RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN

dokumen-dokumen yang mirip
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD 1. Strategi Pembangunan

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI DOMPU NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN DOMPU BUPATI DOMPU

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA STRATEGIS. BadanKepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

RENCANA KERJA TAHUN 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan lembaran negara Nomor 4884); 4. Undang-Undang Nomor

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG REVIEW RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) PERUBAHAN TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 AHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN KABUPATEN JEMBER

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014-2018

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M E R A N G I N BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JLN.SULTAN HASANUDDIN NO.02 TEL/FAX.(0746)323198 FAX (0746)21621 BANGKO Kode Pos 37314 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 050/ /KEP/BKD/2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014-2018 Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, perlu disusun Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah ; b. bahwa Rancangan Akhir Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 telah mendapatkan pengesahan Bupati Merangin; c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a dan b konsideran menimbang ini, maka perlu menetapkan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 12 tahun 2008; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 04 12. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 20 Tahun 2008 Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Merangin, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 14 Tahun 2014; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 14. Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERTAMA : Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018; KEDUA : Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 adalah dokumen perencanaan periode 5 tahun yang akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin setiap tahun selama periode Renstra berjalan; KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan bila ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dirubah sebagaimana mestinya; Ditetapkan di : Bangko Tanggal : Desember 2014 Kepala Drs. HATAM TAFSIR, MM. Pembina Tingkat I NIP. 19621201 198303 1 010 Tembusan disampaikan kepada : 1. Yth. Bapak Bupati Merangin di Bangko; 2. Yth. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin di Bangko. 3. Yth. Sdr. Inspektur Kabupaten Merangin di Bangko 4. Yth. Sdr. Kepala Badan Perencana Pembangunan Kabupaten Merangin di Bangko. 5. Arsip.

KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia, taufiq dan hidayah-nya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin dapat menyusun Rencana Strategis Tahun 2014-2018. Penyusunan Rencana Strategis ini menyajikan secara garis besar kekuatan (stre nght), kelemahan ( weakness), peluang ( oppurtunity) dan tantangan (thread) selama 5 ( lima) tahun ke depan, juga strategi dalam menghadapi tantangan dan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk menata manajemen Sumberdaya Manusia Aparatur Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Merangin agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, dengan demikian Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin mempunyai acuan umum tentang arah pembangunan ke depan. Arah ini tentu saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas setiap kegiatan dan program BKD lebih kongkrit. Renstra yang telah disusun ini tak banyak artinya tanpa ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang tuntas. Komitmen dan motivasi bisa timbul dari keberhasilan mengaktualisasikan diri dalam setiap kegiatan. Harapan kami, RENSTRA ini dapat dijadikan acuan pembelajaran jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan rencana kerja tahunan Dalam penyusunan Rencana Strategis ini telah melibatkan secara aktif seluruh pejabat struktural di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, namun kami menyadari bahwa Rencana Strategis ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun tentu sangat diharapkan. i

Mudah-mudahan dengan disusunnya Rencana Strategis ini, dapat lebih memacu gerak dan langkah Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Bangko, Desember 2014 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN Drs. HATAM TAFSIR, MM. Pembina Tingkat I NIP. 19621201 198303 1 010 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... Daftar Tabel... i iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Landakan Hukum... 2 1.3. Maksud dan Tujuan... 6 1.4. Sistematika Penulisan... 7 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD... 8 2.1. Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi... 8 2.2. Sumber Daya SKPD... 23 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD... 27 2.4. Tantangan dan Peluang... 32 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH... 33 3.1. Identifikasi Permasalahan... 33 3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Merangin 2014-2018... 36 3.3. Telaah Renstra K/L... 43 3.4. Telaah RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 45 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis... 45 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN... 52 4.1. Visi dan Misi BKD... 53 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD... 54 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD... 56 BAB V BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... 58 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 68 BAB VII PENUTUP... 71 iii

Daftar Tabel: Tabel 1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tabel 2 Anggaran Pendanaan Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Penentuan Interaksi Antar Faktor Lingkungan Strategis yang melingkupi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Tujuan dan Sasaran Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Indikator Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD iv

