BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dalam rangka menyelaraskan standar akuntansi keuangan khususnya untuk perbankan Indonesia serta sejalan dengan upaya peningkatan market discipline, Bank Indonesia berinisiatif melakukan kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk menyusun standar akuntansi keuangan yang mengadopsi IAS 39 dan IAS 32. Penyusunan dilakukan dengan melibatkan perwakilan perbankan, Departemen Keuangan, Bapepam, dan lembaga terkait lainnya. Meskipun sebenarnya standar-standar yang sudah ada seperti IAS dan US GAAP telah meningkatkan penggunaan nilai wajar terhadap perlakuan instrument keuangan, namun tetap saja standar yang berlaku tersebut masih menggunakan model campuran (mixed) antara biaya historis dan nilai wajar. Sedangkan penggunaan nilai wajar hanya di gunakan untuk asset keuangan dan kewajiban kewajiban keuangan yang memiliki sifat untuk diperdagangkan (trading), dimana perubahan nilai wajar langsung mempengaruhi laporan laba rugi. Maka dari itu pada tanggal 16 Desember 2006, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan PSAK 50 dan 55 Revisi 2006 tentang instrumen keuangan, yang merupakan adopsi dari International Accounting Standards (IAS) no. 32 dan 39. Dimana sebelumnya telah di terbitkan terlebih dahulu Exposure Draft PSAK tersebut. PSAK 50 (revisi 2006) sendiri membahas tentang Instrumen keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan Akuntansi Investasi efek tertentu. Sedangkan PSAK 55 (revisi 2006) berisi tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan 1
2 dan Pengukuran yang menggantikan Akuntansi Instrumen Derivatif dan aktifitas Lindung nilai. Selanjutnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada Tanggal 22 Mei 2010 telah mengeluarkan kembali exposure draft (ED) PSAK 50 dan 60 revisi 2010 yang memisahkan pembahasan mengenai Penyajian dan Pengungkapan, namun PSAK ini baru akan secara prospektif di terapkan untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Dimana PSAK 50 (revisi 2010) membahas mengenai Instrumen Keuangan : Penyajian. sedangkan untuk Pengungkapannya di jelaskan didalam PSAK 60. Maka dari itu sejalan dengan ditetapkanya PSAK 50 dan 55 tersebut, Bank Indonesia selaku regulator melakukan revisi terhadap Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI revisi 2001) menjadi PAPI 2008. Dimana PAPI 2008 merupakan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjabaran lebih lanjut mengenai beberapa PSAK yang relevan dengan industri perbankan khususnya mengenai implementasi PSAK 50 dan 55 tersebut. Mengingat sifat PAPI merupakan petunjuk pelaksanaan dari PSAK maka untuk hal-hal yang tidak diatur dalam PAPI tetap mengacu pada PSAK yang berlaku. Namun ternyata dalam pelaksanaan tidak semudah yang diharapkan, dimana Bank Indonesia sudah menunda dua kali implementasi PSAK 50 dan 55 tersebut. Yang seharusnya sudah di implementasikan sejak tanggal 1 Januari 2008 kemudian di tunda menjadi 1 Januari 2009. Dan kembali di tunda menjadi 1 Januari 2010 dimana diharapkan pada 31 desember 2011 sudah dapat di implementasikan secara penuh oleh industri perbankan.
3 Menurut Bank Indonesia (DetikFinance,11-Mei-2010) dijelaskan oleh Deputi Direktur Pengawasan Bank II Duddy Iskandar bahwa bank yang sudah secara penuh mengimplementasikan PSAK 50 dan 55 barulah bank-bank asing, sedangkan bankbank lokal masih belum dapat mengimplentasikan secara penuh. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan menganalisis masalah yang timbul didalam implementasi PSAK 50 dan 55 tersebut. Dimana peneliti melakukan studi kasus di salah satu bank besar milik pemerintah yaitu BNI. Alasan peneliti memilih perusahaan ini karena data-data yang tersedia berhubungan dengan judul penulis dan selain itu sesuai dengan laporan keuangan kuartal ketiga 2010, BNI telah mulai menerapkan PSAK 50 dan 55 secara prospektif sehingga peneliti dapat juga mengetahui sampai sejauh mana BNI telah mengimplementasikan PSAK 50 dan 55 tersebut. Dimana sejauh ini BNI baru menerapkan PSAK 50 dan 55 ini pada instrument Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang di miliki. Bedasarkan uraian tersebut diatas maka penulis melakukan penelitian yang di tuangkan dalam skripsi dengan mengambil judul: Konvergensi IFRS : Analisis Masalah di dalam Implementasi PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006) pada Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang Dimiliki. (Studi kasus pada PT.Bank Negara Indonesia Tbk )
4 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) pada Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang dimiliki di BNI? 2. Adakah masalah yang signifikan mempengaruhi dalam implementasi PSAK 50 dan 55 pada Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang dimiliki di BNI? 3. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai: 1. Implementasi PSAK 50 dan 55 pada Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang dimiliki di BNI. 2. Masalah yang signifikan mempengaruhi terhambatnya implementasi PSAK 50 dan 55 pada Kredit yang diberikan dan Surat Berharga yang dimiliki di BNI. 3. Cara yang sebaiknya di lakukan dalam mengatasi masalah tersebut? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak antara lain: 1. Bagi kalangan akademisi penelitian ini dapat memberikan gambaran atas implementasi PSAK 50 dan 55 di Industri perbankan khususnya Bank BNI
5 2. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat memberikan memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai implementasi PSAK 50 dan 55. E. Sistematika Pembahasan Penyusunan dan penulisan hasil penelitian yang dilakukan mempunyai sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai: Latar Belakang Masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II Landasan Teori Dalam bab ini menjabarkan teori yang melandasi penelitian ini terdahulu serta kerangka penelitian. BAB III Objek dan Metode Penelitian Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi sample, variabel dan pengkuran, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.termasuk hasil analisis yang diperoleh secara rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan.
6 BAB V Kesimpulan dan saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang ditujukan pada berbagai pihak.