BAB III DATA PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena yang sering

1 Doni Yudono,Kriteria Sebuah Web Site yang Baik,PT Cahyogya,Djogjakarta,2004,hal.4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beragam permasalahan pada perempuan seringkali muncul dalam berbagai

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berpacaran Kekerasan dalam Berpacaran (KDP) atau Dating Violence. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

HUBUNGAN ANTARA ASERTIFITAS DENGAN KECENDERUNGAN MENGALAMI KEKERASAN EMOSIONAL PADA PEREMPUAN YANG BERPACARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Komnas perempuan tahun 2014 yang dirilis pada 6 Maret Jumlah kasus

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses kehidupan manusia mengalami tahap-tahap perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab IV maka ada beberapa hal yang dapat

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah Pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. tegas dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya tingkat kekerasan seksual terhadap anak di Kota Bekasi pada

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Data dari Polrestabes Kota Semarang

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB III METODE PERANCANGAN

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB I PENDAHULUAN. tindak kekerasan di dalam rumah tangga khususnya yang berkaitan dengan anak.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terutama bagi perempuan dewasa, remaja, maupun anak anak. Kasus kekerasan seksual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

BAB I PENDAHULUAN. Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence) merupakan jenis

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu yang berkeluarga mendambakan kehidupan yang harmonis

QuizNona: Apakah Nona Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran?

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. suka maupun duka pasti di alami oleh manusia yang mau bekerja keras.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KEPARAKAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bukan hal yang baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement),

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK RENTAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONTEKS HAK ASASI MANUSIA

STRATEGI KOPING PADA WANITA JAWA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!

2015 KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal merupakan peralihan dari masa remaja. Perkembangan sosial pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah tangga merupakan unit yang terkecil dari susunan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang. Dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perkawinan sebagaimana tercantum dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menuju Sistem Peradilan Pidana yang Menjauhkan Korban dari Viktimisasi Melalui RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

pendek ini. dengan total 7 pertanyaan dengan 6 pilihan dan 1 essay Berikut hasil survey :

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa menangani masalahnya dapat mengakibatkan stres. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

Perdagangan anak yang dipahami disini adalah perdagangan orang. Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

BAB I PENDAHULUAN. akan ia jalani kelak (Perkins, 1995). Para remaja yang mulai menjalin hubungan

BAB I. Pendahuluan. Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Bagi Pegawai P2TPA Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami. 1. Bagaimana sejarah berdirinya P2TPA Rekso Dyah Utami?

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara terkait kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melakukan program subsidi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Pencarian Masalah Masalah yang ingin di angkat oleh penulis adalah masalah yang banyak di alami, banyak korban, dan minim pemecahan masalah, penulis melakukan berapa riset pada awalnya penulis mengambil tema Seks bebas, namun setelah di lakukan beberapa riset hal tersebut terlalu luas dan penulis tidak dapat banyak bermain unsure grafis karena lembaga sensor di Indonesia tidak mengizinkan konten berbau pornografi dalam media publikasi dan penyampaian, maka dari itu penulis melakukan beberapa riset lagi dan dapat di simpulkan bahwa pacaran adalah hal yang biasa namun tidak sedikit yang mengalamu kegalauan dalam pacarannya, pengaruh buruk dari pacaran dapat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan hal tersebut dapat berupa penyakit mental, penyakit mental dapar berpengaruh lebih buruk daripada pengaruh fisik, karena itu penulis melakukan riset ke beberapa instansi tentang psikologi orang yang sedang galau, orang yang sedang galau sangat mudah untuk di pengaruhi dan sangat tergantung dengan satu orang di mana orang tersebut pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya, mempunyai seorang pasangan tidak semudah kalau sudah tidak sayang lebih baik meninggalkannya, hal tersebut dapat lebih buruk karena jika pasangan sudah menjadi bagian dalam hidup dan ada di kehidupan sehari-hari, dan ketika orang tersebut telah hilang maka salah satu dari pasangan tersebut akan merasa sangat kehilangan, cerita tersebut di dapatkan dari salah satu cerita narasumber dimana sebagai korban Kekerasan Dalam Pacaran yang namanya tidak ingin di publikasikan ini. 3.2 Riset Kekerasan Dalam Pacaran Kekerasan Dalam Pacaran atau di sebut dating Violence adalah salah satu perbuatan yang tidak menyenangkan pasangan, Kekerasan Dalam Pacaran dapat berupa kekerasan fisik, mental, materi dan seksual, di 14