LAMPRIAN KEPUTUSAN BUPATI MERANGIN NOMOR : /BKD/2014. TANGGAL : DESEMBER 2014. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang kepegawaian, maka diperlukan adanya perencanaan yang komprehensip, data yang akurat dan pelaksanaan yang tepat. Dokumen perencanaan bagi suatu Lembaga/Organisasi sangatlah penting artinya, karena didalamnya memuat langkah-langkah dan upayaupaya yang akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dalam kurun waktu yang ditentukan (tahun 2009-2013) sepanjang tidak bertentangan dengan aturan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Bab V Pasal 129 dimana Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk melaksanakan pembinaan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam satu kesatuan penyelenggara manajemen Pegawai Negeri Sipil secara nasional. Manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dimaksud meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan hukum, pengembangan kompetensi dan pengendalian jumlah. Sejalan dengan Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin, dimana tugas pokok dan fungsi BKD adalah membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Merangin di bidang 1

manajemen kepegawaian meliputi pengelolaan dan pembinaan kepegawaian daerah sesuai dengan kewenagan, kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh daerah, maka disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Dae rah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018, berdasarkan indikator pencapaian yang terukur. Adapun isi Rencana Strategis (Renstra) dimaksud pada dasarnya merupakan aktualisasi Rencana Pembangunan lima tahunan yang akan dicapai. Upaya pencapaian ini tidak lepas dari visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah. Di samping itu Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah ini merupakan dokumen perencanaan strategis yang merupakan pedoman kerja untuk lima tahun ke depan yang hasilnya setiap pelaksanaan kegiatan diperlukan suatu tolak ukur penilaian kinerja sebagai implementasi dari setiap kegiatan, sehingga pada akhirnya menjadi akuntabilitas kinerja Badan atau Instansi Pemerintah. an Kepegawaian Daerah 1.2. Landasan Hukum pada: Landasan hukum pembuatan rencana strategi adalah mengacu 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25),sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko, Bungo Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2755). 2

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Pertanggung Jawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomo 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410); 8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahanan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3

10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 12. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerntah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Pemerintah Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran 4

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2013; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 04); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 10); 5

1.3. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Maksud disusunnya Renstra BKD 2014-2018 adalah : a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Kinerja (Renja) Tahunan; b. Sebagai dasar dan tolok ukur penilaian kinerja bagi suatu Badan/Dinas setiap tahunnya; c. Tersedianya program dan prioritas kegiatan yang dapat dijadikan pedoman oleh Sekretariat dan Bidang-Bidang pada BKD dalam mewujudkan optimalisasi kinerja; d. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun kedepan; e. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien, berkeadilan dan berkelanjutan; f. Untuk menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergi antara Sekretariat dan Bidang-Bidang yang ada pada BKD. 2. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Strategis BKD 2014-2018 adalah terjabarkannya visi, misi Badan Kepegawaian Daerah dan Bupati dan Wakil Bupati Merangin terpilih, melalui pelaksanakan tugas pokok dan fungsi BKD 5 (lima) tahun ke depan, yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Merangin 2014-2018 6

1.4. Sistematika Penulisan BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya SKPD 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.4. Tantangan dan Peluang ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan 3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 3.3. Telaah Renstra K/L 3.4. Telaah RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BKD 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin dipimpin oleh seorang Kepala Badan (eselon II.b), merupakan salah satu organisasi perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten di bidang Manajemen Kepegawaian meliputi pengelolaan dan pembinaan Kepegawaian Daerah sesuai dengan kewenangan, kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin dipimpin oleh seorang Kepala Badan (eselon II.b) yang mempunyai fungsi : a. Perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, serta penyusunan pedoman/petunjuk teknis administrasi di bidang kepegawaian; b. Perencanaan dan penyusunan formasi kepegawaian, menyelenggarakan pengadaan dan seleksi Calon Pegawai serta pengelolaan data dan informasi kepegawaian; c. Penyelenggaraan kegiatan mutasi kepegawaian; d. Penyelenggaraan pembinaan disiplin dan pengembangan karier pegawai, serta pengolahan usaha kesejahteraan pegawai; e. Perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai; f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang pengelolaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan daerah kepada atasan. 8

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah membawahi: 1. Sekretariat; 2. Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian; 3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian; 4. Bidang Kepangkatan dan Mutasi; 5. Bidang Pembinaan dan Pengembangan; dan 6. Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Sekretariat Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris (eselon III.a) yang mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan Badan dalam mendukung kelancaran tugas Badang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkooordinasian, sinkronisasi dan integrasi di lingkunban Badan; b. Pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan teknis Badan; c. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan; d. Pengkoordinasian administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Badan; e. Pengkoordinasian urusan umum dan perlengkapan di lingkungan Badan; 9

f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian (eselon IV.a) mempunyai tugas melaksanakan dan mengelola kebutuhan rumah tangga, mengelola naskah dinas dan arsip serta melaksanakan administrasi dan manajemen kepegawaian di lingkungan Badan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Melaksanaan urusan umum dan rumah tangga Badan; b. Pengelolaan surat masuk dan keluar di lingkungan Badan; c. Penyusunan jadwal rapat di lingkungan Badan; d. Pelaksanaan administrasi dan manajemen kepegawaian di lingkungan Badan; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 10

