FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OPTIMASI KONSENTRASI OLIVE OIL TEHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN SABUN CAIR ABSTRAK

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

PENGARUH KOMPOSISI SPAN 80 DAN CERA ALBA TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.

HUBUNGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val) TERHADAP SIFAT FISIK LOTION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI SEDIAAN KRIM. I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan krim.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

PENGARUH KONSENTRASI PROPILEN GLIKOL TERHADAP STABILITAS FISIK KRIM ANTIOKSIDAN FITOSOM EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species

FORMULASI LULUR KRIM YANG MENGANDUNG KOMBINASI YOGHURT DAN PATI BERAS HITAM (Oryza sativa L.)

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

FORMULASI DAN UJI STABILITAS SIRUP TEPUNG KANJI. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB III METODE PENELITIAN

KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

GEL. Pemerian Bahan. a. Glycerolum (gliserin)

FORMULASI KRIM SERBUK GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya L) SEBAGAI ANTI JERAWAT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Metode penelitian meliputi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

UJI STABILITAS FISIK GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

FORMULASI DAN ANALISIS KUALITAS SEDIAAN SALEP MATA DENGAN BAHAN AKTIF CIPROFLOXACIN. Atikah Afiifah, Dapid Caniago, Rahmah Restiya

Development Formulation of Lemon Syrup (Citrus limon L.) in Facial Peeling Scrub With Variation Concentration of Tea-Stearate

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK KRIM BODY SCRUB DARI EKSTRAK TEH HITAM (Camellia sinensis), VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR SPAN-TWEEN 60

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMULASI GEL SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI SABUN MANDI CAIR DENGAN LENDIR DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn.)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nama Sediaan Kosmetika Tujuan Pemakaian II. Karakteristik Sediaan

Transkripsi:

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION Megantara, I. N. A. P. 1, Megayanti, K. 1, Wirayanti, R. 1, Esa, I. B. D. 1, Wijayanti, N. P. A. D. 1, Yustiantara, P.S. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Kadek Megayanti Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp./Fax. 703837 Email: kadek.megayanti@yahoo.com Abstrak Raspberry (Rubus rosifolius) memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat digunakan dalam perawatan kulit. Salah satu kosmetika untuk perawatan kulit adalah lotion, yang merupakan emulsi cair terdiri dari fase minyak dan fase air yang distabilkan oleh emulgator serta dapat melindungi dan menjaga kelembaban kulit. Tujuan penelitian adalah untuk formulasi sediaan lotion dan menguji sifat fisiko lotion serta uji hedonik berkaitan dengan kepuasan dan kenyamanan responden terhadap sediaan lotion yang telah diformulasi. si yang digunakan menggunakan bahan-bahan sebagai berikut, fase minyak (lanolin), fase air (aquadest), stiffening agent (setil alkohol, asam stearat), emulgator (trietanolamin), humektan (gliserin), pengawet (metil paraben, propil paraben) dan pemberi aroma ( essential oil). Penelitian menggunakan 3 formulasi lotion dengan konsentrasi ekstrak Raspberry (zat aktif) sebanyak 3% dengan variasi Trietanolamin (TEA), yaitu 2,5%, 3%, dan 3,5% pada formulasi I, II, dan III. Sediaan lotion kemudian diuji sifat fisiknya, yang meliputi uji organoleptis, uji ph, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji viskositas. Kemudian dilakukan uji hedonik 3 formulasi lotion terhadap 30 responden di kalangan civitas Farmasi Universitas Udayana. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik, ketiga formulasi lotion menunjukkan tekstur kental, warna ungu dengan aroma khas, memiliki nilai ph pada kisaran 5,9-6,5 sertawaktu lekat pada pengujian 2-3 detik. Penggunaan variasi konsentrasi TEA tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisik 3 formulasi lotion yang berbeda. Pada uji hedonik, formulasi lotion II dengan konsentrasi TEA 3% paling memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi responden. Kepuasan responden berkaitan dengan tekstur, warna, dan aroma terkait penampilan sediaan serta memiliki kekentalan, daya sebar, dan daya lekat yang baik sehingga memberikan rasa nyaman saat diaplikasikan pada kulit. Kata kunci: Lotion, Raspberry, Trietanolamin, Hedonik. 1

