RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL

PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR. Rahmat Hidayat

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SELANG KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI INDONESIA RAHMAT HIDAYAT

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tesis yaitu sebagai berikut.

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT

Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Dago Dosen Jurusan Statistika Universitas Islam Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. namun adakalanya angka-angka tersebut semata-mata dikumpulkan tanpa maksud atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival,

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PRODI S1 STATISTIKA FMIPA-ITS RENCANA PEMBELAJARAN Analisis Survival Kode/SKS: SS / (2/1/0) Dosen : SWP Semester :

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI)

ANALISIS DATA UJI HIDUP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN. Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, perilaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU SEMBUH ALERGI DENGAN ANALISIS SURVIVAL

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG)

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA

ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Regresi Logistik Nominal dengan Fungsi Hubung CLOGLOG

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan berperan penting dalam memajukan

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Uji statistik multivariat digunakan untuk menguji

ANALISIS CURE RATE PENDERITA KANKER PAYUDARA BERDASAR PEMODELAN REGRESI COX

PEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

SKRIPSI. Disusun oleh LANDONG PANAHATAN HUTAHAEAN

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen

Analisis Regresi Cox Extended pada Pasien Kusta di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Kleinbaum dan Klein, 2005). Persson (2002) mengatakan data sintasan adalah

Pemodelan Kekambuhan Pasien Kanker Serviks di RSUD dr. Soetomo Surabaya Menggunakan Regresi Cox Extended

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

ESTIMASI CONFIDENCE INTERVAL BOOTSTRAP UNTUK ANALISIS DATA SAMPEL TERBATAS

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh

IMPLEMENTASI COX PROPORTIONAL HAZARD MODEL PARAMETRIK PADA ANALISIS SURVIVAL (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Internasional Batam)

Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

Pendugaan Hazard Rate Kematian Di Provinsi Dki Jakarta Dengan Metode Single Decrement Pendekatan Likelihood

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Jurnal Dinamika, September 204, halaman - ISSN 2087-7889 Vol. 05. No. 2 RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Rahmat Hidayat Program Studi Matematika, Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dunia kedokteran seringkali berhubungan waktu. Misalnya, lama penyakit yang diderita seseorang hingga sembuh atau meninggal, respon seseorang terhadap perlakuan obat yang diberikan, dan lain-lain. Data tentang lama waktu pengamatan terhadap munculnya kejadian disebut sebagai data survival. Ciri khas data survival adalah adanya data tersensor. Salah satu metode parametrik dalam data ini adalah model eksponensial, yang risiko munculnya kejadian adalah sama untuk setiap individu dan memungkinkan penyertaan kovariat dalam waktu survival. Namun demikian sangat sulit menguji sebaran data survival sebab adanya sensor terhadap data dan model parametrik juga perlu dilakukan perhitunganperhitungan kuantitas tertentu, misalnya nilai hazard maupun survival untuk suatu observasi karakteristik tertentu. Untuk menangani kesulitan tersebut, maka dikembangakn model Cox proportional hazard. Model ini juga memungkinkan penyertaan kovariat dalam waktu survival-nya. Walaupun memiliki beberapa kemudahan seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi model Cox proportional hazard tidak selalu lebih baik daripada model parametrik. Jika distribusi dari survival time diketahui, maka model parametrik memberikan hasil yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa baik Cox proportional hazard dalam memodelkan suatu data survival. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika distribusi diketahui maka model parametrik memberikan hasil yang lebih baik. Meskipun tidak lebih baik dari model parametrik tetapi model Cox proportional hazard tetap cocok untuk memodelkan data. Kata kunci: survival, Cox proporsional hazard, survival time, sensor PE NDAH UL U AN Data tentang lama waktu pengamatan terhadap munculnya kejadian disebut sebagai data survival []. [2] menyatakan ciri khas dari data survival adalah survival time (waktu bertahan hidup) seringkali tidak lengkap (tersensor). Waktu bertahan hidup dikatakan tidak lengkap jika waktu akhir dari kejadian tidak dapat diamati sehingga status akhir dari individu tidak dapat diketahui karena individu tersebut tidak diketahui kondisi selanjutnya, sehingga diperlukan suatu analisis survival untuk menganalisis tepat. Model Cox proportional hazard digunakan secara luas dalam analisis survival. Model ini biasanya digunakan untuk pendekatan multivariat dalam analisis survival [3]. Model Cox proportional hazard ini mempunyai