2. Sub Bagian Keuangan dan Aset Sub Bagian Keuangan dan Aset dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian (eselon IV.a) mempunyai tugas melakukan urusan administrasi keuangan dan pengelolaan aset serta laporan di bidang keuangan dan aset sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengurusan keuangan, pembayaran dan penggajian pegawai; b. Pelaksanaan tata laksana keuangan di lingkungan Badan; c. Pelaksanaan verifikasi pertanggung-jawaban keuangan; d. Pelaksanaan pembukuan realisasi keuangan; e. Pengelolaan aset milik Badan; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 3. Sub Bagian Program Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian (eselon IV.a) mempunyi tugas pokok melaksanakan penyusunan perencanaan umum dan program kerja Badan serta laporan akuntabilitas pelaksanaan program kerja di lingkungan Badan. Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Program mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana program kerja dan anggaran Badan; 11

b. Pengevaluasian dan pembuatan laporan pelaksanaan program kerja Badan; c. Penyusunan Rencana Strategis dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan; d. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Badan; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 2. Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.b) mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan formasi kepegawaian, rekruitmen pegawai, serta pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi dan dokumen kepegawaian untuk peningkatan kualitas pegawai. Untuk melaksanakan tugas serbagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penghitungan kekuatan pegawai(bezetting), analisis kebutuhan dan penetapan formasi PNS dan PPPK; b. Pelaksanaan rekuritmen, seleksi, pengangkatan PNS dan PPPK; c. Fasilitasi penyusunan dan penilaian sasaran kerja pegawai (SKP); d. Pelaksanaan pengolahan dan peremajaan data kepegawaian; e. Penyiapan bahan pengurusan Kartu Isteri/Suami Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai Negeri Sipil; 12

f. Pengelolaan jaringan dan informasi kepegawaian; g. Pelaksanaan pengelolaan arsip dan dokumen kepegawaian; h. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu; 1. Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan formasi kepegawaian serta rekruitmen pegawai. Untuk melaksanakan tugas serbagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan perhitungan kekuatan pegawai (bezzeting), analisis kebutuhan dan penetapan formasi PNS; b. Pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pengangkatan PNS dan PPPK; c. Fasilitasi penyusunan dan penilaian sasaran kerja pegawai (SKP); d. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; e. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 13

2. Sub Bidang Informasi Kepegawaian Sub bidang Informasi Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas pokok pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi dan dokumen kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas serbagaimana dimaksud, Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengolahan dan peremajaan data kepegawaian dan daftar urut kepangkatan (DUK); b. Penyiapan bahan pengurusan Kartu Isteri/Suami Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai Negeri Sipil; c. Pengelolaan jaringan dan informasi kepegawaian; d. Pelaksanaan pengelolaan dokumen dan arsip kepegawaian; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.b), mempunyai tugas pokok menyusun, merencanakan program dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan struktural dan fungsional, pengembangan program pendidikan dan pelatihan struktural dan fungsional pegawai. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai fungsi: 14

a. Perencanaan dan penyusunan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; b. Pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan pegawai dengan instansi/dinas terkait; c. Penyelenggaraan dan fasilitasi pendidikan dan pelatihan pejabat struktural dan fungsional Pegawai Negeri Sipil; d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tentang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan struktural dan fungsional pegawai; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu; 1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), memp unyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengelola program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, serta pengembangan program pendididkan dan pelatihan struktural. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pejabat struktural dan fungsional umum; b. Penyusunan rencana teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pejabat struktural dan fungsional umum; 15

c. Penyiapan bahan kelengkapan administrasi untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan struktural serta menyiapkan tenaga pengajar/fasilitator pendidikan dan pelatihan; d. Pengawasan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pejabat struktural dan fungsional umum; e. Fasilitasi pengiriman pejabat struktural dan fungsional umum yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan; f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. 2. Sub bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Sub bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan dan mengelola program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, bahan administrasi untuk keperluan pendidikan dan pelatihan fungsional. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bidang pendidikan dan pelatihan fungsional mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pejabat fungsional tertentu; b. Penyusunan rencana teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional tertentu; c. Penyiapan bahan kelengkapan administrasi untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional, serta menyiapkan tenaga pengajar/fasilitator pendidikan dan pelatihan fungsional; d. Pengawasan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pejabat fungsional tertentu; 16

e. Fasilitasi pengiriman pejabat fungsional tertentu yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan; f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. 4. Bidang Kepangkatan dan Mutasi Bidang Kepangkatan dan Mutasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.b), mempunyai tugas poko melaksanakan pengelolaan administrasi kepangkatan dan mutasi pegawai struktural dan fungsional. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang kepangkatan dan mutasi mempunyai fungsi : a. Pengolahan bahan promosi, rotasi dan demosi jabatan dan fasilitasi pelaksanaan sidang Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) serta pe lantikan pejabat struktural dan fungsional; b. Penyiapan bahan kenaikan pangkat dan bahan penetapan keputusan kenaikan pangkat PNS; c. Penyiapan bahan pemindahan unit kerja/instansi PNS; d. Pelaksanaan proses mutasi kenaikan gaji berkala; e. Pelaksanaan evaluasi, pengawasan dan pelaporan penyelenggaraan administrasi kepangkatan dan mutasi pegawai; f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugas kepada atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 17