1.1 PENDAHULUAN Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan kulit merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya peningkatan permintaan produk kosmetika untuk perawatan kulit. Penggunaan kosmetika perawatan kulit ditujukan sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap paparan langsung sinar matahari atau sinar ultraviolet secara terus menerus terhadap kulit, seperti kulit menjadi kemerahan dan gelap, terasa terbakar, atau resiko kanker kulit. Sediaan kosmetika dapat diformulasikan dengan penggunaan zat aktif dari bahan alam, contoh tumbuhan yang potensial adalah Raspberry (Rubus rosifolius). Raspberry diketahui mengandung antosianin. Senyawa antosianin dari buah raspberry ini dapat diaplikasikan sebagai pewarna bahan pangan yang memiliki ph asam. Selain digunakan sebagai pewarna ekstrak etanol buah raspberry menunjukan aktivitas antioksidan yang tinggi (Hilda, 2015). Dilihat dari efek antioksidan, maka Raspberry dapat diformulasikan menjadi sediaan lotion untuk perawatan kulit. Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badanmenjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan (Sularto dkk., 1995). Lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di dalamnya. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit. (Lachman dkk., 1994). Untuk mencegah pemisahan dua fase (fase minyak dan fase air), maka ditambahkan emulgator. si lotiondibuat dengan memvariasikan konsentrasi trietanolamin yang dapat berfungsi sebagai agen pengalkali lotion, juga sebagai agen pengemulsi (Rowe et al., 2003). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisika lotion, yang meliputi uji organoleptis, uji ph, uji daya lekat, uji daya sebar dan uji viskositas serta untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi trietanolamin (TEA) pada sifat fisik lotion. Ketiga sediaan lotion yang telah diformulasikan, kemudian dilakukan uji hedonik terhadap 30 orang responden untuk melihat tingkat kenyamanan dan kepuasan responden terhadap sediaan lotion. 2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Ekstrak Raspberry, setil alkohol, asam stearate, trietanolamin (TEA), gliserin, lanolin, metil paraben, propil paraben. lavender essential oil, dan aquadest. 2.2 Alat Penelitian Timbangan elektrik, penangas air, batang pengaduk, cawan porselin, thermometer, beaker glass, sendok tanduk, kertas perkamen, pipet tetes, gelas arloji, mixer, wadah untuk lotion dan waterbath. 2.3 Prosedur Penelitian a. Pembuatan Lotion Semua bahan fase minyak (As. Stearate, Lanolin, Setil Alkohol, Propil paraben) dilarutkan pada suhu 65 o -75 o C di atas waterbath. Bahan fase air (Aquadest, Gliserin, Trieanolamin, Metil paraben) dilarutkan terpisah pada suhu 65 o -75 o C. Setelah semua fase terlarut, ditambahkan fase air ke dalam fase minyak sedikit demi sedikit sambil dilakukan pengadukan yang konstan hingga membentuk emulsi. Campuran tersebut kemudian ditambahkan ekstrak raspberry (zat aktif) dan lavender essential oil (corringent odoris). Sediaan lotion dimasukkan ke dalam wadah dan dilakukan evaluasi sediaan. yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1. b. Pengujian Sediaan Lotion Uji organoletik, diamati bentuk, bau, dan warna sedian lotion yang memiliki variasi konsentrasi emulgator. Uji tipe emulsi, ditambahkan sejumlah air pada sediaan kemudian diaduk. Apabila sediaan tetap homogen maka sediaan termasuk tipe M/A. Uji ph, ditimbang sebanyak 1 gram sediaan lotion lalu diencerkan dengan 10 ml aquades. Kemudian digunakan ph-meter untuk mengukur ph sediaan lotion. Uji daya sebar, ditimbang 0,5 gram diletakan di tengah-tengah antara 2 lempeng 2