Rahmat Hidayat (204) keuntungan lebih dari model parametrik karena tidak memerlukan spesifikasi bentuk fungsional dari fungsi baseline hazard dan juga tidak memerlukan pengecekan asumsi-asumsi mengenai kelayakan bentuk distribusi yang diharuskan pada model parametrik. Walaupun memiliki beberapa kemudahan seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi model Cox proportional hazard tidak selalu lebih baik daripada model parametrik. Saat sebuah model digunakan dalam penaksiran data survival adalah sangat penting untuk melakukan pengujian kelayakan apakah model yang kita gunakan sudah cocok untuk memodelkan data tersebut [4]. Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam pengujian kelayakan model ini, salah satunya adalah metode grafik. Menaksir kelayakan suatu model (goodness of fit) residual adalah salah satu metode grafik yang dapat digunakan dalam analisis survival [5]. Dalam metode regresi, residual adalah perbedaaan antara nilai observasi dan prediksi dari suatu variabel terikat. S(t) P(T> t). Misalkan f fungsi kepekatan peluang, fungsi survival merupakan komplemen dari fungsi kumulatif F, TINJAUAN PUSTAKA Dengan menggunakan definisi peluang bersyarat, diperoleh: Fungsi dalam Analisis Survival Definisi : Waktu survival adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai terjadinya suatu peristiwa yang berupa kegagalan, kematian, respon, timbulnya gejala, dan lain-lain. [6] Definisi 2: Fungsi survival adalah fungsi yang menyatakan peluang suatu individu dapat bertahan hidup hingga atau lebih dari waktu t (mengalami kejadian sesudah waktu t) [7]. Misal T adalah peubah acak, maka fungsi survival didefinisikan sebagai, 2 ( > ) ( ) [8]. Definisi 3: Fungsi kepekatan peluang didefinisikan sebagai limit dari peluang individu mengalami kejadian dalam interval t sampai. ( ) lim Definisi 4: Fungsi hazard yaitu fungsi yang menyatakan peluang seseorang mengalami risiko atau kejadian seperti kegagalan atau meninggal pada waktu t syarat bahwa seseorang itu telah bertahan hingga waktu t, fungsinya diberikan: ℎ lim ( ) [9] Dari definisi di atas diperoleh hubungan antara fungsi survival fungsi hazard. ℎ lim lim lim ( ( ( ). ℎ ) )/ ( )

Residual Cox-Snell dalam Menentukan Model Terbaik dalam Analisis Survival Persamaan di atas diintegralkan dari 0 sampai t S (0) yaitu ℎ exp[ ] (Collett 994) Jenis-Jenis Penyensoran pada Data Survival Ada tiga macam penyensoran yang sering digunakan dalam eksperimen waktu survival, yaitu sebagai berikut:. Sampel lengkap (tidak tersensor), jika semua komponen yang diuji telah mati atau gagal, maka eksperimen akan dihentikan. 2. Sensor tipe I, semua objek yang diteliti (n) masuk pengujian dalam waktu yang bersamaan, dan pengujian akan dihentikan setelah batas waktu yang ditentukan. 3. Sensor tipe II, semua objek yang diteliti (n) masuk pengujian dalam waktu yang bersamaan, dan pengujian dihentikan setelah mendapatkan objek di antaranya gagal atau mati (Marín 2007). Selain tiga sensor di atas dikenal juga sensor kanan, yaitu penyensoran dilakukan ketika hanya diketahui bahwa survival time melebihi sebuah nilai tertentu. Selain itu juga sensor kiri. Data tersensor kiri adalah data yang mengalami penyensoran pada waktu sekarang ketika kejadian yang diamati telah terjadi pada saat seseorang masuk dalam penelitian. Karena itu hanya diketahui bahwa waktu kejadian adalah kurang dari suatu nilai tertentu [0] Model Dalam penelitian ini ada dua metode survival yang akan digunakan, yakni metode parametrik eksponensial dan Cox proportional hazard. Metode Parametrik Eksponensial Peneliti biasanya memilih distribusi eksponensial untuk model data survival karena metode statistiknya sederhana. Distribusi exponensial ditandai fungsi hazard yang konstan ℎ 0, di mana > 0. Fungsi kepekatan peluang dan fungsi survival-nya adalah dan [] Semakin besar nilai menyebabkan risiko yang tinggi dan waktu survival yang singkat. Sebaliknya semakin kecil nilai menyebabkan risiko yang kecil dan waktu survival-nya panjang. Sifat-sifat distribusi eksponensial:. lim. Bukti: lim lim lim 3