Indonesia sendiri ke empat poin tersebut banyak terjadi dan kebanyakan mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang ada di dalam fase tersebut tidak mengetahui dan membiarkan saja terjadi, hal tersebut akan lebih buruk apabila salah satu pasangan tersebut sedang di landa jatuh cinta yang besar atau berlebihan, dari hal tersebutlah orang tersebut tidak sadar atau tidak bisa berfikir secara logis dan menyebabkannya menjadi korban Kekerasan Dalam Pacaran, menurut LBH Apik tingkat Kekerasan Dalam Pacaran dari tahun 2009-2012 mengalami penurunan, namun di tahun 2013 angkat tersebut melonjak tajam mencapai 991 korban, dan kebanyakan dari korban Kekerasan Dalam Pacaran adalah korban yang menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki sifat yang tertutup karena tidak ingin orang lain mengetahui tentang masalahnya. Kekerasan Dalam Pacaran sangat berpengaruh terhadap mental karena perasaan yang sangat sensitif dalam sebuah pasangan adalah hati, walaupun di sakiti secara fisik, materi dan lainnya semua hal terseut sangat berpengaruh ke mental, karena itu penulis ingin membantu menyelesaikan masalah Kekerasan Dalam Pacaran tersebut secara praktis, yaitu semua orang dapat melihat secara personal, semua orang merasa terhibur dan semua orang mendapatkan pemecahan masalah yang di hadapinya, permainan psikologis sangat berperan dalam pembuatan alur dalam mencari penyelesaian Kekerasan Dalam Pacaran tersebut. 3.3 Rincian Data Perancangan 3.3.1. Komunikasi Visual Komunikasi ini menggunakan mata sebagai alat penglihatan. Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual : 15

a. Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menterjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. b. Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam sebuah proyek desain. c. Visual Effect membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia. d. Visual Information adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian tangan, senyuman, baju baru, mobil baru, dan lain-lain. e. Visual Litteracy, yaitu kumpulan atau daftar visual. 3 Desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Sebab, merupakan representasikan social budaya masyarakat, dan salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud produk dari nilai-nilai dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sisa bentuk, warna, dan gerak masa lalu yang kini dikagumi sebagai benda asing yang terlepas dari diri manusia yang mengamatinya. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan dan kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. Semua itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan/atau audio visual kepada target sasaran. 4 3.3.2 Peranan Komunikasi Visual Pekerjaan seseorang komunikasi visual adalah menggunakan kata (huruf) dan gambar serta elemen elemen visual lain yang berkomunikasi.seni mereka merupakan ekspresi verbal visual.seorang desain komunikasi visual menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual.seorang desain. 3 Adi Kusrianto. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Hal 10 4 Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Cetakan 2. 2008. hal 23-24 16

komunikasi visual atas nama klien memberikan informasi, membujuk, meningkatkan atau menjual 5 3.4 Hasil Riset 3.4.1 Hasil Riset Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Jakarta Rifka Annisa, Women s Crisis Center Yogyakarta Selain kekerasan terhadap istri, kekerasan di masa pacaran tampil menonjol dibandingkan bentuk atau fenomena kekerasan lain. Selain yang telah digolongkan dalam kekerasan di masa pacaran, ada pula kasus pemerkosaan yang di lakukan oleh pacar, atau orang-orang yagn telah di kenal sang korban, kita juga menemukan kategori kehamilan tidak dikehendaki yang di antaranya banyak terjadi dalam masa pacaran, sebagian lain kekerasan (tidak selalu fisik) yang di lakukan pasangan. Dapat di simpulkan bahwa oerempuan rentan terhadap tindak kekerasan yang di lakukan justru oleh orang-orang dekat, orang-orang yang di percaya, dan di yakini masyarakat melindungi, mencintai serta mengayominya. Kasus Kekerasan Yang Di tangani Rifka Annisa 1994-2001 Jenis Kasus Jumlah % Kekerasan Terhadap Isti 1037 62 Kekerasan Dalam Pacaran 385 23 Perkosaan 113 7 Pelecehan Seksual 76 4 Kehamilan tidak di kehendaki 32 2 Kekerasan dalam keluarga (bentuk lain) 36 2 Kekerasan Terhadap Anak 4 0 Tabel 2: Tabel Grafik kekerasan Sumber : LBH APIK menurut catatan pendampingan LBH APIK Jakarta, terungkap bahwa kekerasan terhadap perempuan lebih banyak di lakukan oleh orang-orang 5 Arif, Rustam. Teori Seni Rupa dan Desain. Jakarta: Djambatan, 1999 17