gelas. Kemudian diberikan beban (50 g, 100g, 200g, dan 500g) dibiarkan 1 menit lalu diukur luas sebarannya. Uji daya lekat, ditimbang sebanyak 0,25 g sediaan lotion diletakkan di titik tengah luasan gelas objek yang telah ditandai dan ditutup dengan gelas objek lain. Diberi beban 1 kg selama 5 menit lalu kedua gelas objek yang telah saling melekat 1 sama lain dipasang pada alat uji yang diberi beban 80 gram. Setelah itu dicatat waktu yang diperlukan hingga terpisahnya 2 gelas objek tersebut. Uji Viskositas, dilakukan selama 3 hari pada hari 1 dan hari ke-3. Pengujian viskositas ditentukan dengan viskometer Brookfield dengan spindle 07 dan kecepatan 100 rpm. Uji Hedonik dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 30 responden untuk selanjutnya dilakuakan perhitungan data. 3. HASIL Tabel 1. Tabel Variasi si Nama F1 F2 F3 Bahan Ekstrak 3 3 3 Raspberry Setil 6 6 6 Alkohol Asam 6 6 6 stearat Lanolin 3 3 3 TEA 2,5 3 3,5 Gliserin 3 3 3 Propil 30,18 30,18 30,18 Paraben Metil 0,02 0,02 0,02 Paraben q.s q.s q.s Eo Aquadest hingga Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis Bau Warna Bentuk F1 Harum Ungu Kental F2 Harum Ungu Kental F3 Harum Ungu Kental Tabel 3. Hasil Uji Daya Sebar Beban F1 (cm x cm) F2 (cm x cm) F3 (cm x cm) 50 gram 6,4 x 6,3 6,5 x 6,2 6,5 x 6,6 100 gram 6,5 x 6,4 6,7 x 6,4 6,6 x 6,6 200 gram 6,8 x 6,2 6,8 x 6,5 6,7 x 6,4 500 gram 6,9 x 6,8 6,9 x 6,7 6,8 x 6,7 Tabel 4. Hasil Uji Daya Lekat Jumlah F1 F2 F3 Pengujian 3 2 2 1 Pengujian 3 3 2 2 Pengujian 3 2 2 3 Tabel 5. Hasil Uji ph ph F1 6,5 F2 6,2 F3 5,9 Tabel 6. Hasil Uji Viskositas Hari ke 1 3 F1 14700 10300 F2 16600 13900 F3 20975 15990 Ket: F1 = Lotion dengan Trietanolamin 2,5%; F2 =Lotion dengan Trietanolamin 3%; F3 = Lotion dengan Trietanolamin 3,5%. 4. PEMBAHASAN Uji organoleptis yang dilakukan bertujan untuk melihat tampilan fisik sediaan yang meliputi warna, bentuk, dan bau. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada ke-3 formulasi bentuk sediaan yang didapat berbentuk semisolid, warna ungu muda sesuai dengan warna ekstrak Raspberry dan bau yang dihasilkan adalah berbau lavender. Warna yang dihasilkan dari sediaan lotion dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak Raspberry yang digunakan. Sedangkan aroma yang dihasilkan bergantung pada penambahan essential oil lavender yang ditambahkan. 3