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Kepangkatan dan Mutasi membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu; 1. Sub Bidang Kepangkatan dan Mutasi Struktural Sub bidang kepangkatan dan mutasi struktural dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepangkatan dan mutasi di bidang struktural dan fungsional umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bidang kepangkatan dan mutasi struktural mempunyai fungsi : a. Pengolahan bahan promosi, rotasi dan demosi jabatan dan fasilitasi pelaksanaan sidang Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) serta pelantikan pejabat struktural; b. Penyiapan bahan kenaikan pangkat dan bahan penetapan keputusan kenaikan pangkat jabatan struktural dan fungsional umum; c. Penyiapan bahan pemindahan lokasi tugas jabatan fungsional umum; d. Menyelenggarakan pelantikan pejabat struktural; e. Pelaksanaan proses mutasi kenaikan gaji berkala; f. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasannya. 18

2. Sub Bidang Kepangkatan dan Mutasi Fungsional Sub Bidang Kepangkatan dan Mutasi Fungsional mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepangkatan dan mutasi lainnya di bidang fungsional tertentu. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub bidang kepangkatan dan mutasi fungsional mempunyai fungsi : a. Pengolahan bahan promosi, rotasi dan demosi jabatan dan fasilitasi pelaksanaan sidang Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) serta pelantikan pejabat fungsional tertentu; b. Penyiapan bahan kenaikan pangkat dan bahan penetapan keputusan kenaikan pangkat jabatan fungsional tertentu; c. Penyiapan bahan pemindahan lokasi tugas jabatan fungsional tertentu; d. Menyelenggarakan pelantikan pejabat fungsional; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasannya. 5. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Bidang pembinaan dan pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.b), mempunyai tugas pokok melaksanakan penegakan disiplin pegawai dan kesejahteraan serta pengembangan pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang pembinaan dan pengembangan mempunyai fungsi : 19

a. Menyusun perencanaan program pembinaan dan pengembangan kepegawaian; b. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; c. Penyiapan bahan pemberian hukuman disiplin dan penghargaan pegawai; d. Penyiapan bahan pengembangan karier dan penyiapan usul pemberian izin dan tugas belajar pegawai; e. Fasilitasi pelayanan cuti, izin dan tabungan pensiun serta usaha kesejahteraan lainnya; f. Penyiapan usulan pensiun, pensiun janda/duda, anak PNS dan pejabat negara; g. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; h. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pembinaan dan Pengembangan membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu; 1. Sub Bidang Pembinaan Disiplin Pegawai Sub Bidang pembinaan disiplin pegawai dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas melaksanakan pembinaan hukum pegawai dan penegakan disiplin. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bidang pembinaan displin pegawai mempunyai fungsi : 20

a. Perencanaan program penegakan displin dan pembinaan hukum pegawai; b. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; c. Penyiapan bahan pemberian hukuman displin dan penghargaan pegawai; d. Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. 2. Sub Bidang Pengembangan Karir dan Kesejahteraan Pegawai Sub bidang pengembangan karir dan kesejahteraan pegawai dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang (eselon IV.a), mempunyai tugas melaksanakan pengembangan karir dan kesejahteraan PNS. Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud, sub bidang pengembangan karir dan kesejahteraan pegawai mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan program pengembangan karir dan kesejahteraan pegawai; b. Penyiapan bahan pengembangan karier dan penyiapan usul pemberian izin dan tugas belajar pegawai; c. Pelayanan pemberian cuti, izin dan tabungan pensiun serta usaha kesejahteraan lainnya; d. Penyiapan usulan pensiun, pensiun janda/duda, anak PNS dan pejabat Negara; 21

e. Pemberian saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada atasan; f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan. 2.1.2. Struktur Organisasi: Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor : 7 Tahun 2014 Tanggal : 27 Februari 2014 Tentang : Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kab. Merangin Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin. 22

