Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Edu Geography

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

ARAHAN PEMANFAATAN KEMBALI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH (Studi Kasus: TPA Putri Cempo, Kota Surakarta) TUGAS AKHIR

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.

Geo Image 6 (1) (2017) Geo Image.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

Edu Elektrika Journal

BAB III METODE PENELITIAN

Geo Image 5 (2) (2016) Geo Image.

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Fashion and Fashion Education Journal

Fashion And Fashion Education

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

Geo Image 5 (1) (2016) Geo Image.

DAFTAR ISI Julimawati, 2014 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Baleendah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

BAB III PENUTUP. bahwa penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan. sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Oleh : Ridwan Prayogo A

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Sukmadinata (2012: 72) mengatakan bahwa penelitian

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. barang maka semakin besar pula volume sampah yang dihasilkan. 1. dan volumenya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang selalu hangat diperbincangkan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo KETERKAITAN PENGELOLAAN BANK SAMPAH DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PERUMAHAN MURIA INDAH DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS Maria Sofiana Ananto Aji Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2015 Disetujui Mei 2015 Dipublikasikan Juni 2015 Keywords: level of education, level of income, and Waste Management of Bank. Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui proses pengelolaan bank sampah pada lingkungan perumahan Muria Indah. (2) Untuk mengetahui minat masyarakat terhadap bank sampah sebagai upaya melestarikan lingkungan. (3) Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya pengelolaan bank sampah pada lingkungan sekitar perumahan Muria Indah. (4) Untuk mengetahui pengaruh bank sampah terhadap pendapatan masyarakat perumahan Muria Indah. Pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, observasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase tingkat pengelolaan bank sampah sebesar 71,5% bahwa tingkat pengelolaan bank sampah termasuk dalam kriteria tinggi. Minat masyarakat terhadap bank sampah 80,08% termasuk dalam kriteria tinggi. Hasil perhitungan menunjukkan nilai rhitung 0,482 lebih besar dari rtabel 0,245 menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan dengan pengelolaan bank sampah. Masih banyak responden yang memiliki hasil tabungan kurang dari Rp 50.000,- yaitu 69,35%. Abstract The purpose of this study was to (1) Knowing process management of garbage bank at environment housing of Muria Indah. (2) Knowing society enthusiasm to garbage bank as effort preserve environment. (3) Knowing relation among education storey level with effort management of garbage bank at environment about housing of Muria Indah. (4) Knowing garbage bank influence to earnings of society housing of Muria Indah. Data collecting use interview, documentation, observation, and enquette. Data analysis use descriptive analysis of doubled linear regresi and percentage use SPSS version 21. Result of research indicate that percentage mean mount management of garbage bank equal to 71,5% that storey level management of garbage bank is included in high criterion. Society enthusiasm to garbage bank 80,08% included in high criterion. Result of calculation show rhitung value 0,482 bigger than rtabel 0,245 showing the existence of relation among education storey level and earnings with management of garbage bank. Still many responder owning result of saving less than Rp 50.000,- that is 69,35%. 2015 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: geografiunnes@gmail.com ISSN 2252-6684 59

PENDAHULUAN Masalah lingkungan di Indonesia semakin lama semakin besar. Pada era globalisasi ini, kondisi lingkungan menjadi masalah yang begitu serius. Keadaan lingkungan yang semakin memburuk menjadikan daya dukung bumi untuk menunjang kehidupan semakin menurun. Permasalahan lingkungan terjadi akibat pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menjadikan kemerosotan lingkungan dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi khususnya di kota besar di Indonesia membawa konsekuensi terjadinya kemunduran kualitas lingkungan hidup perkotaan berupa kebisingan, kemacetan lalu lintas dan pencemaran air, udara serta tanah yang disebabkan oleh limbah atau sampah industri dan rumah tangga. Salah satu masalah lingkungan yang menjadi problematika saat ini adalah sampah. Keterbatasan lahan untuk pembuangan sampah merupakan awal permasalahan lingkungan. Kondisi seperti ini telah terjadi di berbagai wilayah terutama pada kawasan padat penduduk dan kawasan sedang dalam perkembangan ekonomi. Sesungguhnya permasalahan sampah dapat diatasi dengan berbagai prinsip pengelolaan lingkungan. Prinsip pengelolaan sampah adalah sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Menurut peraturan Menteri Negara dan Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Recycle pasal 1 ayat 1, kegiatan reduce, reuse, dan recycle atau batasi sampah, guna ulang sampah dan daur ulang sampah yang selanjutnya di sebut kegiatan 3R adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang lain, dan kegiatan mengelola sampah untuk dijadikan produk baru. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantatif, sedangkan kerangka dasar teori yang digunakan adalah pendekatan masyarakat. Lokasi penelitian berada di Perumahan Muria Indah, Desa Kondangmanis, Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Untuk membantu penelitian ini lebih terarah maka penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan bank sampah oleh masyarakat Perumahan Muria Indah. Sumber data terbagi atas dua jenis yakni data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan tiga cara yaitu dokumentasi, observasi, dan angket. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah dan tingkat pendidikan masyarakat. Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada daerah kajian dengan menggunakan lembar observasi. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat pendidikan nasabah bank sampah Muria Berseri. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah dan tingkat pendidikan masyarakat. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis korelasi ganda sistem SPSS. Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan pengelolaan bank sampah dengan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat perumahan muria indah di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Kemudian hasil dari analisis ini akan dideskripsikan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kawasan Perumahan Muria Indah berada pada Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Lokasi ini berada pada kawasan RW 7 Desa Gondangmanis dengan jumlah penduduk mencapai 554 jiwa. Perumahan Muria Indah merupakan perumahan yang berdiri pada tahun 1992. Kawasan ini kebanyakan didiami oleh pada pendatang dari luar daerah Kabupaten Kudus. Kawasan ini berhadapan langsung dengan jalan, namun masih banyak dikeliling persawahan dan perkebunan. 60