Rahmat Hidayat (204) lim Bukti: lim lim lim 0 exp(0) ( 2. Bukti: ( lim 2 lim 2 0 3. 4 2 lim. 2 lim lim exp( 4. ℎ ( ( ) ) ), nilai log log, j,2,...,p adalah kovariat,, 0,,, kofisien adalah parameter skala dan adalah error. [2] menjelaskan bahwa untuk penyertaan kovariat dalam distribusi eksponensial, kita menggunakan persamaan di atas dan menggunakan sehingga diperoleh lim Menurut [6] waktu survival dapat dianalisis menggunakan accelerated failure time (AFT) model. Dalam waktu survival model ini mengasumsikan bahwa hubungan logaritma dari waktu survival T dan kovariat adalah linear dan dapat ditulis 4.2 Metode Parametrik Eksponensial Penyertaan Kovarait lim lim hazard konstan lim ) ( ) lim ) ( ). T adalah distribusi eksponensial fungsi hazard, fungsi kepekatan, dan fungsi survival berturut-turut

Residual Cox-Snell dalam Menentukan Model Terbaik dalam Analisis Survival ℎ(, ) ℎ(, ) (, ) 2.3 Residual Cox Snell 2.2 Cox proporsional hazard Model Cox proporsional hazard memiliki ciri bahwa individu yang berbeda memiliki fungsi hazard yang proporsional yakni [ℎ( )/ℎ( )], rasio fungsi hazard dari dua individu penyertaan kovariat,, dan,, adalah konstan. Ini artinya bahwa rasio dari resiko kegagalan dari dua individu adalah sama tidak bergantung pada seberapa lama mereka bertahan. Cox (972) menjelaskan bahwa bentuk umum dari model Cox proportional hazard adalah: ℎ ℎ exp. adalah kovariat, tetapi ia tidak membuat asumsi tentang bentuk dari ℎ exp ℎ yang disebut baseline fungsi hazard karena itu adalah nilai dari fungsi hazard saat 0. exp Berdasarkan persamaan di atas diperoleh residual Cox-Snell pada model Cox proportional hazard untuk subjek ke-i dan waktu ke adalah: adalah estimasi dari baseline fungsi hazard kumulatif pada waktu. Pada analisis parametrik, model failure time lebih dikenal sebagai accelerated Residual yang paling banyak diaplikasikan secara luas dalam data analisis survival adalah residual Cox-Snell, yang didefinisikan secara khusus oleh Cox dan Snell [8]. Residual Cox-Snell untuk individu ke-i waktu survival t dan kovariat didefenisikan sebagai pendugaan akumulasi fungsi hazard berdasarkan model proporsional hazard. jika tersensor maka juga tersensor. Misalkan dibentuk fungsi hazard subjek i, i, 2,,n seperti di bawah ini: ℎ exp( )ℎ hazard kumulatif: ℎ exp ℎ model. Accelerated model untuk adalah: ;,2,3,., n jumlah data peubah acak distribusi probabilitas yang sama variabel terikat 5