Pengujian tipe emulsi bertujuan untuk mengetahui tipe emulsi pada sediaan. Tipe emulsi pada lotion adalah minyak dalam air (M/A). Tipe emulsi dari sediaan tersebut juga disebabkan oleh penggunaan emulgator yang cenderung lebih larut dalam air, yaitu trietanolamin (Rowe et al., 2009). Selain itu, dapat juga disebabkan karena pelarut yang digunakan adalah air. Uji ph bertujuan untuk mengetahui keamanan sediian lotion pada saat penggunaan agar tidak mengiritasi kulit, stabilitas sediaan, dan efektifitasnya (Fajriyah, 2011). Hasil ph yang diperoleh berada pada rentang 6,5-6,8. Perbedaan nilai ph yang diperoleh dapat disebabkan karena penambahan konsentrasi emulgator yang berbeda. Namun, perbedaan nilai ph tidak berpengaruh karena sudah sesuai dengan rentang ph yang dipersyaratkan (mendekati ph normal pada kulit). Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui daya penyebaran krim/emulsi pada kulit. Hasil yang diperoleh berkisar pada 5,9 cm 6,5 cm (selengkapnya dapat dilihat pada tabel3). Berdasarkan data yang diperoleh sediaan lotion yang dibuat memiliki kemampuan menyebar yang baik dimana luas sediaan uji sebanding dengan penambahan beban. Hal ini disebabkan karena lotionadalah sediaan kosmetika yang berupa emulsi yang mengandung air lebih banyak (Sularto dkk., 1995). Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui sejauh mana lotion dapat menempel pada kulit. Apabila lotion memiliki daya lekat yang rendah, maka efek yang diinginkan tidak tercapai. Namun, jika daya lekat yang dihasilkan kuat maka akan menghambat pernafasan kulit (Voight, 1995). Berdasarkan hasil yang diperoleh tidak terdapat perbedaan yang signifika pada tiap formulasi. VISKOSITAS Gambar 1. Grafik Penurunan Viskositas Uji viskositas dilakukan pada hari ke-1 dan ke-3 dengan menggunakan variasi kecepatan pengukuran yaitu 100 rpm. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa adanya perbedaan konsentrasi emulgator (trietanolamin) pada tiap formulasi tidak berpengaruh pada viskositas sediaan. Hal ini disebabkan karena fungsi trietanolamin pada formulasi bukan sebagai pengental, melainkan hanya sebagai emulgator basa (Rowe et al., 2009) 50% 40% 30% 20% 10% 30000 20000 10000 0% 0 GRAFIK PENURUNAN VISKOSITAS LOTION HARI 1 HARI 3 LAMA PENYIMPANAN UJI KESUKAAN FI F2 F3 Homogenitas Warna Aroma Rasa Lengket Kenyamanan Gambar 2. Grafik Uji Kesukaan (Hedonik) F1 F2 F3 Pada uji kesukaan berdasarkan pada homogenitas, aroma, warna, rasa lengket, dan kenyamanan terhadap ke tiga formulasi yang diajukan. Dari hasil pengujian terhadap responden bahwa kebanyakan responden memlih formula 2. Hal ini Karena formula 2 memiliki viskositas yang sesuai dan tidak lengket, tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental sehingga nyaman digunakan 4

5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yangtelah dilakukan maka dapat diambilkesimpulan bahwa perbedaan konsentrasitrietanolamin ternyata tidakberpengaruh secara signifikan pada sifat fisik lotionyang meliputi ph, viskositas, homogenitas,kestabilan, daya sebar, dan daya lekat Lotion. Dari hasil uji kesukaan (hedonik) sediaan menggunakan formulasi 2 dengan konsentrasi trietanolamin 3% manjadi formula yang disukai oleh panelis. 6. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasi diberikan kepada bagian Laboratorium Teknologi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana. DAFTAR PUSTAKA Hilda, A. 2015. Ekstraksi Dan Karakterisasi Senyawa Antosianin dari Buah Raspberry (Rubus rosifolius). Padang: UPT. Perpustakaan Unand. Lachman, L., H. A. Lieberman, dan J. L. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi III. Jakarta: Universitas Indonesia. Rowe, R. C., P. J. Sheskey, and P. J. Weller. 2003. Handbook ofpharmaceutical Excipients. Edisi ke-4. London: Pharmaceutical Press. Rowe, R. C., P. J. Sheskey, and M. E. Quinn. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth Edition. USA: Pharmaceutical Press. Swastika, A., Mufrod dan Purwanto. 2013. Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sari Tomat (Solanum lycopersicum L.). Trad. Med. J. Vol. 18(3): 132-140. Sularto, S. A. dkk. 1995. Pengaruh Pemakaian Madu sebagai Pensubstitusi Gliserin dalam Beberapa Jenis Krim Terhadap Kestabilan Fisiknya. Bandung: Universitas Padjajaran. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Yogyakarta: UGM Press. 5