BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) mahasiswa yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar, dimana sampai saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah dan pelayanan terhadap masyarakatnya. Daerah otonom

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya yang berkesinambungan, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai pengatur dan pembuat kebijakan telah memberi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM) Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan disegala sektor. Hal ini berkaitan dengan sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruhi dan memiliki peranan yang terpenting bagi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Nasional diperlukan dana guna pemenuhan tersebut. Pemerintah Negara Kesatuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. warga negaranya yang memenuhi syarat secara hukum berhak wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan majunya perkembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrator pemerintah. Setelah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi diperoleh dari perpajakan sebesar Rp1.235,8 triliun atau 83% dari

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

DAFTAR TABEL. Tabel 2. 2 Tabel Jumlah Perangkat Desa Silumajang BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan yang sebaik mungkin. Untuk mencapai hakekat dan arah dari

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN. (Bratahkusuma dan Solihin, 2001:1). Menurut Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pembangunan daerah. Disadari atau tidak pada hakekatnya pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat dengan daerah, dimana pemerintah harus dapat mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, tiap daerah-daerah yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

2014 ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KOTA BANDUNG TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.7 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat dalam rangka penyusunan Tugas Akhir dan metode untuk mempraktikkan teori yang selama ini diperoleh di perkuliahan dan mengaplikasikannya dalam kondisi kerja yang nyata. Dalam Praktik Kerja Lapangan ini, juga dapat diharapkan memberikan pengetahuan praktis mengenai lingkungan kerja beserta aspek-aspek perpajakan. Pemungutan Pajak Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah, juga untuk memantapkan penyelenggaraan otonomi daerah yang luas dan nyata. Pajak Daerah dalam struktur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) masih merupakan elemen yang cukup penting perannya baik mendukung penyelenggaraan pemerintah maupun pemberian pelayanan kepada publik. Dalam pengolahan Anggaran Pendapatan Daerah perlu diperhatikan upaya peningkatan pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Dengan pola kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah, secara bertahap akan mampu keluar dari berbagai persoalan yang selama ini dihadapi seperti tingkat pengangguran yang tinggi dan jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar. Dalam hal ini, pemerintah memberikan tanggung jawab terhadap setiap Pemerintah Provinsi untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri atau yang lebih dikenal dengan Sistem Otonomi Daerah. Adapun pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan reaksi yang berbeda-beda 1

bagi daerah. Pemerintah Daerah yang memiliki sumber kekayaan alam yang besar, menyambut otonomi daerah dengan penuh harapan, sebaliknya daerah yang miskin sumber daya alamnya, menanggapi dengan rasa khawatir. Kekhawatiran beberapa daerah tersebut dapat dipahami dalam pelaksanaan otonomi daerah, karena pelaksanaan otonomi daerah membawa dampak bagi pemerintah untuk lebih mandiri baik dari sistem pembayaran maupun dalam memnetukan arah pembanguan daerah sesuai dengan prioritas dan kepentingan masyarakat daerah. Oleh sebab itu pemerintah daerah harus mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan daerah dalam pembangunan daerahnya. Suatu daerah harus sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam melakukan otonomi daerah menuju desentralisasi pemerintahan, maka pemerintah menetapkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, undang Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai acuan dan dasar-dasar dalam menentukan setiap peraturan daerah. Atas Undang- Undang tersebut Pemerintah Daerah baik itu Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah diberi wewenang untuk mengatur rumah tangga daaerahnya sendiri memalui sistem otonomi daerah. Dalam upaya peningkatan anggaran daerah yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), diantaranya dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat berupa pajak daerah dan retribusi daerah maka dituntut kesadaran dari semua pihak khususnya masyarakat yang mempunyai andil yang sangat besar dalam pencapaian pembangunan daerah. 2

Adapun yang menjadi jenis-jenis pendapatan daerah menurut Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 terbagi atas: 1. Jenis-Jenis Pajak Provinsi terdiri dari: a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d. Pajak Pengambilan dan Pemanfatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 2. Jenis-Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari: a. Pajak Hiburan b. Pajak Hotel c. Pajak Reklame d. Pajak Penerangan Jalan e. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C f. Pajak Parkir g. Pajak Restoran Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis merasa tertarik untuk mengetahui seberapa besar peranan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam menunjang pembangunan daerah serta apa saja kebijakan yang diterapkan pada kantor SAMSAT Pematangsiantar dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Pematangsiantar. 3