2.2. Sumberdaya BKD 2.2.1. Sumber Daya Manusia SKPD Adapun Sumberdaya Manusia PNS Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin dalam menangani manajemen kepegawaian tersebut berjumlah 61 orang dengan rincian sebagai berikut : 1) Berdasarkan Pendidikan No. PENDIDIKAN JUMLAH Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1. S.3 - - - 2. S.2 10 6 4 3. S.1 23 13 10 3. D.IV - - - 4. D.III 5 3 2 5. D.I - - - 6. SLTA 15 9 6 7. SLTP 1 1-8. SD - - - 9. Honorer 7 5 2 JUMLAH 61 37 24 Catatan : data bulan November 2014 2) Berdasarkan Pangkat / Golongan No. Golongan / Jenis Kelamin Jumlah Ruang L P 1. I - - - 2. II 14 8 6 3. III 35 20 15 4. IV 5 4 1 5. Honorer 7 5 2 Jumlah 61 37 24 Catatan : data bulan November 2014 23

3) Berdasarkan Eselon No. Jenis Diklat Jumlah Pejabat Sudah mengiku ti Diklat Jenis Kelamin 1 Eselon II.b 1 - - - 2 Eselon III.a 1 1-1 3 Eselon III.b 4 1-1 4 Eselon IV.a 11 9 8 1 Jumlah 17 11 8 3 Catatan : data bulan November 2014 L P 4) Staf Pelaksana No. STAF PELAKSANA JUMLAH 1 Staf PNS 37 2. Staf Honorer 7 J u m l a h 44 Catatan : data bulan November 2014 2.2.2. Potensi PNS Daerah Pemerintah Kabupaten Merangin Dari jumlah pegawai negeri sipil Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin mengelola seluruh pegawai di Kabupate Merangin sebanyak 6.767 a. Berdasarkan Jenis Kelamin No. Golongan Jenis Kelamin Jumlah / Ruang L P 1. I 69 60 9 2. II 1.630 841 827 3. III 3.245 1.643 1.569 4 IV 1.793 927 867 Jumlah 6.737 3.471 3.262 Catatan : data bulan November 2014 24

b. Berdasarkan Golongan/Ruang, tugas dan fungsinya No Golongan Guru Kesehatan Teknis Jumlah 1 2 3 4 5 6 1 Golongan I/a - - 23 23 Golongan I/b - - 8 8 Golongan I/c - - 28 28 Golongan I/d - - 10 10 Jumlah Gol. I - - 69 69 2 Golongan II/a 16-251 267 Golongan II/b 85 18 399 502 Golongan II/c 208 65 201 474 Golongan II/d 74 189 104 367 Jumlah Gol. II 383 272 955 1.610 3 Golongan III/a 366 102 404 842 Golongan III/b 421 75 420 916 Golongan III/c 234 54 341 629 Golongan III/d 375 84 422 881 Jumlah Gol. III 1.366 315 1.587 3.268 4 Golongan IV/a 1.387 6 286 1.679 Golongan IV/b 1 1 84 86 Golongan IV/c - 1 21 22 Golongan IV/d - - 3 3 Golongan IV/e - - - - Jumlah Gol. IV 1.388 8 394 1.790 Jumlah Seluruhnya 3.137 595 3.005 6.737 25

c. Berdasarkan Pendidikan dan Golongan No. Pendidikan Golongan I II III IV Jumlah 1. S.3 - - - - - 2. S.2 - - 78 52 130 3. S.1 - - 1.904 626 2.530 4. D.IV - - - - - 5. D.III - 355 296 65 716 6. D.II - 267 222 549 1.038 7. D.I - 35 47 7 89 8. SLTA 10 900 721 491 2.122 9. SLTP 28 20 - - 48 10. SD 31 33 - - 64 Jumlah 69 1.610 3.268 1.790 6.737 n Ke d. Berdasarkan Eselonering No. Eselon Tersedia Terisi Belum Lakilakpuan Perem- Jumlah Terisi 1. II.a 1 1-1 0 2. II.b 30 30-30 0 3. III.a 69 67 2 69 0 4. III.b 119 101 17 118 1 5. IV.a 592 411 129 540 52 6. IV.b 200 94 30 124 76 Jumlah 1.011 704 178 882 129 2.2.3. Sarana, Prasarana dan Peralatan Kerja Saat ini Kantor BKD menempati Gedung di Jl. Sultan Hasanuddin Nomor 2 Bangko, Telpon/Fax. (0746) 323198 21621, dan untuk memperlancar pelaksanaan tugas BKD mendapat dukungan sarana Mobilitas berupa 3 (tiga) buah kendaraan roda 4, dan 17 (tujuh belas) buah kendaraan roda 2 (dua), serta prasarana kantor lainnya. 26