Pengelolaan Bank Sampah pada Kawasan Perumahan Muria Indah Pengukuran variabel pengelolaan bank sampah menggunakan 21 item pertanyaan. Hasil deskriptif persentase menunjukkan rata-rata persentase 71,50% sehingga dapat dikatakan pengelolaan bank sampah termasuk dalam kriteria tinggi. Dari data diatas dapat diartikan bahwa rata-rata responden sangat mendukung adanya bank sampah sebagai salah satu alternatif pelestarian lingkungan pada kawasan perumahan Muria Indah. Minat Masyarakat terhadap Bank Sampah sebagai Upaya Melestarikan Lingkungan Perumahan Muria Indah Minat masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah peran serta dan partisipasi masyarakat terhadap berdirinya bank sampah. Perlu diketahui sejak awal berdirinya Bank Sampah Muria Berseri terjadi peningkatan jumlah nasabah. Jumlah nasabah awal adalah 116 nasabah. Namun sekarang ini jumlah nasabah yang tercatat pada bank sampah adalah 128 nasabah. Dari data ini menunjukkan terjadi peningkatan bertambahnya 12 orang nasabah (Data Pemabagian Tabungan Periode Juli 2014). Selain dari sumber diatas, hasil dari angket juga menunjukkan minat masyarakat terhadap bank sampah. Untuk mengetahui minat masyarakat terhadap bank sampah dapat diketahui pada analisis data dari pada variabel Y dengan indikator pemahaman tentang bank sampah yang dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Berikut hasil analisis datanya: Tabel 01. Analisis Minat Masyarakat terhadap Bank Sampah Kriteria Frekuensi Persentase (%) Sangat Tinggi 29 46,77 Tinggi 28 45,16 Rendah 5 8,06 Sangat Rendah - - Jumlah 62 100 Persentase Tertinggi (%) 100 Persentase Terendah (%) 50 Rata-Rata Persentase (%) 80,08 Kriteria Tinggi Sumber: Analisis Data Tahun 2014 Dari tabel 01 diperoleh hasil analisis mengenai minat masyarakat terhadap bank sampah. Dari data diatas diketahui bahwa 29 responden (46,77%) termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Rata-rata persentase minat masyarakat terhadap bank sampah adalah 80,08% dan termasuk pada kriteria tinggi. Dari data diatas dapat diartikan bahwa minat masyarakat terhadap bank sampah sangat tinggi. Dengan hasil data tersebut mengartikan bahwa masyarakat perumahan Muria Indah mendukung terciptanya bank sampah pada kawasan tersebut sebagai solusi alternatif pengelolaan lingkungan. Dengan adanya bank sampah maka akan terciptanya lingkungan yang bersih serta mampu menambah pendatan ekonomi pada masyarakat di sekitarnya. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 01 Peta Lokasi Bank Sampah Muria Berseri Perumahan Muria Indah Desa Gondangmanis. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengelolaan Bank Sampah Menurut Dewantara dalam Munib (2009:32) pendidikan umumnya daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak. Pendidikan dalam penelitian ini dikaitkan dengan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Dalam menerapkan kelestarian lingkungan tidak hanya melalui jalur pendidikan formal saja, namun juga dapat 61