Oleh sebab itu, diadakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) selain membantu penulis guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma-III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara tetapi juga suatu proses pembelajaran yang berharga untuk penulis dalam hal penerapan teori-teori yang selama ini telah didapatkan selama perkuliahan. Maka dari itu dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis sangat ingin mengetahui bagaimana realita yang ada di lapangan dengan apa yang dilaporkan pada kantor SAMSAT Pematangsiantar dan dituangkan penulis dalam sebuah Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dengan judul: Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Pematangsiantar. I.8 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Diadakannya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini merupakan syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polotik. I.2.1 Tujuan dalam Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui prosedur pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT). b. Untuk mengetahui realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Daerah. 4

c. Untuk mengetahui faktor pendukung pencapaian target Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Pematangsiantar. d. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan SAMSAT Pematangsiantar dalam meningkatkan Pajak Kendaraan Bermotor. I.2.2 Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah : a. Bagi Mahasiswa 1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan khususnya tentang perpajakan daerah dan mengaplikasikannya ke dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini. 2. Memahami sistem prosedur kerja tentang perpajakan Daerah di instansi terkait, 3. Mendapatkan pengetahuan dan wawasan terutama tentang perpajakan daerah. b. Bagi SAMSAT Pematangsiantar 1. Memperoleh ide dan upaya untuk mengoptimalkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. 2. Untuk mempererat hubungan baik antara kantor Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Pematangsiantar dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polotik Universitas Sumatera Utara. c. Bagi Program Diploma III Administrasi Perpajakan 1. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama perkuliahan. 2. Mendapatkan masukan, ide, saran bagi perbaikan dan penyempurnaan kurikulum bagi evaluasi penyempurnaan revisi pembuatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 5

I.9 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, memiliki ruang lingkup dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor pada kantor SAMSAT Pematangsiantar Propinsi Sumatera Utara khususnya di seksi Pajak Kendaraan Bermotor. I.10 Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap ini, dilakukan pengajuan judul Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), penentuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) serta penyusunan proposal dengan melakukan konsultasi dengan dosen. 2. Studi Literatur Mencari sumber dari Undang-Undang, buku, literatur dan majalah yang berhubungan dengan Pajak Kendaraan Bermotor 3. Observasi Lapangan Penentuan daerah pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dengan melakukan pengamatan langsung kepada instansi yang berkaitan. 4. Pengumpulan Data Dalam tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang akurat dan terbaru mengenai Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui: a. Data Primer yaitu mengumpulkan data secara langsung dari sumbernya yaitu dengan wawancara langsung dengan fihak kantor SAMSAT Pematangsiantar. 6

b. Data Sekunder yaitu mengumpulkan data dari hasil dokumentasi berupa buku, literatur dan majalah yang ada relevansi dengan Pajak Kendaraan Bermotor. 5. Analisa dan Evaluasi Data Dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis akan memberikan gambaran secara sistematis sumber data yang diperoleh dengan fakta yang ada dan menganalisanya sesuai pencapaian kesimpulan yang diinginkan. Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa data adalah: a. Mengumpulkan data statistik mengenai target dan pelaksanaan Pajak Kendaraan Bermotor di kantor SAMSAT Pematangsiantar. b. Pembuatan data secara sistematik data mengenai Pajak Kendaraan Bermotor. I.11 Metode Penungumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Setelah data dan informasi yang diperoleh, maka penulis menyimpulkan hasil dari data yang didapat, dengan menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut: 1. Daftar Pertanyaan (Interview Guide) Pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan menyiapkan daftar pertanyaan kepada pihak SAMSAT Pematangsiantar. 2. Daftar Observasi (Observation Guide) Melakukan kegiatan pengamatan secara langsung tentang objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari data yang diperlukan. 7

3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide) Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi yaitu dengan cara membuat daftar dokumentasi yang diperoleh dari SAMSAT Pematangsiantar. I.12 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan dan membahas secara ringkas tentang Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Pada bab ini menguraikan secara ringkas berdirinya SAMSAT Pematangsiantar, Struktur Organisasinya serta Struktur Pegawainya. BAB III GAMBARAN OBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang ketentuan, Objek dan Subjek Pajak, Cara Penghitungannya, Pendaftaran dan Penilaian, dan hal-hal lain yang dilakukan selama masa Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 8

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan, yaitu dengan Target Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor serta berkala pada kantor SAMSAT Pematangsiantar. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya yang berisi kesimpulan dan saran mengenai objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dan permasalahan yang penulis hadapi selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 9