2.3. Kinerja Pelayanan BKD Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin sesuai dengan tupoksi adalah mengurusi administrasi kepegawaian di daerah dengan sistem dan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang meliputi: Bezzeting pegawai ; Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai; Administrasi Kenaikan Gaji Berkala Pegawai; Persyaratan mutasi/ pemindahan pegawai; Pengurusan Ijin Belajar; Pengurusan Tugas Belajar; Prosedur Pengajuan Kartu Pegawai ; Penerbitan Kartu Suami Isteri ; Administrasi Pengajuan Cuti ; Pemberian Penghargaan/Reward dan sanksi/ punishment; Pengurusan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah; Pembuatan Kartu Identitas Pegawai (ID CARD); Administrasi Pensiun. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Kabupaten Merangin yang menjadi target pelayanan pada tahun 2009-2013 menurut golongan berjumlah : No. Tahun GOLONGAN IV III II I JUMLAH 1. 2009 1.516 2.751 1.930 122 6.319 2. 2010 1.780 2.752 2.005 91 6.628 3. 2011 1.775 2.895 1.996 77 6.743 4 2012 1.838 2.890 1.801 55 6.584 5. 2013 1.857 2.987 1.979 73 6.712 27

Pelaksanaan program dan kegiatan yang disusun dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2014-2018 melalui strategi, kebijakan, program dan kegiatan, hasil evaluasi capaian kinerja pelayanan yang menjadi urusan wajib sesuai ketentuan Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 tahun 2007 sebagaimana tabel berikut : 28

Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah aparatur hasil seleksi CPNS melalui pelamar umum dan tenaga honorer Meningkatnya jumlah PNS yang diberikan penghargaan kenaikan pangkat Meningkatnya jumlah PNS yang diberikan penghargaan kenaikan gaji berkala Jumlah PNS yang terselesaikan dalam pengurusan mutasi ke Kabupaten Merangin dan ke luar Kabupaten Merangin Meningkatnya kemampuan PNS setelah mengikuti Pendidikan Tugas Belajar dan ijin belajar Jumlah PNS yang mengurus administrasi Karpeg, Karis/ Karsu. Jumlah PNS yang diberikan hak cuti Menurunnya pelanggaran disiplin PNS setelah proses pemberian sanksi. Meningkatnya jumlah PNS yang diberikan punishment berupa Satya Tabel 1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 300 300 - - - 325 258 - - - 108,33 86 - - - 63-321 - 250 63-321 1.264 1.326 1.349 1.317 1.234 462 1.506 928 1.390 1.080 36,55 117,65 68,79 105,54 87,52 3.033 3.181 3.237 3.160 2.963 4.650 2.770 3.450 3.431 3.611 153,31 87,08 106,58 108,58 121,87 - - - - - - - - - - 34 50 36 49 61 81 150 150 150 100 100 174 168 128 97 109 116 112 85,33 97 109 750 750 750 750 750 967 1.163 798 588 616 128,93 155,07 106,40 78,40 82,13 - - - - - 185 293 333 338 302 - - - - - - - - - - 16 16 10 5 6 - - - - - 250 350 450 200 250 264 459 447 177 234 105,6 131,14 99,33 88,5 93,6-41 56 252 58 43 100 - - - - - 100 - - - - - 100,8 - - 29

Indikator Kinerja Lencana Karya Satya Jumlah PNS yang mengikuti ujian dinas Tingkat I dan Tingkat II Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Prajabatan Meningkatnya Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Kepemimpinan guna meningkatkan kompetensi Penempatan dan penataan personil pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Terseleksinya calon pegawai yang berkualitas melalui seleksi calaon Praja IPDN Meningkatnya kualitas Pelayanan kepegawaian kepada pegawai daerah Jumlah PNS Yang diberikan Kartu Pegawai Elektronik Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 15 16 22 24 27 21 80 386 242 252-80 386 242 252-100 100 100 100 100 40 30 4 40 3 2 40 3 2 40 3 2 80 9 2 40 21 4 40 3 1-2 2 - - - - - 104 375 348 430 550 - - - - - 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 80 80 100 100 80 - - - - - 6.319 6.628 6.743 6.584 6.712 - - - - - - - - - 6.712 - - - - 6.503 - - - - 96,89 12 17-1 2 15 26 80 9 1 75 80 100 100 100 110 120 100 100 50 135 105-66,67 100 60 85-33,33 100 75 130 100 100 50 30

