BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya didapat sebuah kesimpulan bahwa kondisi eksisting area sekitar stasiun Tanah Abang bersifat tidak ramah terhadap para pejalan kaki, hal tersebut didasarkan pada penilaian lapangan melalui walkability audit tool, sehingga langkah pembenahan terhadap kondisi tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 034. Simpulan dari Analisa Walkability pada Area Sekitar Stasiun Tanah Abang Simpulan Aspek Pathways Denah Kunci Kondisi sebelum Area 1: 1. Terdapat adanya obstruction berupa PKL 2. Permukaan pathway bergelombang Skor: Tidak baik tapi masih dapat 1. Penanganan terhadap obstruction berupa PKL direlokasikan 2. Perbaikan terhadap kondisi permukaan pathway dengan street furniture 77
77 Area 2 1. Terdapat adanya obstruction berupa PKL 2. Lebar pathway yang tidak sesuai dengan volume pedestrian (1.5m) 3. Kondisi pathway yang discontinued. Skor: Tidak dapat diterima (1) 1. Area ini menjadi area pintu belakang untuk menuju blok G 2. Penataan design pathway menghubungkan dengan pathway lain yang dapat menampung volume pedestrian 3. Penyediaan pathways Area 3: 1. Terdapat adanya obstruction berupa PKL 2. kondisi pathway yang discontinued. Skor: Tidak baik tapi masih dapat 1. Penanganan terhadap obstruction berupa PKL direlokasikan 2. Perbaikan terhadap kondisi permukaan pathway 3. penambahan street furniture dan Halte menambah nilai dari walkability. Area 4: 1. Pathway yang terkoneksi dengan pathway lain dijadikan area jual beli yang memakan ruas jalan 2. Terdapat obstruction berupa PKL sepanjang jalur ini Skor: Tidak dapat diterima (1) 1. Pathway dipindahkan ke atas sebagai skywalk untuk mengkoneksikan blo satu dengan blok lainnya, bagian komersil menjadi tempat perbelanjaan, yang juga berpotensi tinggi. 2. Penanganan terhadap obstruction berupa PKL direlokasikan ke bagian skywalk
78 Crossing 1. Tidak terdapat fasilitas Crossing, pada seluruh area 2. Tidak terdapat fasilitas ramp pada jalur penyebrangan 3. Tidak terdapat fasilitas ubin pemandu bagii diffable Kondisi diatas berlaku pada seluruh area, sehingga seluruh area mendapat skor yang sama: 1. Akan adanya penambahan fasilitas Crossing,berupa jalur penyebrangan sebidang / zebra cross yang diletakan pada titik potensial kawasan, seperti jalur keluar dan masuk kawasan pasar/area pertokoan 2. Penambahan fasilitas ramp dan ubin pemandu bagi diffable Dengan dilakukannya kondisi diatas, maka terdapat peningkatan skor pada tiap area sebagai berikut: Skor area 1: Baik (3) Skor area 2: Baik (3) Skor area 3: Baik (3) Skor area 4: Baik (3) Skor area 1: Tidak dapat diterima (1) Skor area 2: Tidak dapat diterima (1) Skor area 3: Tidak dapat diterima (1) Skor area 4: Tidak dapat diterima (1) Skor area 5: Tidak dapat diterima (1) Aspek Estetika, Amenitas, street furniture dan signage Kondisi sebelum/ eksisting Kondisi setelah
Aspek Estetika, Amenitas, street furniture dan signage Kondisi sebelum/ eksisting Kondisi setelah 1. Adanya sampah pada jalur pathway 2. Tidak terbebasnya area dari polusi udara 3. tidak terbebasnya area dari polusi suara 4. tidak terdapat street furniture yang mendukung kebutuhan para pedestrian? Kondisi diatas berlaku pada seluruh area, sehingga seluruh area mendapat skor yang sama: Skor area 1: Tidak dapat diterima (1) Skor area 2: Tidak dapat diterima (1) Skor area 3: Tidak dapat diterima (1) Skor area 4: Tidak dapat diterima (1) Skor area 5: Tidak dapat diterima (1) 79 Adanya penambahan fasilitas street furniture berupa: 1. Bangku duduk 2. Tempat sampah 3. Jalur hijau 4. Lampu penerangan 5. Halte/shelter 6. Berfungsi