUTUSAN Nomor : 0023/Pdt.G/2012/PA.Pas

P U T U S A N Nomor : /Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 57/Pdt.G/2013/MS-Aceh

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. perceraian, tetapi bukan berarti Agama Islam menyukai terjadinya perceraian dari

Halaman 1dari 8 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara permohonan yang diajukan

P U T U S A N. NOMOR : 0288/Pdt.G/2011/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. NOMOR 58/Pdt.G/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Hulu, sebagai Penggugat; MELAWAN

P U T U S A N. Nomor: 1880/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB I PENDAHULUAN. tidak memungkinkan lagi untuk mewujudkan perdamaian, maka hukum Islam

ww.hukumonline.com PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

P U T U S A N Nomor : 0400/Pdt.G/2010/PA.Bn

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARA

SALINAN P U T U S A N Nomor 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr. pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai

P E N E T A P A N. Nomor : XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

P U T U S A N. Nomor 1113/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 1688/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 0220/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

PUTUSAN. Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 080/Pdt.G/2013/PA.Mtk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. BARAT, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

PUTUSAN Nomor : 80/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1745/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengadilan merupakan upaya terakhir untuk mempersatukan kembali suami dan istri yang berniat bercerai dengan jalan membuka lagi pintu perdamaian dengan cara mediasi. Bagi orang yang beragama Islam akan membawa permasalahan ini kepada Pengadilan Agama sementara agama lainnya merujuk kepada Pengadilan Negeri tempat mereka tinggal. 1 Pemerintah telah mengatur warga negara Indonesia yang ingin bercerai di dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (selanjutnya disebut UUP), sedangkan untuk operasionalnya diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UUP (selanjutnya disebut PP No. 9 Tahun 1975) tujuannya guna melindungi hak dan kewajiban setiap pasangan suami istri serta anak mereka ketika terjadinya perceraian. Prosedur mengajukan perkara perceraian di Pengadilan Agama meliputi penerimaan perkara yang dimulai dari pendaftaran perkara di meja I dengan melengkapi berkas-berkas perkara, dan membayar panjar perkara pada kasir, sampai ditetapkan hari persidangan oleh majelis hakim (yang telah ditunjuk oleh ketua Pengadilan Agama) dan panitera sidang. Setelah ditentukan hari persidangannya, proses selanjutnya adalah pemeriksaan 1 Lihat Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2008, h. 14. 1

2 perkara dimulai dari sidang pertama hingga sidang terakhir yaitu pembacaan putusan oleh majelis hakim. 2 Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut PNS) yang ingin bercerai selain mengikuti prosedur yang telah diatur dalam UUP dan PP No. 9 Tahun 1975, juga harus mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 (selanjutnya disebut PP No. 45 Tahun 1990) Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 (selanjutnya disebut PP No. 10 Tahun 1983) Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS. Peraturan ini penting karena berkaitan dengan kedudukan PNS yang wajib menjadi teladan sebagai warga Negara yang baik bagi masyarakat, termasuk dalam menyelenggarakan kehidupan keluarga. 3 Pemerintah dalam PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990 Pasal 3 Ayat (1) dan (2) menentukan bahwa PNS yang akan melakukan perceraian berkedudukan sebagai penggugat wajib memperoleh izin dan PNS yang menjadi tergugat wajib memperoleh surat keterangan secara tertulis dari pejabat. 4 Selanjutnya dinyatakan bahwa setiap atasan yang menerima permintaan izin dari PNS wajib memberikan pertimbangan selambat-lambatnya tiga bulan mulai tanggal ia menerima permintaan izin tersebut. 5 2 Lihat Mustofa, Kepaniteraan Peradilan Agama, Jakarta: Kencana, 2005, h. 56, 91, 92. 3 Lihat Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, Jakarta: Sinar Grafika, 2014, h. 445. 4 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Lihat Tim Redaksi, Himpunan Peraturan Perundangundangan Tentang Perkawinan, Bandung: Fokus Media, 2007, h. 90. 5 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS, Pasal 5 Ayat (2). Lihat Tim Redaksi, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Perkawinan..., h. 83.

3 Situs resmi Pengadilan Agama Palangka Raya menyatakan bahwa apabila pemeriksaan permohonan atau gugatan cerai belum dilengkapi dengan surat izin, majelis hakim akan menunda persidangan dan memerintahkan kepada yang bersangkutan untuk mengurus atau menyelesaikan izin tersebut kepada atasan. 6 Penundaan persidangan maksimal 6 (enam) bulan dan tidak akan diperpanjang lagi. 7 Berdasarkan hal ini, dapat dipahami bahwa surat izin dari atasan merupakan syarat administratif yang wajib dipenuhi oleh seorang PNS yang akan bercerai di Pengadilan Agama. Sebagai langkah awal peneliti untuk mengetahui data di lapangan, peneliti melakukan wawancara dengan petugas Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pengadilan Agama Palangka Raya dan memperoleh penjelasan tentang kasus PNS yang diputus cerai oleh majelis hakim walaupun tanpa dilengkapi surat izin bercerai dari pejabat. Hal ini terjadi karena sulitnya dalam memperoleh surat izin bercerai tersebut. Namun, Pengadilan Agama Palangka Raya melalui situs resminya menjelaskan jika penundaan telah berjalan 6 bulan, dan belum memperoleh surat izin dari pejabat, sedangkan yang bersangkutan tetap ingin melanjutkan perkaranya, maka yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan bersedia menanggung akibat perceraian tanpa izin dari pejabat. Tentu hal ini tidak sesuai prosedur yang 6 Http://pa-palangkaraya.go.id/transparansi/prosedur-berperkara/prosedurperceraian-bagi-pns-dan-anggota-polritni/, diunduh pada tanggal 04 Maret 2015 pukul 19.00 WIB. 7 Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983, Http://bawas.mahkamahagung.go.id /bawasdoc/doc/sema.no_5_tahun_1984.pdf, diunduh pada tanggal 04 April 2015 pukul 20.00 WIB.

4 diamanatkan oleh PP tentang perkawinan dan perceraian bagi PNS, bahwa PNS yang ingin bercerai harus memperoleh izin terlebih dahulu dari pejabat. Selain itu, karena telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan peraturan perundang-undangan maka bagi PNS yang bersangkutan akan dijatuhi sanksi disiplin. Namun, kadang-kadang terjadi walaupun PNS sudah mengikuti prosedur dengan mengajukan permohonan izin kepada atasan akan tetapi atasan atau pejabat yang berwenang cenderung diam dan tidak memberikan respon. Padahal yang meminta izin tersebut adalah bawahannya sendiri. Sehingga terjadilah subjektifitas dalam menjatuhkan hukuman disiplin. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti akan melakukan kajian mendalam tentang PELANGGARAN PROSEDUR PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PENGADILAN AGAMA PALANGKA RAYA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana latar belakang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di 2. Bagaimana substansi prosedur perceraian yang dilanggar PNS di 3. Bagaimana dampak hukum pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

5 C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui latar belakang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya. 2. Untuk mengetahui subtansi pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya. 3. Untuk mengetahui dampak hukum pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengembangkan serta menambah pengetahuan peneliti terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prosedur perceraian bagi PNS. 2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi masyarakat khususnya yang berstatus sebagai PNS tentang prosedur yang harus ditempuh ketika akan bercerai di Pengadilan Agama. 3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Pengadilan Agama Palangka Raya khususnya yang berhubungan dengan perceraian yang dilakukan oleh PNS. 4. Sebagai literatur dan memperkaya khazanah di bidang syari ah bagi perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya. 5. Untuk memenuhi persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi di IAIN Palangka Raya.