PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

Penyediaan Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kebijakan Permukiman dan Perumahan Nasional Kunjungan Kerja Komisi III DPRD Kab. Tana Tidung

PERAN POKJA PKP DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010 DI KABUPATEN/KOTA K.5.1. Kegiatan Deputi Bidang Pembiayaan

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

Agenda Baru tentang Pengembangan Permukiman dan Penanganan Kumuh Perkotaan

Bersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh.

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Formulir Hasil Renja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2017

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Rumusan Hasil-hasil Sosialisasi dan Lokakarya Nasional Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang diselenggarakan pada tanggal 26 sampai 29 April 2016.

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

STRATEGI UMUM PENCAPAIAN TARGET PROGRAM KOTAKU. 25 Januari 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

Denpasar, 20 April 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH TAHUN 2016

PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2017

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Bab I. Gambaran Umum Program

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 4 Tahun 2017 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

APBD I DPKP CK APBD II DAK AM SR X 5 JIWA = JIWA (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Sub Tema: KRISIS ATAU DARURAT PERUMAHAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 1

PERUBAHAN YANG DITUJU Trend Saat Ini Permukiman Kondisi Yang Diinginkan Padat, tidak terencana dan dilengkapi dengan layanan dasar Hunian layak, dilengkapi layanan dasar dan teratur 2

TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL Target RPJMN 2015-2019 1. Hunian layak (pembangunan baru dan peningkatan kualitas) 2. Pengentasan permukiman kumuh perkotaan 3. Keamanan dan keselataman bangunan gedung 4. Pelayanan air minum 100% Target RPJPN 2005-2025 Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh system pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efesien, akuntable sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh 5. Pelayanan sanitasi 100% 3

ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau yang didukung PSU serta diprioritaskan dalam rangka meningkatkan standar hidup penduduk 40% terbawah Kunci dalam mewujudkan Kota Tanpa Permukiman Kumuh: Hunian layak dan terjangkau 4

STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN (RPJMN 2015-2019) Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah serta peningkatan tata kelola dan keterpaduan dalam penyediaan perumahan Penyempurnaan Sistem Pembiayan Perumahan dan Pola Subsidi Peningkatan peran BUMN yang terkait dengan penyediaan perumahan untuk MBR termasuk land banking untuk perumahan Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan Pengembangan sistem karir perumahan (housing career system) sebagai dasar penyelesaian angka kekurangan rumah Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing) Penyediaan infrastruktur dasar termasuk layanan air minum dan sanitasi layak terintegrasi dengan penyediaan perumahan. Revitalisasi dan pengembangan industrialisasi perumahan 5

STRATEGI PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH 1. Peningkatan kualitas rumah 2. Penyediaan infrastruktur dasar 3. Tata Bangunan dan Lingkungan 4. Pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat STOP THE BLEEDING Penanganan permukiman kumuh di 38.341 Ha PENCEGAHAN Mencegah tumbuhnya permukiman kumuh yang baru 1. Perencanaan dan pengendalian tata ruang 2. Perizinan 3. Penyediaan hunian dan infrastruktur dasar untuk MBR 4. Fasilitasi pembiayaan perumahan untuk MBR 6

KETIDAKBERDAYAAN PROGRAM PENANGANAN KUMUH SAAT INI Persoalan permukiman kumuh belum menjadi isu bersama, serta pelaksanaan program belum terintegrasi (parsial) Skema program pusat di daerah belum sepenuhnya melibatkan seluruh stakeholder sebagai pemain aktif Masih diperlukan penguatan kelembagaan dan komitmen pemerintah (pusat dan daerah) dalam penanganan permukiman kumuh. Pemanfaatan sumber daya belum optimal. Pengetahuan dan akses terhadap sumber pendanaan lain belum terbuka Isu pertanahan, terutama penanganan kawasan permukiman kumuh ilegal (squatter) berada dalam status quo Belum ada upaya sistemik untuk pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan agar kumuh tidak terbentuk Dibutuhkan kerangka kerja kebijakan dan kelembagaan sebagai prasyarat atau enabling environment yang menyeluruh, mulai dari sisi peningkatan kesadaran, pengembangan kelembagaan (koordinatif), perencanaan strategis, implementasi, hingga monitoring dan evaluasi penanganan kumuh.

Mengapa Kolaborasi? Pengentasan Permukiman Kumuh Menjamin secure tenure masyarakat (hak pemanfaatan/milik) Meningkatkan akses MBR terhadap pembiayaan mikro terhadap rumah sewa/milik Kualitas Bangunan Hunian Aksesibilitas Lingkungan Drainase Lingkungan Pelayanan Air Minum/Baku Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan Persampahan Penanggulangan Kebakaran Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan perubahan perilaku Terkait dengan perumahan layak 4 dari 7 indikator terkait dengan air minum dan sanitasi Kota Tanpa Kumuh hanya dapat terwujud jika ada sistem yang dapat memastikan seluruh komponen pengentasan (lahan, pembiayaan, infrastruktur dasar, dan penghidupan berkelanjutan) dapat tersedia/terwujud. TIDAK DAPAT BERJALAN SENDIRI, BUTUH KOLABORASI BERBAGAI SEKTOR