No. Anggaran Tahun 2009-2013 Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Merangin pada Belanja Tidak Langsung/Belanja Pegawai dan Belanja Langsung/Belanja Kegiatan pada Renstra Tahun 2009 2013 sebagai berikut: Uraian Tabel 2 Anggaran Pendanaan Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin TAHUN (dalam ribuan rupiah) 2009 2010 2011 2012 2013 1. Belanja Tidak 1.389.593 1.460.819 1.604.514 2.373.091 2.118.235 Langsung Prosentase kenaikan per tahun 5,13% 9,84% 47,90% -10,74% Rata-rata kenaikan 2. Belanja Langsung 5.848.000 4.532.358 4.315.445 4.741.795 6.938.194 Prosentase kenaikan per tahun -22,50% -4,79% 9,88% 46,32% Rata-rata kenaikan 3. JUMLAH 1 + 2 7.237.593 5.993.177 5.919.959 7.114.886 9.126.429 Prosentase kenaikan per tahun -17,19% -1,22% 20,18% 27,29% Rata-rata kenaikan Dilihat dari data tersebut diatas bahwa belanja Tidak Langsung pada Tahun 2009 ke Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 5,13%, Tahun 2011 naik 9,84%, Tahun 2012 naik 47,90% dan Tahun 2013 turun (10,74%) sesuai penggunaannya adalah untuk pembayaran gaji pegawai dan adanya penambahan pegawai baru pada SKPD yang mengalami kenaikan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, sedangkan penurunan disebabkan karena berkurangnya jumlah aparatur pada BKD. Sedangkan pada Belanja Langsung/Kegiatan Tahun 2009 ke Tahun 2010 mengalami penurunan sebesar (22,50%), Tahun 2011 mengalami penurunan (4,79%), Tahun 2012 naik sebesar 9,88% dan Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 46,32%. 31

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan yang ada pada Badan Kepegawaian Daerah untuk 5 tahun kedepan adalah: 1. Perubahan dan perkembangan peraturan bidang kepegawaian yang harus ditangani secara cepat dan tepat ; 2. Proses Verifikasi tenaga honorer kategori II yang tersisa untuk dilakukan pemberkasan menjadi CPNS; 3. Jumlah PNS yang memasuki batas usia pensiun untuk 5 tahun ke depan yang perlu disiapkan penggantinya; 4. Posisi jabatan struktural/fungsional PNS yang masih belum terisi; 5. Masih adanya Pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS; 6. PNS yang masih memerlukan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi; Peluang yang dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan kedepan adalah: 1. Adanya potensi Sumber Daya Manusia Aparatur yang dapat dikembangkan dalam penataan personil; 2. Adanya kebijakan untuk melakukan pembinaan, pengembangan dan pengawasan kepada aparatur agar PNS berdisiplin dan profesional; 3. Adanya kebijakan pemerintah untuk mengembangkan dan mengelola PNS yang profesional dalam penataan manajemen PNS; 4. Sistem teknologi Informasi dan komputerisasi yang mendukung pelayanan yang prima, cepat dan tepat; 32

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi 3.1.1. Analisa Lingkungan Internal Analisa lingkungan internal organisasi, dilaksanakan agar diketahui faktor-faktor kondisi potensial dan kondisi riil kekuatan organisasi (strength) serta agar diketahui pula kondisi potensial dan kondisi riil kelemahan organisasi (weakness). Kekuatan organisasi harus digali dan dikembangkan sebaik mungkin yang nantinya dapat digunakan untuk menggerakan dan mengembangkan organisasi. Selain kekuatan organisasi, kondisi potensial dan kondisi riil internal yang harus dianalisa untuk diketahui keberadaannya adalah kelemahan organisasi (weakness). Kelemahan organisasi harus memperoleh perhatian secara sungguh-sungguh penanganannya, sehingga sebisa mungkin kelemahan tersebut harus didayagunakan untuk diubah menjadi kekuatan organisasi. Kondisi potensial dan kondisi riil BKD Kabupaten Merangin yang dapat dinilai sebagai kekuatan (strength) yang memiliki keuntungan strategis untuk mencapai tujuan dan sasaran strategik, adalah sebagai berikut : 1) Tersedia dan kejelasan tupoksi BKD. 2) Tersedianya dukungan jumlah SDM Aparatur. 3) Semakin baiknya sarana dan prasarana. 4) Semakin mantapnya kerja sama dan koordinasi. 5) Meningkatnya tingkat pendidikan Aparatur. Sedangkan kondisi potensial dan kondisi riil yang dapat dipandang 33

sebagai kelemahan (weakness) internal BKD Kabupaten Merangin apabila tidak dikelola dan ditangani pendayagunaannya secara baik yang dapat mengakibatkan gagal mencapai tujuan dan sasaran strategik, adalah sebagai berikut : 1) Rendahnya minat personil untuk mempelajari dan menguasai peraturan yang terkait dengan bidang tugasnya. 2) Rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas 3) Rendahnya motivasi kerja aparatur. 4) Belum optimalnya pengembangan SAPK 5) Belum tervisualisasikannya prosedur pelayanan kepegawaian. 3.1.2. Analisa Lingkungan Eksternal Analisa lingkungan eksternal, dilaksanakan untuk mengetahui keberadaan berbagai peluang ( Opportunity) dan tantangan/ancaman ( Threat) organisasi, yang berkembang yang harus dihadapi oleh organisasi. Peluang merupakan faktor eksternal yang bersifat positif yang harus digarap oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin untuk mencapai atau mampu melampui pencapaian tujuan dan sasaran strateginya. Tantangan merupakan faktor eksternal organisasi yang bersifat negatif, yang menuntut pencermatan, perhatian dan penggarapan sebaik mungkin agar keberadaannya tidak menjadi ancaman yang dapat merugikan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin. Peluang (Opportunity) dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, dapat disampaikan sebagai berikut : 1) Tersedianya secara lengkap Peraturan Bidang Aparatur Pemerintah. 34