mengatasi polusi udara, sampah dan sebagai fasilitas pendukung Untuk polusi udara dan suara tidak dapat dihilangkan seluruhnya, sehingga, peningkatan skor pada tiap area menjadi sebagai berikut: Skor area 1: Skor area 2: Skor area 3: Skor area 4: Skor area 5: Personal Safety Kondisi kemanan pada kawasan sudah baik, dengan tersedianya fasilitas pos keamanan pada beberapa titik serta banyaknya orang yang tersebar pada tiap sisi area menyebabkan aktivitas pada kawasan ini mudah dikenali serta aman untuk dikunjungi. Kondisi diatas berlaku pada seluruh area, sehingga seluruh area mendapat skor yang sama: Skor area 1: Baik (3) Skor area 2: Baik (3) Skor area 3: Baik (3) Skor area 4: Baik (3) Adjacent Traffic Dengan demikian seluruh skor pada kawasan adalah sebagai berikut: Skor area 1: Baik (3) Skor area 2: Baik (3) Skor area 3: Baik (3) Skor area 4: Baik (3) 1. Fasilitas penghambat kecepatan tidak ada 2. Tidak ada pemisah pedestrian dengan kendaraan bermotor 3. Terhalangnya visibilitas pedestrian melihat lalu lintas akibat obstruction Akan tetapi dikarenakan kecepatan
80 kendaraan yang relatif lambat di kawasan seluruh area mendapat skor yang sama yaitu: Skor area 1: Tidak baik tapi masih dapat Skor area 2: Tidak baik tapi masih dapat Skor area 3: Tidak baik tapi masih dapat Skor area 4: Tidak baik tapi masih dapat Skor area 5: Tidak baik tapi masih dapat 1. signage sebagai peringatan untuk mengurangi kecepatan kendaraan 2. Untuk memisahkan jalur antara pedestrian dengan kendaraan bermotor maka dibuat jalur pathway yang memisahkan jalur pedestrian dengan kendaraan bermotor 3. Sedangkan untuk permasalahan PKL telah direlokasikan Dengan dilakukannya kondisi diatas, maka terdapat peningkatan skor pada tiap area sebagai berikut: Skor area 1: Baik (3) Skor area 2: Baik (3) Skor area 3: Baik (3) Skor area 4: Baik (3) Sumber: Olahan Pribadi (2015) Dengan dilakukannya tindakan di atas, maka terdapat peningkatan terhadap tingkat walkability sebagai berikut: Tabel 038: Perbandingan tingkat walkability sebelum dan sesudah. Sebelum Aspek Area 1 Area 2 Area 3 Area 4 Area 5 Pathways 2 2 1 2 1 Crossing 1 1 1 1 1 Street Furniture and Signage 1 1 1 1 1 Adjacent Traffic 2 2 2 2 1 Personal Safety 3 3 3 3 3 Aesthetic and amenities 1 1 1 1 1 Total 10 10 9 7 8 Sesudah Aspek Area 1 Area 2 Area 3 Area 4 Area 5 Pathways 3 3 3 3 3 Crossing 3 3 3 3 3 Street Furniture and Signage 2 2 2 2 2 Adjacent Traffic 3 3 3 3 3 Personal Safety 3 3 3 3 3 Aesthetic and amenities 3 3 3 3 3 Total 17 17 17 17 17 Sumber: Olahan Pribadi (2015) Simpulan lain yang dapat ditarik adalah dengan mengakomodasi para PKL ke dalam suatu area yang terencana, dapat menjadi solusi dalam menghilangkan obstruction pada Pathways, sehingga kondisi kawasan dapat bersikap lebih ramah kepada pedestrian dengan menyediakan jalur Pathways yang terbebas dari adanya gangguan atau halangan. Proses relokasi PKL dapat dilakukan pada satu lahan yang saat ini kondisinya terbengkalai, proses relokasi dapat dilakukan dengan menampung para PKL untuk kemudian dikelompokkan dalam zona area perdagangan berdasarkan sifat dan jenis dagangan mereka.
81 Gambar 041: Ilustrasi kawasan sekitar stasiun Tanah Abang degan penerapan walkability Sumber: Olahan Pribadi,(Agustus 2015) 5.2 Saran Dalam melakukan proses penelitian mengenai topik walkability, penggunaan walkability audit tool dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses penilaian walkability suatu kawasan, sehingga dengan mengacu kepada hasil penilaian tersebut proses pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan yang ada menjadi lebih jelas dan terarah.