PROGRAM PUSAT BERJALAN DALAM MENCAPAI TARGET PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH Sertifikasi lahan On Going Kredit mikro untuk MBR pekerja informal On Going Rusunawa BSPS Penyediaan infrastruktur dasar (jalan, air minum, air limbah, persampahan, drainase) DAK bidang perumahan dan permukiman, bidang air minum dan bidang sanitasi On Going LAND FINANCING SUPPLY Penyusunan RTRW, RDTR, RTBL dan dokumendokumen perencanaan sectoral IMB dan SLF (Sertifikat laik fungsi) On Going SPATIAL PLAN Belum/Akan Dilaksanakan Belum/Akan Dilaksanakan Belum/Akan Dilaksanakan Belum/Akan Dilaksanakan Konsolidasi lahan permukiman kumuh Kebijakan penanganan permukiman kumuh illegal Pemberdayaan lahan terlantar/milik pemda untuk perumahan KPR Rumah Swadaya Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan/BP2BT Rusunawa untuk berbagai tipologi rumah tangga Public housing dengan berbagai tipe kepenghunian (sewa/milik) Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan murah Pemanfaatan ruang khusus hunian MBR di perkotaan

DAK 2018 TERKAIT PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAK BIDANG AIR MINUM (Reguler, Afirmasi, dan Penugasan) 1. Pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK / PDAM / Komunal 2. Pembangunan baru bagi daerah yang belum memliki layanan air minum (SPAM JP dan SPAM BJP) 3. Peningkatan SPAM BJP tidak terlindungi menjadi SPAM BJP terlindungi, serta SPAM BJP terlindungi menjadi SPAM J 4. Penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun DAK BIDANG SANITASI DAK BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (Reguler) Reguler 1. Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala permukiman tanpa MCK 2. Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman dengan MCK 3. Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) Penugasan 1. Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala Permukiman yang terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Skala Permukiman, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KK di kawasan permukiman kumuh. 2. Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALD permukiman skala komunal, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 50 KK serta prasarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di kawasan permukiman kumuh. 3. Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) di kawasan permukiman kumuh. 1. Pembangunan baru dan peningkatan kualitas untuk rumah tidak layak huni 2. Pembangunan baru dan peningkatan kualitas untuk rumah yang terkena dampak pembangunan infrastruktur public 10

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS / TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TERKAIT PERMUKIMAN KUMUH Tujuan 11.1 Target lainnya yang terkait Akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, termasuk penataan kawasan kumuh, serta akses terhadap pelayanan dasar perkotaan 2030 AMANAT PERPRES 59 TAHUN 2017 Tingkat Nasional Peta Jalan TPB 2017-2030 RAN TPB 2017-2019 Tingkat Propinsi RAD TPB 2017-2019 Tujuan 6.1 Tujuan 6.1 Tujuan 6.1 Akses air minum Akses sanitasi Meningkatkan kualitas air

DELIVERY KEGIATAN/PROGRAM KECENDERUNGAN SAAT INI KOLABORASI PROGRAM/KEGIATAN Keg A K/L1 Keg B K/L 2 Keg C K/L 1 Keg A K/L 2 Keg A K/L1 Keg B K/L 2 Keg C K/L 1 Keg A K/L 2 Pemerintah Daerah? Pemerintah kab/kota (Kelompok Kerja Kab/Kota) Kawasan 1 Kawasan 2 Kawasan 3 Kawasan 1 Kawasan 2 Prasyarat: 1. Dokumen perencanaan yang diacu bersama 2. Forum koordinasi yang melibatkan seluruh pihak 3. Kemitraan dengan pihak non-pemerintah 12

Prinsip Mewujudkan Kota Tanpa Kumuh Membangun platform (Grand Design) bersama untuk kolaborasi multi-sektor dan multi-stakeholders Menjadikan pemerintah daerah sebagai nakhoda dalam pengentasan permukiman kumuh Re-modelling program-program eksisting atau penambahan program baru agar langsung menjawab persoalan yang ada di lapangan Penggalian potensi-potensi sumber daya pendanaan di luar dana pemerintah Meningkatkan komitmen dan Kolaborasi pemerintah, baik pusat hingga daerah DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN Membangun kerangka kerja monitoring dan evaluasi yang komprehensif Melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan

PRASYARAT MENUJU KOTA TANPA KUMUH 1. MEMBANGUN LINGKUNGAN KONDUSIF Memperkuat wadah kolaborasi Harmonisasi kebijakan terkait Debottlenecking regulasi dan kelembagaan Penguatan kapasitas pelaku pembangunan 2. MEMBANGUN KEMITRAAN PROGRAM Penguatan kerjasama antarpemerintah, dan antar pemerintah-pemda Kerjasama program penanganan berbasis kolaborasi antar stakeholders. 3. MANAGEMEN PENGETAHUAN Peningkatan kesadaran Manajemen dan berbagi pengetahuan

MEMBANGUN KAPASITAS KOTA TANPA KUMUH Knowlegde dan Awarness Perencanaan Implementasi 1. Penyebaran knowledge, skills, attitude tentang Perumahan dan Permukiman 2. Peningkatan awarness tentang Kumuh 3. Peningkatan urgensi Pokja PKP untuk forum koordinasi dan melahirkan champion 1. Kapasitas SDM dan kelembagaan yang memadai 2. Perencanaan Strategis yang Tepat 3. Mobilisasi Sumber Daya Efektifitas Program/Implementasi kegiatan TRAINING Pelatihan Dasar tentang perumahan dan permukiman Perencanaan strategis Sinkronisasi RPJMN RPJMD Penguatan kelompok kerja Prinsip Peningkatan Kapastias : Directive, Supportive, dan Partnership 15

TERIMA KASIH Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Gedung Baru Lantai 3, Kementerian PPN/Bappenas Jalan Taman Suropati No.2, Jakarta Pusat 10310 16