yang dekat dengan korban. Hanya sedikit persentase pelaku yang merupakan orang asing atau tidak dikenal korban. Kekerasan Fisik Dan Psikologi Dalam Hubungan Pacaran Kekerasan fisik dan psikologi dalam hubungan pacaran cukup sering terjadi, namun korban biasanya menutup-nutupi faktanya dan selalu berbohong jika publik mengetahui bahwa telah terjadi kekerasan dalam pacaran yang terlihat dari luka pada si korban, korban biasa menceritakan hal tersebut terhadap orang yang benarbenar dekat dengannya, anggota keluarga maupun teman dekat, dan hal tersebut membuat psikologis korban menjadi tertutup dan tingat sosial dari si korban semakin menurun, korban cenderung lebih merasa lebih diam, sulit berkomunikasi, malu dan minder. Kekerasan Seksual Dalam Hubungan Pacaran Kekerasan seksual merupakan kekerasan yang sangat berdampak traumatik, dan dapat merubah hidup individunya, hal tersebut dapat membuat korban sulit untuk keluar dari hidupnya dan memudahkan pelaku untuk melakukan hal tersebut lagi dan lagi, kerentanan korban juga dapat berdampak mudahnya korban untuk terjerat dalam bentuk-bentuk kekerasan yang lain Kendala Dalam Intervensi Salah satu hal yang menyulitkan perempuan keluar dari hubungan yang di warnai kekerasan adalah telah tertanamnya kuatnya nilai-nilai yang merendahkan dan diskriminatif terhadap perempuan, akibatnya korban perempuan sering merasa mengembangkan kepercayaan dan konsep diri yang sangat rendah. Korban perempuan sering merasa kekerasan yang terjadi adalah wajar karena dia merasa bukan wanita baik-baik, karena ia kotor karena dia berdosa dan lainnya. Kesulitan Penanganan 18

Kesulitan dalam menanggunalngi kekerasan dalam pacaran ada dua faktor yaitu internal dan external, faktor internal adalah korban tertutup dengan kasusnya tersebut, korban cenderung merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang jarang terjadi pada pasangannya, hal yang menurutnya bisa di toleransi, selain itu, korban cenderung malu apabila banyak orang mengetahui bahwa dalam hubungannya terjadi kekerasan karena hal tersebut dapat membuat korban sendiri merasa minder jika ada obrolan mengenai kekerasan dan pacaran, faktor external yaitu hukum dan lingkungan, kadang korban merasa lingkungannya yang banyak terjadi kekerasan, baik itu memang di sengaja maupun tidak di sengaja membuat korban mewajarkan hal tersebut, walaupun korban sebetulnya mengetahui bahwa hal tersebut tidak baik bagi hubungannya, selain itu lemahnya faktor hukum juga membuat korban kekerasan dalam pacaran merasa tidak mendapatkan dukungan yang kuat, walaupun ada beberapa korban yang mengalami kekerasan dalam pacaran yang di usut sampai tuntas oleh hukum namun hal tersebut hanya sebagian kecil dari banyaknya korban kekerasan dalam pacaran yang jumlahnya semakin tinggi setiap tahunnya. Jenis Kekerasan Dalam Pacaran (catahu LBH APIK 2013) Kekerasan Seksual Pemanfaatan Ekonomi Ingkar janji Fisik Psikis 48 kasus 1 kasus 1 kasus 3 kasus 6 kasus Profil Mitra Pelaku (catahu LBH APIK 2013) Usia Usia Korban Jumlah Persentase 0-18 Tahun 293 90% 19-50 Tahun 24 7% 50 Tahun keatas 9 3% 19