Rahmat Hidayat (204),, parameter tidak diketahui,2,, (,, ) variabel penjelas. Untuk model parametrik, residual Cox-Snell didefinisikan sama residual Cox-snell pada model Cox proportional hazard. Perbedaan mendasarnya adalah fungsi survival dan keterangan: fungsi survival dari model parametrik koefisien estimasi dari, nilai estimasi dari dan ( log pada Pada model Weibull, fungsi survival adalah: exp( ). Untuk model eksponensial, fungsi survival sama seperti pada model Weibull skala parameter ditentukan sama satu. Menurut [3] dalam metode grafik ini, jika model yang kita gunakan sesuai, maka grafik akan mengikuti garis 450. Keakuratan sebuah model dapat juga dilihat dari sedikitnya data yang menyimpang dari data sebenarnya [4]. Simulasi Simulasi tahap pertama dilakukan membangkitkan data survival yang berdistribusi eksponensial. Data tersebut juga disertakan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival. Data ini dianggap eksponensial murni. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian 6 fungsi hazard-nya merupakan fungsi parametrik yang bergantung pada distribusi yang diadopsi dari waktu survival (Collet 994). ( ; ) Dengan ) dianalisis residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan menggunakan model Cox proporsional hazard. Hasil analisis tersebut akan diamati model mana yang lebih cocok untuk memodelkan data. Simulasi tahap dua dilakukan tetap membangkitkan data survival yang berdistribusi eksponensial namun ditambah error, sehingga data tersebut bukan lagi eksponensial murni. Data tersebut juga disertakan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian dianalisis metode residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan menggunakan model Cox proporsional hazard. Dari hasil analisis tersebut akan diamati model mana yang lebih cocok untuk memodelkan data. Simulasi serupa terus dilakukan sehingga diperoleh suatu pola tertentu terhadap residual menggunakan model parametrik dan model Cox proporsional hazard.

Residual Cox-Snell dalam Menentukan Model Terbaik dalam Analisis Survival HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Setelah dilakukan simulasi berulang kali, beberapa grafik ditampilkan ditampilkan sebagai berikut, Grafik Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial tanpa penambahan error model analisis survival parametrik Grafik 2 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial penambahan error model analisis survival Cox proporsional hazard. Grafik 3 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial penambahan error model analisis survival parametrik 7

Rahmat Hidayat (204) Grafik 4 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial penambahan error model analisis survival Cox proporsional hazard. Untuk memastikan perbandingan Pembahasan Dari beberapa grafik yang model parametrik dan Cox proporsional ditampilkan di atas terlihat bahwa saat data hazard maka juga diamati Mean Squared survival berdistribusi eksponensial murni, Error (MSE) dari setiap residual hasil maka baik analisis data survival model simulasi. Dalam statistik, mean squared parametrik eksponensial maupun Cox error adalah satu dari beberapa metode proposional hazard keduanya dapat memestimasi untuk mengukur perbedaan antara fit data baik. Namun jika nilai pendugaan dan nilai sebenarnya [4]. dibandingkan, terlihat model parametrik Perbedaan terjadi karena adanya keacakan eksponensial lebih baik dari Cox atau karena pendugaan model tidak sesuai. proporsional hazard. Dalam simulasi Adapun rumus untuk menghitung MSE lanjutan yaitu data bangkitan adalah penambahan error, model parametrik ( ) [5] eksponensial terlihat kurang cocok lagi dalam memodelkan data survival tersebut, Hasilnya dapat ditampilkan pada grafik di sebaliknya model Cox proporsional bawah ini: hazard tetap dapat mem-fit data baik. 8

Residual Cox-Snell dalam Menentukan Model Terbaik dalam Analisis Survival Grafik 5 Grafik perbandingan MSE dari model eksponensial dan Cox proporsional hazard Grafik 6 Grafik perbandingan MSE dari model Weibull dan Cox proporsional hazard Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa sebelum data survival yang berdistribusi eksponensial ditambahkan error, maka model parametrik eksponensial lebih baik dibandingkan model Cox proporsional hazard. Setelah data survival yang berdistribusi eksponensial dimanipulasi penambahan error kemudian dianalisis menggunakan model parametrik eksponensial maka terlihat error-nya semakin meningkat yang menjelaskan bahwa model tersebut kurang cocok. Sebaliknya apabila data survival manipulasi tersebut dianalisis model Cox proporsional hazard maka terlihat dari grafik bahwa error yang terjadi bersifat konsisten dan error-nya kecil. Salah satu kelompok data yang dibangkitkan penambahan error 9