melalui pendidikan informal dan nonformal misal melalui pelatihan. Hasil korelasi sederhana antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan bank sampah sebesar 0,419. Taraf signifikansi yang digunakan 5% dengan N=62 diperoleh r tabel (0,245). Melalui perhitungan didapatkan bahwa r hitung (0,419) > r tabel (0,245), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan bank sampah. Menurut tabel interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2008:184), nilai r hitung sebesar 0,419 berada antara koefisien (0,400-0,599) sehingga hubungannya termasuk kategori sedang. Sehingga dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden, kualitas pengelolaan bank sampahnya belum tentu baik. Tingkat pendidikan pada responden penelitian hanya terdapat 2 tingkatan pendidikan yaitu SMA dan perguruan tinggi. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tidak sepenuhnya dilakukan oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi saja, melainkan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah juga mendukung terciptanya pelestarian lingkungan yang baik di sekitar perumahan Muria Indah. Bank Sampah sebagai Salah Satu Alternatif Pendapatan Masyarakat Perumahan Muria Indah Munculnya bank sampah sebagai upaya penerapan dari Undang-undang Nomor 18 tahun 2008, merupakan suatu cara pengelolaan sampah dalam aksi nyata melalui gerakan 3R (reduce, reuse, recycle) dengan melibatkan langsung masyarakat. Untuk pemerintah sendiri, bank sampah menjadi langkah awal yang baik untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam memperlakukan sampah sebagai sesuatu yang mempunyai nilai guna dan manfaat (Kristina, 2014:19). Menurut hasil penelitian tingkat pendapatan masyarakat perumahan Muria Indah adalah 64,51% responden memiliki penghasilan berkisar Rp 2.400.000 - >Rp 3.000.000,- perbulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyrakat Perumahan Muria Indah berada pada klasifikasi masyarakat ekonomi menengah keatas. Namun data diatas berbanding terbalik dengan data tingkat hasil tabungan nasabah bank sampah. Dari total 62 responden 43 responden (69,35%) memiliki tabungan <Rp 50.000,-. Dari data pengambilan tabungan nasabah periode April salah seorang nasabah memiliki tabungan >Rp 100.000,- namun ada juga nasabah yang memiliki tabungan <Rp 10.000,-. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan 2 data periode pengambilan tabungan yaitu data pengambilan bulan April 2014 dan data pengambilan bulan Juli 2014. Dari data yang diperoleh dapat diketahu bahwa masing-masing nasabah ada yang mengalami peningkatan hasil tabungan namun ada juga yang mengalami hasil penurunan tabungan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak sedikitnya sampah yang telah disetorkan pada bank sampah. Bagi nasabah yang setiap minggu rutin menyetorkan sampah maka hasil perolehan tabungan nominalnya akan semakin banyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35 responden memilih mengalokasikan hasil tabungan bank sampah untuk berbelanja, 22 responden memilih untuk menabungnya kembali, 4 responden memilih untuk menambahkan kepada biaya sekolah anak, dan 1 orang responden memilih untuk mengalokasikan pada kebutuhan sandang pangan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa bank sampah mampu menjadi alternatif tambahan pendapatan bagi nasabah. Kebutuhan dan harga bahan pangan yang semakin mahal menjadikan masyarakat harus mampu mencari tambahan pendapatan guna menompang biaya hidup sehari-hari. SIMPULAN Rata-rata persentase pengelolaan bank sampah adalah 71,50% sehingga pengelolaan bank sampah termasuk dalam kriteria tinggi. Sehingga pengelolaan bank sampah termasuk dalam kategori baik. Rata-rata persentase minat masyarakat terhadap bank sampah adalah 80,08% dan termasuk dalam kriteria tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat 62

perumahan Muria Indah mendukung bank sampah sebagai salah satu alternatif melestarikan lingkungan. Hasil korelasi sederhana antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan bank sampah sebesar 0,419. Taraf signifikansi yang digunakan 5% dengan N=62 diperoleh r tabel (0,245). Melalui perhitungan didapatkan bahwa r hitung (0,419) > r tabel (0,245), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan bank sampah. Hasil tabungan nasabah berada pada kisaran <Rp 100.000,- - <Rp.10.000,-. Berdasarkan hasil penelitian perolehan tabungan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan seharihari dari nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa bank sampah dapat menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat. Disarankan perlu dikembangkan pengelolaan sampah melalui alternatif pengelolaan bank sampah guna menciptakan sampah yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan melalui jalur pendidikan formal, informal dan non formal. Dengan adanya bank sampah Muria Berseri, masyarakat diharapkan memanfaatkan sampah dengan memilah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya untuk kreativitas atau kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui bank Sampah. DAFTAR PUSTAKA Amsyari, Fuad. 1997. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Ghalia Indonesia. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Mifbakhudin. 2010. Gambaran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tinjauan Aspek Pendidikan, Pengetahuan, dan Pendapatan Perkapita di RT 6 RW 1 Kelurahan Pedurungan Tengah Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyrakat UNIMUS. Mulia, M. Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang 63