Pendidikan Pendidikan Korban Jumlah Persentase SD 10 3% SLTP 24 7% SMU 129 40% Universitas 151 46% Tidak sekolah 6 2% Tanpa keterangan 6 2% Pekerjaan Pekerjaan Korban Jumlah Persentase Ibu Rumah Tangga 166 50.9% PNS 13 4.0% Karyawan 84 25.8% Wirasuasta 31 9.5% Pelajar 4 1.2% PRT 4 1.2% Akademisi 6 1.8% Guru 8 2.5% Notaris 1 0.3% Mahasiswa 9 2.8% Wilayah Wilayah Korban Jumlah Persentase Jakarta Utara 10 3 Jakarta Pusat 7 2 Jakarta Selatan 45 14 Jakarta Timur 79 24 Jakarta Barat 33 10 Bekasi 38 12 Depok 27 8 Tangerang 25 8 Bogor 30 9 Luar jabodetabek 32 10 Pelaku Usia Pelaku Jumlah Persentase <18 Tahun 4 1% 20

19-50 Tahun 212 65% >50 Tahun 46 14% Tanpa Keterangan 64 20% Relasi Dengan Pelaku Hubungan/relasi Jumlah Persentase Suami 239 73.31% Pacar 37 11.35% Majikan 4 1.22% Teman 3 0.92% Atasan 11 3.37% Mantan Suami 4 1.22% Saudara 8 2.45% Petugas 3 0.92% Dosen 1 0.04% Guru 2 0.64% Guru (agama) 1 0.04% Pejabat RT 1 0.04% Satpol PP 1 0.04% Satpam 1 0.04% Tidak Diketahui 10 3.08% Tabel 3: Gafik profil pelaku Sumber : LBH APIL Hasil riset yang di lakukan penulis menghasilkan pemecaran dalam beberapa kata kunci yaitu, menghibur, humor, memiliki penyelesaian masalah, dari hasil tersebut hanya tinggal memilih media untuk penyampaiannya dan media audio visual lah yang di gunakan penulis dalam sosialisasi ini, film sketsa dengan durasi yang singkat membuat pesan yang di sampaikan cepat dan tidak ber tele-tele, video akan di publikasikan dalam sebuah channel Youtube bernama Doctornjoh TV. Film yang di buat bergenre humor dengan durasi 3-6 menit. 3.4.2 Hasil Riset KOMNAS HAM Jumlah kekerasan terhadap perempuan dari tahun 2001-2013 (catahu komnas perempuan 2013) 21

2001 3169 Kasus 2002 5169 Kasus 2003 7787 Kasus 2004 14020 Kasus 2005 20391 Kasus 2006 22512 Kasus 2007 25522 Kasus 2008 54425 Kasus 2009 143586 Kasus 2010 105103 Kasus 2011 113586 Kasus 2012 216156 Kasus 2013 279760 Kasus Tabel 5: Tabel kekerasan Sumber : KOMNAS HAM Jumlah jenis pengaduan ke Komnas Perempuan sepanjang tahun 2013 (catahu komnas perempuan 2013) Kekerasan Terhadap Istri Kekerasan Dalam Pacaran Kekerasan Terhadap Anak Perempuan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Kekerasan Mantan Suami Kekerasan Mantan Pacar Kekerasan terhadap Pekerja Rumah Tangga 762 orang 157 orang 60 orang 56 orang 74 orang 17 orang 4 orang 3.5 Pengertian film Film (pengucapan bahasa Indonesia: [Filêm]) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'gambar bergerak'). Film, 22

secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Film mempunyai banyak jenis genre, seperti Horor, Action, Drama, Thriller, Komedi, Animasi, Fantasi, Romansa. 3.6 Doctornjoh TV Doctornjoh Tv adalah sebuat saluran youtube yang berisikan audio visual yang mengangkat tema Kekerasan Dalam Pacaran, film sketsa yang di produksi oleh penulis akan di publikasikan lewat saluran youtube ini, kemudian akan di publikasikan lagi lewat doctornjoh.com, doctornjoh tv memproduksi film dengan genre humor, dengan alur cerita yang awalnya galau, kemudian di buat lebih galau dan akhirnya di berikan pemecahan masalahnya, namun film bergenre humor ini tidak akan membuat korban Kekerasan Dalam Pacaran merasa trauma karena tujuan dari film ini adalah menghibur dan menghilangkan rasa galau dari penonton, pemecahan masalah diberikan di akhir film lewat quote dari doctornjoh yang diharapkan dapat memotivasi penonton. 23