Rahmat Hidayat (204) yang masih bisa di tolerir (error kecil) diolah untuk melihat sejauh mana perbedaan kedua metode (parametrik dan Cox proporsional hazard) tersebut dalam menduga parameter terhadap kovariat. Hasilnya disajikan sebagai berikut Tabel. Pendugaan parameter metode parametrik eksponensial dan Cox Proporsional Hazard Variabel kov (eksponensial) kov (cox PH) Parameter Estimation.4049 Standard Error 0.202 Chi-Square Pr > ChiSq 48.33 <.000 Hazard Ratio 4.075.38046 0.2539 29.5599 <.000 3.977 Dari tabel di atas terlihat bahwa perbedaan hasil pendugaan parameter antara metode parametrik dan Cox Proporsional Hazard tidak berbeda jauh yakni.4049 (SE0.202) dan.38046 (SE0.2539). Artinya metode Cox Proporsional Hazard dapat baik menduga parameter dari data distribusi eksponensial. KESIMPULAN Jika distribusi diketahui maka model parametrik ( distribusi yang sesuai) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan model Cox proportional hazard. Walaupun tidak lebih baik daripada model parametrik, tetapi model Cox proportional hazard tetap cocok untuk memodelkan data meskipun data survival memiliki distribusi tertentu. Advances in Breast in Breast Cancer Reserach, 9-25. [2] Epstein B and Sobel. (953) Life Testing. Journal of the American Statistical Assosiation, 48(263), 486502. [3] Bradburn M, Clark, Love C. (2003) Multivariate data analysis, an introduction to concepts and methods. British Journal of Cancer, 89(3), 43436. [4] Ortega E, Silva G, Paula GA. (200) Residual for log-burr XII regression models in survival analysis. Journal of Applied Statistics, 38 (7), 435-445. [5] Altman DG, Bradburn, Love C. (2003) Choosing a model and assesing its adequacy and fit. British Journal of Cancer, 89, 605-6. [6] Lee ET. (992) Statistical Methods for Survival data Analysis 2nd ed. New York: A Wiley Interscience Publication. [7] Banerjee T. (2007) Bayesian alalysis of generalized odds-rate hazards models for survival data. Lifetime Data Anal, 3, 24-260. DAFTAR PUSTAKA [] Maetani S dan Gamel J. (203) Parametric cure model versus proportional hazard model in Breast Cancer and Other Malignancies. 0

Residual Cox-Snell dalam Menentukan Model Terbaik dalam Analisis Survival [8] Collet D. (2003) Modelling Survival Data in Medical Research 2nd ed. London: Chapman &Hall/CRC. [9] Cox DR. (972) Regression models and life tables (with discussion). J R Statisc Sic B, 34,87-220. [0] Clark, Bradburn M, Altman DG. (2003) Survival Analysis Part I: basic concepts and first analysis. British Journal of Cancer, 89(2), 232-238. [] Lawless J. (2003) Statistical Model and Methods for Lifetime Data. New York: Wiley Series in Probability and Statistics. [2] Love C, Altman DG, Bradburn M. (2003) Multivariate data analysis. British Journal of Cancer, 89(3), 437443. [3] Pocock SJ, Clayton T, Altman. (2002) Survival Plots of Time-toevent outcomes in Clinical Trials. Lancet, 359, 686-689. [4] Terry T. (2002) Martingale-Based Residuals for Survival Models. JSTOR Biometrika Trust, 47-60. [5] Rady, Hussein. (20) Reyni s Entropy and Mean Square Error for Improving the Convergence of Multilayer Backprobagation Neural Networks: A Comparative Study. International Journal of Electrical & Computer Sciences IJECSIJENS, (5), 68-79. [6] Kumar S. (20). Determination of Exponential Smoothing Constant to Minimize Mean Square Error and Mean Absolute Deviation. Global Journal of Research in Engineering, : Issue 3 Version.