2) Cukup besarnya kewenangan Pemerintah Daerah dalam urusan penataan jabatan PNS. 3) Tingginya minat masyarakat menjadi PNS; 4) Tersedianya SDM masyarakat yang berkualitas yang dapat direkruit sebagai PNS. 5) Tersedianya berbagai lembaga pendidikan berkualitas yang menawarkan berbagai macam kerjasama jenis diklat dan kursus. Sedangkan yang menjadi tantangan (Threat) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, dapat disampaikan sebagai berikut : 1) Tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintahan; 2) Tingginya tuntutan masyakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik; 3) Tingginya intervensi pejabat politik terhadap berbagai proses kerja birokrasi pemerintahan; 4) Belum mantapnya kinerja Aparatur. 5) Masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS. 35

3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018 Visi Misi Bupati Merangin yang dituangkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014-2018 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 sebagai berikut : VISI Pembangunan Kabupaten Merangin BERBENAH menuju Merangin EMAS Adapun misi Pembangunan Daerah Kabupaten Merangin salah satunya yang terkait dengan BKD adalah Misi ke 1 yaitu: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Birokrasi dengan Mengedepankan Transparansi, Efisiensi, Efektifitas dan Akuntabilitas. Untuk melaksanakan misi ini, ditetapkan tujuan yang akan diwujudkan untuk lima tahun kedepan, yaitu tujuan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berkaitan dengan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, maka untuk turut mendorong terwujudnya tujuan Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka sasaran yang menjadi fokus garapan BKD Kabupaten Merangin adalah Meningkatkan pengelolaan aparatur yang professional, dengan dua indikator sasaran yaitu (1) Dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu, dan (2) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis). Dengan demikian seluruh potensi sumber daya lingkungan strategik internal Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, baik yang berkaitan dengan kekuatan yang dimiliki maupun kelemahannya, semua harus didayagunakan secara optimal untuk mendukung percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah dituangkan pada RPJMD Kabupaten Merangin 2014-2018 tersebut. Demikian pula berbagai potensi lingkungan strategik eksternal, baik yang berbentuk peluang maupun tantangan semua harus 36

dapat tergarap secara optimal sehingga akan memunculkan dampak positif yang menguntungkan BKD Kabupaten Merangin untuk mendorong percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategik Pemerintah Kabupaten Merangin. Ketersediaan dan kejelasan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin harus menjadi pedoman bagi seluruh jenjang Pejabat dan Staf untuk menyelesaian seluruh tugas-tugas pelayanan kepegawaian dan diklat maupun tugas-tugas pembuatan kebijakan dalam pengaturan teknis kepegawaian dan diklat PNS Daerah. Dukungan jumlah ketersediaan SDM Apatur sebagai pejabat dan staf pelaksana penyelenggaraan manajemen kepegawaian daerah harus dioptimalkan pendayagunaan dan pemanfaatannya untuk penyelesaian berbagai urusan kepegawaian dan diklat PNSD. Semakin baik ketersediaan sarana dan prasarana kerja di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merangin, harus didayagunakan pemanfaatannya untuk meningkatkan kecepatan dan kecermatan berbagai proses pelayanan kepegawaian dan diklat PNSD. Mantapnya kerjasama dan koordinasi antar pejabat dan staf SDM yang ada di Badan Kepegawaian Daerah harus memperlancar kecepatan dan ketepatan semua proses penanganan tugas bidang kepegawaian dan diklat dan harus terhindari adanya overlapping (tumpang tindih) penyelesaian tugas maupun harus terhindari adanya terbengkelainya tugas karena tidak ada yang merasa memiliki tanggungjawab. Meningkatnya tingkat pendidikan SDM BKD Kabupaten Merangin, harus didayagunaakan pemanfaatannya untuk penyelesaian berbagai tugas kepegawaian dan diklat menjadi lebih sistematis dan terkonsep sehingga tingkat ketelitian, kecepatan dan ketepatannya bisa dipertanggungjawabkan secara hierakhis administrative maupun secara hukumnya. Faktor lingkungan internal kekuatan BKD Kabupaten Merangin tersebut, semuanya harus didayagukan secara optimal untuk menddorong percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategik Pemerintah Kabupaten Merangin sesuai lingkup tugas dan fungsinya. 37